Berisi pesan-pesan WA dalam Renungan Keluarga (oleh Yang Kung).
yang dibuat 2015.06.04 - 07:45:21
yang dibuat 2015.06.04 - 07:45:21
2015.06.04 - 08:16:19
MOTIVASI PAGI
"Hidup ini seperti sebuah buku"
Cover depan adalah tanggal lahir. Cover belakang adalah tanggal kematian.
Tiap lembarnya, adalah tiap hari dalam hidup dan apa yg kita lakukan.
Ada buku yg tebal, ada buku yg tipis.
Ada buku yg menarik dibaca, ada yg sama sekali tidak menarik.
Sekali tertulis, ternyata Tuhan msh memberikan kesempatan kita menghapus nya dengan pertobatan.
Tapi hebatnya, seburuk apapun halaman sebelumnya, selalu tersedia halaman selanjutnya yg putih bersih, baru dan tiada cacat.
Sama dengan hidup kita, seburuk apapun kemarin, Tuhan selalu menyediakan hari yang baru untuk kita.
Kita selalu diberi kesempatan baru untuk melakukan sesuatu yg benar dalam hidup kita setiap harinya. Kita selalu bisa memperbaiki kesalahan kita dan melanjutkan alur cerita kedepannya sampai saat usia berakhir, yang sudah ditetapkanNYA.
Terima kasih ya Allah utk hari yg baru ini. Syukuri hari ini dan isilah halaman buku kehidupanmu dgn hal-hal yg baik semata. Dan, jangan pernah lupa, untuk selalu mohon tuntunan kepada-Nya, tentang apa yang akan kita tulis tiap haarinya. Supaya pada saat halaman terakhir buku kehidupan kita selesai, kita dapati diri ini sebagai pribadi yg berkenan dihadapan Allah Dan buku kehidupan itu layak untuk dijadikan teladan bagi anak-anak kita dan siapapun setelah kita nanti. Selamat menulis di buku kehidupan, Menulislah dengan tinta cinta dan kasih sayang, serta pena yang berada di jalanNya
2015.06.04 - 08:19:50
ISTRIKU MENULIS DI ATAS PASIR DAN BATU
Ada sebuah kisah tentang sepasang suami istri yang sedang berjalan melintasi gurun pasir. Di tengah perjalanan, mereka bertengkar dan suaminya menghardik istrinya dengan sangat keras. Istri yang kena hardik, merasa sakit hati, tapi tanpa berkata-kata, dia menulis di atas pasir : HARI INI SUAMIKU MENYAKITI HATIKU. Mereka terus berjalan, sampai menemukan sebuah oasis dimana mereka memutuskan untuk mandi. Si Istri, mencoba berenang namun nyaris tenggelam dan berhasil diselamatkan suaminya. Ketika dia mulai siuman dan rasa takutnya hilang dia menulis di sebuah batu : HARI INI SUAMIKU YG BAIK MENYELAMATKAN NYAWAKU. Suami bertanya : “Kenapa setelah saya melukai hatimu, kamu menulisnya di atas pasir dan sekarang kamu menulis di atas batu ?” Istrinya sambil tersenyum menjawab : “Ketika hal buruk terjadi, kita harus menulisnya di atas pasir agar angin maaf datang berhembus dan menghapus tulisan itu dan aku bisa melupakannya... Dan bila sesuatu yang baik dan luar biasa diperbuat suamiku, aku harus memahatnya di atas batu hatiku, agar tidak bisa hilang tertiup angin waktu dan akan kuingat selamanya." ***** "Belajarlah untuk selalu BISA MENULIS DI ATAS PASIR untuk semua hal yang MENYAKITKAN dan selalu MENGUKIR DI ATAS BATU untuk semua KEBAIKAN ...." ***** Terkait itu semua kewajiban dan fungsi istri sangat berperan. Istri sbg pendamping suami, dan istri pengasuh anak-anaknya. Tanpa dukungan istri suami tdk akan sukses dlm karirnya. Kebahagiaan suatu rumah tangga adalah ditentukan oleh sang istri. Banyak pengorbanan yg ia lakukan demi suami dan anak-anaknya. Dengan sekian banyak perkara yang isteri lakukan untuk suami, sepatutnya suami adalah orang yang paling tahu dan paling faham akan pengorbanan isterinya. Malah bukan sekadar faham, tetapi juga paling banyak memberi penghargaan kepada isteri atas segala pengorbanan si isteri.
Contoh para umahat yg penuh pengorbanan :
1.Ummu Salamah yang rela berkorban untuk berpisah dengan suami dan anaknya untuk hijrah demi kemulyaan agama Islam, walupun secara naluriah kewanitaannya dia tetap menangis selama satu tahun sampai akhirnya bertemu lagi dengan suaminya.
2 .Kisah Khadijah istri Rasulullah, Sewaktu malaikat turun membawa wahyu kepada Muhammad maka Khadijah adalah orang pertama yang mengakui kenabian suaminya, Sepanjang hidupnya bersama Nabi, Khadijah begitu setia menemaninya dalam setiap peristiwa baik suka dan duka. Setiap kali suaminya ke Gua Hira’, Khadijah pasti menyiapkan semua perbekalan dan keperluan suaminya. Seandainya suaminya agak lama tidak pulang ke rumah, Khadijah akan melihat untuk memastikan keselamatan Nabi Muhammad. Mulialah wanita shalihah. Di dunia, ia akan menjadi cahaya bagi keluarganya dan berperan melahirkan generasi dambaan. Jika ia wafat, Allah akan menjadikannya bidadari di surga. Kemuliaan wanita shalihah digambarkan Rasulullah Saw. dalam sabdanya, “Dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wani shalihah”. (HR. Muslim). Subhanallah… Semoga Bermanfaat, dan menjadi renungan untuk kita semua Insya Allah..
2015.06.05 - 01:27:20
CINTAI ANAKMU UNTUK SELAMANYA
Pada saatnya anak-anak akan pergi, meninggalkan kita, sepi... Mereka bertebaran di muka bumi untuk melaksanakan tugas hidupnya; berpencar, berjauhan. Sebagian di antara mereka mungkin ada yang memilih untuk berkarya dan tinggal di dekat kita agar berkhidmat kepada kita. Mereka merelakan terlepasnya sebagian kesempatan untuk meraih dunia karena ingin meraih kemuliaan akhirat dengan menemani dan melayani kita. Tetapi pada saatnya, kita pun akan pergi meninggalkan mereka. Entah kapan. Pergi dan tak pernah kembali lagi ke dunia ini.... Sebagian di antara kematian adalah perpisahan yang sesungguhnya; berpisah dan tak pernah lagi berkumpul dalam kemesraan penuh cinta. Orangtua dan anak hanya berjumpa di hadapan Mahkamah Allah Ta'ala, saling menjadi musuh satu sama lain, saling menjatuhkan. Anak-anak yang terjungkal ke dalam neraka itu tak mau menerima dirinya tercampakkan sehingga menuntut tanggung-jawab orangtua yang telah mengabaikan kewajibannya mengajarkan agama. Adakah itu termasuk kita? Alangkah besar kerugian di hari itu jika anak dan orangtua saling menuntut di hadapan Mahkamah Allah Ta'ala. Inilah hari ketika kita tak dapat dibela pengacara, dan para pengacara tak dapat membela diri mereka sendiri. Lalu apakah yang sudah kita persiapkan untuk mengantarkan anak-anak pulang ke kampung akhirat? Dan dunia ini adalah ladangnya... Sebagian di antara kematian itu adalah perpisahan sesaat; amat panjang masa itu kita rasakan di dunia, tapi amat pendek bagi yang mati. Mereka berpisah untuk kemudian dikumpulkan kembali oleh Allah Ta'ala. Tingkatan amal mereka boleh jadi tak sebanding. Tapi Allah Ta'ala saling susulkan di antara mereka kepada yang amalnya lebih tinggi.
Allah Ta'ala berfirman:
"والذين آمنوا واتبعتهم ذريتهم بإيمان ألحقنا بهم ذريتهم وما ألتناهم من عملهم من شيء كل امرئ بما كسب رهين"
"Dan orang-orang yang beriman dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikit pun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya." (QS. Ath-Thuur, 52: 21).
Diam-diam bertanya, adakah kita termasuk yang demikian ini? Saling disusulkan kepada yang amalnya lebih tinggi. Termasuk kitakah? Adakah kita benar-benar mencintai anak kita? Kita usap anak-anak kita saat mereka sakit. Kita tangisi mereka saat terluka. Tapi adakah kita juga khawatiri nasib mereka di akhirat? Kita bersibuk menyiapkan masa depan mereka. Bila perlu sampai letih badan kita. Tapi adakah kita berlaku sama untuk "masa depan" mereka yang sesungguhnya di kampung akhirat? Tengoklah sejenak anakmu. Tataplah wajahnya. Adakah engkau relakan wajahnya tersulut api nereka hingga melepuh kulitnya? Ingatlah sejenak ketika engkau merasa risau melihat mereka bertengkar dengan saudaranya. Adakah engkau bayangkan ia bertengkar denganmu di hadapan Mahkamah Allah Ta'ala karena lalai menanamkan tauhid dalam dirinya? Ada hari yang pasti ketika tak ada pilihan untuk kembali. Adakah ketika itu kita saling disusulkan ke dalam surga atau saling bertikai? Maka, cintai anakmu untuk selamanya! Bukan hanya untuk hidupnya di dunia. Cintai mereka sepenuh hati untuk suatu masa ketika tak ada sedikit pun pertolongan yang dapat kita harap kecuali pertolongan Allah Ta'ala. Cintai mereka dengan pengharapan agar tak sekedar bersama saat dunia, lebih dari itu dapat berkumpul bersama di surga. Cintai mereka seraya berusaha mengantarkan mereka meraih kejayaan, bukan hanya untuk kariernya di dunia yang sesaat. Lebih dari itu untuk kejayaannya di masa yang jauh lebih panjang. Masa yang tak bertepi.
(Mohammad Fauzil Adhim)
2015.06.06 - 03:11:52
THE MIRACLE OF ENDORPHIN
Dalam kehidupan Anda, Anda akan terluka oleh orang lain, kadang-kadang sengaja, kadang-kadang tidak sengaja. Bagaimana Anda menangani sakit hati Anda, akan menentukan kebahagiaan Anda. Bila Anda memendam sakit hati dalam hidup Anda dan terus menyimpannya, ini disebut kebencian. Jika seseorang menyakiti Anda tahun yang lalu dan Anda masih menyimpannya, itu akan meracuni hidup Anda. Untuk kesehatan dan kebahagiaan Anda sendiri, Anda harus belajar untuk mengampuni. Jika seseorang marah, cemas, takut, merasa tertekan, otaknya mengeluarkan NOR-adrenalin, hormon yg sangat beracun. Di antara racun alami, hormon ini menempati urutan kedua setelah bisa ular. Racun ini membuat sakit, cepat tua dan cepat meninggal. Jika seseorang menghadapi segala sesuatu secara positif dan afirmatif, otak akan mngeluarkan hormon BETA-endorfin. Hormon kebahagiaan ini berkhasiat memperkuat daya tahan tubuh, menjaga sel otak tetap muda, melawan penuaan, menurunkan agresivitas dalam relasi antar manusia, meningkatkan semangat, daya tahan dan kreativitas. Karena itu tersenyumlah dan bersikaplah positif jika ingin hidup bahagia, sehat dan berumur panjang serta barokah
Dikutip dari : The miracle of Endorphin ~Dr Shigeo Haruyama
2015.06.07 - 01:43:49
PENDIDIKAN PERTAMA DAN UTAMA
Thabrani meriwayatkan dari Jabir Bin Samurah bahwa Rasulullah saw bersabda, “Salah seorang di antara kalian mendidik anaknya, itu lebih baik baginya dari pada menyedekahkan setengah sha’ setiap hari kepada orang-orang miskin.” Seorang ibu adalah pendidik pertama dan utama untuk anak-anaknya, oleh karena itu, sebagai ibu kita perlu mengupgrade diri tiap hari agar bisa mendidik anak-anak kita sesuai dengan zaman di mana mereka hidup. “Didiklah anak-anakmu, karena mereka akan hidup pada zaman yang berbeda dengan zamanmu,” demikian pesan Khalifah Kedua Umat Islam, Umar bin Khaththab. Pesan yang sungguh singkat dan mudah diingat. Salah satu cara mendidik anak tentu saja melalui perantara lisan, sayangnya… banyak orangtua khususnya ibu, yang belum memahami pentingnya menjaga kata-kata di depan anak, karena dapat berpengaruh besar pada perkembangan diri, psikologis, dan konsep diri anak. Berikut ini, 8 hal yang sebaiknya tidak dikatakan kepada anak, terutama usia sampai dengan tujuh tahun: 1. Memberikan Pernyataan Negatif tentang Diri Anak “Kamu anak yang pelit!” “Kamu pemalas!” “Kamu gendut!” “Kamu nakal!” Jenis pernyataan semacam itu dapat menyakiti perasaan anak-anak. Mereka akan menjadi seperti yang orang tua mereka katakan. Sungguh berbahaya, mengingat kata-kata seorang ibu bisa berarti doa untuk anak-anaknya. Sebaliknya, katakanlah hal-hal positif kepada anak. Jika anak menerima nilai buruk, jangan mengatakan, “Kamu begitu bodoh!”; Katakan sesuatu yang lain. Sebagai contoh, katakanlah, “Jika kamu belajar lebih baik, kamu akan mendapatkan nilai yang lebih baik daripada ini karena kamu sebetulnya adalah anak pintar.” Bukankah kata-kata seperti ini akan lebih menenangkan hati anak kita? 2. Jangan katakan “Jangan Ganggu, Ibu Sibuk!” Hal ini tampaknya seperti hal yang normal. Seorang ibu sibuk memasak di rumahnya. Atau ayah sibuk membaca berita menarik di koran. Atau mungkin juga melanjutkan tugas yang dibawa dari kantor. Lalu ia mengunci diri di kamarnya. Tiba-tiba anak datang dan meminta dia untuk sebuah bantuan. Dalam situasi yang ketat, orang tua dapat berteriak pada anak itu, “Jangan ganggu aku! Aku sibuk! ” Menurut Suzette Haden Elgin PhD., penulis yang juga seorang pelatih bela diri verbal dikutip dari parenting.com, bahwa jika orang tua bertindak seperti itu, anak-anak mungkin merasa tidak berarti karena jika mereka meminta sesuatu pada orang tua mereka, mereka akan diberitahu untuk pergi. Bayangkan Sahabat Ummi… Jika sikap seperti itu diterapkan pada anak-anak kita, maka sampai mereka tumbuh dewasa, kemungkinan besar mereka akan merasa tidak ada gunanya berbicara dengan orangtua. Di sisi lain, Suzette menyarankan bahwa jika memang sedang benar-benar sibuk, cobalah alihkan perhatian anak-anak untuk melakukan kegiatan lain sebelum kita membantu mereka. Misalnya, jika mereka meminta bantuan dalam melakukan pekerjaan rumah mereka dan kondisinya kita sedang benar-benar sibuk, mintalah mereka untuk melakukan aktivitas lain terlebih dahulu seperti menonton TV. Lalu kemudian, datanglah kepada mereka untuk membantu, asalkan gangguan tersebut tidak terlalu lama. 3. Jangan katakan “Jangan Menangis!” Berurusan dengan anak-anak yang bertengkar dengan teman-teman mereka atau merasa kecewa karena perlakuan tertentu harus dilakukan secara bijaksana. Tidak perlu untuk memarahi atau meminta anak-anak anda untuk tidak cengeng. Banyak anak yang mengalami hal tersebut, orang tua mengatakan pada mereka, “Jangan cengeng!”, “Jangan sedih!”, “Jangan takut!” Menurut Debbie Glasser, seorang psikolog anak, mengatakan kata-kata tersebut akan mengajarkan anak-anak bahwa perasaan sedih adalah sesuatu hal yang tidak umum, bahwa menangis bukanlah hal yang baik, sedangkan menangis sendiri merupakan ekspresi dari emosi tertentu yang setiap manusia miliki. Oleh karena itu, untuk menangani masalah ini, akan lebih baik untuk meminta anak-anak menjelaskan apa yang membuat mereka sedih. Jika mereka merasa diperlakukan tidak adil oleh teman-teman mereka, jelaskan pada mereka bahwa perilaku teman-teman mereka adalah tidak baik. Dengan memberikan mereka gambaran perasaan yang mereka rasakan, orang tua telah memberikan mereka pelajaran empati. Anak-anak yang menangis akan segera menghentikan atau setidaknya mengurangi tangisan mereka. 4. Jangan Membanding-bandingkan Anak “Lihatlah kakakmu, dia bisa melakukannya dengan cepat. Mengapa kamu tidak bisa melakukannya juga?” “Temanmu bisa menggambar dengan bagus, kenapa kamu tidak?” “Dulu ketika kecil ibu bisa begini begitu, masa kamu tidak bisa?!” Perbandingan hanya akan membuat anak anda merasa bingung dan menjadi kurang percaya diri. Anak-anak bahkan mungkin membenci orang tua mereka karena mereka selalu mendapatkan perlakuan buruk dari perbandingan tersebut (terhadap kakak, adik, atau anak-anak lain), sedangkan perkembangan setiap anak berbeda. Daripada membandingkan anak-anak, ibu sebaiknya membantu untuk menyelesaikan persoalannya. Misalnya, ketika anak mengalami masalah mengenakan pakaian mereka sementara saudara mereka bisa melakukannya lebih cepat, orang tua harus membantu mereka untuk melakukannya secara benar. 5. Jangan katakan “Tunggu Ayah Pulang ya! Biarkan kamu dihukum ayah” Ada kalanya seorang ibu berada di rumah bersama anak-anak mereka tetapi tanpa ayahnya. Ketika anak-anak melakukan kesalahan, ibu tidak segera memberitahu anak-anak tentang kesalahan yang mereka buat. Si ibu hanya mengatakan, “Tunggu sampai ayahmu pulang.” Ini berarti menunggu sampai ayahnya yang akan menghukum nanti. Menunda mengatakan kesalahan hanya akan memperburuk keadaan. Ada kemungkinan bahwa ketika seorang ibu menceritakan kembali kesalahan yang dilakukan anak-anak mereka, ibu malah membesar-besarkan sehingga anak-anak menerima hukuman yang lebih dari seharusnya. Ada kemungkinan juga orang tua menjadi lupa kesalahan anak-anak mereka, sehingga kesalahan yang seharusnya dikoreksi terabaikan. Oleh karena itu, akan lebih baik untuk tidak menunda dalam mengoreksi kesalahan yang dilakukan anak-anak sebelum menjadi lupa sama sekali. 6. Jangan Terlalu mudah dan berlebihan memberi pujian Rupanya, memberikan pujian dengan mudah juga bukan hal yang baik. Memberikan pujian dengan mudah akan terkesan “murah”. Oleh karena itu jika seorang anak melakukan sesuatu yang sederhana, tidak perlu memuji dengan “Luar Biasa! Luar Biasa!” Karena anak secara alamiah akan mengetahui hal-hal yang dia lakukan dengan biasa-biasa saja atau luar biasa. Yang perlu diperhatikan juga, pujilah sikap anak kita, dan jangan memuji dirinya atau hasil perbuatannya. Sekiranya ia mendapat hasil bagus di sekolah, pujilah “Alhamdulillaah, Ibu bangga dengan kerja keras kamu sehingga kamu mendapat nilai baik!” Jika kita memuji hasil yang dilakukan anak dan bukan sikapnya, sangat mungkin anak kita akan berfokus pada hasil dan tidak peduli dengan sikap/ karakter yang baik, misalnya… demi mendapat nilai ujian bagus, anak akan rela mencontek atau bertanya pada teman ketika ujian. 7. Jangan Katakan “Kamu Selalu…” atau “Kamu tidak pernah…” Janganlah melontarkan kalimat dengan “Kamu selalu….” atau “Kamu tidak pernah…”. Memang, kata-kata ini kadang refleks langsung terucap oleh orangtua, namun hindarilah penggunaan kalimat ini “Hati-hati, kedua kata-kata itu ada makna di dalamnya. Di dalam pernyataan “Kamu selalu…” dan “Kamu tidak pernah” adalah label yang bisa melekat selamanya di dalam diri anak,” ujar Jenn Berman PhD, seorang psikoterapis. Berman mengungkapkan, kedua pernyataan yang kerap dilontarkan oleh orang tua ini akan membentuk kepribadian anak. Anak-anak akan menjadi seperti apa yang dikatakan terhadap dirinya. Bila orangtua mengatakan sang anak selalu lupa menelepon ke rumah jika pulang terlambat, maka ia akan menjadi anak yang tidak pernah menelepon ke rumah. “Sebaliknya, bertanyalah kepada anak tentang apa yang bisa orangtua lakukan untuk membantu dia mengubah kebiasaannya. Misalnya, ‘Ibu perhatikan kamu sering lupa membawa pulang buku pelajaran ke rumah. Apa yang bisa Ibu bantu supaya kamu ingat untuk membawa bukumu pulang?’. Pernyataan seperti itu akan membuat anak merasa terbantu dan nyaman,” jelas dr Berman. 8. Jangan katakan “Bukan begitu caranya, sini biar ibu saja!” Biasanya orangtua mengeluarkan pernyataan ini jika mereka meminta anak membantu sebuah pekerjaan, namun anak tidak melakukannya seperti yang dikehendaki. Dr Berman mengatakan, orang tua harus menghindari pernyataan ini. “Ini sebuah kesalahan, karena ia (anak) menjadi tidak belajar bagaimana caranya. Daripada berkata demikian, lebih baik ibu melakukan langkah kolaboratif dengan mengajak anak melakukan pekerjaan itu bersama sambil ibu menjelaskan bagaimana cara melakukannya,” saran dr Berman.
Semoga bermanfaat
2015.06.08 - 01:59:39
Motivasi Pagi ....
TANGAN YANG TIDAK AKAN PERNAH DISENTUH OLEH API NERAKA
Saudaraku cobalah sejenak membaca tulisan ini.
Semoga Anda Tersenyum Karena Telah Bekerja Keras.
Dikisahkan pada saat itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam baru tiba dari perang Tabuk, Banyak sahabat yang ikut beserta Nabi dalam peperangan ini. Tidak ada yang tertinggal kecuali orang2 yg berhalangan dan ada uzur.
Saat mendekati kota Madinah, di salah satu sudut jalan, Rasulullah berjumpa dengan seorang tukang batu. Ketika itu Rasulullah melihat tangan buruh tukang batu tersebut melepuh, kulitnya merah kehitam-hitaman seperti terpanggang matahari. Rasulullah bertanya, “Kenapa tanganmu kasar sekali?" Si tukang batu menjawab, "Ya Rasulullah, pekerjaan saya ini membelah batu setiap hari, dan belahan batu itu saya jual ke pasar, lalu hasilnya saya gunakan untuk memberi nafkah keluarga saya, karena itulah tangan saya kasar.
"Rasulullah pun menggenggam tangan itu, dan menciumnya seraya bersabda, "Hadzihi yadun la tamatsaha narun abada", 'inilah tangan yang tidak akan pernah disentuh oleh api neraka selama-lamanya.
"Sesungguhnya di antara dosa-dosa itu, ada yang tidak dapat terhapus dengan puasa dan shalat”.
Maka para sahabat pun bertanya:
“Apakah yang dapat menghapusnya, wahai Rasulullah?”
Beliau menjawab: ”Bersusah payah dalam mencari nafkah" (HR. Bukhari)
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلَا وَصَبٍ وَلَا هَمٍّ وَلَا حُزْنٍ وَلَا أَذًى وَلَا غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ
“Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu KELELAHAN, atau penyakit, atau kehawatiran, atau kesedihan, atau gangguan, bahkan duri yang melukainya melainkan Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya karenanya.”
(HR. Al-Bukhari & Muslim) -Semoga bermanfaat, dan tetap semangat- ***
2015.06.09 - 02:18:17
بسم الله الرحمن الرحيم
INDAHNYA LELAH
Saudaraku . . . Ternyata lelah itu indah Sebab, lelah itu berpahala Perhatian Allah begitu besar Terhadap hambaNya yg mau lelah Saudaraku . . .
Setidaknya, ada 8 jenis lelah yg dialami oleh manusia dan itu menjadi sumber pahala.
1. Lelah dalam berjihad di jalan-Nya (QS. 9:111).
2. Lelah dalam berda'wah atau mengajak kepada kebaikan (QS.41:33)
3. Lelah dalam beribadah- beramal sholeh (QS.29:69),
4.Lelah mengandung, melahirkan, menyusui. merawat dan mendidik putra/putri amanah Illahi (QS. 31:14),
5. Lelah dalam mencari nafkah halal (QS. 62:10),
6. Lelah mengurus keluarga (QS. 66:6),
7. Lelah dalam belajar atau menuntut ilmu (QS. 3:79) dan
8. Lelah dalam kesusahan, kekurangan dan sakit (QS.2:155)
Saudaraku . . .
Berbahagialah manusia yang selama ini merasakan kelelahan dan merugilah orang yang tidak mau berlelah-lelah. Segala sesuatu ada hitungannya di sisi Allah swt. Kebaikan yang besar mendapat keutamaan, kebaikan kecil tidak akan pernah terlupakan.
Mari kita cari kelelahan Kelelahan yg berupa ketaatan dan kepatuhan . . . Ya Allah . . .ampunilah hambaMU yang lemah ini . . . Amin الحمد لله رب العالمين
2015.06.09 - 02:45:55
OBAT SAKIT KEPALA
Jika sakit kepala dibagian depan kepala, pengobatannya adalah tidur.
Jika sakitnya dibagian atas kepala, pengobatannya adalah makan dan minum. Jika sakit kepala di bagian belakang kepala Anda, maka pengobatannya adalah melepaskan stres.
OBAT SAKIT MATA
Pengobatan meningkatkan kekuatan penglihatan mata Anda. Hal ini sangat penting untuk semua orang, khususnya yang mata mereka lemah. Otot mata yang lemah, akan menyebabkan ketidakmampuan dalam melihat secara akurat. Untuk memulihkan mata dan menjaga kekuatan ototnya, maka sebaiknya mengikuti Sunnah selama Sholat. Kita harus selalu membuka mata kita selama sujud, dan ketika berdiri pandangan mata melihat tempat sujud. Jaga mata Anda tetap fokus pada satu titik tempat sujud. Hikmah di balik pandangan mata tetap fokus pada satu titik tempat sujud adalah: Saat ruku', otot mata akan menekan lensa mata untuk meningkatkan visi dan saat Anda bangun mata otot mata akan melonggarkan. Sementara saat sujud, lensa mata akan menyusut karena jarak antara mata dengan tempat sujud memendek, dan ketika Anda bangun lagi itu akan mengendurkan otot-otot mata. Bila kita praktikkan setiap hari, maka akan melatih otot-otot mata kita, sehingga mata kita akan sehat.
Kita dapat melakukan hal ini setiap hari 17 kali atau sebanyak yang kita inginkan. Nabi kita (SAW) selalu memerintahkan untuk membuka mata kita, selama sujud. Dan sekarang para ilmuwan telah membuktikan bahwa praktek ini bekerja dalam meningkatkan kekuatan penglihatan mata.
Subhanallah
(Sumber : WE LOVE PROPHET MUHAMMAD)
2015.06.10 - 02:09:05
بسم الله الرحمن الرحيم
AIR MATA
Saudaraku . . .
Pernahkah kita menangis ? Kapan terakhir meneteskan air mata ?
Jangan pernah lupa ! Bagi perindu surga . . . setetes air mata dalam sepi, Lebih berharga dari pada, Sejuta tawa dalam jamuan pesta.
Dan . . . Ingatlah selalu ! Bagi yang benci neraka . . .
Rintihan sesal di kesunyian malam, lebih berarti dari pada tumpukan harta benda yang memperdaya.
Saudaraku . . .
Nabi kita tercinta bersabda:
عينان لا تمسهما النار عين بكت من خشية الله و عين باتت تحرس في سبيل الله
"Ada 2 mata yg tidak tersentuh api neraka, mata yg menangis karena takut Allah dan mata yg terjaga di sabilillah."
(HR. Tirmidzi, 1740 . SHAHIH)
Saudaraku . . .
Air mata tak akan jatuh, Kecuali dari mereka yang punya kelembutan hati, Ketajaman naluri, Kebersihan jiwa, Kelapangan dada, dan Kedekatan pada sang PENCIPTA
Saudaraku . . .
Air mata adalah pusaka. Dengan air mata, Kita padamkan api neraka, Dengan air mata Kita buka pintu surga.
Karenanya berbahagialah kita Jika masih punya air mata. Sebaliknya saudara Celakalah kita, Bila dalam kehidupan dunia Dalam kenikmatan yg dirasa Diatas tumpukan dosa Hanya ada sejuta tawa Tanpa setetes pun air mata
Celakalah kita . . . Celakalah kita semua . . . Ya Allah . . .ampunilah hambaMU yang lemah ini . . . Amin الحمد لله رب العالمي
2015.06.10 - 02:10:40
13 kata “JANGAN MENUNGGU” yg perlu dihindari: ************************* 👍1. Jangan menunggu bahagia baru tersenyum, tapi tersenyumlah, maka kamu akan bahagia. 🌻2. Jangan menunggu kaya baru bersedekah, tapi bersedekahlah, maka kamu semakin kaya. 🌻3. Jangan menunggu termotivasi baru bergerak, tapi bergeraklah, maka kamu akan termotivasi. 🌻4. Jangan menunggu dipedulikan orang baru kamu peduli, tapi pedulilah dengan orang lain! Maka kamu akan dipedulikan …. 🌻5. Jangan menunggu orang memahami kamu. baru kamu memahami dia, tâÞi pahamilah orangitu, maka orang itu paham dengan kamu. 🌻6. Jangan menunggu terinspirasi baru menulis.tapi menulislah, maka inspirasi akan hadir dalam tulisanmu. 🌻7. Jangan menunggu projek baru bekerja, tapi bekerjalah, maka projek akan menunggumu. 🌻8. Jangan menunggu dicintai baru mencintai, tapi belajarlah mencintai, maka kamu akan dicintai. 🌻9. Jangan menunggu banyak uang baru hidup tenang, tapi hiduplah dengan tenang. Percayalah bukan sekadar uang yang datang tapi juga rezeki yang lainnya. 🌻10. Jangan menunggu contoh baru bergerak mengikuti, tapi bergeraklah, maka kamu akan menjadi contoh yang diikuti. 🌻11. Jangan menunggu sukses baru bersyukur tapi bersyukurlah, maka bertambah kesuksesanmu. 🌻12. Jangan menunggu bisa baru melakukan, tapi lakukanlah! Maka kamu pasti bisa! 🌻13. Jangan menunggu waktu luang tuk membaca Alqur'an, Tapi luangkan waktu tuk membaca Alqur'an,
2015.06.11 - 04:51:13
بسم الله الرحمن الرحيم MULIA Saudaraku . . . Apakah kemuliaan itu? Kemuliaan bukan sebuah sorban Tak pula tasbih yg ada di tangan Kemuliaan bukan berupa pakaian Yg gemerlap dan berkilauan Kemuliaan bukan pada kendaraan Yang termahal & terbarukan Kemuliaan tidak bersumber dari Rumah dg semua kemewahan Hidup dg beragam kemegahan Berbagai atribut kebesaran Kemuliaan bukanlah polesan Yg kan pudar dan terlupakan Kemuliaan itu ketulusan Yg muncul dari keikhlasan Yg terjaga sepanjang zaman Saudaraku . . . Yusuf bin Asbath berkata: وكفي بملتمس التواضع رفعة وكفي بملتمس العلو سفالا "Cukuplah bagi yg tawadhu' kemuliaan, dan cukuplah bagi yg sombong kehinaan." Saudaraku . . . Orang bijak berkata: Kesombongan laksana bangkai Ia terapung di permukaan pantai Kemuliaan laksana intan Yg tersimpan di dasar lautan Mulia bukan karena diberi Mulia itu krn selalu memberi Mulia itu bukan krn dihormati Mulia itu krn menghormati Saat dirimu merasa mulia Saat itu dirimu menjadi hina Saat dirimu merasa hina Itu modal untuk menjadi mulia Cukuplah dg taqwa Kita menjadi mulia Ya Allah . . . ampunilah hamba MU yang lemah ini . . . Amin الحمد لله رب العالمين Syada2015
2015.06.11 - 04:55:44
DAHSYATNYA DOA "DUDUK DIANTARA DUA SUJUD" Ketika orang ditanya, “do’a apakah yang paling sering di baca oleh seorang muslim ?”, Banyak yang menjawabnya dengan salah. Begitu seringnya do’a itu dibaca, sehingga ketika sedang membaca do’a banyak yang 😳tidak merasa berdo’a😳 Padahal do’a itu sangat dahsyat, mencakup kebutuhan kita di dunia dan akhirat. Dan dibaca minimal 17 kali setiap hari. marilah kita renungi maknanya : ROBIGHFIRLII, Wahai Tuhan ampunilah dosaku. Dosa adalah beban, yang menyebabkan kita berat melangkah menuju ke ridho Allah. Dosa adalah kotoran hati yang membuat hati kelam sehingga hati kita merasa berat untuk melakukan kebaikan. 💝 WARHAMNII, Sayangilah diriku. Kalau kita disayang Alllah, hidup akan terasa nyaman, karena dengan kasih sayang akan dapat dicapai semua cita2. Dengan kasih sayang Allah nafsu kita akan terbimbing. WAJBURNII, Tutuplah segala kekuranganku. Banyak sekali kekurangan kita, kurang syukur, kurang sabar, kurang bisa menerima kenyataan, mudah marah, pendendam dll. Kalau kekurangan kita ditutup/diperbaiki Allah, maka kita akan menjadi manusia sebenarnya. 👳WARFA’NII, Tinggikanlah derajatku. Kalau Allah sudah meninggikan derajat kita, maka pasti tidak ada manusia yang bisa menghinakan kita. 💰 WARZUQNII, Berikanlah aku rizki, sebagai hamba Allah kita membutuhkan rizki. Allah mampu mendatangkan rizki dari arah yang tak terduga dan tanpa perhitungan. ☝ WAHDINI, Berikanlah aku petunjuk/bimbinglah aku ke jalan kebahagiaan. Kita tidak hanya minta petunjuk/hidayah yang berkaitan dengan agama. Tetapi kita juga minta petunjuk agar terhindar dari mengambil keputusan yang salah. 😊 WA’AAFINII, Berikanlah aku kesehatan. Apabila kita sehat kita bisa menambah kebaikan dan manfaat serta tidak menjadi beban oranga lain. “Health is not everything, but without health everything is nothing.” 👣 WA’FUANNII, Aku mohon agar kesalahanku dihapus dari catatan. Kita awali do’a ini dengan mohon ampun dan kita akhiri dengan permohonan agar catatan dosa kita dihapus. Sehingga kita benar-benar bersih dari dosa seperti bayi yang baru lahir. Allah memerintahkan kita untuk membaca do’a itu, Rasulullah mencontohkan kepada kita, menurut logika do’a tersebut pasti terkabul, kecuali dari hati yg lalai dari apa yg disebutkan lisannya (jauh dari khusyuk)😭 🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃 🌴Taman Dakwah🌴
2015.06.12 - 04:34:06
2015.06.12 - 07:00:27
2015.06.13 - 03:19:39
MEMILIH ISTERI DENGAN MATEMATIKA Muhammad bin Musa Al Khawarizmi adalah ilmuwan matematika penemu bilangan nol Al Khawarizmi juga disebut sebagai Bapak Matematika atau Bapak Aljabar Suatu hari, Al Khawarizmi ditanya tentang calon istri terbaik. Penemu bilangan nol ini kemudian menjawab dengan menggunakan rumusnya. “Agama itu nilainya 1, sedangkan hal lain nilainya 0. Jika wanita itu shalihah dan baik agamanya, maka nilainya 1 Jika dia cantik, tambahkan 0 di belakangnya. Jadi nilainya 10 Jika dia kaya, tambahkan 0 lagi dibelakangnya. Jadi nilainya 100 Jika dia keturunan orang baik-baik dan terhormat, tambahkan 0 lagi. Jadi nilainya 1000 Sebaliknya jika dia cantik, kaya dan nasabnya baik tetapi tidak punya agama, nilainya hanya 0. Berarapun 0 dihimpun, ia tetap 0”
2015.06.13 - 03:20:04
Alloh Maha Mensyukuri Kebaikan Hamba- Nya Alhamdulillah. Segala puji hanya milik Alloh Swt. Tidak ada yang patut disembah selain Alloh. Hanya kepada Alloh kita memohon perlindungan dan hanya kepada Alloh kita akan kembali. Sholawat dan salam semoga selalu terlimpah kepada baginda nabi Muhammad Saw. Saudaraku, sekecil apapun karunia, syukurilah. Sesederhana apapun keberuntungan, syukurilah. Alloh Swt. Maha Memperhatikan hamba- hamba-Nya yang bersyukur. Dan Alloh pun menamai diri-Nya dengan Asy Syakur, Dzat Yang Maha Mensyukuri kebaikan hamba-Nya. Ilustrasi sederhananya adalah kerbau makan rumput, yang dimakan sedikit, tapi badannya menjadi besar dan kuat. Atau kuda nil yang hanya memakan ganggang air yang sangat kecil, namun tubuhnya dibuat besar. Atau pohon yang rindang, hanya dari tetesan air yang diserap akarnya, menjadi pohon yang kokoh, rindang dan berbuah manis. Demikianlah gambaran sesuatu yang sedikit namun dibesarkan manfaatnya oleh Alloh Swt. Alloh adalah Asy Syakur, menerima kebaikan sekecil apapun dari hamba-Nya. Alloh melipatgandakan kebaikan yang dilakukan oleh hamba-Nya secara tulus ikhlas. Sekali seorang hamba berwakaf untuk kepentingan agama Alloh, maka pahalanya mengalir terus sekalipun dia telah meninggal dunia. Sekali kita mengamalkan wakaf, maka selamanya kita akan ditemani oleh kebaikan dari amal kita itu. Kebaikan akan menemani kita di alam kubur hingga sampai di yaumil hisab dan kehidupan di akhirat. Maa syaa Alloh. Alloh Swt. berfirman, “ Dan, tatkala Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu..” (QS. Ibrohim [14] : 7) Salah satu karunia Alloh itu adalah dipertemukannya kita dengan banyak kesempatan berbuat kebaikan. Dipertemukannya kita dengan berbagai ladang-ladang amal. Kesempatan berbuat baik sekalipun nampak kecil dalam pandangan kita, maka ambillah. Jangan sibuk dengan pandangan besar kecilnya suatu amal, karena dalam pandangan Alloh semua itu sama saja. Yang membedakan adalah keikhlasan dalam mengamalkannya. Saat memasuki masjid, tiba-tiba kita berada di dekat kotak amal jariyah, maka ambil kesempatan itu untuk beramal. Ada kesempatan jihad harta melalui program wakaf, maka segerakan. Ada kesempatan untuk menolong orang yang butuh pertolongan, maka bantulah. Saudaraku, kita memang tidak bisa menjamin bahwa segala amal kebaikan kita itu bisa menjadi penyelamat kita kelak di hari perhitungan. Boleh jadi dosa-dosa kita jauh lebih banyak dari kebaikan kita. Namun yakinlah bahwa Alloh Maha Menyaksikan setiap kesungguhan hamba-Nya, dan yakinlah bahwa tidak ada amal yang sia- sia di hadapan-Nya. Semoga kita digolongkan menjadi hamba-hamba Alloh yang senantiasa beramal dengan penuh keikhlasan. Dan Semoga amal-amal kita diridhoi Alloh Swt. sehingga menjadi jalan penyelamat kita di akhirat kelak. Aamiin yaa Robbal ‘aalamiin.[] Oleh: KH. Abdullah Gymnastiar ( Aa Gym )
2015.06.14 - 02:30:09
📝RESUME SEMINAR : Peran Ayah dalam Tujuan Pengasuhan Sekolah Alam Cikeas, Feb 2015 👸Narasumber : Elly Risman, Psi Ayah adalah penentu GBHK (Garis Besar Haluan Keluarga), yang bertanggungjawab : 1⃣ Menentukan visi misi keluarga 2⃣ Menyediakan keuangan 3⃣ Menyediakan makanan dan pakaian 4⃣ Menyediakan rumah dan isinya 5⃣ Membimbing anak 6⃣ Membuat kebijakan dan peraturan 7⃣ Menentukan standar keberhasilan 8⃣ Menyediakan training dan pemantauan 9⃣ Menyediakan perawatan dr harta dan benda Melakukan pengontrolan 1⃣1⃣ Mendelegasikan tanggung jawab dan otoritas 👨Survey membuktikan ayah yang terlibat aktif dalam pengasuhan, memberikan kasih sayang, perhatian dan interaksi yang cukup, akan membuat anak: Lebih sehat fisik dan mental Lebih sociable - mudah berinteraksi, berteman dan menyesuaikan diri Cenderung tumbuh menjadi orang dewasa yang pengasih Mendapat nilai yang lebih bagus di sekolah Anak lebih mendapatkan sense of independence Lebih percaya diri dan tidak cemas di tempat baru Lebih mudah beradaptasi terhadap perubahan rutinitas Lebih bisa beradaptasi dalam menghadapi kekecewaan Anak tumbuh menjadi pribadi dewasa yang suka menghibur orang lain Punya harga diri yang tinggi Apa akibat berayah ada berayah tiada? Baik ketiadaan fisik maupun emosional : 😢mudah terlibat kriminalitas dan kekerasan 😢Cenderung memiliki hasil tes dan prestasi rendah 😢Remaja yang tumbuh dengan hanya ibu lebih sexually active 😢Remaja kurang mendapat pengontrolan dan pendampingan 😢Anak kehilangan rasa aman 😢Anak lebih sering temper tantrum 😢Anak 3x lebih mungkin tidak naik kelas, 4x lbh mungkin DO dari sekolah 😢Biasanya dapat nilai lebih rendah dlm tes dan buruk dlm semua pelajaran 😢Lebih mudah depresi 😢Lebih antisocial -- bullying or being bullied, agresif, sensitif terhadap kritik 😢Lebih sering sakit dan buruk dalam penilaian kesehatan -- emosional, fisik, psikologis, sosial. Hasil Riset Ibu Diah karim, trainer senior Yayasan Kita dan Buah Hati, membuktikan bauwa kurangnya peran ayah pada : 🚹 anak dan remaja laki-laki, menimbulkan masalah sosial yaitu : kenakalan remaja agresif (kejahatan remaja) narkoba seks bebas 🚺 anak dan remaja perempuan, menimbulkan masalah : Depresi seks bebas Jika memang peran ayah sudah harus tiada, kuatkan jiwa anak dengan high quality positive parenting dengan anggota keluarga lainnya Ayah tidak aktif lebih baik daripada perceraian. Perceraian lebih baik daripada lingkungan keluarga yang selalu bertikai atau ayah yang bermasalah Bila cerai, pertemuan dengan fisik ayah saja tidak cukup, hadirkan pula jiwanya. Perceraian itu antara ayah dengan ibu, bukan perceraian ayah dengan anak2nya. Peran kita adalah sbg BABY SITTER ALLAH, anak adalah amanah, kenikmatan, ujian & musuh. Dalam melaksanakan amanah ini, butuh perjuangan yang tidak mudah. Dibutuhkan totalitas pikir, rasa, jiwa, tenaga, waktu dan biaya. Miliki visi misi pengasuhan : akan lebih mudah saat akan beraksi Visi pengasuhan keluarga nabi Ibrahim (QS Ibrahim: 35-37) : 1⃣ Penyelamatan aqidah 2⃣ Pembiasaan ibadah 3⃣ Pembentukan akhlakul qarimah 4⃣ Pengajaran lifeskill (kemampuan bertahan hidup dan bermanfaat bagi umat dengan profesional) Visi keluarga Imran (QS Al Imran : 35) Menjadi hamba Allah yang taat Jika anak adalah lukisan, ayah adalah penentu lukisan apa yang akan dibuat. Naturalis kah? Abstrak kah? Sketsa kah? Ayah adalah penentu tujuan pengasuhan dalam keluarga, akan dijadikan apa anak2 dalam keluarganya. Ayah juga yang menyediakan cat, tinta, dan kuasnya. Ia yang menentukan nilai-nilai dan kultur apa saja yang disapukan pada kanvas jiwa anak-anaknya. Sesungguhnya, keindahan lukisan jiwa seseorang adalah bukti otentik amanah seorang ayah yang kelak akan dipertanggungjawabkan kepada Allah Dikembangkan dari resume volunteer Rizki Ardila, oleh Tim Yayasan Kita dan Buah Hati #GreatFather #PeranAyah
2015.06.15 - 04:09:23
RENUNGAN PAGI "Ibu, I Miss You So Much" Hukum kekekalan energi dan semua agama menjelaskan bahwa apapun yang kita lakukan pasti akan dibalas sempurna kepada kita. Apabila kita melakukan energi positif atau kebaikan maka kita akan mendapat balasan berupa kebaikan pula. Begitu pula bila kita melakukan energi negatif atau keburukan maka kitapun akan mendapat balasan berupa keburukan pula. Kali ini izinkan saya menceritakan sebuah pengalaman pribadi yang terjadi pada 2003. Pada September-Oktober 2003 isteri saya terbaring di salah satu rumah sakit di Jakarta . Sudah tiga pekan para dokter belum mampu mendeteksi penyakit yang diidapnya. Dia sedang hamil 8 bulan. Panasnya sangat tinggi. Bahkan sudah satu pekan isteri saya telah terbujur di ruang ICU. Sekujur tubuhnya ditempeli kabel-kabel yang tersambung ke sebuah layar monitor. Suatu pagi saya dipanggil oleh dokter yang merawat isteri saya. Dokter berkata, "Pak Jamil, kami mohon izin untuk mengganti obat ibu". Sayapun menjawab "Mengapa dokter meminta izin saya? Bukankan setiap pagi saya membeli berbagai macam obat di apotek dokter tidak meminta izin saya" Dokter itu menjawab "Karena obat yang ini mahal Pak Jamil." "Memang harganya berapa dok?" Tanya saya. Dokter itu dengan mantap menjawab "Dua belas juta rupiah sekali suntik." "Haahh 12 juta rupiah dok, lantas sehari berapa kali suntik, dok? Dokter itu menjawab, "Sehari tiga kali suntik pak Jamil". Setelah menarik napas panjang saya berkata, "Berarti satu hari tiga puluh enam juta, dok?" Saat itu butiran air bening mengalir di pipi. Dengan suara bergetar saya berkata, "Dokter tolong usahakan sekali lagi mencari penyakit isteriku, sementara saya akan berdoa kepada Yang Maha Kuasa agar penyakit istri saya segera ditemukan." "Pak Jamil kami sudah berusaha semampu kami bahkan kami telah meminta bantuan berbagai laboratorium dan penyakit istri Bapak tidak bisa kami deteksi secara tepat, kami harus sangat hati-hati memberi obat karena istri Bapak juga sedang hamil 8 bulan, baiklah kami akan coba satu kali lagi tapi kalau tidak ditemukan kami harus mengganti obatnya, pak." jawab dokter. Setelah percakapan itu usai, saya pergi menuju mushola kecil dekat ruang ICU. Saya melakukan sembahyang dan saya berdoa, "Ya Allah Ya Tuhanku... aku mengerti bahwa Engkau pasti akan menguji semua hamba-Mu, akupun mengerti bahwa setiap kebaikan yang aku lakukan pasti akan Engkau balas dan akupun mengerti bahwa setiap keburukan yang pernah aku lakukan juga akan Engkau balas. Ya Tuhanku... gerangan keburukan apa yang pernah aku lakukan sehingga Engkau uji aku dengan sakit isteriku yang berkepanjangan, tabunganku telah terkuras, tenaga dan pikiranku begitu lelah. Berikan aku petunjuk Ya Tuhanku. Engkau Maha Tahu bahkan Engkau mengetahui setiap guratan urat di leher nyamuk. Dan Engkaupun mengetahui hal yang kecil dari itu. Aku pasrah kepada Mu Ya Tuhanku. Sembuhkanlah istriku. Bagimu amat mudah menyembuhkan istriku, semudah Engkau mengatur milyaran planet di jagat raya ini." Ketika saya sedang berdoa itu tiba-tiba terbersit dalam ingatan akan kejadian puluhan tahun yang lalu. Ketika itu, saya hidup dalam keluarga yang miskin papa. Sudah tiga bulan saya belum membayar biaya sekolah yang hanya Rp. 25 per bulan. Akhirnya saya memberanikan diri mencuri uang ibu saya yang hanya Rp. 125. Saya ambil uang itu, Rp 75 saya gunakan untuk mebayar SPP, sisanya saya gunakan untuk jajan. Ketika ibu saya tahu bahwa uangnya hilang ia menangis sambil terbata berkata, "Pokoknya yang ngambil uangku kualat... yang ngambil uangku kualat..." Uang itu sebenarnya akan digunakan membayar hutang oleh ibuku. Melihat hal itu saya hanya terdiam dan tak berani mengaku bahwa sayalah yang mengambil uang itu. Usai berdoa saya merenung, "Jangan-jangan inilah hukum alam dan ketentuan Yang Maha Kuasa bahwa bila saya berbuat keburukan maka saya akan memperoleh keburukan. Dan keburukan yang saya terima adalah penyakit isteri saya ini karena saya pernah menyakiti ibu saya dengan mengambil uang yang ia miliki itu." Setelah menarik nafas panjang saya tekan nomor telepon rumah dimana ibu saya ada di rumah menemani tiga buah hati saya. Setelah salam dan menanyakan kondisi anak-anak di rumah, maka saya bertanya kepada ibu saya "Bu, apakah ibu ingat ketika ibu kehilangan uang sebayak seratus dua puluh lima rupiah beberapa puluh tahun yang lalu?" "Sampai kapanpun ibu ingat Mil. Kualat yang ngambil duit itu Mil, duit itu sangat ibu perlukan untuk membayar hutang, kok ya tega-teganya ada yang ngambil," jawab ibu saya dari balik telepon. Mendengar jawaban itu saya menutup mata perlahan, butiran air mata mengalir di pipi. Sambil terbata saya berkata, "Ibu, maafkan saya... yang ngambil uang itu saya, bu... saya minta maaf sama ibu. Saya minta maaaaf... saat nanti ketemu saya akan sungkem sama ibu, saya jahat telah tega sama ibu." Suasana hening sejenak. Tidak berapa lama kemudian dari balik telepon saya dengar ibu saya berkata: "Ya Tuhan pernyataanku aku cabut, yang ngambil uangku tidak kualat, aku maafkan dia. Ternyata yang ngambil adalah anak laki-lakiku. Jamil kamu nggak usah pikirin dan doakan saja isterimu agar cepat sembuh." Setelah memastikan bahwa ibu saya telah memaafkan saya, maka saya akhiri percakapan dengan memohon doa darinya. Kurang lebih pukul 12.45 saya dipanggil dokter, setibanya di ruangan sambil mengulurkan tangan kepada saya sang dokter berkata "Selamat pak, penyakit isteri bapak sudah ditemukan, infeksi pankreas. Ibu telah kami obati dan panasnya telah turun, setelah ini kami akan operasi untuk mengeluarkan bayi dari perut ibu." Bulu kuduk saya merinding mendengarnya, sambil menjabat erat tangan sang dokter saya berkata. "Terima kasih dokter, semoga Tuhan membalas semua kebaikan dokter." Saya meninggalkan ruangan dokter itu.... dengan berbisik pada diri sendiri "Ibu, I miss you so much." Keterangan Penulis: Jamil Azzaini adalah Senior Trainer dan penulis buku Best Seller KUBIK LEADERSHIP; Solusi Esensial Meraih Suks[truncated by WhatsApp]
2015.06.16 - 05:38:53
Pidato Rasulullah SAW di Akhir Bulan Sya’ban Beberapa hari lagi kita akan memasuki bulan Ramadhan, bulan mulia pe nuh berkah yang menjadi penghulu segala bulan (“Sayyidus Syuhur”), bulan yang didalamnya terdapat “lailatul Qadar” yang nilai kebaikannya lebih dari seribu bulan, bulan diturunkannya Al Qur’an, dan bulan yang Allah SWT mewajibkan shaum di siang hari dan menyunahkan shalat tarawih di malam harinya. Sudah menjadi tradisi kaum muslimin di berbagai belahan dunia Islam adalah menyambut hadirnya bulan ini dengan penuh meriah. Pidato Rasulullah SAW Di Akhir Bulan Sya’ban Salah satu cara Rasulullah menyambut kedatangan bulan ramadhan adalah menyampaikan pidato sambutan di akhir bulan sya’ban. Ibnu Khuzaimah meriwayatkan suatu hadist dari sahabat Salman al-Farisi r.a. yang mengatakan: Rasulullah SAW berkhutbah di hadapan kami di akhir bulan sya’ban. Beliau bersabda:“Wahai manusia, sesungguhnya kamu akan dinaungi oleh bulan yang senantiasa besar lagi penuh keberkatan, yaitu bulan yang di dalamnya ada suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Bulan yang Allah telah menjadikan puasanya sebagai suatu kewajiban dan “qiyam” di malam sebagai suatu tathawwu’ (sunnah). Barangsiapa mendekatkan dirinya kepada Allah dengan suatu pekerjaan kebajikan (sunnah), maka statusnya bagaikan mengerjakan perbuatan wajib di bulan lain. Ramadhan itu bulan sabar, dan sabar itu pahalanya adalah surga. Ramadhan itu adalah bulan memberi pertolongan dan bulan Allah menambah rezeki orang mukmin. Siapa saja yang memberi makan makanan untuk berbuka pada bulan itu kepada orang berpuasa, maka amalannya itu menjadi pengampunan dosanya, kemerdekaan dari neraka, serta ia mendapatkan pahala sebesar pahala orang yang berpuasa itu tanpa mengurangi pahala yang bersangkutan.” Para Sahabat bertanya: “Ya Rasulullah tidaklah semua dari kami memiliki makanan, berbuka bagi orang yang berpuasa?” Rasulullah SAW, bersabda: “ Allah memberikan pahala ini kepada siapa saja yang memberikan sebutir korma, atau seteguk air, atau sehirup susu. Dialah bulan yang permulaannya rahmat, pertengahannya ampunan dan akhirnya merdeka dari neraka. Barangsiapa yang meringankan orang yang dikuasainya (hamba sahaya), niscaya Allah akan mengampuni dosanya dan membebaskannya dari neraka. Karena itu perbanyaklah empat perkara di bulan Ramadhan: dua perkara yang menyenangkan Tuhanmu dan dua perkara yang sangat kalian butuhkan. dua perkara yang bisa menyenangkan Allah adalah Syahadat bahwasannya tiada Tuhan yang menciptakan, memelihara dan wajib disembah melainkan Allah, serta istighfar kepada-Nya. Adapun dua perkara yang sangat kalian butuhkan adalah memohon surga-Nya dan perlindungan dari neraka-Nya. Siapa saja yang memberi minum kepadanya dari air kolamku dengan suatu minuman yang dia tak lagi haus hingga masuk surga”. Itulah pidato Rasulullah SAW yang singkat namun padat dengan tuntunan aktivitas yang perlu dilakukan pada bulan Ramadhan.
2015.06.17 - 11:08:19
MEMACU AMALAN RAMADHAN Saudaraku, dalam satu tahun Allah menciptakan satu bulan istimewa, bulan yang penuh kasih sayang, barokah, dan ampunan. Sungguh bulan yang benar-benar beda dengan sebelas bulan lainnya, hari demi harinya berbeda, jam demi jamnya berbeda, detik demi detiknya berbeda; begitu spesial. Inilah bulan Ramadhan. Bulan yang sangat dirindukan oleh umat Islam sedunia. Di bulan Ramadhan ini, Allah SWT menjanjikan akan menjamu hamba-hamba yang beriman. Sedemikian dahsyatnya jamuan Allah, sampai-sampai bagi siapa pun yang melewati saat-saat Ramadhan ini dengan sebaik-sebaiknya, maka dia dijanjikan mendapat jaminan keselamatan di dunia dan akhirat. Oleh karena itu, marilah kita manfaatkan bulan suci ini sebagai sarana peningkatan kualitas amal ibadah kita kepada Allah. Kita jadikan bulan ini sebagai sarana untuk mencapai tujuan mulia kita, yaitu memperbaiki mutu diri kita. Apa sebenarnya yang harus kita perbaiki dari diri kita ini? Salah satu jebakan dari kehidupan duniawi sekarang adalah kita merasa aman dan bangga dengan aksesori dunia. Kita merasa senang dengan keindahan penampilan. Kita merasa senang mengeluarkan biaya yang mahal untuk memperindah rumah kita. Kita juga mau mengkredit tiap bulan untuk mobil mewah agar diri kita tampak lebih indah. Kita semakin bersungguh-sungguh memperindah aksesori duniawi. Tapi, tak banyak orang yang bersungguh-sungguh memperindah kepribadiannya dengan akhlak mulia dan kualitas ibadah yang baik. Saudaraku, mari kita bertekad, pantang bagi kita menyia-nyiakan perpindahan detik demi detik di bulan Ramadhan ini tanpa peningkatan amal. Ramadhan ini sungguh sangat berharga bagi kita sehingga kita harus memperhitungkan agar setiap ucapan, pikiran, dan perilaku kita menjadi amal shalih. Mari kita isi bulan Ramadhan ini dengan melakukan amal ibadah, tidak saja ibadah secara ritual namun juga ibadah yang bersifat sosial. Salah satu caranya, kita dapat membuat skala prioritas dalam bulan Ramadhan ini. Pertama, manajemen waktu kita harus terkendali dengan baik. Kedua, kita harus mempunyai target yang jelas. Tentang shalat kita, misalnya. Kita evaluasi kembali, apakah sudah khusyuk dan sesuai dengan yang dicontohkan Nabi? Saudaraku, hal lain yang prioritas harus kita tekadkan di bulan Ramadhan adalah menjadi ahli sedekah. Tentu saja kemampuan ekonomi di antara kita berbeda-beda. Sedekah itu tidak diukur dari besar kecilnya, akan tetapi optimalisasi yang kita lakukan. Percayalah, tidak pernah berkurang harta dengan disedekahkan, melainkan bertambah, bertambah dan bertambah nilainya di hadapan Allah. Insya Allah selepas Ramadhan nanti, kita dapat merasakan kekuatan perubahan dalam diri kita, menjadi pribadi takwa yang dicintai Allah dan disayangi makhluk-Nya. Selamat menikmati jamuan Allah di bulan Ramadhan, Saudaraku! Oleh : KH Abdullah Gymnastiar
2015.06.18 - 03:34:53
2015.06.18 - 09:14:34
Renungan Ramadhan LIMA HAL YANG MULAI DIABAIKAN UMAT ISLAM Diutusnya Nabi Muhammad Saw ke dunia ini tidak lain hanyalah untuk menyempurnakan akhlak manusia. Dengan akhlak, ajaran Islam tersebar hingga seluruh belahan dunia. Namun, sepertinya, potret wajah Islam saat ini kian buram, dikarenakan umatnya tidak mengedepankan akhlak. Islam mengajarkan bagaimana umatnya menjadi muslim yang baik. Tidak hanya bagi dirinya sendiri, tapi juga bagi orang lain. Ketika umat Islam memiliki pribadi-pribadi yang unggul, tentu saja Islam menjadi pesona dan daya tarik tersendiri, sehingga terbentuklah masyarakat madani dengan menjadi muslim yang kaffah. Sebagai evaluasi, ada lima hal yang perlu diperhatikan umat Islam agar tidak mengabaikannya. 1. Tidak Menepati Janji Dalam sebuah hadits Rasulullah Saw bersabda: “Barangsiapa yang berkata kepada anak kecil mari ke sini, nanti saya beri kurma ini”, kemudian dia tidak memberinya, berarti dia telah membohongi anak itu.” (HR. Ahmad) Mengukur kebaikan seseorang, bukanlah dilihat dari status sosial dan ketinggian ilmu yang dimilikinya. Sekalipun, orang itu berpredikat ustadz, kiai, ataupun professor, jika ia tak menepati janji bila berjanji, maka orang itu belum bisa dikatakan shaleh. Persoalan janji, bukanlah hal yang remeh temeh dan dianggap sepele. Janji yang tak ditepati, meski hanya sesekali, maka berkuranglah kadar keimanan seseorang. Bukankah Rasulullah saw menandai tiga ciri orang munafik: “Jika berkata ia dusta, jika berjanji ia ingkar, jika diberi amanah ia khianat.”(HR. Bukhari- Muslim) Kendati kata “Insya Allah” sudah diucapkan, maka orang itu harus berusaha untuk memenuhi janjinya. Kata Insya Allah tak bisa dijadikan dalih untuk tidak menepati janji, padahal ia tak mendapat halangan apapun. Ingatlah, janji itu utang dan utang itu wajib ditunaikan. Bila seorang muslim tidak memenuhi janji, maka rusaklah citranya. Pepatah mengatakan, sekali lancung ke ujian, seumur hidup orang tidak akan pernah percaya. 2. Tidak Jujur dalam Berkata dan Perbuatan Betapa banyak perilaku korup di negeri ini, sehingga meraih rangking teratas. Ini menunjukkan bahwa kejujuran semakin diabaikan. Orang jujur pun semakin langka. Padahal, Rasulullah saw dikenal sebagai pribadi yang jujur. Karena kejujurannya, beliau dijuluki dengan al-Amin atau orang yang dapat dipercaya. Dalam Islam, kejujuran adalah pangkal kebaikan yang akan menghantarkan manusia pada kebahagiaan di dunia dan akhirat. Rasulullah Saw bersabda: “Hendaklah kamu semua berikap jujur, karena kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaikan membawa ke surga.” (HR. Bukhari). Orang yang selalu berkata dusta, bukanlah orang beriman, seperti firman Allah dalam al Qur’an: “Dan diantara manusia ada yang berkata, “Kami beriman kepada Allah dan hari akhir”, padahal sesungguhnya mereka itu bukanlah orang-orang yang beriman.” (QS. al-Baqarah: 8) Rasulullah saw juga mengingatkan:”Tidak (sempurna) iman seseorang yang tidak amanah, dan tidak (sempurna) agama seseorang yang tidak menunaikan janji.” (HR. Ahmad). Ketika umat Islam memiliki shiddiq (berkata dan bersikap benar), ia akan memperoleh ketenangan jiwa, mendapat keberkahan hidup, menggapai keselamatan, terhindar dari kemunafikan, dan akan dicatat sebagai ahli kebenaran (orang yang jujur). Rasulullah bersabda: “Jauhilah dusta, karena sesungguhnya dusta itu membawa pada kedurhakaan dan sesungguhnya kedurhakaan itu akan menunjuki manusia ke neraka.” (HR. Bukhari). Oleh sebab itu, jauhilah dusta dalam berbicara, berjanji, persaksian, dan dalam tuduhan kepada orang yang tidak bersalah. 3. Tidak Punya Rasa Malu Rasulullah Saw bersabda: “Malu itu cabang dari iman”. (HR. Bukhari). Salah satu sifat yang harus dimiliki oleh setiap muslim adalah rasa malu. Adapun malu yang dimaksud adalah ketika melakukan hal-hal yang tidak dibenarkan oleh Allah dan Rasulnya. Bila malu itu tertanam, tidak akan tejadi penyimpangan di masyarakat. Tapi jika rasa malu diabaikan, maka kehancuranlah yang akan datang. Pantas, di zaman sekarang, berbuat maksiat dan dosa pun dilakukan dengan rasa bangga. Benar seperti kata Nabi Muhammmad saw: “Sesungguhnya sebagian dari apa yang telah dikenal orang dari ungkapan kenabian yang pertama adalah, ‘Jika engkau tidak malu, berbuatlah sekehendak hatimu.” (HR. Bukhari). Itulah sebabnya, keimanan dan rasa malu ibarat dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan. Malu itu bukan hanya kepada diri sendiri, tapi juga kepada Allah dan orang lain. Rasulullah Saw bersabda: “Sesungguhnya malu dan iman adalah dua hal yang bergandengan, tak dapat dipisahkan. Bila salah satunya diambil, yang lain akan ikut terambil.” (HR. Hakim dan Baihaqi). Dalam hadits yang lain, Rasulullah bersabda: “Malulah kamu kepada Allah dengan sebenar-benar malu.” (HR. Tirmidzi). 4. Tidak Mendamaikan Sesama Muslim yang Berselisih Ingatlah firman Allah Swt, ketika kaum muslimin berselisih paham dengan sesama muslim: “Dan apabila ada dua golongan orang mukmin berperang, maka damaikanlah antara keduanya. Jika salah satu dari keduanya berbuat zalim terhadap (golongan) yang lain, maka perangilah (golongan) yang berbuat zalim itu, sehingga golongan itu kembali kepada perintah Allah. Jika golongan itu telah kembali (kepada perintah Allah), maka damaikanlah antara keduanya dengan adil, dan berlakulah adil. Sungguh, Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil.” (QS. Al-Hujuraat: 9). Dalam pergaulan, persahabatan, dan pergerakan, adakalanya terjadi perselisihan. Hal ini tak boleh dibiarkan terus berlangsung. Apabila terjadi perselisihan, maka harus ada pihak yang mau menengahi atau mendamaikan secara adil, sehingga kedua belah pihak yang berselisih dan bertikai dapat kembali berdampingan. 5. Tidak Suka Memaafkan Sesungguhnya Rasulullah Saw bersabda: “Ada tiga hal yang jika dimiliki seseorang, ia akan mendapatkan pemeliharaan Allah, dan akan dipenuhi dengan rahmat-Nya, dan Allah akan senantiasa memasukkannya kedalam lingkungan hamba-hamba yang mendapat cinta-Nya, yaitu: seseorang yang selalu bersyukur ketika Allah memberi nikmat, seseorang yang mampu (meluapkan amarahnya) tetapi dia memberi maaf atas kesalahan orang, dan seseorang yang apabila marah, dia menghentikan amarahnya.” (HR. Hakim). Memaafkan kesalahan saudaranya adalah salah satu dari akhlak yang utama. Seperti halnya pesan Nabi Muhammad Saw kepada sahabatnya. “Ya Uqbah, maukah kuberitahukan tentang akhlak penghuni dunia dan akhirat yang paling utama? Yaitu, menyambung silaturahim terhadap orang yang memutuskan hubungan denganmu, memberi orang yang menahan pemberiannya kepadamu, dan memaafkan orang yang pernah menganiayamu.” (HR. Hakim). Bahkan dalam sebuah hadits qudsi Allah berfirman: “Wahai anak Adam, ingatlah kepada-Ku ketika kamu marah, Aku akan mengingatmu jika Aku sedang murka (pada hari Akhir).” Rasulullah Saw lagi-lagi mengingatkan: “Orang kuat bukanlah yang dapat mengalahkan musuh, namun orang yang kuat adalah orang yang dapat mengendalikan dirinya ketika marah.” (HR. Bukhari-Muslim). Mau tahu, balasan orang yang menahan marah dan suka memaafkan? “Barangsiapa yang menyembunyikan kemarahan, padahal dia mampu melakukannya, Allah akan menyerunya dihadapan para pemimpin makhluk, sehingga Dia memilihkan bidadari untuknya, lalu menikahkan dengannya sesuai dengan kehendaknya.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi). Rasulullah Saw mengingatkan” “Orang yang paling dibenci Allah adalah orang yang paling keras dalam pertengkaran.” (HR. Bukhari).
2015.06.19 - 02:10:30
NASEHAT-NASEHAT DI BULAN RAMADHAN Dari Sahl RA dari Nabi SAW beliau bersabda, “Sesungguhnya di dalam surga terdapat pintu yang disebut Rayyan, yang mana besok pada hari qiyamat orang-orang yang berpuasa masuk dari pintu itu. Dan tidak ada seorangpun yang masuk dari pintu itu selain mereka. Dikatakan, ”Dimanakah orang-orang yang berpuasa ?”. Maka mereka berdiri, tidak ada seorangpun selain mereka yang masuk darinya. Apabila mereka sudah masuk, maka pintu itu ditutup sehingga tidak ada seorangpun yang masuk darinya”. [HR. Bukhari 2 : 226] Dari Abu Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : Allah berfirman, ”Setiap amal anak Adam itu untuknya kecuali puasa, sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Aku akan membalasnya. Puasa itu perisai. Apabila salah seorang diantara kalian berpuasa pada suatu hari, maka janganlah berkata keji dan jangan berteriak-teriak. Jika ada seseorang yang mencaci makinya atau menyerangnya maka hendaklah ia mengatakan, ”Sesungguhnya saya sedang berpuasa”. Demi Dzat yang jiwa Muhammad di tangan-Nya, sungguh bau mulutnya orang yang berpuasa itu di sisi Allah lebih harum dari pada bau kasturi. Bagi orang yang berpuasa ada dua kegembiraan yang dirasakannya, yaitu apabila ia berbuka, bergembira karena bukanya, dan apabila ia bertemu dengan Tuhannya, bergembira karena puasanya”. [HR. Bukhari 2 : 228] Diriwayatkan Oleh Ibnu Huzaimah, Rasulullah memberikan nasihat menjelang Ramadhan : “Wahai manusia! Sungguh telah datang pada kalian bulan Allah dengan membawa berkah rahmat dan maghfirah. Bulan yang paling mulia disisi Allah. Hari-harinya adalah hari-hari yang paling utama. Malam-malamnya adalah malam-malam yang paling utama. Jam demi jamnya adalah jam-jam yang paling utama. Inilah bulan ketika kamu diundang menjadi tamu Allah dan dimuliakan oleh-NYA. Di bulan ini nafas-nafasmu menjadi tasbih, tidurmu ibadah, amal-amalmu diterima dan doa-doamu diijabah. Bermohonlah kepada Allah Rabbmu dengan niat yang tulus dan hati yang berharap agar Allah membimbingmu untuk melakukan shiyam dan membaca Kitab-Nya. Celakalah orang yang tidak mendapat ampunan Allah di bulan yang agung ini. Kenanglah dengan rasa lapar dan hausmu di hari kiamat. Bersedekahlah kepada kaum fuqara dan masakin. Muliakanlah orang tuamu, sayangilah yang muda, sambungkanlah tali persaudaraanmu, jaga lidahmu, tahan pandanganmu dari apa yang tidak halal kamu memandangnya dan pendengaranmu dari apa yang tidak halal kamu mendengarnya. Bertaubatlah kepada Allah dari dosa-dosamu. Angkatlah tangan-tanganmu untuk berdoa pada waktu shalatmu karena itulah saat-saat yang paling utama ketika Allah Azza wa Jalla memandang hamba-hamba- Nya dengan penuh kasih; Dia menjawab mereka ketika mereka menyeru-Nya, menyambut mereka ketika mereka memanggil-Nya dan mengabulkan doa mereka ketika mereka berdoa kepada-Nya. Wahai manusia! Sesungguhnya diri-dirimu tergadai karena amal-amalmu, maka bebaskanlah dengan istighfar. Punggung-punggungmu berat karena beban (dosa) mu, maka ringankanlah dengan memperpanjang sujudmu. Ketahuilah! Allah ta’ala bersumpah dengan segala kebesaran-Nya bahwa Dia tidak akan mengazab orang-orang yang shalat dan sujud, dan tidak akan mengancam mereka dengan neraka pada hari manusia berdiri di hadapan Rabb al-alamin. Wahai manusia! Barang siapa di antaramu memberi buka kepada orang-orang mukmin yang berpuasa di bulan ini, maka di sisi Allah nilainya sama dengan membebaskan seorang budak dan dia diberi ampunan atas dosa-dosa yang lalu. Sahabat-sahabat lain bertanya: “Ya Rasulullah! Tidaklah kami semua mampu berbuat demikian.” Rasulullah meneruskan: “Jagalah dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan sebiji kurma. Jagalah dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan seteguk air.” Wahai manusia! Siapa yang membaguskan akhlaknya di bulan ini ia akan berhasil melewati sirathol mustaqim pada hari ketika kaki-kaki tergelincir. Siapa yang meringankan pekerjaan orang-orang yang dimiliki tangan kanannya (pegawai atau pembantu) di bulan ini, Allah akan meringankan pemeriksaan- Nya di hari kiamat. Barangsiapa menahan kejelekannya di bulan ini, Allah akan menahan murka-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barang siapa memuliakan anak yatim di bulan ini, Allah akan memuliakanya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barang siapa menyambungkan tali persaudaraan (silaturahmi) di bulan ini, Allah akan menghubungkan dia dengan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barang siapa memutuskan kekeluargaan di bulan ini, Allah akan memutuskan-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barangsiapa melakukan shalat sunat di bulan ini, Allah akan menuliskan baginya kebebasan dari api neraka. Barangsiapa melakukan shalat fardu baginya ganjaran seperti melakukan 70 shalat fardu di bulan lain. Barangsiapa memperbanyak shalawat kepadaku di bulan ini, Allah akan memberatkan timbangannya pada hari ketika timbangan meringan. Barangsiapa di bulan ini membaca satu ayat Al-Quran, ganjarannya sama seperti mengkhatam Al-Quran pada bulan-bulan yang lain. Wahai manusia! Sesungguhnya pintu-pintu surga dibukakan bagimu, maka mintalah kepada Tuhanmu agar tidak pernah menutupkannya bagimu. Pintu-pintu neraka tertutup, maka mohonlah kepada Rabbmu untuk tidak akan pernah dibukakan bagimu. Setan-setan terbelenggu, maka mintalah agar ia tak lagi pernah menguasaimu.
2015.06.20 - 01:32:24
HADAPI UJIAN HIDUP DENGAN PERBANYAK DOA "Tidak ada yang bisa mengubah takdir, selain doa, karena doa memiliki kekuatan yang sangat besar. Hadapi ujian hidup dengan perbanyak doa, jangan biasakan ngedumel atau marah karena itu ciri orang yang tidak sabar. Dengan memamerkan dan membesar-besarkan derita, kita akan asli menderita. Padahal, pahala ibadah orang yang menderita itu lebih besar ketimbang orang yang senang" Demikian dikemukakan Pengasuh Pesantren Daarut Tauhiid Bandung, KH. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) di depan seribu lebih BMI Hong Kong, yang menghadiri pengajian milad pertama organisasi Muslimah BMI HK Nurussalam, di Masjid Tsim Sha Tsui (TST) Kowloon, Hong Kong. “Pahala ibadah di Hong Kong lebih besar ketimbang di pesantren yang semua sarana sudah tersedia. Tapi dari keterbatasan itu, akan mudah meraih pahala. Misal jika di pesantren, beberapa bentuk ibadah hanya akan meraih satu pahala, tapi di Hong Kong dengan sholat saja mungkin sudah berlipat pahalanya, asal dia ikhlas, ridho. Kita kerja sulit, hidup sulit, jangan ditambah mengeluh. Sudah sulit, tidak dapat pahala lagi,” Dalam tausiyahnya, Aa Gym menjelaskan banyak hal, serta kisah renungan sebagai media komunikatif. Setiap satu materi, ia juga memberi kesempatan jamaah untuk bertanya. Topik utama materi yaitu “Lima Us” tips untuk mencapai ketenangan batin dan meminta Allah yang membantu menyelesaikan urusan kita. “Hidup terasa berat, karena kita sibuk dengan masalah itu, bukan menyerahkannya pada-Nya,” tegasnya. “Us” pertama yaitu hati harus “TULUS”. Jika melakukan ibadah atau amal perbuatan harus ikhlas, jangan ingin dipuji, jangan ingin diketahui orang, jangan ingin dihargai orang, dan jangan ingin balasan budi. “Lakukan, lupakan! Setelah melakukan amal perbuatan karena Allah swt, tips orang bahagia itu jangan ingin dipuji dan tidak takut dicaci. Kalau mencari pujian dari orang dan takut dicaci, hidup pasti susah. Just the way you are!“ “Us” yang kedua, ibadah harus “BAGUS”. Sesulit apa pun keadaan hidup kita, tetap utamakan ibadah. Karena ibadah dalam kesulitan itu pahalanya lebih besar, jika pun harus nyuri waktu sholat, usahakan jaga wudhu kita. Meskipun tidak bisa sholat on time, Allah Mahatahu, setidaknya sadar atau ingat saat kita masuk waktu sholat, minta kepada Allah agar dimudahkan. “Us” yang ketiga, hidup harus “LURUS” " ihdinnas sirathalmustaqim" menapaki jalan lurus. Jika Allah suka, lakukan! Jika tidak, tinggalkan! Jangan takut jika kita baik, pasti Allah Swt lebih baik. Rasakan, jika kita hidup dalam jalan yang salah, atau melakukan kesalahan pasti hati gelisah karena Allah tidak menyukainya, jadi lakukan hal yang disukai Allah Swt –sholat, puasa, sedekah, dan ibadah lainnya. “Us” yang keempat, ikhtiar harus “SERIUS”, yaitu niatnya benar dan caranya juga benar, maka akan jadi pahala. Berusaha semaksimal mungkin, lalu serahkan hasilnya pada kehendak Allah. Kisah Siti Hajar yang yakin bahwa dia ditinggalkan Nabi Ibrahim as, karena perintah Allah. Jika Allah berkehendak, pasti Dia juga yang bertanggungjawab atasnya. Tapi Siti Hajar berlari sebanyak tujuh putaran (bukit Sofa-Marwah) untuk mencari sumber air (zam-zam), kenapa tidak sekali saja? Itulah ikhtiar yang serius dan pasrah pada kehendak Tuhan yang mengharuskannya berputar hingga tujuh kali. “Us” yang kelima, yaitu tobat “TERUS-MENERUS”. Ibarat nyetir mobil, tapi kacanya kotor. Maka kita ragu, takut, gelisah, bukan karena tidak ada jalan, tapi karena tidak bisa melihat jalan. Dengan membersihkan kaca (tobat), kita bisa nyaman menjalani hidup karena tahu arah yang akan dituju yaitu Allah Swt. “Sukses dunia bisa dimiliki setiap orang, bahkan pendosa sekalipun. Tidak sembarang orang bisa memiliki ketenangan dalam hidup, dan kesuksesan yang paling tinggi adalah mulia di mata Allah Swt, yaitu menjadi orang bertakwa. Untuk menjadi manusia sukses, harus optimis dan optimis, itu bisa kita raih saat menggantungkan semua urusan pada Allah, jangan berburuk sangka pada-Nya yakinlah Dia tahu yang terbaik untuk kita. Rumusnya, CSB (Cepat, Sering, Bulat) yakin kepada kuasa-Nya, semakin kita yakin, semakin hidup kita tenang,” (Anita Sri Rahayu/Hongkong).
2015.06.21 - 02:26:31
BERFOKUSLAH MENUNAIKAN IBADAH PUASA Dalam sebuah riwayat diceritakan, Imam Malik pernah menangis tersedu-sedu ketika hendak berbuka puasa. Semua santri yang berada disekelilingnya merasa kaget dan terheran- heran, mengapa sang imam menangis pada saat hidangan berbuka telah tersaji. Kemudian salah seorang mendekatinya, ketika ditanya oleh muridnya kenapa dia menangis? Imam Malik menjawab: "Aku sedih melihat makanan yang sebanyak ini, karena teringat baginda Rasulullah Saw, saat berbuka dengan makanan yang amat sedikit dan sederhana, tetapi beliaunya lebih mementingkan ibadah untuk memuliakan bulan romadhan. Sedang aku, berbuka dengan makanan yang banyak, beragam dan berlimpah, bisa jadi makanan ini menjadi beban bagiku untuk lebih giat dalam beribadah. Kita bersyukur, karena dizaman sekarang sudah banyak orang yang tertarik untuk bisa menjalankan ibadah puasa romadhan, namun sayang fokusnya bukan pada ibadah puasanya, tetapi sebagian orang lebih terfokus untuk dapat menyiapkan takjil-berbuka yang lezat sesuai selera lidahnya. Atau bahkan ada yang malah berfokus untuk menyiapkan segela keperluan ber idul fitri. Banyak generasi muda yang bersemangat untuk menunaikan ibadah puasa, tapi sayang sebagian dari mereka, niatnya hanya untuk gagah-gagahan ataupun sekedar menurunkan berat badan agar tampak langsing dipandang orang lain. Ada juga yang puasanya sebagai cara untuk menaikan gengsinya. Banyak orang yang menyambut gembira dengan hadirnya bulan romadhan, mereka sangat antusias untuk berpuasa, namun hanya diawal ataupun diakhir romadhan, selebihnya mereka meninggalkan puasa karena tabiat buruk yang menggoda atau bisa jadi karena tidak sanggup menjaga dan mengendalikan diri untuk tetap menjalankan ibadah puasa. Pada sebagian yang lain, ada orang yang bersuka cita dengan datangnya bulan suci romadhan, karena bisa begadang sampai malam. Mereka bisa leluasa menyalurkan hobinya untuk cangkruan atau berbelanja ataupun mencari kesenangan yang tidak diperoleh diluar bulan suci romadhan. Kebanyakan dari mereka menikmati romadhan bukan karena nikmatnya untuk bisa beribadah dibulan suci romadhan. Tapi sebaliknya, malah bisa memuaskan selera-hobinya yang selama ini belum terpuaskan, mereka terus mencari kesenangan melebihi apa yang selama ini telah didapatkan diluar bulan romadhan. Lihatlah dijalanan banyak orang berlalu lalang, ada yang berangkat kerja dengan beban berat dipundaknya, ada yang berangkat kesekolah dengan langkah kaki yang kurang semangat, tapi disisi yang lain ada banyak orang yang antusias untuk jalan sehat dipagi hari, jalan-jalan disiang hari untuk mencari makanan dan bahkan ada yang sibuk kesana kemari mencari batu Akik, ada juga yang ngabuburit dengan bermalas- malasan, menghamburkan waktu. Jika hanya mementingkan kesenangan dan kebiasaan yang tidak produktif, maka hampir dipastikan, romadhan yang kita lalui akan gersang, kering makna dan kurang manfaat, akibatnya setelah romadhan, akan kembali pada kebiasaan buruk yang sudah biasa dijalani. Semoga bermanfaat.
2015.06.22 - 07:11:57
"SEBUAH KISAH DI BULAN RAMADHAN" Bocah itu menjadi pembicaraan dikampung Ketapang. Sudah tiga hari ini ia mondar-mandir keliling kampung. Ia menggoda anak-anak sebayanya, menggoda anak-anak remaja diatasnya, dan bahkan orang-orang tua. Hal ini bagi orang kampung sungguh menyebalkan. Yah, bagaimana tidak menyebalkan, anak itu menggoda dengan berjalan kesana kemari sambil tangan kanannya memegang roti isi daging yang tampak coklat menyala. Sementara tangan kirinya memegang es kelapa, lengkap dengan tetesan air dan butiran-butiran es yang melekat diplastik es tersebut. Pemandangan tersebut menjadi hal biasa bila orang-orang kampung melihatnya bukan pada bulan puasa! Tapi ini justru terjadi ditengah hari pada bulan puasa! Bulan ketika banyak orang sedang menahan lapar dan haus. Es kelapa dan roti isi daging tentu saja menggoda orang yang melihatnya. Pemandangan itu semakin bertambah tidak biasa, karena kebetulan selama tiga hari semenjak bocah itu ada, matahari dikampung itu lebih terik dari biasanya. Luqman mendapat laporan dari orang-orang kampung mengenai bocah itu. Mereka tidak berani melarang bocah kecil itu menyodor-nyodorkan dan memperagakan bagaimana dengan nikmatnya ia mencicipi es kelapa dan roti isi daging tersebut. Pernah ada yang melarangnya, tapi orang itu kemudian dibuat mundur ketakutan sekaligus keheranan. Setiap dilarang, bocah itu akan mendengus dan matanya akan memberikan kilatan yang menyeramkan. Membuat mundur semua orang yang akan melarangnya. ************ ********* ** Luqman memutuskan akan menunggu kehadiran bocah itu. Kata orang kampung, belakangan ini, setiap ba’da dzuhur, anak itu akan muncul secara misterius. Bocah itu akan muncul dengan pakaian lusuh yang sama dengan hari-hari kemarin dan akan muncul pula dengan es kelapa dan roti isi daging yang sama juga! Tidak lama Luqman menunggu, bocah itu datang lagi. Benar, ia menari-nari dengan menyeruput es kelapa itu. Tingkah bocah itu jelas membuat orang lain menelan ludah, tanda ingin meminum es itu juga. Luqman pun lalu menegurnya. Cuma, ya itu tadi, bukannya takut, bocah itu malah mendelik hebat dan melotot, seakan-akan matanya akan keluar. "Bismillah..." ucap Luqman dengan kembali mencengkeram lengan bocah itu. Ia kuatkan mentalnya. Ia berpikir, kalau memang bocah itu bocah jadi-jadian, ia akan korek keterangan apa maksud semua ini. Kalau memang bocah itu "bocah beneran" pun, ia juga akan cari keterangan, siapa dan dari mana sesungguhnya bocah itu. Mendengar ucapan bismillah itu, bocah tadi mendadak menuruti tarikan tangan Luqman. Luqman pun menyentak tanggannya, menyeret dengan halus bocah itu, dan membawanya ke rumah. Gerakan Luqman diikuti dengan tatapan penuh tanda tanya dari orang-orang yang melihatnya. "Ada apa Tuan melarang saya meminum es kelapa dan menyantap roti isi daging ini? Bukankah ini kepunyaan saya?" tanya bocah itu sesampainya di rumah Luqman, seakan-akan tahu bahwa Luqman akan bertanya tentang kelakuannya. Matanya masih lekat menatap tajam pada Luqman. "Maaf ya, itu karena kamu melakukannya dibulan puasa," jawab Luqman dengan halus, "apalagi kamu tahu, bukankah seharusnya kamu juga berpuasa? Kamu bukannya ikut menahan lapar dan haus, tapi malah menggoda orang dengan tingkahmu itu." Sebenarnya Luqman masih akan mengeluarkan uneg-unegnya, mengomeli anak itu. Tapi mendadak bocah itu berdiri sebelum Luqman selesai. Ia menatap Luqman lebih tajam lagi. "Itu kan yang kalian lakukan juga kepada kami semua! Bukankah kalian yang lebih sering melakukan hal ini ketimbang saya...?! Kalian selalu mempertontonkan kemewahan ketika kami hidup dibawah garis kemiskinan pada sebelas bulan diluar bulan puasa? Bukankah kalian yang lebih sering melupakan kami yang kelaparan, dengan menimbun harta sebanyak-banyaknya dan melupakan kami? Bukankah kalian juga yang selalu tertawa dan melupakan kami yang sedang menangis? Bukankah kalian yang selalu berobat mahal bila sedikit saja sakit menyerang, sementara kalian mendiamkan kami yang mengeluh kesakitan hingga kematian menjemput ajal...?! Bukankah juga di bulan puasa ini hanya pergeseran waktu saja bagi kalian untuk menahan lapar dan haus? Ketika bedug maghrib bertalu, ketika adzan maghrib terdengar, kalian kembali pada kerakusan kalian...!?" Bocah itu terus saja berbicara tanpa memberi kesempatan pada Luqman untuk menyela. Tiba-tiba suara bocah itu berubah. Kalau tadinya ia berkata begitu tegas dan terdengar "sangat" menusuk, kini ia bersuara lirih, mengiba. "Ketahuilah Tuan..., kami ini berpuasa tanpa ujung, kami senantiasa berpuasa meski bukan waktunya bulan puasa, lantaran memang tak ada makanan yang bisa kami makan. Sementara Tuan hanya berpuasa sepanjang siang saja. Dan ketahuilah juga, juatru Tuan dan orang-orang di sekeliling Tuan lah yang menyakiti perasaan kami dengan berpakaian yang luar biasa mewahnya, lalu kalian sebut itu menyambut Ramadhan dan 'Idul Fithri? Bukankah kalian juga yang selalu berlebihan dalam mempersiapkan makanan yang luar biasa bervariasi banyaknya, segala rupa ada, lantas kalian menyebutnya dengan istilah menyambut Ramadhan dan 'Idul Fithri? Tuan..., sebelas bulan kalian semua tertawa di saat kami menangis, bahkan pada bulan Ramadhan pun hanya ada kepedulian yang seadanya pula. Tuan..., kalianlah yang melupakan kami, kalianlah yang menggoda kami, dua belas bulan tanpa terkecuali termasuk di bulan Ramadhan ini. Apa yang telah saya lakukan adalah yang kalian lakukan juga terhadap orang-orang kecil seperti kami...! Tuan..., sadarkah Tuan akan ketidakabadian harta? Lalu kenapakah kalian masih saja mendekap harta secara berlebih? Tuan..., sadarkah apa yang terjadi bila Tuan dan orang-orang sekeliling Tuan tertawa sepanjang masa dan melupakan kami yang semestinya diingat? Bahkan, berlebihannya Tuan dan orang-orang di sekeliling Tuan bukan hanya pada penggunaan harta, tapi juga pada dosa dan maksiat... Tahukah Tuan akan adanya azab Tuhan yang akan menimpa? Tuan..., jangan merasa aman lantaran kaki masih menginjak bumi. Tuan..., jangan merasa perut kan tetap kenyang lantaran masih tersimpan pangan 'tuk setahun, jangan pernah merasa matahari tidak akan pernah menyatu dengan bumi kelak...." ************ ********* * Wuahh..., entahlah apa yang ada di kepala dan hati Luqman. Kalimat demi kalimat meluncur deras dari mulut bocah kecil itu tanpa bisa dihentikan. Dan hebatnya, semua yang disampaikan bocah tersebut adalah benar adanya! Hal ini menambah keyakinan Luqman, bahwa bocah ini bukanlah bocah sembarangan. Setelah berkata pedas dan tajam seperti itu, bocah itu pergi begitu saja meninggalkan Luqman yang dibuatnya terbengong-bengong. Di kejauhan, Luqman melihat bocah itu menghilang bak ditelan bumi. Begitu sadar, Luqman berlari mengejar ke luar rumah hingga ke tepian jalan raya kampung Ketapang. Ia edarkan pandangan ke seluruh sudut yang bisa dilihatnya, tapi ia tidak menemukan bocah itu. Ditengah deru nafasnya yang memburu, ia tanya semua orang di ujung jalan, tapi semuanya menggeleng bingung. Bahkan, orang-orang yang menunggu penasaran didepan rumahnya pun mengaku tidak melihat bocah itu keluar dari rumah Luqman! Bocah itu benar-benar misterius! Dan sekarang ia malah menghilang! Luqman tidak mau main-main. Segera ia putar langkah, balik ke rumah. Ia ambil sajadah, sujud, dan bersyukur. Meski peristiwa tadi irrasional, tidak masuk akal, tapi ia mau meyakini bagian yang masuk akal saja. Bahwa memang betul adanya apa yang dikatakan bocah misterius tadi. Bocah tadi memberikan pelajaran yang berharga, betapa kita sering melupakan orang yang seharusnya kita ingat. Yaitu mereka yang tidak berpakaian, mereka yang kelaparan, dan mereka yang tidak memiliki penghidupan yang layak. Bocah tadi juga memberikan Luqman pelajaran bahwa seharusnya mereka yang sedang berada diatas, yang sedang mendapatkan karunia Allah, jangan sekali-kali menggoda orang kecil, orang bawah, dengan berjalan membusungkan dada dan mempertontonkan kemewahan yang berlebihan. Marilah berpikir tentang dampak sosial yang akan terjadi bila kita terus menjejali tontonan kemewahan, sementara yang melihatnya sedang membungkuk menahan lapar. Luqman berterima kasih kepada Allah yang telah memberikannya hikmah yang luar biasa. Luqman tidak mau menjadi bagian yang Allah sebut mati mata hatinya. Sekarang yang ada dipikirannya sekarang, entah mau dipercaya orang atau tidak, ia akan mengabarkan kejadian yang dialaminya bersama bocah itu sekaligus menjelaskan hikmah kehadiran bocah tadi kepada semua orang yang dikenalnya, kepada sebanyak-banyaknya orang. Kejadian bersama bocah tadi begitu berharga bagi siapa saja yang menghendaki bercahayanya hati. Pertemuan itu menjadi pertemuan yang terakhir. Sejak itu Luqman tidak pernah lagi melihatnya, selama-lamanya. Luqman rindu kalimat-kalimat pedas dan tudingan-tudingan yang memang betul adanya. Luqman rindu akan kehadiran anak itu agar ada seseorang yang berani menunjuk hidungnya ketika ia salah.
2015.06.23 - 01:17:34
2015.06.23 - 01:19:09
TIPS LANCAR JALANI PUASA. Dokter Edy Rizal Wahyudi, Sp.P.D., K.Ger., FINASIM dari Divisi Geriatri Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, memberikan tip lancar jalani puasa secara umum untuk segala usia: 1. Saat sahur usahakan untuk membatasi asupan teh dan kopi. Pasalnya, dua asupan tersebut membuat metabolisme berjalan cepat, sehingga cepat mendatangkan rasa haus meski tak berdehidrasi. 2. Sangat dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang lambat dicerna dan memiliki serat yang tinggi. Contohnya, gandum, padi-padian, kacang-kacangan, biji-bijian, nasi merah. 3. Saat berbuka puasa dianjurkan untuk mengonsumsi kurma, karena mengandung gula serat, karbohidrat, kalium dan magnesium. Melalui kurma ini kebutuhan nutrisi tubuh yang hilang selama puasa perlahan dipenuhi. 4. Mengonsumsi pisang saat berbuka sangat baik bagi tubuh, sebab pisang merupakan sumber kalium, magnesium, dan karbohidrat. 5. Batasi makanan yang digoreng saat berbuka, karena dapat meningkatkan sel-sel lemak dalam tubuh. Pada lanjut usia cenderung memiliki keluhan penyakit yang disebabkan lemak, seperti penyakit jantung, jantung koroner, dan hipertensi. 6. Batasi makanan yang lebih cepat dicerna, seperti gula. Hal ini bisa cepat mendatangkan rasa haus ditengah Anda menjalani puasa nantinya. 7. Konsumsi air atau jus buah antara berbuka puasa dan sebelum tidur. Hal ini bertujuan untuk menyediakan kebutuhan cairan dalam tubuh agar Anda lancar beraktivitas esok harinya. 8. Hindari terlalu banyak minuman ES, karena memudahkan Anda kenyang. Hal itu mengakibatkan asupan makanan gizi yang lengkap akan menurun karena tak bisa masuk dalam tubuh. SELAMAT MENJALANKAN IBADAH PUASA
2015.06.24 - 01:33:44
2015.06.24 - 01:35:13
15 LANGKAH SEBAGAI PEMBUKA PINTU RIZKY DAN PINTU KEMUDAHAN 1. ISTIGHFAR DAN TAUBAT Allah SWT berfirman: “Maka Aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Robb mu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, memperbanyak harta dan anak-anakmu, mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS. Nuh: 10-12). 2. TINGGALKAN PERBUATAN DOSA “… Dan seorang pria akan diharamkan baginya rezeki karena dosa yang dibuatnya.” (Riwayat at-Tirmidzi) 3. TAQWA KEPADA ALLAH SWT Allah berfirman: “Barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” (QS. Ath-Thalaq: 2-3) 4. JANGAN SEKALI-KALI LUPA UNTUK MENUNAIKAN IBADAH KEPADA ALLAH SWT “Wahai anak Adam, sempatkanlah untuk menyembah-Ku maka Aku akan membuat hatimu kaya dan menutup kefakiranmu. Jika tidak melakukannya maka Aku akan penuhi tanganmu dengan kesibukan dan Aku tidak menutup kefakiranmu. “(Riwayat Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah dan al-Hakim dari Abu Hurairah ra) 5. BERUSAHA DAN BERIKHTIAR SEBAIK-BAIKNYA “Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum jika bukan kaum itu sendiri yang merubahnya.” (QS. Ar-Ra'du: 11) 6. TAWAKAL KEPADA ALLAH SWT Nabi Muhammad SAW bersabda, “Sungguh, seandainya kalian betawakkal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakkal, niscaya kalian akan diberi rezeki sebagaimana rezeki burung-burung, mereka berangkat pagi-pagi dalam keadaan lapar, dan pulang di petang hari dalam keadaan kenyang.” (Ahmad dan Tirmizi). 7. BERIBADAH SEPENUH HATI DAN KHUSYU’ Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah berfirman, “Wahai anak Adam, beribadahlah sepenuhnya kepadaKu, niscaya Aku penuhi (hatimu) di dalam dada dengan kekayaan dan Aku penuhi keperluanmu. Jika kalian tidak lakukan yang sedemikian, niscaya Aku penuhi tanganmu dengan kesibukan dan tidak aku penuhi keperluanmu (kepada manusia).” ( Tirmizi, Ahmad, dan Ibnu Majah) 8. SILATURRAHIM. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan diakhirkan ajalnya (dipanjangkan umurnya) maka hendaknya ia menyambung (tali) silaturahim.” (HR. Bukhari). 9. BERBUAT BAIK: KEPADA ORANG TUA, SAHABAT, KERABAT, DAN ORANG-ORANG YANG LEMAH Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah tidak akan zalim pada hambanya yang berbuat kebaikan. Dia akan dibalas dengan diberi rezeki di dunia dan akan dibalas dengan pahala di akhirat. (HR. Ahmad) Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang ingin dipanjangkan umurnya dan ditambahkan rezekinya, hendaklah ia berbakti kepada kedua orang tuanya dan hendaklah ia menyambung silaturahmi.” (HR. Ahmad). Rasulullah SAW bersabda, “Bantulah orang-orang lemah, karena kalian diberi rezeki dan ditolong lantaran orang-orang lemah di antara kalian.” (Muslim dan An-Nasa`i). 10. MEMUDAHKAN KESULITAN ORANG LAIN Rasulullah SAW bersabda: “Allah ta’ala menolong seorang hamba selagi hamba tersebut menolong sesamanya.” Beliau juga bersabda: “Barang siapa menolong saudaranya yang membutuhkan maka Allah ta’ala akan menolongnya.” (HR. Muslim). 11. BERINFAQ DAN SHADAQAH Allah SWT berfirman, “Katakanlah: ‘Sesungguhnya Robb ku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki Nya di antara hamba-hamba Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki Nya)’, dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia lah pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.” (Qs. Saba`: 39). 12. SELALU MENUNAIKAN SHALAT DHUHA “Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat pada waktu permulaan siang (shalat Dhuha), nanti pasti akan Aku cukupkan kebutuhanmu pada sore harinya.” (Riwayat al-Hakim dan Thabrani) 13. BERSYUKUR KEPADA ALLAH SWT Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku tambahkan nikmat-Ku kepadamu, dan sesungguhnya jika kamu kufur, sesungguhnya azab-Ku sangat keras. “(Ibrahim: 7). “… Dan Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.” (Ali Imran: 145)
2015.06.25 - 01:06:07
14. BANGUN PAGI Fatimah (Puteri Rasulullah) berkata bahwa saat Rasulullah melihatnya masih terlentang di tempat tidurnya di pagi hari, beliau (S.A.W) mengatakan kepadanya, “Puteriku, bangunlah dan saksikanlah kemurahan hati Allah, dan janganlah menjadi seperti kebanyakan orang. Allah membagikan rezeki setiap harinya pada waktu antara mulainya subuh sampai terbitnya matahari.” (HR. Al-Baihaqi). 15. SELALU BERADA DALAM KONDISI BERWUDHU Rasulullah SAW bersabda, “Senantiasalah berada dalam kondisi bersih (dari hadas) niscaya Allah SWT akan memurahkan rezeki.” (Diriwayatkan dari Sayidina Khalid al-Walid)
2015.06.25 - 01:06:31
HAKEKAT BERSYUKUR Isilah titik-titik di bawah ini dengan jujur dari hati kita masing-masing..... 1. Allah menciptakan tertawa dan ..... 2. Allah itu mematikan dan ..... 3. Allah menciptakan laki-laki dan ..... 4. Allah memberikan kekayaan dan ..... Mayoritas kita tentu akan dengan mudah menjawab: 1. Menangis. 2. Menghidupkan. 3. Perempuan. 4. Apakah betul Kemiskinan...? Untuk mengetahui jawabannya, mari kita lihat rangkaian firman Allah dalam surat An-Najm ayat 43-45, dan 48, sbb: "dan Dia-lah yang menjadikan orang tertawa dan menangis." (QS. An-Najm : 43). "dan Dia-lah yang mematikan dan menghidupkan." (QS. An-Najm : 44 ) "dan Dia-lah yang menciptakan berpasang-pasangan laki-laki dan perempuan. " (QS. An-Najm : 45). "dan Dia-lah yang memberikan kekayaan dan kecukupan." (QS. An-Najm : 48). Ternyata jawaban benar hanya pada no. 1, 2 dan 3, sedang jawaban untuk no. 4 keliru. Jawaban Allah swt dalam Al-Qur'an bukan Kemiskinan, tetapi Kecukupan. Subhanallah.. Sesungguhnya Allah Swt hanya memberi Kekayaan dan Kecukupan kepada hamba-Nya. Dan ternyata yang "menciptakan" Kemiskinan adalah diri kita sendiri. Hal ini bisa karena ketidakadilan ekonomi, kemalasan, bisa juga karena kemiskinan itu kita bentuk di dalam pola pikir kita sendiri. Itulah hakikatnya, mengapa orang-orang yg senantiasa bersyukur, walaupun hidup pas-pasan ia akan tetap tersenyum dan merasa cukup, bukan merasa miskin. Jadi, marilah kita bangun rasa keberlimpahan dan kecukupan didalam hati dan pikiran kita, berhenti mengeluh, berhenti mengatakan rejeki kecil, agar kita menjadi hamba-Nya yang selalu bersyukur. Semangat cari yang halal, biar berkah. Semoga bermanfaat.
2015.06.26 - 01:12:28
BIMBINGAN RASULULLAH DALAM KEHIDUPAN BERUMAH TANGGA Setiap keluarga pasti menginginkan dan mendambakan suatu kehidupan yang bahagia tentram, sejahtera, penuh dengan keamanan dan ketenangan atau bisa dikatakan kehidupan yang sakinah, karena memang sifat dasar manusia adalah senantiasa condong kepada hal-hal yang bisa menentramkan jiwa. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam selaku uswatun hasanah (suri tauladan yang baik) yang patut dicontoh telah membimbing umatnya dalam hidup berumah tangga agar tercapai sebuah kehidupan rumah tangga yang sakinah mawaddah warohmah. Bimbingan tersebut baik secara lisan melalui sabda beliau shalallahu ‘alaihi wasallam maupun secara amaliah, yakni dengan perbuatan/contoh yang beliau shalallahu ‘alaihi wasallam lakukan. Diantaranya adalah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam senantiasa menghasung seorang suami dan isteri untuk saling ta’awun (tolong menolong, bahu membahu, bantu membantu) dan bekerja sama dalam bentuk saling menasehati dan saling mengingatkan dalam kebaikan dan ketakwaan, sebagaimana sabda beliau shalallahu ‘alaihi wasallam: اسْتَوْصُوا بِالنِّسَاءِ فَإِنَّ الْمَرْأَةَ خُلِقَتْ مِنْ ضِلَعٍ وَإِنَّ أَعْوَجَ شَيْءٍ فِي الضِّلَعِ أَعْلَاهُ فَإِنْ ذَهَبْتَ تُقِيمُهُ كَسَرْتَهُ وَإِنْ تَرَكْتَهُ لَمْ يَزَلْ أَعْوَجَ فَاسْتَوْصُوا بِالنِّسَاءِ “Nasehatilah isteri-isteri kalian dengan cara yang baik, karena sesungguhnya para wanita diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok dan yang paling bengkok dari tulang rusuk adalah bagian atasnya (paling atas), maka jika kalian (para suami) keras dalam meluruskannya (membimbingnya), pasti kalian akan mematahkannya. Dan jika kalian membiarkannya (yakni tidak membimbingnya), maka tetap akan bengkok. Nasehatilah isteri-isteri (para wanita) dengan cara yang baik.” (Muttafaqun ‘alaihi. Hadits shohih, dari shahabat Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu) Dalam hadits tersebut, kita melihat bagaimana Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam membimbing para suami untuk senantiasa mendidik dan menasehati isteri-isteri mereka dengan cara yang baik, lembut dan terus-menerus atau berkesinambungan dalam menasehatinya. Hal ini ditunjukkan dengan sabda beliau shalallahu ‘alaihi wasallam: وَإِنْ تَرَكْتَهُ لَمْ يَزَلْ أَعْوَجَ yakni “jika kalian para suami tidak menasehati mereka (para isteri), maka mereka tetap dalam keadaan bengkok,” artinya tetap dalam keadaan salah dan keliru. Karena memang wanita itu lemah dan kurang dalam agamanya, serta mempunyai sifat kebengkokan karena diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok sebagaimana disebutkan dalam hadits tadi, sehingga senantiasa butuh terhadap nasehat. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan juga bahkan ini dianjurkan bagi seorang isteri untuk memberikan nasehat kepada suaminya dengan cara yang baik pula, karena nasehat sangat dibutuhkan bagi siapa saja. Dan bagi siapa saja yang mampu hendaklah dilakukan. Allah subhanahu wata’ala berfirman : وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ [العصر: 3 “Dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” (Al ‘Ashr: 3) Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda: الدِّيْنُ النَّصِيْحَةُ “Agama itu nasehat.” (HR. Muslim no. 55) Maka sebuah rumah tangga akan tetap kokoh dan akan meraih suatu kehidupan yang sakinah, insya Allah, dengan adanya sikap saling menasehati dalam kebaikan dan ketakwaan. DIANTARA TIPS/CARA MERAIH KEHIDUPAN YANG SAKINAH 1. Berdzikir Ketahuilah, dengan berdzikir dan memperbanyak dzikir kepada Allah, maka seseorang akan memperoleh ketenangan dalam hidup (sakinah). Allah subhanahu wata’ala berfirman : أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ [الرعد: 28 “Ketahuilah, dengan berdzikir kepada Allah, (maka) hati (jiwa) akan (menjadi) tenang.” (Ar Ra’d:28) Baik dzikir dengan makna khusus, yaitu dengan melafazhkan dzikir-dzikir tertentu yang telah disyariatkan, misal: أَسْتَغْفِرُالله، dan lain-lain, maupun dzikir dengan makna umum, yaitu mengingat, sehingga mencakup/meliputi segala jenis ibadah atau kekuatan yang dilakukan seorang hamba dalam rangka mengingat Allah subhanahu wata’ala, seperti sholat, shoum (puasa), shodaqoh, dan lain-lain. 2. Menuntut ilmu agama Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda: مَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِيْنَةُ “Tidaklah berkumpul suatu kaum/kelompok disalah satu rumah dari rumah-rumah Allah (masjid), (yang mana) mereka membaca Al Qur`an dan mengkajinya diantara mereka, kecuali akan turun (dari sisi Allah subhanahu wata’ala) kepada mereka as-sakinah (ketenangan).” (Muttafaqun ‘alaihi. Hadits shohih, dari shahabat Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu) Dalam hadits diatas, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam memberikan kabar gembira bagi mereka yang mempelajari Al Qur`an (ilmu agama), baik dengan mempelajari cara membaca maupun dengan membaca sekaligus mengaji makna serta tafsirnya, yaitu bahwasanya Allah akan menurunkan as-sakinah (ketenangan jiwa) pada mereka. Pembaca yang budiman, demikianlah diantara beberapa hal yang bisa dijadikan tips untuk meraih dan membina rumah tangga yang sakinah. Wallahu a’lam. Semoga kajian ringkas ini dapat kita terapkan dalam hidup berkeluarga sehingga Allah menjadikan keluarga kita keluarga yang sakinah mawaddah warohmah. Amiin, Ya Rabbal alamiin. Sumber : Tips Membina Rumah Tangga yang Sakinah
2015.06.27 - 01:12:40
CARA-CARA MENGHADAPI COBAAN DALAM HIDUP Setiap manusia yang hidup di dunia ini tak akan pernah luput dari cobaan. Dengan cobaan itu dapat diketahui sampai sejauh mana kualitas iman seseorang kepada Allah. Kiranya kita tak perlu berkecil hati jika suatu saat kita mendapat cobaan dari Allah. Karena itu bukan berarti Allah telah benci atau tidak peduli lagi terhadap kita. Justru cobaan-cobaan itu membuktikan, bahwa Allah sayang kepada kita. Semakin kita disayang, semakin berat pula cobaan yang kita terima. Berikut rangkuman ceramah Aa Gym mengenai lima cara sederhana menghadapi cobaan hidup yang ingin saya bagi. 1. Siap menerima suatu cobaan Kita terkadang lupa bahwa pangkal dari masalah kita bukan masalah itu sendiri, tetapi bagaimana menyikapi/menerima suatu cobaan. Seperti menghadapi suatu ujian. Apabila kita mempersiapkan diri kita sebaik-baiknya, maka umumnya kita akan mendapatkan hasil yang baik pula. Tetapi kita juga harus ingat bahwa tidak semua yang kita inginkan akan terwujud. Oleh karena itu, kita harus siap pula dengan kegagalan dan jangan hanya siap dengan kesuksesan. Semakin siap kita untuk menghadapi suatu kegagalan, semakin ringan masalah tersebut akan dirasakan oleh kita. Mulailah dengan niat yang baik, ikhtiar semampu kita, tapi jangan terkunci oleh keinginan dan nafsu kita, serahkan semuanya kepada Allah SWT. 2. Kalau sudah terjadi, kuncinya adalah ridho/diterima Seringkali saat mengalami suatu masalah/musibah, kita cenderung berpikir “seandainya saya pergi lebih cepat”, “seandainya kita belajar lebih giat”, dsb. Hal itu menandakan bahwa kita adalah orang yang tidak bisa menerima kenyataan. Hal ini dapat menimbulkan perasaan tidak tenang dalam menghadapi berbagai cobaan serta masalah hidup. Apabila kita mencoba berpikir lebih dalam, banyak orang menderita bukan karena kenyataan yang terjadi tetapi karena tidak bisa menerima kenyataan tersebut. Oleh karena itu, apabila kita sudah siap untuk menerima berbagai cobaan dari awal dan bukan di akhir, Insya Allah kita akan menjadi lebih tenang dan lebih siap dalam menghadapi berbagai ujian dalam hidup kita. 3. Jangan mempersulit diri, “mudahkan urusanmu” Apabila kita pikirkan baik-baik. Setiap kita mendapatkan masalah, pada umumnya kita menderita karena pikiran kita sendiri. Banyak orang menderita karena memikirkan yang belum ada dan bukan mensyukuri yang sudah ada. Orang tersebut bukan kurang rizki tetapi kurang iman. Kita jangan takut tidak akan mempunyai rizki yang cukup, tapi takut tidak bisa mensyukuri nikmat yang sudah kita miliki! Kita harus ingat bahwa kita dihormati orang lain bukan karena kita mulia, tapi karena Allah SWT menutupi dosa, aib, dan kesalahan kita! Aa Gym pun mengatakan terdapat beberapa babak dalam hidupnya: babak ngetop, babak belur, hingga babak baru. Beliau juga berkata bahwa pujian jauh lebih berbahaya dibandingkan dengan dicaci maki. Karena pujian mendekatkan kita ke kemunafikan. Namun, dari hal tersebut beliau menyadari bahwa memang terkadang inilah ujian yang diberikan oleh Allah SWT terhadap hambaNya untuk menaikkan derajatnya. Jangan membebani diri kita dengan berbagai masalah yang sudah ada. 4. Evaluasi diri (bertaubat) “Apa saja ni’mat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap manusia. Dan cukuplah Allah menjadi saksi.” (QS An-Nisa ayat 79) Terkadang kita lalai dalam mengevaluasi diri kita setelah tertimpa masalah/musibah. Kita cenderung mengedepankan emosi serta mencari-cari kesalahan orang lain. Kita harus ingat bahwa sebagai manusia, kita tidak pernah luput dari dosa. Cara untuk menghilangkan/megurangi dosa tersebut tentu dengan bertaubat. Dalam menghadapi berbagai masalah pun kita harus ingat bahwa tidak ada satupun masalah yang tidak ada solusinya. Tidak ada guru yang memberikan soal tanpa ada kunci jawaban. Tidak ada seseorang membuat lubang kunci tanpa pasangan kuncinya. Salah satu jalan utama untuk mendapatkan jawaban dari masalah kita adalah dengan bertaubat! Pada intinya adalah kita harus instropeksi terhadap kesalahan diri kita sendiri dan jangan melihat/mencari kesalahan orang lain. Seperti kisah Nabi Adam a.s. yang memakan buah terlarang dan akhirnya dikirim ke dunia sebagai hukuman. Beliau menjadi mulia karena bertaubat dan bukan karena menyalahkan iblis yang telah membujuknya. Begitu juga dengan Nabi Yunus a.s. yang dimakan oleh ikan paus karena sempat lalai terhadap umatnya. Beliau pun selamat karena bertaubat. 5. Cukuplah Allah SWT sebagai penolong kita (hanya bersandar kepada Allah SWT) Katakanlah: “Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan wanita-wanita tukangsihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki” QS Al Falaq 1-5 Seringkali sebagai manusia, kita bersandar kepada jabatan, kekayaan, suami, istri, orangtua, saudara/kerabat dengan jabatan tinggi, dsb. Namun satu hal yang tidak kita sadari adalah kita sering bergantung kepada sesuatu yang tidak kekal. Kaya bisa menjadi miskin, kerabat bisa meninggal atau hubungan bisa menjadi renggang dan jabatan seseorang bisa hilang sewaktu-waktu. Begitu semua hal tersebut diambil/hilang kita akan kehilangan tempat bergantung. Namun apabila kita bersandar kepada Allah SWT yang kekal, kita tidak akan kehilangan apa-apa karena kita bersandar kepada yang kekal dan pemilik alam semesta. Hal ini pun tercermin dari cara Nabi Muhammad SAW mengajarkan agama islam. Rasulullah menyebarkan agama islam dengan mengajarkan ilmu tauhid terlebih dahulu, yaitu ilmu mengenal Allah SWT. Baru setelah itu Rasulullah mengajarkan mengenai solat dan ibadah-ibadah lainnya. Dari hal ini kita bisa melihat bahwa yang terpenting adalah mengenal Allah SWT terlebih dahulu. Akhirul kata, derajat seseorang ditentukan pula oleh masalah yang dialaminya. Semakin tinggi derajat/mulia seseorang semakin berat pula masalah yang akan dihadapinya. Yang menentukan apakah kita akan menjadi lebih mulia atau tidak adalah bagaimana kita menyikapi dan mengevaluasi diri sesudahnya. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan hidayahNya kepada hamba-hambaNya dalam menghadapi dan menyikapi berbagai masalah yang kita hadapi, Amin … Wassalamualaikum. Oleh Fatih Anfasa
2015.06.28 - 02:10:07
http://dpunik.com/wp-content/uploads/2014/10/Gambar-DP-BBM-Nasehat-Islami-Terbaru.jpg
2015.06.28 - 02:26:48
Pendidikan anak 15 TAHUN PERTAMA YANG MENENTUKAN Sesungguhnya masa mendidik anak yang efektif dalam rangka pembentukan karakter, itu hanya berlangsung sampai usia Aqil Baligh (usia 14-15 tahun). Sebuah masa yang singkat, masa yang cuma seperempat dari usia kita – orangtuanya – jika Allah berikan jatah 60 tahun. Padahal anak-anak dan keturunan yang sholeh akan menjamin kebahagiaan akhirat kita dalam masa yang tiada berbatas. Lalu mengapa amanah terindah ini kita sia siakan? Jika demikian, lalu apa yg ada dalam benak kita tentang amanah terindah dan kesempatan untuk kekal bahagia di akhirat nanti? Jika demikian, lalu apa yg kita akan jawab di hadapan Allah swt tentang pendidikan mereka. Jika demikian masihkah kita berharap syurga dari doa-doa anak-anak kita, kalau mereka sepenuhnya dititipkan pada pihak ketiga (lembaga pendidikan) dan kita tidak berbuat apa-apa? Bukankah ketika usia mereka dititipkan itu masih menjadi tanggungjawab kita? Bukankah doa yg dipanjatkan oleh orang-orang seiman yg bertalian darah akan lebih diterima Allah swt? Setiap yang beriman pada Al Quran pasti tahu jawabannya. Bahkan memelihara anak yatimpun sebaiknya dalam dekapan keluarga yang utuh bukan cuma disantuni, apalagi anak kandung yang jelas menjadi tanggungjawab penuh kedua orangtuanya. Lihatlah wajah teduh anak-anak kita ketika mereka terlelap, beberapa tahun ke depan wajah-wajah ini akan berubah menjadi wajah orang dewasa yang setara dengan kita, lalu kita tidak punya lagi kesempatan memperbaiki karakter yang sudah terbentuk, apalagi menyempurnakan akhlak mereka. Lalu apa yang kita jawab dihadapan Allah swt atas karakter-karakter yang sudah terbentuk tadi? Apakah kita mampu berlepas tangan dari tanggungjawab kita di akhirat? Ayah Bunda, mari kita didik anak-anak kita dengan tangan, hati, mata, telinga, lisan kita sendiri. Membangun Home Education bukanlah pilihan, namun kewajiban setiap orangtua yang beriman, itu tidak memerlukan penjelasan dan pembuktian lagi. Pada galibnya anak-anak kita akan hidup lebih lama dari kita, walau bisa saja mereka mendahului kita dipanggil Sang Khalik. Dalam menjalani masa depannya nanti – yg tanpa kehadiran kita – anak-anak kita akan mengenang kita. Anak-anak kita memerlukan kenangan-kenangan yang memunculkan kesan-kesan dan imaji-imaji yang baik, positif, tulus, penuh cinta dan utuh tentang masa lalu mereka bersama kedua orangtuanya, itu semua agar mereka kuat menghadapi masa sendiri ketika mereka kelak dewasa. Dan itu hanya diperoleh pada masa yang singkat 15 tahun pertama dalam kehidupannya, yang diberikan oleh orangtuanya dengan tulus dan ikhlas yang tak tergantikan oleh siapapun. Marilah kesempatan ini tidak kita sia-siakan demi kehidupan didunia dan akherat anak kita.
2015.06.29 - 02:40:40
Doa Hari Kesebelas اَللَّهُمَّ حَبِّبْ إِلَيَّ فِيْهِ الْإِحْسَانَ وَ كَرِّهْ إِلَيَّ فِيْهِ الْفُسُوْقَ وَ الْعِصْيَانَ وَ حَرِّمْ عَلَيَّ فِيْهِ السَّخَطَ وَ النِّيْرَانَ بِعَوْنِكَ يَا غِيَاثَ الْمُسْتَغِيْثِيْنَ Ya Allah, cintakanlah kepadaku di bulan ini berbuat kebajikan, bencikanlah kepadaku di bulan ini kefasikan dan maksiat, dan cegahlah dariku di bulan ini kemurkaan dan neraka-(Mu) dengan pertolongan-Mu wahai Penolong para peminta pertolongan.
2015.06.29 - 14:00:37
Renungan Ramadhan: JANGAN LUDAHI PIRING MAKANMU Minggu malam lalu, usai taraweh BB saya berdenting pertanda ada pesan masuk di BBM. Tak lama dentingan itu disusul dentingan-dentingan berikutnya. Biasanya, kalau begini pasti grup BBM sedang rame. Ternyata benar, seorang member dari grup BBM kelompok perusahaan tempat saya bekerja, mengirim gambar yang memuat untaian kalimat yang menggambarkan betapa malang dan tragisnya nasib “karyawan sejati”. Semula saya tak berminat ikut memberikan komentar. Tapi ketika seorang karyawan senior yang usianya lebih tua dari saya ikut menambahkan komentar yang seolah memperparah fakta, kemudian beberapa teman lain memberikan emoticon “jempol” atau sekedar memberi tanda “tag this picture as a favourite”, mau tak mau nurani saya tergelitik untuk ikut berpendapat. Saya tulis komen : “Bukankah kita semua masih berstatus karyawan? Kalau kita masih mencari rizki dengan berprofesi sebagai karyawan, kenapa kita harus menjelek-jelekkan profesi sendiri? Kenapa harus menghinakan diri sementara dengan cara itu kita menghidupi diri dan keluarga selama ini? Sebaliknya, jika kita memang yakin bahwa menjadi karyawan itu sungguh tidak enak dan menderita, kenapa tetap bertahan jadi karyawan? Kenapa tak dari dulu berhenti saja jadi “kuli” pemilik perusahaan dan secepatnya membangun bisnis sendiri? Setelah saya memposting komentar-komentar saya, tak ada lagi yang berkomentar. Entah kenapa. Apa yang dilakukan sebagian teman-teman saya itu adalah gambaran sebagian besar dari kita, yang selalu mengeluhkan kondisi yang dialami, tapi ironisnya tetap merasa nyaman dengan kondisi tersebut. Saya jadi ingat nasehat Pak Mario Teguh ketika beliau menjadi konsultan di perusahaan tempat kerja saya di Surabaya, sekitar tahun 2000-an. “Hanya kuda-kuda buruk yang makannya mundur. Ia makan rumput yang sudah diinjak-injaknya sendiri, bahkan mungkin sudah terkena tai (kotoran)-nya sendiri. Kuda-kuda baik makannya maju. Ia mengunyah rumput yang masih segar di depannya.”, ujar Pak Mario Ungkapan itu diberikannya saat memberikan gambaran tentang karyawan yang pengeluh dan selalu saja menjelek-jelekkan tempat dimana ia bekerja. Padahal, ia cari makan di situ; dari sana pula ia mencukupi seluruh kebutuhannya dan menikmati fasilitas yang diberikan perusahaan. Jadi tak salah kalau diibaratkan rumput yang sudah diinjak-injak, sudah dijatuhi kotoran, masih juga dikunyah. Lebih jauh Pak Mario mengibaratkan seseorang yang makan dari sebuah piring, lalu ia muntah di atas piring itu, tapi tetap memakan nasi dan lauk-pauk yang ada di piring tersebut. Membayangkannya saja sudah menjijikkan bukan? Kembali ke soal BBM di grup perusahaan saya, agak lama kemudian seorang teman yang rupanya sejak tadi belum membaca postingan itu, kemudian ikut memberikan komentar dengan memberikan beberapa icon “jempol” pada komentar saya. Kontan, karyawan senior yang sedari tadi ikut memperparah kondisi, menambahkan “Mantab ya, loyalitas harga mati” katanya menyindir. Saya pun menimpali : “Ya iyalah Pak X..., wajar kan kita dituntut loyal selama kita masih bekerja di tempat tersebut? Coba bayangkan kalau PRT yang bekerja di rumah kita kemudian membocorkan rahasia rumah tangga kita atau menceritakan isi dan kondisi rumah kita ke tetangga sebelah, tentu kita gak mau kan?. Selama kita tidak bisa berlaku loyal, maka kapan pun dan dimana pun kita akan mendapat perlakuan tak menyenangkan, sebab hakikatnya di dunia ini tak ada yang menyukai pengkhianatan dan ketidaksetiaan.” Saya menutup komentar saya di grup BBM itu dengan ajakan “Kenapa kita tidak bersyukur bahwa diri kita yang tidak hebat ini masih ‘laku’ jadi karyawan, disaat jutaan orang lainnya jadi pengangguran? Banyak-banyaklah bersyukur kita masih jadi pekerja di perusahaan yang masih eksis, disaat ratusan perusahaan lain gulung tikar, atau disaat para pemilik kios berduka karena pasar tempat mereka berjualan terbakar dan dagangannya amblas, justru menjelang Ramadhan, saat mereka butuh uang. Syukurilah apa yang kita dapat selagi kita belum mampu menggapai yang lebih dari itu.” Begitulah sebagian dari kita, sering dengan mudah tergiring untuk diajak berkeluh kesah dan menyesali habis-habisan kondisi kita. Tapi ironisnya, keluh kesah itu tak membuat kita “hijrah” dari kondisi itu. Sebenarnya, penyebab dari semua itu adalah ketidakmampuan untuk mensyukuri nikmat Allah. Apa yang sudah kita alami sehari-hari, terkadang terasa seolah “sudah seharusnya demikian”. Sudah seharusnya tiap akhir bulan saya terima gaji. Sudah seharusnya saya dihargai dan tidak dimarahi jika melakukan kesalahan. Sudah seharusnya tiap tahun gaji saya dinaikkan meski yang saya kerjakan dari tahun ke tahun tetap sama dan kemampuan saya tak meningkat. Sudah seharusnya posisi saya tak diutak-atik (tak dimutasi). Sudah seharusnya saya boleh pulang cepat. Kita lupa bahwa di dunia ini semua terjadi atas sebab-akibat. Allah yang Maha Pengasih sudah menyediakan rizki bagi hambaNYA, tapi semua itu tak turun dari langit begitu saja. Allah yang Maha Tahu sudah punya takaran yang tepat atas rizki yang dibagikan pada hambaNYA, tak mungkin salah ukur, salah alamat atau tertukar dengan orang lain. Jika kita selalu melihat sisi buruk dari apa yang kita miliki, tentu tak ada yang bisa disyukuri. Alih-alih bersyukur, kita malah iri pada orang lain. Padahal, kita lupa banyak orang lain yang jauh lebih menderita dan lebih susah jalannya menjemput rizki. Pekerja bangunan yang membangun gedung perkantoran di komplek grup perusahaan tempat kerja saya, tetap harus berpanas-panas bekerja kasar meski mereka berpuasa. Sore, 45 menit menjelang Maghrib saat saya pulang, mereka masih disitu sambil berkali-kali mengelap keringat. Sampai di rumah saya tak perlu bingung akan berbuka puasa dengan apa, tapi mereka.., mungkin mengandalkan pembagian takjil seadanya dari masjid. Seperti kisah seekor ikan kecil yang mencoba mencari tahu apa itu “air”. Ia berenang dari hulu sampai hilir, tapi tetap tak ditemuinya jawaban apa itu air. Ia baru tahu eksistensi air ketika ia diminta meloncat dari pinggir sungai dan berada di atas batu selama beberapa saat. Baru ia sadar air itulah yang menjadi sumber kehidupannya selama ini. Kalau kita resign dan tak kunjung mendapat pekerjaan baru, mencoba berwirausaha tapi gagal karena minimnya pengalaman dan modal justru habis tak berbekas bahkan hutang menumpuk, mungkin baru kita menyadari bahwa menjadi karyawan itu ada enaknya. Setidaknya, tiap akhir bulan dapat gaji, menjelang hari raya dapat THR, mungkin juga sejumlah fasilitas lain bisa dinikmati. Tentu saja tak ada di dunia ini yang semuanya enak. Pasti ada sisi tak enaknya. Saya pun pernah dimarahi boss saat hasil kerja saya kurang memuaskan, dianggap lambat, atau tindakan keliru dan fatal akibatnya. Tentu saya tak boleh pulang cepat, bukankah saya sudah mengikatkan diri untuk bekerja sesuai jam kerja yang diatur perusahaan? Tentu saya harus loyal, sebab mana ada perusahaan yang mau mempekerjakan karyawan yang suka membocorkan rahasia perusahaan atau menjelek-jelekkan perusahaan kemana-mana. Bukankah kepada pasangan pun kita menuntut kesetiaan? Apakah ada suami yang happy ketika tahu istrinya mengumbar keburukannya atau menceritakan betapa kecilnya gaji suami di arisan PKK? Adakah istri yang tak sakit hati saat tahu suami menceritakan ketidakpiawaiannya mengurus rumah tangga atau betapa borosnya si istri kepada rekan-rekan kantornya? Tidak ada! Begitupun perusahaan, mereka butuh mitra kerja yang loyal. Yang mau diajak bersama-sama menutupi aib perusahaan sambil berusaha memperbaikinya. Ketidakmampuan mensyukuri nikmat karena merasa “sudah seharusnya saya mendapat lebih dari itu”, akan membuat kita jadi enggan berbagi. Bagaimana mau berbagi, lha wong diri sendiri saja masih kurang kok?! Lupa bersyukur akan membuat kita selalu menengadah ke atas dan lupa menengok ke bawah. Akibatnya, kurang, kurang dan selalu kurang. Tak pernah merasa cukup. Kalau merasa cukup saja tak bisa, bagaimana mungkin akan merasa lebih? Padahal, hanya orang yang bisa merasa “lebih” yang mampu berbagi. Selama masih merasa kurang, kita justru akan selalu “minta diberi”. Itu sebabnya banyak orang rela mengurus SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampu) saat ada pembagian BLT, meski sebenarnya ia masih cukup mampu. Jangan heran kalau Nopember 2011 di Pacific Place ribuan orang rela terinjak-injak karena memburu BlackBerry Bellagio dengan harga diskon, meski yang antri semuanya pemegang kartu kredit, yang notabene mereka dinilai punya penghasilan yang layak. Tak heran pula saat Dinas Perhubungan Jatim di Surabaya membagikan 3000 tiket mudik gratis, yang antri banyak yang dari penampilannya kelihatan orang “mampu”, sampai-sampai Ibu saya berkomentar : “Orang Indonesia kalau ada gratisan, ya pasti heboh, semua ingin kebagian” saat kami menonton beritanya di TV semalam. Semua itu fenomena dari rasa “kurang”. Ibarat minum air laut, makin diminum makin haus. Jika kita tak mampu mensyukuri hal-hal kecil yang sudah kita miliki, bagaimana kita akan bersyukur ketika Tuhan memberikan yang lebih besar lagi? Bukankah setiap kali ukuran yang kita pakai makin tinggi? Maka, makin besar pulalah rasa tidak puas, rasa iri dan pelit untuk berbagi. Saya malu hati dengan Bang Amin, tukang sayur langganan Ibu saya. Hari Minggu pagi, saat kami berbelanja, tiba-tiba Bang Amin menyodorkan sekantong kresek belanjaan. Ibu heran karena merasa tak memesan apa-apa, kok sudah disiapkan. Ternyata itu pemberian Bang Amin kepada kami : seekor ayam potong plus satu paket sayuran untuk dibuat sop. Masya Allah..., seorang tukang sayur yang tiap hari jam 3.30 sudah berada di pasar dengan sepatu boot-nya, berbecek-becek mendatangi kios ikan dan daging, memilih aneka sayuran segar, lalu berkeliling komplek sampai semua sayurannya habis terjual dan baru pulang menjelang Dhuhur, terkadang ban motornya kempes dan terpaksa dituntun dengan beban berat, masih mampu berbagi kepada pelanggannya. Saya selalu berkaca pada Bang Amin, yang ikhlas menjalani profesinya. Ia tak pernah ambil hati meski sering ada pelanggan yang rewel. Bang Amin adalah type pekerja keras yang tak pernah meludahi piring makannya. Ia selalu mensyukuri sumber penghidupannya, merasa cukup dengan apa yang ia peroleh dan karenanya ia mampu berbagi. Moment Ramadhan ini sebaiknya jadi saat yang tepat untuk berkaca : sudahkah kita merawat baik-baik piring makan kita dan bersyukur masih bisa makan dari situ? Atau justru sering meludahinya tapi tetap makan dari situ? Hanya hati nurani kita sendiri lah yang bisa menjawab. (selamat bersantap sahur, semoga sahur anda barokah)
2015.06.30 - 01:39:44
LANGSUNG TIDUR USAI SAHUR DAPAT GANGGU KEBERSIHAN GIGI & MULUT Menjaga kebersihan gigi dan mulut merupakan salah satu hal tetap harus dilakukan ketika berpuasa. Agar maksimal, pakar menyarankan sikat gigi dilakukan setelah sahur. Prof DR drg Melanie S. Djamil, MBiomed dari Fakultas Gigi Universitas Trisakti mengatakan langsung tidur setelah sahur dapat mengganggu kebersihan gigi dan mulut. Sebelum tidur, alangkah baiknya untuk menyikat gigi terlebih dahulu. "Tidak boleh langsung tidur setelah sahur. Itu tandanya makanan yang tersisa bisa mengundang bakteri. Sebaiknya minimal berkumurlah dengan air putih setelah sahur, atau lebih baik ya menggosok gigi untuk memastikan gigi bisa bersih tanpa adanya sisa makanan yang menempel," tutur Prof Melanie kepada detikHealth beberapa waktu lalu dan ditulis Senin (22/6/2015). Dengan menggosok gigi setelah sahur, maka tidak akan ada sisa makanan yang menempel. Lain halnya jika menggosok gigi dilakukan di pagi hari atau beberapa jam setelah sahur, sisa makanan yang ada di mulut bisa merusak gigi dan juga membuat napas menjadi tidak sedap. Prof Melanie mengatakan bahwa waktu paling tepat untuk menyikat gigi adalah 20 menit setelah sahur dan berbuka. Selain menjaga bakteri atau flora nomral di mulut, memberi waktu 20 menit setelah makan untuk menyikat gigi ternyata juga membantu sistem pencernaan. "Saat makanan itu masuk ke perut, PH rongga mulut akan turun dan itu berarti memungkinkan bakteri-bakteri non pathogen untuk bisa bekerja sama dengan enzim rongga mulut untuk bisa memecah makanan yang dapat diubah menjadi partikel yang lebih kecil. Sehingga pada waktu ditelan, si lambung bisa lebih mudah mencernanya . Jadi mesin di lambung tidak bekerja terlalu keras," paparnya lagi. Selain menyikat gigi, membersihkan lidah, berkumur setelah sahur dan berbuka, flossing dan membersihkan mulut dengan kapas juga harus dilakukan agar keberishan rongga mulut tetap terjaga. Khusus untuk penggunaan kapas, Prof Melanie berpesan agar dilakukan dengan hati-hati sehingga tak ada kapas yang tertinggal. "Jika menggunakan kapas, pastikan tidak ada yang tertinggal sisa-sisa kapasnya. Sikat gigi waktu puasa cukup hanya 2x saja, karna bisa membuat makruh puasa kalo membersihkan gigi dilakukan di siang atau sore hari," pungkasnya.
2015.07.01 - 05:49:34
BUKA PUASA DENGAN KURMA DAN AIR PUTIH Kurma selalu tersedia saat buka puasa. Sebab konsumsi kurma menjadi sunnah yang diajarkan Nabi Muhammad SAW ketika berbuka. Namun Rasulullah SAW lebih mendahulukan kurma basah yang baru masak (ruthab) dibanding kurma kering (tamr). Selama ini kurma dikenal berwarna cokelat dengan tekstur kering. Padahal buah kurma sendiri punya serangkaian tahap pematangan sebelum dipanen. Buah kurma awalnya keras dan berwarna hijau. Setelah beberapa minggu, kurma melalui tahap ruthab. Kulitnya yang keras menjadi lunak dan warna berubah cokelat mulai dari ujungnya. Perlahan-lahan ke seluruh bagian seiring proses pematangan. Rasanya pun jadi lebih juicy manis. Rasulullah SAW menganjurkan berbuka puasa dengan ruthab. Bila tidak ada, dapat mengonsumsi tamr. Kurma tahap terakhir ini sudah matang sepenuhnya dan sangat manis. Diriwayatkan oleh Anas bin Malik ra beliau berkata: "Rasulullah SAW berbuka dengan ruthab sebelum melaksanakan shalat, jika tidak ada ruthab, dengan tamr dan jika tidak ada tamr maka minum dengan satu tegukan air." (HR. Ahmad, Abu Dawud, Baihaqi, Al-Hakim, Ibn Sunni, Nasai, Ad-Daruquthni dan lainnya) Ruthab banyak mengandung unsur gula, yaitu glukosa dan fruktosa. Kandungan gula dalam ruthab dapat dicerna sekaligus diserap dengan cepat dan mudah oleh tubuh. Selain itu buah kurma ini juga tinggi kalsium dan zat besi. Sebanyak 100 gram (sekitar 8-10 butir) kurma segar mengandung energi 213 kkal, 1,5 gr protein, 42,4 gr air, dan 0,14 gr lemak. Sedangkan kurma kering energinya 314 kkal, 2,14 gr protein, 15,2 air, 0,38 gr lemak. Kandungan total gula semakin tinggi seiring makin matangnya kurma. Pada tahap tamr, total gula berkisar 77,97%-79,39%. Peningkatan konsentrasi gula terjadi karena berkurangnya kandungan air dalam kurma di tiap tahap. Adapun kandungan vitamin A dan C tinggi ditahap ruthab dan menurun sedikit saat sudah menjadi tamr. Begitu juga kandungan serat yang berkurang di tiap tahapan. Paling tinggi di tahap kimri (13,7%) dan paling rendah di tahap tamr (3,6%). Rasulullah SAW juga mencontohkan buka puasa dengan buah kurma dalam bilangan ganjil. Misalnya satu, tiga atau lima buah. Konsumsinya bisa jadi pengembali energi sekaligus pengganjal perut. Sempat dilakukan studi mengenai jumlah konsumsi kurma. Peneliti menyebut orang yang mengidap diabetes dan masalah ginjal sebaiknya tidak mengonsumsi atau makan sangat sedikit kurma. Karena kurma bisa meningkatkan gula dan potassium dalam tubuh yang berakibat buruk pada kesehatannya. Berdasarkan studi peneliti itu, ternyata kurma diubah tubuh jadi gula dan potassium bila dikonsumsi dalam jumlah genap. Tanpa memberi banyak energi. Menariknya, bila kurma dimakan dalam jumlah ganjil, sebagian besar akan diubah tubuh jadi karbohidrat sehingga menambah energi. Selain kurma, air juga memegang peranan penting untuk buka puasa. Dari Sulaiman bin 'Amir ad-Dhobbiy ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Apabila salah seorang dari kamu berbuka, maka berbukalah dengan kurma. Jika tidak menemukan, berbukalah dengan air, karena sesungguhnya air itu pembersih." (HR. Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa'i dan Ibnu Majah) Kurma dan air sangat dianjurkan untuk buka puasa. Bidang kedokteran menyebut gula dan air merupakan zat pertama yang diperlukan orang setelah berpuasa menahan makan dan minum. Saat puasa, lambung kosong dari makanan. Konsumsi kurma dan air bisa membuat hati langsung menyuplainya ke seluruh organ tubuh dan mengubahnya jadi energi. Sebab karbohidrat dalam kurma lebih mudah sampai ke hati dan lebih sesuai dengan organ ini. Apalagi konsumsi kurma matang yang masih segar seperti ruthab. Meneguk air selepas buka puasa dapat berfungsi mendinginkan panasnya lambung. Sehingga perut pun siap menerima makanan. Kebanyakan kurma di Indonesia merupakan manisan kurma yang sudah diberi tambahan gula untuk pengawetan. Sangat sulit mendapat kurma segar seperti ruthab. Karenanya perlu berhati-hati dengan jumlah konsumsi manisan kurma yang tinggi kandungan gula.
2015.07.01 - 05:49:36
NILAI NILAI PENDIDIKAN PUASA Allah Swt, menyediakan Ramadhan sebagai madrasah bagi kaum beriman untuk memusatkan dirinya mengisi ulang (recharge) keimanan dan takwa sebagai sarana pembangunan karakter yang menjadi pusat kendali arah bagi pembangunan fisik dan sumber daya manusia muslim. Sebagai bulan tarbiyah (pendidikan) sekurang-kurangnya ada enam nilai pendidikan yang terkandung dalam puasa ramadhan; Pertama; puasa mengembangkan kecerdasan emosi. Sesuai hakikat puasa adalah menahan diri dan menahan hawa nafsu bukan membunuh hawa nafsu, puasa mendidik manusia agar dapat melakukan pengendalian diri (self controll) dan pengaturan diri (self regulation). Kedua; puasa mendidik kejujuran. Orang yang sedang berpuasa atas dasar imanan wahtishaban, ia tidak akan makan dan minum serta melakukan hal-hal yang membatalkan puasa betapapun tidak ada orang yang melihat dan tidak ada orang yang tahu kecuali dirinya dan Allah. Ketiga: puasa mendorong dan mendidik manusia agar selalu belajar dalam rangka memperoleh dan meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada bulan pusa ramadhan ini terdapat peristiwa turunnya al-Quran (Nuzulul Qur’an), Alqur’an surat Al-Alaq: 1-5 sebagai ayat yang pertama kali diterima Nabi Muhammad Saw menjadi bukti agar manusia mau belajar. Keempat, puasa mendidik kesetaraan. Dalam ibadah puasa, Islam memandang manusia memiliki kesamaan derajat. Mereka yang memiliki banyak harta, status sosial yang yang tinggi, memiliki dolar, atau yang mempunyai sedikit rupiah, atau bahkan orang yang tak memiliki sepeserpun ketika sedang berpuasa , tetap merasakan hal yang sama yaitu : lapar dan haus. Kelima, puasa mendidik sikap disiplin. Puasa adalah ibadah paling rahasia di mata manusia, yang bisa menumbuhkan sikap disiplin diri, merasa diawasi (muraqabah) oleh Allah. Sikap ini akan memunculkan perasaan ada pengawasan diri sendiri dan saat mengawasi itu kita pun sadar bahwa kita sedang diawasi oleh Zat Yang Maha Mengetahui segala-galanya. Keenam; puasa mendidik sabar, betapapun kita merasa haus mencekik tenggorokkan dan lapar melilit perut, ketika waktu magrib belum tiba, kita tidak diperbolehkan bersentuhan dengan makan dan minuman meskipun itu halal melainkan kita harus bersabar menunggu hingga waktu berbuka tiba.
2015.07.02 - 11:07:24
Kajian Ramadhan RAMADHAN MENGAJARKAN AKHLAK MULIA Kita bisa tarik faedah di bulan Ramadhan, ternyata Ramadhan mengajarkan akhlak yang mulia. Saat berpuasa wajib meninggalkan dusta sebagaimana disebutkan dalam hadits, مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِى أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ “Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta malah mengamalkannya, maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan.” (HR. Bukhari no. 1903). Lihatlah bagaimana akibat dusta dalam puasa, seseorang tidak mendapatkan apa-apa. Di antara akhlak yang wajib ditinggalkan lagi adalah suka mencela atau menghina orang lain. Lihatlah bagaimana ancaman dalam ayat, وَيْلٌ لِكُلِّ هُمَزَةٍ لُمَزَةٍ “Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela.” (QS. Al-Humazah: 1). Kata Ibnu ‘Abbas adalah mencela dan menjelekkan. (Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 7: 650). Sedangkan ‘wail’ dalam ayat bisa berarti ancaman celaka atau bisa berarti nama lembah di neraka. Ini menunjukkan bahaya bagi orang yang banyak mencela saat berpuasa. Termasuk dalam mencela adalah mencela saudaranya yang telah bertaubat dari dosa. Dari Mu’adz bin Jabal, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, مَنْ عَيَّرَ أَخَاهُ بِذَنْبٍ لَمْ يَمُتْ حَتَّى يَعْمَلَهُ “Siapa yang menjelek-jelekkan saudaranya karena suatu dosa, maka ia tidak akan mati kecuali mengamalkan dosa tersebut.” (HR. Tirmidzi no. 2505. Syaikh Al-Albani berkata bahwa hadits ini maudhu’). Imam Ahmad menjelaskan bahwa yang dimaksud adalah dosa yang telah ditaubati. Dalam Madarijus Salikin, Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, وَكُلُّ مَعْصِيَةٍ عُيِّرَتْ بِهَا أَخَاكَ فَهِيَ إِلَيْكَ يَحْتَمِلُ أَنْ يُرِيْدَ بِهِ أَنَّهَا صَائِرَةٌ إِلَيْكَ وَلاَ بُدَّ أَنْ تَعْمَلَهَا “Setiap maksiat yang dijelek-jelekkan pada saudaramu, maka itu akan kembali padamu. Maksudnya, engkau bisa dipastikan melakukan dosa tersebut.” (Madarijus Salikin, 1: 176) Hadits di atas bukan maknanya adalah dilarang mengingkari kemungkaran. Ta’yir (menjelek-jelekkan) yang disebutkan dalam hadits berbeda dengan mengingkari kemungkaran. Karena menjelek-jelekkan mengandung kesombongan (meremehkan orang lain) dan merasa diri telah bersih dari dosa. Sedangkan mengingkari kemungkaran dilakukan lillahi Ta’ala, ikhlas karena Allah, bukan karena kesombongan. Lihat Al-‘Urf Asy-Syadzi Syarh Sunan At-Tirmidzi oleh Muhammad Anwar Syah Ibnu Mu’azhom Syah Al-Kasymiri. Intinya, secara umum, puasa mengajarkan akhlak yang mulia. Jangan sampai puasa kita jadi sia-sia karena sikap atau tingkah laku kita yang jelek pada orang lain. Secara umum di setiap waktu, Islam mengajarkan kita akhlak yang mulia. Dari Abu Ad-Darda’, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, مَا مِنْ شَىْءٍ أَثْقَلُ فِى الْمِيزَانِ مِنْ حُسْنِ الْخُلُقِ “Tidaklah sesuatu yang lebih berat di timbangan selain akhlak yang mulia.” (HR. Abu Daud no. 4799 dan Tirmidzi no. 2003. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih). Semoga dengan akhlak mulia semakin memberatkan timbangan amalan kita di hari kiamat kelak. Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal
2015.07.03 - 02:15:51
ALAM KUBUR MALAM PERTAMA SETELAH DIKUBURKAN...!!! PEMBUSUKAN BERMULA PADA BAGIAN PERUT DAN KEMALUAN. SUBHANALLAH, PERUT DAN KEMALUAN ADALAH DUA HAL TERPENTING YANG ANAK CUCU ADAM SALING BERGULAT DAN MENJAGANYA DI DUNIA. SETELAH ITU, JASAD AKAN MULAI BERUBAH MENJADI HIJAU KEHITAMAN. BERBAGAI SOLEKAN DAN ALAT-ALAT KECANTIKAN SEMASA HAYAT DI DUNIA, SETELAH MENINGGAL DUNIA MANUSIA HANYA AKAN MEMILIKI SATU WARNA SAJA. MALAM KEDUA ANGGOTA-ANGGOTA TUBUH YANG LAIN SEPERTI LIMPA, HATI DAN PARU-PARU AKAN MULAI MEMBUSUK.. HARI KETIGA ANGGOTA-ANGGOTA TUBUH MULAI MENGELUARKAN BAU YANG BUSUK. SETELAH SEMINGGU ~ WAJAH DAN MATA MULAI MEMBENGKAK. SETELAH 10 HARI TETAP TERJADI PEMBUSUKAN PADA ANGGOTA-ANGGOTA TUBUH YANG LAIN. SETELAH 2 MINGGU RAMBUT MULAI GUGUR DAN LALAT HIJAU MULAI MENCIUM BAU BUSUK DARI JARAK 5 KM DAN ULAT-ULATPUN MULAI MENUTUPI SELURUH TUBUH. SETELAH 6 BULAN SEMUA ANGGOTA TELAH TIADA, YANG TINGGAL CUMA TULANG RANGKA. SETELAH 25 TAHUN... RANGKA TUBUH INI AKAN BERUBAH MENJADI SEMACAM BIJI DAN DIDALAM BIJI TERSEBUT, ANDA AKAN MENEMUKAN SATU TULANG CELL YANG SANGAT KECIL YANG DIPANGGIL ‘AJBUDZ DZANAB’ (TULANG EKOR). DAN CELL KECIL TERSEBUT TIDAK AKAN HANCUR WALAU DENGAN PANAS RIBUAN DERAJAT SEKALI PUN..!! DAN DARI TULANG INILAH KITA AKAN DIBANGKITKAN OLEH ALLAH SUBHANAHU WA TAA'ALA PADA HARI KIAMAT... SAHABAT-SAHABAT YANG DIRAHMATI ALLAH, INILAH TUBUH YANG SELAMA INI KITA JAGA.. INILAH TUBUH YANG KITA BERBUAT MAKSIAT KEPADA ALLAH DENGANNYA. OLEH KERANA ITU, JANGAN BIARKAN UMUR DAN JASAD KITA DALAM KEADAAN SIA-SIA. JANJI ALLAH ADALAH BENAR...!!! YAA ALLAH... TETAPKANLAH HATI KAMI DI ATAS AGAMA-MU. YA ALLAH, JADIKANLAH KUBURAN KAMI SEBAGAI SATU TAMAN DARI TAMAN-TAMAN SYURGA DAN JANGAN JADIKAN HANYA SEBAGAI SATU LUBANG DARI LUBANG-LUBANG API NERAKA. AAMIIIIN...!!! NASEHAT KUBUR : AKU ADALAH TEMPAT YANG PALING GELAP DI ANTARA YANG GELAP.... MAKA TERANGILAH AKU DENGAN TAHAJUD. AKU ADALAH TEMPAT YANG PALING SEMPIT, MAKA LUASKANLAH AKU DENGAN SILATURAHIM. AKU ADALAH TEMPAT YANG PALING SEPI MAKA RAMAIKANLAH AKU DENGAN PERBANYAK BACA AL-QUR'AN. AKU ADALAH TEMPATNYA BINATANG-BINATANG YANG MENJIJIKKAN... MAKA RACUNILAH DIA DENGAN AMAL SEDEKAH. AKU YANG MENJEPITMU HINGGA HANCUR TULANG BELULANGMU BILAMANA ENGKAU TIDAK SHALAT, MAKA BEBASKAN SEMPITAN ITU DENGAN SHALAT. AKU ADALAH TEMPAT UNTUK MERENDAM DENGAN CAIRAN YANG AMAT MENYAKITKAN MU, BEBASKAN RENDAMAN ITU DENGAN PUASA. AKU ADALAH TEMPAT MUNKAR DAN NAKIR BERTANYA MAKA PERSIAPKANLAH JAWABANMU DENGAN PERBANYAK MENGUCAPKAN KALIMAT "LAILAHAILALLAH" KIRIMKAN INI SEMAMPUMU DAN SEIKHLASMU KEPADA SESAMA MUSLIM,,,, SAMPAIKANLAH WALAU HANYA PADA SATU ORANG.
2015.07.03 - 02:29:55
HAKEKAT KEHIDUPAN RUMAH TANGGA YANG SAKINAH Setiap insan yang hidup pasti menginginkan dan mendambakan suatu kehidupan yang bahagia, tentram, sejahtera, penuh dengan ketenangan atau bisa dikatakan kehidupan yang sakinah. Sesungguhnya sebuah kehidupan yang sakinah, yang dibangun diatas rasa cinta dan kasih sayang, tentu sangat berarti dan bernilai dalam sebuah rumah tangga. Betapa tidak, bagi seorang pria atau seorang wanita yang akan membangun sebuah rumah tangga melalui tali pernikahan, pasti berharap dan bercita-cita bisa membentuk sebuah rumah tangga yang sakinah, ataupun bagi yang telah menjalani kehidupan berumah tangga senantiasa berupaya untuk meraih kehidupan yang sakinah tersebut. Telah disebutkan tadi bahwasanya setiap pribadi, terkhusus mereka yang telah berumah tangga, pasti dan sangat berkeinginan untuk merasakan kehidupan yang sakinah, sehingga kita menyaksikan berbagai macam cara dan usaha serta berbagai jenis metode ditempuh, yang mana semuanya itu dibangun diatas persepsi yang berbeda dalam mencapai tujuan kehidupan yang sakinah tadi. Maka nampak di pandangan kita sebagian orang ada yang berusaha mencari dan menumpuk harta kekayaan sebanyak-banyaknya, karena mereka menganggap bahwa dengan harta itulah akan diraih kehidupan yang sakinah. Ada pula yang senantiasa berupaya untuk menyehatkan dan memperindah tubuhnya, karena memang di benak mereka kehidupan yang sakinah itu terletak pada kesehatan fisik dan keindahan bentuk tubuh. Disana ada juga yang berpandangan bahwa kehidupan yang sakinah bisa diperoleh semata-mata pada makanan yang lezat dan beraneka ragam, tempat tinggal yang luas dan megah, serta pasangan hidup yang rupawan, sehingga mereka berupaya dengan sekuat tenaga untuk mendapatkan itu semua. Akan tetapi, perlu kita ketahui dan pahami terlebih dahulu apa sebenarnya hakekat kehidupan yang sakinah dalam sebuah kehidupan rumah tangga. Sesungguhnya hakekat kehidupan yang sakinah adalah suatu kehidupan yang dilandasi mawaddah warohmah (cinta dan kasih sayang) dari Allah subhanahu wata’ala Pencipta alam semesta ini. Yakni sebuah kehidupan yang dirihdoi Allah, yang mana para pelakunya/orang yang menjalani kehidupan tersebut senantiasa berusaha dan mencari keridhoan Allah dan rasulNya, dengan cara melakukan setiap apa yang diperintahkan dan meninggalkan segala apa yang dilarang oleh Allah dan rasulNya. Maka kesimpulannya, bahwa hakekat sebuah kehidupan rumah tangga yang sakinah adalah terletak pada realisasi/penerapan nilai-nilai agama dalam kehidupan berumah tangga yang bertujuan mencari ridho Allah subhanahu wata’ala. Karena memang hakekat ketenangan jiwa (sakinah) itu adalah ketenangan yang terbimbing dengan agama dan datang dari sisi Allah subhanahu wata’ala, sebagaimana firman Allah Subahanhu wata'ala : {هُوَ الَّذِي أَنْزَلَ السَّكِينَةَ فِي قُلُوبِ الْمُؤْمِنِينَ لِيَزْدَادُوا إِيمَانًا مَعَ إِيمَانِهِمْ} [الفتح: 4] “Dia-lah yang telah menurunkan sakinah (ketenangan) ke dalam hati orang-orang yang beriman agar keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada).” (Al Fath: 4) Semoga kita dapat menerapkannya dalam hidup berkeluarga sehingga Allah menjadikan keluarga kita keluarga yang sakinah mawaddah warohmah. Amiin, Ya Rabbal alamiin.
2015.07.04 - 01:13:14
SABAR DALAM MENGHADAPI KEHIDUPAN Setiap manusia yang hidup di dunia ini tak akan pernah luput dari cobaan. Dengan cobaan itu dapat diketahui sampai sejauh mana kualitas iman seseorang kepada Allah. Kiranya kita tak perlu berkecil hati jika suatu saat kita mendapat cobaan dari Allah. Karena itu bukan berarti Allah telah benci atau tidak peduli lagi terhadap kita. Justru cobaan-cobaan itu membuktikan, bahwa Allah sayang kepada kita. Semakin kita disayang, semakin berat pula cobaan yang kita terima. Hal diatas dapat kita buktikan sendiri melalui kisah-kisah para Nabi, yang walaupun beliau-beliau (para Nabi) itu merupakan kekasih-kekasih Allah, namun sungguh berat cobaan yang diberikan kepada mereka, jauh lebih berat dari yang kita terima. Kita bisa membaca (dalam Al-Qur'an) kisah Nabi ibrahim yang disuruh menyembelih putranya sendiri yang sangat dicintainya. Kisah Nabi Ayyub yang dimusnahkan seluruh harta kekayaannya dan keturunannya serta terserang penyakit menular yang sangat menjijikan sehingga tak seorangpun kaumnya yang mau mendekat kepadanya. Kisah Nabi Nuh yang selama ratusan tahun (Nabi Nuh berusia 950) berdakwah tapi hanya mendapat pengikut yang amat sedikit (70 atau 80 orang saja). Kisah Nabi Muhammad yang dilempari kotoran unta dan batu hingga berdarah mukanya dan diboikot perekonomian untuknya dan keluarganya hingga kekurangan bahan makanan, dan sebagainya. Kalau kita mau bersabar sejenak dan berpikir secara lebih mendalam, kiranya kita akan mendapati kenyataan, bahwa di balik cobaan-cobaan yang nampaknya tidak menyenangkan itu terdapat hikmah dan kebaikan yang besar. Hal ini sebagai mana yang termaktub dalam Al-Qur'an Surat An-Nisa' Ayat 19, yang artinya: "BOLEH JADI KAMU TIDAK MENYUKAI SESUATU, PADAHAL ALLAH MENJADIKAN PADANYA KEBAIKAN YANG BANYAK" Menurut kebanyakan ahli filsafat (filosof) islam, pengertian sabar itu terbagi menjadi 5 macam, yaitu: 1. Sabar dalam beribadah. Yakni dengan tekun dan telaten mengerjakan setiap rukun, syarat-syarat dan tata tertib ibadah yang sedang dikerjakannya. Menurut Imam Al-Ghozali, ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan suatu ibadah, yaitu: - Harus didahului niat yang suci, ikhlas semata-mata karena Allah - Memperhatikan dan memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan, dan juga hal-hal lain baik yang wajib maupun yang sunnat. - Tidak bersifat Riya' setelah melaksanakan ibadah tersebut. 2. Sabar di timpa bencana. Yakni teguh hati dan menerima dengan ikhlas ketika tertimpa suatu bencana. Karena sabar atau tidak sabar, bencana tetap akan terjadi. Tetapi dengan bersikap sabar, maka beban yang harus ditanggung akan terasa lebih ringan. 3. Sabar terhadap kehidupan dunia. Yakni tidak mudah tergoda oleh tipu daya dunia, yang kalau dilihat secara lahiriyah penuh dengan kenikmatan dan kesenangan yang memabukkan (dapat melupakan manusia kepada tujuan hidup yang sebenarnya). Padahal sebenarnya dunia ini hanya merupakan alat, bukan tujuan. 4. Sabar terhadap maksiat. Yakni mengendalikan diri sendiri dan juga orang lain dari melakukan pelanggaran-pelanggaran terhadap syariat agama. 5. Sabar dalam berjuang. Yakni dengan menyadari sepenuhnya, bahwa perjuangan atau usaha itu ada pasang surutnya. Sehingga tidak sombong atau takabbur jika sedang pasang, dan tidak putus asa jika sedang surut Semoga Allah SWT selalu memberikan kesabaran, serta melimpahkan rahmat dan hidayahNya kepada kita dalam menghadapi dan menyikapi berbagai masalah dalam kehidupan ini. Amin … Oleh Fatih Anfasa
2015.07.05 - 01:10:21
KUNCI KEBAHAGIAAN Setiap orang pasti menginginkan hidup bahagia, namun banyak yang tidak tahu apa yang dimaksud bahagia dan bagaimana cara untuk mendapatkannya. Kebahagiaan itu harus diperjuangkan agar dapat terwujud dalam kenyataan hidup setiap orang. Dalam memperjuangkan kebahagiaan seorang bisa sendiri-sendiri ataupun bersama- sama dengan orang yang memiliki niat yang sama untuk meraihnya. Menurut Sayyidina Ali bin Abi Thalib RA, untuk meraih kebahagiaan harus menggunakan kunci-kunci kebahagiaan: Pertama: Jangan membenci siapapun, walau ada yang menyalahi hakmu. Karena kebencian akan menimbulkan rasa dendam kesumat dan memicu permusuhan. Kebencian sudah pasti akan menjadi sabab menjauhkan kebahagiaan dari kehidupan yang dijalani seorang. Kedua: Jangan biarkan diri bersedih secara berlebihan, sekalipun masalah memuncak. Karena kesedihan itu akan menimbulkan keraguan dan kebingungan yang tidak jelas pangkal dan ujungnya, padahal setiap ada kesulitan pasti ada kemudahan. Janganlah persulit diri ini dengan kesedihan. Ketiga: Hiduplah dalam kesederhanaan sekalipun serba berkelimpahan harta. Karena kesederhanaan hidup itu akan menenangkan pikiran dan hati serta mendekatkan seorang pada kebahagiaan, sedangkan berlebihan itu akan memunculkan nafsu syaitan yang hampir pasti menyesatkan dan menyengsarakan hidup semua orang. Keempat: Berbuatlah kebaikan sekalipun banyak musibah, karena hal itu membuktikan kesabaran seorang beriman. Kebaikan menjadi tangga utama bagi seorang untuk mendapatkan kebahagiaan. Kebaikan menjadi identitas untuk mendapatkan kebahagiaan yang hakiki. Kelima: Perbanyaklah memberi walaupun anda sedang mengalami kesusahan. Memberi menjadi tangga utama untuk meraih bahagia, dengan memberi maka kebahagiaan menjadi tidak terbatas, bahkan kebiasaan memberi akan membuka kebaikan-kebaikan baru yang lebih bermanfaat bagi sesamanya. Keenam: Tersenyumlah walaupun hatimu sedang menangis. Karena tersenyum sebagai pancaran keriangan dan ketulusan dalam pergaulan. Tersenyum akan membukakan pikiran positif, menutup masuknya energi negatif kedalam diri. Tersenyumlah karena tersenyum itu tidak hanya dapat membahagiakan diri sendiri tapi juga dapat membahagiakan orang lain. Tersenyumlah, karena tersenyum itu menjadi tanda kebahagiaan seorang bahagia Ketujuh: Jangan memutus doa untuk saudara mukmin-muslim. Karena doa menjadi energi positif yang tidak dapat diganti dengan yang lainya. Doa yang dipanjatkan akan mengalirkan energi positif bagi yang mau berdoa dan yang didoakan, sehingga akan dapat memberikan kekuatan lahir bathin untuk melipatgandakan energi yang mensukseskan. Kebahagiaan menjadi impian-harapan yang harus terus diperjuangkan agar mewujud dalam kenyataan hidup setiap orang. Semoga kita menjadi orang yang sadar untuk terus berjuang dengan rela berkorban untuk dapat meraih kebahagiaan hakiki, baik saat hidup didunia ataupun diakhirat atas Ridlo-Nya.
2015.07.05 - 01:13:30
2015.07.05 - 01:31:41
NASEHAT LUKMAN KEPADA ANAKNYA Di zaman ini, di zaman serba canggih, anak-anak lebih dikenalkan pada teknologi. Namun kesadaran akan bagusnya akhlak dan budi pekerti masih sangat kurang. Padahal akhlak inilah yang seharusnya jadi perhatian. Cobalah kita ambil pelajaran dari nasehat Lukman pada anaknya, yang mengajarkan akhlak-akhlak yang luhur. Nasehat pertama: Jauhilah syirik Allah Ta’ala berfirman, وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ “Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar” (QS. Lukman: 13). Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Lukman menasehati anaknya yang tentu amat ia sayangi, yaitu dengan nasehat yang amat mulia. Ia awali pertama kali dengan nasehat untuk beribadah kepada Allah semata dan tidak berbuat syirik kepada Allah dengan sesuatu apa pun.” Dalam hadits Bukhari, dari Qutaibah, dari Jarir, dari Al A’masy, dari Ibrahim, dari ‘Alqomah, dari ‘Abdullah radhiyallahu ‘anhu, beliau menyebutkan ayat, الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ “Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman” (QS. Al An’am: 82). Ketika disebutkan ayat ini, para sahabat pun menjadi khawatir. Mereka berkata, أينا لم يَلْبس إيمانه بظلم؟ “(Wahai Rasul), siapakah yang tidak mencampurkan keimanannya dengan kesyirikan?” Lantas Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “إنه ليس بذاك، ألا (3) تسمع إلى قول لقمان: { يَا بُنَيَّ لا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ“ Itu bukanlah kezholiman seperti yang kalian sangkakan. Tidakkah kalian pernah mendengar nasehat Lukman pada anaknya, “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.” (HR. Bukhari no. 3360) Nasehat kedua: Berbaktilah pada orang tua وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ “Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu” (QS. Lukman: 14). وَإِنْ جَاهَدَاكَ عَلَى أَنْ تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًا وَاتَّبِعْ سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ إِلَيَّ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُون “Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan” (QS. Lukman: 15). Nasehat kedua ini banyak dilupakan oleh anak-anak saat ini. Banyak yang sering menyusahkan orang tua, membuat orang tua sedih dan menangis. Namun tentu saja ketaatan pada orang tua hanyalah dalam perkara kebaikan dan mubah. Jika mereka memaksa untuk berbuat syirik dan maksiat lainnya, tentu tidak boleh ditaati. Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Jika kedua orang tua memaksamu agar mengikuti keyakinan keduanya, maka janganlah engkau terima. Namun hal ini tidaklah menghalangi engkau untuk berbuat baik kepada keduanya di dunia secara ma’ruf (dengan baik)” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 11: 54). Nasehat ketiga: Setiap dosa dan kejelekan akan dibalas oleh Allah Nasehat ini mengajarkan agar setiap orang mengetahui bahaya jika berbuat dosa. Dan setiap muslim harus yakin bahwa Allah Maha Melihat dan Mengetahui, serta Allah akan membalasnya. Lukman menasehati, يَا بُنَيَّ إِنَّهَا إِنْ تَكُ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ فَتَكُنْ فِي صَخْرَةٍ أَوْ فِي السَّمَاوَاتِ أَوْ فِي الْأَرْضِ يَأْتِ بِهَا اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ لَطِيفٌ خَبِيرٌ “(Luqman berkata): “Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui” (QS. Luqman: 16). Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Ini adalah wasiat yang amat berharga yang Allah ceritakan tentang Lukman Al Hakim supaya setiap orang bisa mencontohnya … Kezholiman dan dosa apa pun walau seberat biji sawi, pasti Allah akan mendatangkan balasannya pada hari kiamat ketika setiap amalan ditimbang. Jika amalan tersebut baik, maka balasan yang diperoleh pun baik. Jika jelek, maka balasan yang diperoleh pun jelek” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 11: 55). Nasehat keempat: Dirikanlah shalat, beramar ma’ruf nahi mungkar dan bersabar terhadap setiap cobaan Allah Ta’ala berfirman, يَا بُنَيَّ أَقِمِ الصَّلَاةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَاصْبِرْ عَلَى مَا أَصَابَكَ إِنَّ ذَلِكَ مِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ “Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah)” (QS. Lukman: 17). Ayat ini menerangkan mengenai urgensi shalat, pentingnya amar ma’ruf nahi mungkar dan perintah untuk bersabar terhadap gangguan atau musibah. Asy Syaukani rahimahullah menjelaskan mengapa sampai tiga ibadah ini yang menjadi wasiat untuk anaknya. Yaitu karena tiga ibadah ini adalah induknya ibadah dan landasan seluruh kebaikan. Karena di akhir ayat ini disebutkan, Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah) (Lihat Fathul Qodir, 5: 489). Nasehat kelima: Ajaran adab ketika berbicara Akhlak mulia lainnya disebutkan dalam ayat selanjutnya, Allah Ta’ala berfirman, وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ “Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri” (QS. Lukman: 18). Ayat ini mengajarkan akhlak yang mulia yaitu bagaimana seorang muslim sebaiknya bersikap ketika berbicara, di manakah pandangan wajahnya. Dalam ayat ini diajarkan agar seorang muslim tidak bersikap sombong. Inilah yang dinasehatkan Lukman pada anaknya. Nasehat keenam: Bersikap tawadhu’ (rendah hati) Satu akhlak mulia lagi diajarkan oleh Lukman kepada anaknya ketika ia memberi wasiat padanya yaitu sikap tawadhu’ dan bagaimana beradab di hadapan manusia. Di antara yang dinasehatkan Lukman Al Hakim adalah mengenai adab berbicara, yaitu janganlah berbicara keras seperti keledai. Allah Ta’ala berfirman, وَاقْصِدْ فِي مَشْيِكَ وَاغْضُضْ مِنْ صَوْتِكَ إِنَّ أَنْكَرَ الْأَصْوَاتِ لَصَوْتُ الْحَمِيرِ “Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.” (QS. Lukman: 19). Semoga nasehat berharga dari Lukman, seorang yang sholeh pada anaknya bermanfaat bagi orang tua dan anak. Hanya Allah yang memberi taufik. Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal
2015.07.06 - 01:28:21
GRUB BBM NYA YANG KUNG TIDAK MUNCUL
2015.07.06 - 01:31:12
Sama yangkung punyanya papa pung juga, mungkin lagi trouble jaringannya
2015.07.06 - 01:32:01
PROGRAM RENUNGAN Senin : Pendidikan Selasa : Motivasi Rabu : Kehidupan (1) Kamis : Kesehatan Jumat : Kehidupan (2) Sabtu : Keluarga Ahad : La Tahzan SEMOGA BERMANFAAT
2015.07.06 - 05:05:45
JADIKAN KEGAGALAN SEBAGAI SAHABAT BAIK "Sahabat tidak selalu harus menyenangkan, yang susah pun bisa dijadikan sahabat. Bahkan kesusahan tersebut merupakan sahabat terbaik jika ke depannya bisa membuat suatu kemajuan dan kebaikan" Hal inilah yang disampaikan pengusaha Chairul Tanjung. Selama karirnya sebagai pengusaha, pria yang biasa disapa CT ini menganggap kegagalan adalah sahabat terbaiknya. Kegagalan selalu ia rangkul saat jatuh. CT sadar bila kegagalan adalah suatu proses untuk bisa lebih maju lagi ke depannya. "Orang biasanya lihatnya pas enaknya saja. Kalau ditanya berapa kali saya gagal, saya katakan bukan berapa kali, tetapi sering," ujar CT. Menurutnya kegagalan awalnya memang pahit, tetapi bila rasa pahit itu terus dirasakan, maka yang ada adalah rasa putus asa. Bila kegagalan dianggap sebagai musuh maka seseorang akan sulit untuk bangkit lagi. "Jadikan kegagalan sebagai sahabat baik. Jadinya kita tidak putus asa," kata CT. CT menyarankan agar kegagalan selalu dirangkul agar seseorang bisa belajar dari kegagalan dan mampu bangkit lagi. Bila sudah bangkit lagi, maka seseorang akan belajar dari kegagalan tersebut, terus dan terus setiap kali jatuh.
2015.07.07 - 03:28:29
CERITA MOTIVASI KERJA Kisah Si Penebang Pohon Seorang pedagang kayu menerima lamaran seorang pekerja untuk menebang pohon di hutannya. Karena gaji yang dijanjikan dan kondisi kerja yang bakal diterima sangat baik, sehingga si calon penebang pohon itu pun bertekad untuk bekerja sebaik mungkin. Saat mulai bekerja, si majikan memberikan sebuah kapak dan menunjukkan area kerja yang harus diselesaikan dengan target waktu yang telah ditentukan kepada si penebang pohon. Hari pertama bekerja, dia berhasil merobohkan 8 batang pohon. Sore hari, mendengar hasil kerja si penebang, sang majikan terkesan dan memberikan pujian dengan tulus, “Hasil kerjamu sungguh luar biasa! Saya sangat kagum dengan kemampuanmu menebang pohon-pohon itu. Belum pernah ada yang sepertimu sebelum ini. Teruskan bekerja seperti itu”. Sangat termotivasi oleh pujian majikannya, keesokan hari si penebang bekerja lebih keras lagi, tetapi dia hanya berhasil merobohkan 7 batang pohon. Hari ketiga, dia bekerja lebih keras lagi, tetapi hasilnya tetap tidak memuaskan bahkan mengecewakan. Semakin bertambahnya hari, semakin sedikit pohon yang berhasil dirobohkan. “Sepertinya aku telah kehilangan kemampuan dan kekuatanku, bagaimana aku dapat mempertanggungjawabkan hasil kerjaku kepada majikan?” pikir penebang pohon merasa malu dan putus asa. Dengan kepala tertunduk dia menghadap ke sang majikan, meminta maaf atas hasil kerja yang kurang memadai dan mengeluh tidak mengerti apa yang telah terjadi. Sang majikan menyimak dan bertanya kepadanya, “Kapan terakhir kamu mengasah kapak?” “Mengasah kapak? Saya tidak punya waktu untuk itu, saya sangat sibuk setiap hari menebang pohon dari pagi hingga sore dengan sekuat tenaga”. Kata si penebang. “Nah, disinilah masalahnya. Ingat, hari pertama kamu kerja? Dengan kapak baru dan terasah, maka kamu bisa menebang pohon dengan hasil luar biasa. Hari-hari berikutnya, dengan tenaga yang sama, menggunakan kapak yang sama tetapi tidak diasah, kamu tahu sendiri, hasilnya semakin menurun. Maka, sesibuk apapun, kamu harus meluangkan waktu untuk mengasah kapakmu, agar setiap hari bekerja dengan tenaga yang sama dan hasil yang maksimal. Sekarang mulailah mengasah kapakmu dan segera kembali bekerja!” perintah sang majikan. Sambil mengangguk-anggukan kepala dan mengucap terimakasih, si penebang berlalu dari hadapan majikannya untuk mulai mengasah kapak. Sama seperti si penebang pohon, kita pun setiap hari, dari pagi hingga malam hari, seolah terjebak dalam rutinitas terpola. Sibuk, sibuk dan sibuk, sehingga seringkali melupakan sisi lain yang sama pentingnya, yaitu istirahat sejenak mengasah dan mengisi hal-hal baru untuk menambah pengetahuan, wawasan dan spiritual. Jika kita mampu mengatur ritme kegiatan seperti ini, pasti kehidupan kita akan menjadi dinamis, berwawasan dan selalu baru !
2015.07.07 - 03:29:48
SAHABAT YG BAIK ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻔﺎﺭﻭﻕ ﻋﻤﺮ ﺑﻦ ﺍﻟﺨﻄﺎﺏ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ : " ﻣﺎ ﺃﻋﻄﻲ ﺍﻟﻌﺒﺪ ﺑﻌﺪ ﺍﻹﺳﻼﻡ ﻧﻌﻤﺔ .. ﺧﻴﺮﺍﹰ ﻣﻦ ﺃﺥ ﺻﺎﻟﺢ، ﻓﺈﺫﺍ ﻭﺟﺪ ﺃﺣﺪﻛﻢ ﻭﺩﺍﹰ ﻣﻦ ﺃﺧﻴﻪ ﻓﻠﻴﺘﻤﺴﻚ ﺑﻪ ". Umar Ibn Khathab r.a., berkata, "Tidak ada nikmat yang diberikan kepada seorang hamba setelah Islam yang lebih baik dari sahabat yang soleh, maka apabila salah seorang dari kalian telah mendapatkan cinta dari sahabat solehnya, hendaklah ia menggenggamnya dengan kuat ﻭﻗﺎﻝ ﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻲ : " ﺇﺫﺍ ﻛﺎﻥ ﻟﻚ ﺻﺪﻳﻖ - ﻳﻌﻴﻨﻚ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻄﺎﻋﺔ - ﻓﺸﺪ ﻳﺪﻳﻚ ﺑﻪ؛ ﻓﺈﻥ ﺍﺗﺨﺎﺫ ﺍﻟﺼﺪﻳﻖ ﺻﻌﺐ ﻭﻣﻔﺎﺭﻗﺘﻪ ﺳﻬﻠﺔ ".. Imam Syafi'i berkata, "Apabila engkau memiliki sahabat yang mengingatkanmu pada ketaatan, maka genggamkanlah kedua tanganmu erat-erat kepadanya, karena mendapatkan sahabat itu sulit, sedang meninggalkannya mudah ﻭﻗﺎﻝ ﺍﻟﺤﺴﻦ ﺍﻟﺒﺼﺮﻱ : ﺇﺧﻮﺍﻧﻨﺎ ﺃﺣﺐ ﺇﻟﻴﻨﺎ ﻣﻦ ﺃﻫﻠﻨﺎ ﻭﺃﻭﻻﺩﻧﺎ، ﻷﻥ ﺃﻫﻠﻨﺎ ﻳﺬﻛﺮﻭﻧﻨﺎ ﺑﺎﻟﺪﻧﻴﺎ ﻭﺇﺧﻮﺍﻧﻨﺎ ﻳﺬﻛﺮﻭﻧﻨﺎ ﺑﺎﻵﺧﺮﺓ، ﻭﻣﻦ ﺻﻔﺎﺗﻬﻢ : ﺍﻹﻳﺜﺎﺭ Hasan Al-Basri berkata, "Kami lebih mencintai sahabat-sahabat kami dari istri dan anak-anak kami, karena keluarga kami mengingatkan kami akan dunia, sedang sahabat kami mengingatkan akan akhirat, dan diantara sifat mereka adalah itsar ﻭﻗﺎﻝ ﻟﻘﻤﺎﻥ ﺍﻟﺤﻜﻴﻢ ﻻﺑﻨﻪ : ﻳﺎﺑﻨﻲ؛ ﻟﻴﻜﻦ ﺃﻭﻝ ﺷﻲﺀ ﺗﻜﺴﺒﻪ ﺑﻌﺪ ﺍﻹﻳﻤﺎﻥ ﺑﺎﻟﻠﻪ ﺃﺧﺎ "ﺻﺎﺩﻗﺎ " ﻓﺈﻧﻤﺎ ﻣﺜﻠﻪ ﻛﻤﺜﻞ " : ﺷﺠﺮﺓ" ، ﺇﻥ ﺟﻠﺴﺖ ﻓﻲ ﻇﻠﻬﺎ ﺃﻇﻠﺘﻚ ﻭﺇﻥ ﺃﺧﺬﺕ ﻣﻨﻬﺎ ﺃﻃﻌﻤﺘﻚ ﻭﺇﻥ ﻟﻢ ﺗﻨﻔﻌﻚ ﻟﻢ ﺗﻀﺮﻙ .. Luqman yang bijak menasehati anaknya. Dia berkata, "Wahai putraku.. hendaklah perkara pertama yang engkau cari setelah iman kepada Allah, adalah sahabat yang jujur. Sesungguhnya sahabat yang jujur itu seperti pohon yang rindang. Jika engkau duduk di bawah naungannya, dia akan menaungimu, jika engkau mengambil sesuatu darinya, dia akan mengenyangkanmu dan jika dia tidak bermanfaat bagimu, dia tidak mencelakakanmu ﻣﺮﺽ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺃﺣﻤﺪ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﺫﺍﺕ ﻳﻮﻡ ﻭﻻﺯﻡ ﺍﻟﻔﺮﺍﺵ، ﻓﺰﺍﺭﻩ ﺻﺪﻳﻘﻪ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻲ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ، ﻓﻠﻤﺎ ﺭﺃﻯ ﻋﻠﻴﻪ ﻋﻼﻣﺎﺕ ﺍﻟﻤﺮﺽ ﺍﻟﺸﺪﻳﺪ ﺃﺻﺎﺑﻪ ﺍﻟﺤﺰﻥ ... ﻓﻤﺮﺽ ﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻲ ﺃﻳﻀﺎ Satu hari, saat imam Ahmad -rahimahulla- menderita suatu penyakit yang menyebabkannya tidak dapat bangkit dari kasurnya, sahabat baiknya, imam Asy-Syafi'i -rahimahullah- datang menjenguknya. Ketika imam Syafi'i melihat kondisi penyakit yang dialami sahabatnya, beliau sangat bersedih.hingga akhirnya beliau pun jatuh sakit . ﻓﻠﻤﺎ ﻋﻠﻢ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺃﺣﻤﺪ ﺑﺬﻟﻚ . ﺗﻤﺎﺳﻚ ﻧﻔﺴﻪ ﻭﺫﻫﺐ ﻟﺮﺅﻳﺔ ﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻲ ﻓﻲ ﺑﻴﺘﻪ .. - ﻓﻠﻤﺎ ﺭﺁﻩ ﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻲ ﻗﺎﻝ : ﻣﺮﺽ ﺍﻟﺤﺒﻴﺐ ﻓﺰﺭﺗﻪ ﻓﻤﺮﺿﺖ ﻣﻦ ﺍﺳﻔﻲ ﻋﻠﻴﻪ ﺷﹹﻔﻲ ﺍﻟﺤﺒﻴﺐ ﻓﺰﺍﺭﻧﻲ ﻓﺸﹹﻔﻴﺖ ﻣﻦ ﻧﻈﺮﻱ ﺇﻟﻴﻪ Saat imam Ahmad mengetahui berita itu, beliau menguatkan dirinya dan segera pergi menjenguk imam Syafi'i ke rumahnya. Ketika imam Syafi'i melihatnya datang, beliau berkata, "Saat sahabat baikku sakit, aku datang menjenguknya, hingga aku pun sakit karena kesedihanku akan keadaannya. Kini.. sahabat baikku telah sembuh dan datang menjengukku. Sungguh.. saat ini aku pun telah merasa sembuh karena melihat keadaannya ﺍﻟﻤﺤﺒﺔ ﻓﻲ ﺍﻟﻠﻪ .. ﻧﻌﻤﺔ ﻣﻦ ﺍﻟﻠﻪ .. ﻭﺍﻟﺘﻮﺍﺻﻞ ﻣﻊ ﺍﻷﺣﺒﺔ ﺃﻧﺲ ﻭﻣﻳﺴﺮﺓ .. ﻫﻢ ﻟﻠﻌﻴﻦ ﻗﺮﺓ .. Saling mencintai karena Allah adalah karunia-Nya, dan saling menyambung hubungan dengan orang2 yang dicintai adalah wujud kasih sayang yang memberi kemudahan. Mereka adalah pelipur lara.. penyejuk pandangan .. ﻓﺴﻼﻡ ﻋﻠﻰ ﻣﻦ ﺩﺍﻡ ﻓﻲ ﺍﻟﻘﻠﺐ ﺫﻛﺮ ﻫﻢ .. ﻭﺇﻥ ﻏﺎﺑﻮﺍ ﻋﻦ ﺍﻟﻌﻴﻦ ﻗﻠﻨﺎ ﻳﺎ ﺭﺏ ﺍﺣﻔﻈﻬﻢ ﻭﺍﺭﻋﺎﻫﻢ Semoga keselamatanlah.. bagi mereka yang selalu terkenang dihati. Sekalipun mereka jauh dari pandangan, kami akan selalu berkata, "Wahai Tuhanku..! Jagalah dan peliharalah... Ya Allah..... Karuniakanlah pada kami sahabat-sahabat yang baik
2015.07.08 - 01:06:58
SAKIT MAG UNTUK PUASA Mag seringkali menjadi faktor yang mengakibatkan seseorang terpaksa membatalkan puasanya di bulan suci Ramadan karena terjadinya peningkatan asam lambung yang tak terduga. Itulah mengapa kadangkala pasien mag disarankan untuk tidak puasa terlebih dahulu. Namun dr Ari Fahrial Syam, SpPD, KGEH, FINASIM, konsultan kesehatan saluran cerna dari RS Cipto Mangunkusumo justru menganjurkan agar orang dengan sakit mag berpuasa. "Penyebab mag itu 70 persen adalah faktor fungsional, seperti tidak teraturnya makan. Tapi dengan berpuasa, pasien mag hidup lebih teratur, disiplin, udah pasti makan dua kali sehari, tidak makan camilan sepanjang hari dan tidak merokok," katanya kepada detikHealth dan ditulis Rabu (1/7/2015). Dengan begitu, lanjut dr Ari, asam lambung mereka lebih terkontrol. Apalagi puasa juga berarti mengurangi asupan makanan yang berakibat pada berkurangnya beban dan kerja usus. "Jadi bisa mengistirahatkan organ, sekaligus proses detoksifikasi," imbuhnya. Namun sedikit berbeda dengan pernyataan dr Ari, ahli gizi Rita Ramayulis, DCN, MKes, mengungkapkan, pasien mag diperbolehkan puasa atau tidak, itu tergantung kepada pemeriksaan medisnya. Baginya, bila mag-nya sudah disertai inflamasi (peradangan) sehingga ada luka pada dinding lambung, maka mereka tidak dianjurkan untuk berpuasa. Lain halnya jika belum sampai terjadi peradangan atau baru sebatas iritasi saja, puasa justru dianggap memberi efek menyembuhkan bagi pasien mag. "Prosesnya jadi kan ketika infeksi lambung, infeksi akan diperberat jika saat makan tidak teratur. Tapi saat puasa, jam makan sebulan itu jam makan teratur ritmenya, itu membuat lambung bisa memperbaiki diri, dan tahu kapan produksi asam lambung dan tidak," terangnya saat dihubungi terpisah. Kedua, faktor yang memicu asam lambung menurut Rita adalah stres. Namun saat puasa, kondisi stres justru menurun karena waktu yang dihabiskan untuk beribadah, sehingga terjadi proses penyembuhan. "Yang penting, ikuti kaidah pemilihan jenis dan jumlah makanan, ini akan membantu menetralkan produksi asam lambung, serta memberi kesempatan mukosa lambung untuk memperbaiki dirinya," tandas staf pengajar Politeknik Kesehatan II Jakarta tersebut. dr Ari menambahkan, hindari makanan maupun minuman yang bisa merangsang produksi asam lambung seperti makanan asam, pedas, cokelat, keju, makanan berlemak, kopi dan soda. "Minum obat 30 menit sebelum sahur dan saat berbuka untuk menekan asam lambung," sarannya. Agar kondisi lambung tetap normal selepas bulan puasa, Rita menganjurkan agar penderita mag tetap menjalankan prinsip pola makan teratur, mengingat sewaktu-waktu kondisi ini bisa kambuh begitu saja. "Setidaknya makan tiap tiga jam, karena makanan bertahan di lambung selama tiga jam. Kalau sudah tiga jam kan kosong, padahal asam lambung diproduksi terus. tapi makanan tidak ada," tutup Rita.
2015.07.09 - 01:31:37
Info sehat ! PIKIRAN YANG NEGATIF TERNYATA TIDAK BAIK BAGI KESEHATAN. 80% orang sakit bukan karena fisiknya, tetapi karena EMOSINYA 1. MARAH 5 menit akan menyebabkan sistem imun tubuh depresi selama 6 jam.. 2. DENDAM DAN MENYIMPAN KEPAHITAN imun tubuh kita mati.. Dari situlah bermula segala penyakit, seperti STRESS, KOLESTEROL, HIPERTENSI, SERANGAN JANTUNG, RHEMATIK, ARTHRITIS, STROKE (perdarahan / penyumbatan pembuluh darah) 3. Jika kita sering membiarkan diri kita STRESS, maka sering mengalami GANGGUAN PENCERNAAN 4. Jika sering merasa KHAWATIR, maka mudah terkena penyakit NYERI PUNGGUNG 5. Jika MUDAH TERSINGGUNG, maka akan cenderung terkena penyakit INSOMNIA (susah tidur) 6. Jika sering mengalami KEBINGUNGAN, maka akan terkena GANGGUAN TULANG BELAKANG BAGIAN BAWAH 7. Jika sering membiarkan diri kita merasa TAKUT yang BERLEBIHAN, maka akan mudah terkena penyakit GINJAL 8. Jika suka ber-NEGATIVE THINKING, maka akan mudah terkena DYSPEPSIA (penyakit sulit mencerna) 9. Jika mudah EMOSI DAN cenderung PEMARAH, bisa rentan terhadap penyakit HEPATITIS 10. Jika kita sering merasa APATIS (tidak pernah peduli) terhadap lingkungan, akan berpotensi mengalami PENURUNAN KEKEBALAN TUBUH 11. Jika kita sering MENGANGGAP SEPELE semua persoalan, maka hal ini bisa mengakibatkan penyakit DIABETES 12. Jika sering merasa KESEPIAN, maka bisa terkena penyakit DEMENSIA SENELIS (berkurangnya memori dan kontrol fungsi tubuh) 13. Jika sering BERSEDIH & merasa selalu RENDAH DIRI, bisa terkena penyakit LEUKEMIA (kanker darah putih) Sumber : Buku “The Healing & Discovering the Power of the Water” (by : Dr. Masaru Emoto) Semoga bermanfaat....... DAN TETAP SEMANGAT
2015.07.09 - 01:32:16
TIPS SEPULUH MALAM TERAKHIR RAMADHAN Oleh Sheikh Tawfique Chowdhury (Tulisan asli dalam bahasa Inggris, berikut ini adalah terjemahan bebasnya...mohon maaf utk segala kekurangannya) 1. Mulailah dengan niat yang bersih dan tulus. Jika sampai hari ini ibadah terasa belum maksimal, bersiaplah untuk memaksimalkannya. Jika kau benar-benar ingin memperbaikinya, masih ada waktu! 2. Hari ini, bacalah tafsir surat AlQadr, dan pahami apa yg sesungguhnya terjadi pada malam laylatul qadr. Kau akan merasakan keagungan dan kekuatannya in syaa Allaah. 3. Jangan menunggu hingga malam ke 27 untuk mengerahkan segalanya. Seluruh malam dari 10 malam terakhir seharusnya jadi targetmu. Bangunlah setiap malamnya. Jangan sampai laylatul qadr terlewati begitu saja. 4. Jangan ikut-ikutan dengan perayaan-perayaan atau kegiatan-kegiatan yang diada-adakan (bid'ah) oleh kelompok-kelompok tertentu. Ikutilah sunnah nabi shalallaahu 'alayhi wasallam. Tuntunan beliau adalah : "barangsiapa yang berjaga (tdk tidur) dan berdoa pada malam laylatul qadr dengan iman dan pengharapan akan ganjarannya, dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni." 5. Hafalkan doa malam laylatul qadr yang diajarkan Rasulullaah shalallaahu 'alayhi wasallam ini : Allaahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa' fu'anni (ya Allah, engkau maha pengampun dan menyukai pengampunan, maka ampunilah aku). 6. Siapkan daftar pendek doa doa untuk dipanjatkan. Ingat, ini adalah waktu yang sangat istimewa bagi seorang hamba. Malam Qadar! Malam ditetapkannya takdir! Pilihlah doa doa terbaik untuk agamamu, dunia akhiratmu dan keluargamu. Jangan lupakan saudara2mu muslimin yang tengah kesusahan di berbagai belahan dunia. 7. Sempatkan tidur siang sejenak jika memungkinkan. Jagalah perutmu agar tidak terlalu kenyang dan tidurlah segera setelah isha dan tarawih sekedar untuk menyegarkan diri. Lalu bangunlah untuk beribadah. 8. Jangan lupakan keluargamu! Rasulullah membangunkan para istrinya pada malam-malam ini. Anak-anak pun bisa diajak beribadah untuk beberapa saat, walau mungkin tidak selama orang dewasa. Siapkan, semangati dan motivasi mereka! 9. Cara kita berpakaian dan mempersiapkan diri berpengaruh secara psikologis. Pakailah pakaian yang bagus dan wewangian (khusus di rumah untuk wanita) ketika beribadah. 10. Pilihlah spot khusus yang kondusif untuk beribadah, apakah itu di mesjid atau di rumah. Letakkan sajadah, mushaf dan air minum sehingga kita tidak perlu beranjak dari sana jika perlu minum. 11. Ini BUKAN malam untuk pasang status (misalnya : "alhamdulillaah, nikmatnya bermunajat kepadaNYA malam ini" dsb) di FB atau media sosial apapun. Biarlah itu jadi rahasia indah antara hamba dengan Rabbnya. Maka, matikan dulu HP, tablet dan komputer. Putuskan dulu hubungan dengan dunia, dan nikmati jalinan hubungan dengan al-'Afuww! 12. Jika mengantuk, maka variasikan bentuk ibadah antara shalat, bermunajat dan membaca Qur'an. Lakukan bergantian. Jangan habiskan malam untuk mendengarkan ceramah atau tilawah, atau kalau sangat ngantuk, dengarkan sebentar saja untuk mengusir kantuk. 13. Sabar adalah kuncinya. 10 malam terakhir mungkin akan sangat melelahkan. Anda mungkin masih harus bekerja, sekolah atau altifitas lainnya. Ini adalah saat untuk bersabar dengan kelelahan itu. Ingatlah Allah telah menganugrahimu dengan kesempatan berharga (akan luasnya ampunan)yang mungkin saja tidak datang lagi. Bukankah kita akan berlari walau apapun yang terjadi jika kita tahu pasti bahwa ini adalah ramadhan terakhir kita dan surga hanya selangkah lagi? 14. Ini yang paling penting : husnudzhon lah kepada Allah. Ketika bermunajat, ingatlah kau sedang meminta pada Raja Yang Maha Pemurah. Jika kau berharap yang terbaik, Dia akan memberimu yang terbaik. Jangan ragu-ragu, yakinlah dan tumpahkan seluruh isi hatimu di hadapanNYA. Jangan biarkan keragu2an dan prasangka buruk menjauhkanmu dari Arrahman Arrahiim. Allahumma ballighna layl atal qadr. Semoga bermanfaat... dan TETAP SEMANGAT
2015.07.10 - 02:04:48
https://ikapd165.files.wordpress.com/2013/07/meningkatkan-ibadah-di-10-hari-terakhir-ramadhan.jpg
2015.07.10 - 02:09:29
Diantara Kesalahan Muslim Pada Bulan Ramadhan 1. Tidak berdoa sebelum berbuka padahal waktu mustajab. 2. Tidak menjawab adzan Maghrib. 3. Tidak shalat sunnah ba'diyah Maghrib. 4. Tidak menyempurnakan shalat tarawih dan witir bersama imam sampai tuntas. 5. Berlebihan dalam makan dan minum. 6. Tidak mengkhatamkan Al-Qur'an dengan tadabbur. 7. Shalat Maghrib di rumah bagi laki-laki karena sibuk dengan berbuka. 8. Menyia-nyiakan waktu antara Maghrib - Isya'. 9. Tidak sahur padahal sahur itu sunnah dan barokah. 10. Tidak berdoa dan istighfar pada waktu sahur padahal waktu mustajab. 11. Masih saja melakukan perbuatan haram seperti ghibah (menggunjing), namimah (adu domba), berbohong, menipu dan lainnya. 12. Sibuk belanja di pasar, pertokoan, mall dan lainnya terutama pada malam-malam sepuluh hari terakhir Ramadhan. 13. Sibuk menonton film, sinetron dan acara-acara munkar di TV dan lainnya. 14. Sibuk dengan perangkat HP dan semisalnya sehingga lalai dalam membaca Al-Qur'an dan beribadah. 15. Kurang memperhatikan amalan hati seperti cinta Allah, berharap kepada Allah, takut kepada Allah, tawakkal kepada Allah dan lainnya. 16. Tidak berusaha membersihkan hati dari kotoran dan penyakitnya seperti syirik, kemunafikan, riya', sombong, ujub, hasad, iri, dengki dan lainnya. ------ BBM Masjid Abu Dzar Al Ghifari 💚💚💚
2015.07.10 - 02:33:04
MAR'AH SHOLIKHAH “ Wasiat Rosulullah SAW kepada Fatimah putri Beliau, yang dipersunting Ali Bin Abi Thalib yang sangat miskin. Ada SEPULUH WASIAT Beliau kepada Putrinya : 1. Wahai Fatimah ! Sesungguhnya wanita yang membuat tepung untuk suami dan anak-anaknya, kelak Allah akan tetapkan baginya kebaikan dari setiap biji gandum yang diadonnya, dan juga Allah akan melebur kejelekan serta meningkatkan derajatnya. 2. Wahai Fatimah ! Sesungguhnya wanita yang berkeringat ketika menumbuk tepung untuk suami dan anak-anaknya, niscaya Allah akan menjadikan antara neraka dan dirinya tujuh tabir pemisah. 3. Wahai Fatimah ! Sesungguhnya wanita yang meminyaki rambut anak-anaknya lalu menyisirnya dan kemudian mencuci pakaiannya, maka Allah akan tetapkan pahala baginya seperti pahala memberi makan seribu orang yang kelaparan dan memberi pakaian seribu orang yang telanjang. 4. Wahai Fatimah ! Sesungguhnya wanita yang membantu kebutuhan tetangga-tetangganya, maka Allah akan membantunya untuk dapat meminum Telaga Kautsar pada hari kiamat nanti. 5. Wahai Fatimah ! Yang lebih utama dari seluruh keutamaan di atas adalah keridhaan suami terhadap istri. Andaikata suamimu tidak ridha kepadamu,maka aku tidak akan mendoakanmu. Ketahuilah Fatimah, Kemarahan suami adalah kemurkaan Allah. 6. Wahai Fatimah ! Disaat seorang wanita hamil, maka malaikat memohonkan ampunan baginya, dan Allah tetapkan baginya setiap hari seribu kebaikan, serta melebur seribu kejelakan. Ketika seorang wanita merasa sakit akan melahirkan, maka Allah tetapkan pahala baginya sama dengan pahala para Pejuang Allah. Disaat seorang wanita melahirkan kandungannya, maka bersihlah dosa-dosanya seperti ketika dia dilahirkan dari kandungan ibunya. Disaat seorang wanita meninggal karena melahirkan, maka dia tidak akan membawa dosa sedikit pun, didalam kubur akan mendapat taman yang indah yang merupakan bagian dari taman surga. Allah memberikan padanya pahala yang sama dengan pahala seribu orang yang melaksanakan ibadah haji dan umrah, dan seribu malaikat memohonkan ampunan baginya hingga hari kiamat. 7. Wahai Fatimah! Disaat seorang istri melayani suaminya selama sehari semalam, dengan rasa senang dan ikhlas, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya serta memakaikan pakaian padanya dihari kiamat berupa pakaian yang serba hijau, dan menetapkan baginya setiap rambut pada tubuhnya seribu kebaikan. Allahpun akan memberikan kepadanya pahala seratus kali ibadah haji dan umrah. 8. Wahai Fatimah! Disaat seorang istri tersenyum dihadapan suaminya, maka Allah akan memandangnya dengan pandangan penuh kasih. 9. Wahai Fatimah! Disaat seorang istri membentangkan alas tidur untuk suaminya dengan rasa senang hati, maka para malaikat yang memanggil dari langit menyeru wanita itu agar menyaksikan pahala amalnya, dan Allah mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan yang akan datang. 10. Wahai Fatimah! Disaat seorang wanita meminyaki kepala suami dan menyisirnya, meminyaki jenggotnya dan memotong kumisnya serta kuku-kukunya, maka Allah akan memberi minuman yang dikemas indah kepadanya, yang didatangkan dari sungai-sungai surga. Allah pun akan mempermudah sakaratul maut baginya, serta menjadikan kuburnya bagian dari taman surga. Allah pun menetapkan baginya bebas dari siksa neraka serta dapat melintasi shirathal mustaqim dengan selamat. Istrinya pun menangis karena merasa malu. Sejak itu, dia tak pernah lagi mengeluh. Subhaanallah, wasiat ini merupakan mutiara termahal nilainya, khususnya bagi setiap istri yang mendambakan kesalehan. Betapa Agung dan Mulianya Posisi Wanita dalam rumah tangga ketia ia rela dan ikhlas menjalani Fitrahnya.
2015.07.11 - 01:05:09
SURAT IBU MERTUA KEPADA MENANTUNYA. Wahai Menantuku Istri Anakku tersayang, taatlah kepada suamimu dan laksanakan sholat dengan baik, karena Rasululloh saw. bersabda : “Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutup pintu-pintu neraka dan terbuka pintu-pintu syurga. Masuklah dari mana pintu yang dia kehendaki dengan tidak dihisab”. “Wanita yang taat akan suaminya, semua ikan-ikan di laut, burung diudara, malaikat di langit, matahari dan bulan semua beristighfar baginya selama dia taat kepada suami serta menjaga sholat dan puasanya” “Perempuan apabila sembahyang lima waktu, puasa bulan Ramadhan, memelihara kehormatannya serta taat akan suaminya, masuklah dia dari pintu syurga mana saja yang dikehendaki” Wahai Menantuku Istri Anakku tersayang, bantulah suamimu, karena Rasululloh saw. bersabda : “Tiap perempuan yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka Allah memasukkan dia ke dalam syurga lebih dahulu daripada suaminya (10.000 tahun)”. Wahai Menantuku Istri Anakku tersayang, berdo’alah dan sayangilah anakku selalu, karena Rasululloh saw. bersabda : “Doa perempuan lebih makbul daripada lelaki karena sifat penyayangnya yang lebih kuat daripada lelaki. Ketika ditanya kepada Rasulullah akan hal tersebut, jawab baginda, “Ibu lebih penyayang daripada bapak dan doa orang yang penyayang tidak akan sia-sia” Wahai Menantuku Istri Anakku tersayang, bila engkau sedang mengandung cucuku bersyukurlah dan sabar serta bila telah lahir ikhlaskanlah ASI-mu karena Rasululloh saw. bersabda : “Apabila seseorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya, maka beristighfarlah para malaikat untuknya. Allah mencatatkan baginya setiap hari dengan 1.000 kebajikan dan menghapuskan darinya 1.000 kejahatan”. “Apabila seseorang perempuan mulai sakit hendak bersalin, maka Allah mencatatkan baginya pahala orang yang berjihad pada jalan Allah”. “Apabila seseorang perempuan melahirkan anak, keluarlah dia dari dosa-dosa seperti keadaan ibunya melahirkannya” “Apabila telah lahir anak lalu disusui, maka bagi ibu itu setiap satu tegukan daripada susunya diberi satu kebajikan” Wahai Menantuku Istri Anakku tersayang, yang terakhir ingatlah dia adalah anakku, aku lebih berhak atas dirinya dari pada kamu, maka jangan kau ambil sepenuhnya dariku, karena Rasululloh sarw. bersabda : “Aisyah berkata, “Aku bertanya kepada Rasulullah, siapakah yang lebih besar haknya terhadap wanita? Jawab Rasulullah, “Suaminya. “Siapa pula yang berhak terhadap lelaki?” Jawab Rasulullah, “Ibunya”.
2015.07.11 - 01:08:47
KEBAHAGIAAN Jika kekayaan bisa membuat orang bahagia, tentunya Adolf Merckle, orang terkaya dari Jerman, tidak akan menabrakkan badannya ke kereta api. Jika ketenaran bisa membuat orang bahagia, tentunya Michael Jackson, penyanyi terkenal di USA, tidak akan meminum obat tidur hingga overdosis. Jika kekuasaan bisa membuat orang bahagia, tentunya G. Vargas, presiden Brazil, tidak akan menembak jantungnya sendiri. Jika kecantikan bisa membuat orang bahagia, tentunya Marilyn Monroe, artis cantik dari USA, tidak akan meminum alkohol dan obat depresi hingga overdosis. Jika kesehatan bisa membuat orang bahagia, tentunya Thierry Costa, dokter terkenal dari Perancis, tidak akan bunuh diri, akibat sebuah acara di televisi. Ternyata, bahagia atau tidaknya hidup seseorang itu, bukan ditentukan oleh seberapa kayanya, tenarnya, cantiknya, kuasanya, sehatnya atau sesukses apapun hidupnya. Tapi yang bisa membuat seseorang itu bahagia adalah dirinya sendiri... mampukah ia mau mensyukuri semua yang sudah dimilikinya dalam segala hal. "Kalau kebahagiaan bisa dibeli, pasti orang-orang kaya akan membeli kebahagiaan itu. dan kita akan sulit mendapatkan kebahagiaan karena sudah diborong oleh mereka." "Kalau kebahagiaan itu ada di suatu tempat, pasti di belahan lain di bumi ini akan kosong karena semua orang akan ke sana berkumpul di mana kebahagiaan itu berada ." Untungnya kebahagiaan itu berada di dalam hati setiap manusia. Jadi kita tidak perlu membeli atau pergi mencari kebahagiaan itu. Yang kita butuhkan adalah HATI yang BERSIH dan IKHLAS serta PIKIRAN yang JERNIH, maka kita bisa menciptakan rasa BAHAGIA itu kapan pun, di manapun dan dengan kondisi apapun." KEBAHAGiAAN itu milik "Orang-orang yang dapat BERSYUKUR." "JIKA KAMU TIDAK MEMILIKI APA YANG KAMU SUKAI, MAKA SUKAILAH APA YG KAMU MILIKI SAAT INI__😊 Selamat Berpuasa, Semoga Barokah...!!
2015.07.12 - 03:27:28
Petruk Tralala menulis: PITUTUR LUHUR JARE SIMBAH BIYEN Wong yen Nrimo, uripe Dowo Wong yen Sabar, rejekine Jembar Wong yen Ngalah, uripe bakal Berkah Sopo sing Jujur, uripe yo Makmur Sopo sing Suloyo, uripe yo Sangsoro Sopo sing Sombong. amale bakal Kobong Sopo sing Telaten, bakal Panen.. Ojo podo Ngresulo, mundak gelis Tuwo Sing wis Lungo, Lalekno Sing durung Teko, Entenono Sing wis Ono, Syukurono.. Iki tetuah wong jowo, eling-elingono lan lakonono.. Sehat kuwi yen : Mangan enak.. Turu kepenak.. Tonggo semanak.. Sedulur grapyak Keluarga cedhak.. Bondo cemepak.. Ngibadah jemak.. Kubur ra sesak.. Suwargo mbukak.. Ono panganan ora Cluthak.. Ketemu konco ngguyu NGAKAK... Sugeng nindhakaken siyam ing wulan Ramadhan. mugi-mugi berkah
2015.07.12 - 03:30:07
SURAT DARI ROMADHON.... SELAMAT TINGGAL... Sahabat..... Kamu bilang AKU mulia,..... Tetapi kamu perlakukan AKU biasa saja... Kamu bilang AKU bulan Turun nya Al Qur'an , ...... Tetapi kok enggak ada waktu untuk tadarusan.. eh.....sekarang malah sibuk mikirin lebaran... dan sibuk Watsh Apan Kamu bilang AKU bulan ibadah, ....... Tetapi sekedar tarawih aja banyak yang enggak dikerjakan alasannya sudah capek dan lelah... Kamu bilang AKU bulan ampunan,...... AKU tunggu doa-doamu, tapi kamu lebih asyik dengan gurauan ... Kamu bilang AKU lebih baik dari seribu bulan,..... AKU tunggu Ruku', sujud dan tilawah kamu di 10 hari terakhir, tapi kamu lebih memilih malam mu dengan mimpi" semu... Sahabat... Sebentar lagi AKU akan pergi, meninggalkan kamu untuk waktu yang lama.. 11 bulan lagi AKU pasti kembali, tapi AKU enggak tau apa kamu bisa menemuiku lagi...😢 Kecewa, menyesal dan menangislah sekarang mumpung kamu masih dalam pelukan KU, jika ini menjadi perjumpaan terakhir kita... Kelak... Aku akan jadi saksi cintamu padaku....💗 ROMADHON 1436 H. 😭😭😭
2015.07.12 - 08:41:15
RAMADHAN MOMEN KEBERSAMAAN ORANG TUA DENGAN ANAK Umat muslim mulai menjalankan ibadah puasa Ramadan mulai Kamis (18/6). Anak-anak sekolah pun libur. Orangtua bisa memanfaatkan Ramadan untuk meningkatkan kualitas kebersamaan dengan anak. "Ini kan anak-anak sekolahnya lagi libur. Nah harusnya ini kesempatan bagi para orang tua untuk salat Subuh berjamaah kemudian mengajarkan tentang agama Islam lebih baik lagi," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan. Hal itu disampaikan Menteri Anies usai pelantikan pejabat eselon I di kantor Kemendikbud, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu (17/6/2015). "Mungkin anak-anak bisa ikut kultum (kuliah tujuh menit), pesantren kilat, dan sebagainya. Momen ini tuh bisa menjadi momen kebersamaan antara orang tua dan anaknya," lanjutnya. Anies menyatakan, Ramadan juga saat yang tepat untuk refleksi diri. Tak hanya anak-anak, Ramadan juga bulan pendidikan bagi semua kalangan. "Jadi saya rasa satu bulan penuh ini adalah bulan pendidikan bagi kita semua untuk belajar sabar dan merenungi perbuatan kita selama 11 bulan yang lalu. Sekali lagi, selamat menjalankan ibadah puasa,"
2015.07.13 - 02:06:00
SUKSES BERKAT INSPIRASI IBU Arief Setiawan atau yang akrab disapa Bang Kiming kini memiliki usaha yang omsetnya mencapai miliaran rupiah per tahun. Sukses menjadi miliarder pun membuat keluarga Arief ikut menikmati hasilnya. Dia sangat terinspirasi dari sifat-sifat ibunya. Sama halnya dengan anak-anak lain yang ingin membahagiakan orang tua, tekad Arif juga sesederhana itu. Alasan itu juga yang membuat dia terus bersekolah hingga jenjang pendidikan doktoral di usia yang masih amat muda. Kini dari hasil usaha tersebut, Arief bisa mengajak keluarganya ikut serta. "Ibu saya, Tri Hidayati, ibu rumah tangga dulunya. Saya punya kakak perempuan, Rita Meiriyanti. Sekarang ibu dan kakak saya membantu mengelola perusahaan saya di Indonesia. Kakak saya juga mengisi waktunya untuk mengajar di Jurusan Ekonomi di salah satu universitas swasta di Semarang, Jawa Tengah," ujar Arief saat berbagi cerita inspiratif dengan detikcom, Senin (6/7/2015). Perusahaannya di Indonesia diberi nama PT Kiming Indotrading Investama dan di Jepang bernama Kiming International. Keduanya bergerak di bidang pasar modal. Sosok ibu menurutnya adalah yang paling menginspirasi. Kehadiran sang ibunda yang sejak kecil mengajar dirinya membuat Arief sampai sekarang terus berkarya. "Ibu saya tidak mengenyam pendidikan tinggi, tapi bisa mendidik anaknya menjadi doktor teknik termuda di Indonesia dan menjadi self-made millionaire di usia 24 tahun," kata dia. Kini Arief lebih sering berada di Jepang. Baru nanti pertengahan Juli 2015 ini dia akan mudik ke Semarang sekaligus berlebaran dengan keluarga. Maka dari itu dia butuh seseorang yang mampu memegang perusahaannya ketika dia tak berada di Tanah Air. "Ibu saya tidak punya basic entrepreneurship, nyatanya ujung tombak perusahaan saya di Indonesia ya ibu saya. Ibu saya yang 'memegang' komando tertinggi perusahaan saya di Indonesia. Saya tidak bisa membayangkan apa jadinya saya kalau tidak ada sosok seperti ibu saya," tutur dia. Menurut Arief, faktor keluarga amat menentukan kesuksesan bisnis seseorang. Melalui keluargalah sosok berprestasi dapat dibentuk. Maka itu para orang tua yang sukses mendidik anaknya adalah orang tersukses. "Tentu keluarga berpengaruh, tapi bukan dari sisi seberapa tinggi pendidikan orang tua, tapi bagaimana orang tua menanamkan mental juara ke anak-anaknya. Ini yang penting! Dari kecil saya dididik untuk melakukan yang terbaik di segala hal. Lakukan semaksimal mungkin, jujur, ikhlas dan biar Tuhan yang menentukan sejauh apa kita bisa berkembang. Alhamdulillah, ya saya jadi seperti sekarang ini," ungkap dia.
2015.07.13 - 02:10:40
MOTIVASI UNTUK GENERASI MUDA Anak-anak muda di Kota Surabaya diminta menjadi generasi yang tangguh. Tidak mudah menyerah dan menjauhi sifat malu. Harapan itu disampaikan Wali Kota Tri Rismaharini kepada ratusan anak-anak muda yang mengkuti workshop kreatif yang digelar 'Start Surabaya' di Spazio Building, Surabaya, Minggu (22/3/2015). Risma yang saat itu mengenakan sepatu kets berapi-api memberikan motivasi. Terkadang nadanya meninggi seperti orang marah. "Negara ini membutuhkan anak-anak yang tangguh yang tidak mudah putus asa," tandas Risma. Wali Kota menceritakan masa lalunya disaat menjadi Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Surabaya. Ia mengaku merasa terpacu ketika ada seseorang yang menantang dirinya untuk bisa membuktikan kerja nyatanya dalam menghijaukan sepanjang jalur Jalan Ahmad Yani, Surabaya. Saat itu, Risma mengaku setiap pagi hari mengontrol taman di sepanjang jalan Ahmad Yani. "Ada seseorang ngomong Bu Risma kalau ibu bisa menanami (tanaman) di Jalan Ahmad Yani baru saya akui luar biasa," kata Risma mengawali kisahnya. Ingin membuktikan bahwa dirinya mampu, Risma pun berusaha keras mewujudkan impian Kota Surabaya yang penuh kendaraan bermotor itu memiliki ruang hijau yang bisa meredam polusi. "Aku jalan kaki dari ujung Bundaran Waru, aku jalan kaki. Sopirku kusuruh njemput di pos polisi Basuki Rakhmat. Ndak terasa, tiap hari jalan kaki," katanya. Bagi Risma, mendapat tantangan seperti itu harus menjadi pelecut bahwa tidak ada satupun yang tidak mungkin diwujudkan bila dilakukan dengan kerja keras dan kerja sama yang bagus. "Tiap hari aku jalan, dan aku bisa wujudkan bisa nanami di Ahmad Yani. Dulu tidak pernah satupun kepala dinas pertamanan yang bisa nanami Ahmad Yani," kata Risma. Di balik keberhasilannya membuat Surabaya menjadi hijau, Risma tidak ingin lantas bersombong diri dengan mengklaim semua itu berkat kerja kerasnya. "Saya bukan ingin ngomong bahwa saya luar biasa, tapi saya ingin ngomong bahwa kita perlu kerja keras. Bukan inteligensinya saja, tapi secara fisik dan mental harus kuat. Sulit memang, tapi harus dihadapi, ke depan kesulitan itu akan terus menghadang, jangan pantang menyerah. Pahlawan kita sudah membuktikan," terang Risma. Menurut Risma, tantangan ke depan yang dihadapi generasi muda itu akan sangat berat dan kompleks. Semua harus dilalui dengan semangat pantang menyerah. "Anak anak sekarang harus dikompori agar semangat. Kalau emaknya bisa terus anak-anaknya tidak bisa ya kebangeten. Cari jalan keluar, jangan berhenti. Pasti ada jalan keluarnya," ujar Risma. Satu lagi yang sangat penting bagi generasi muda adalah jangan malu untuk bertanya. "Saya itu orang yang suka banyak tanya, kenapa harus malu atau rendah diri. Wong kita gak korupsi atau maling kok malu. Tanya kalau tidak bisa, tanya untuk mencari jalan keluar," katanya. Risma mengingatkan bahwa untuk mewujudkan cita-cita itu harus dilalui juga dengan bersama. "Manajemen kerjasama harus dibangun sekarang, tidak mungkin pertempuran sendirian bisa menang, tidak mungkin. Harus kerja sama"
2015.07.14 - 01:09:06
Belajar Dari Pengalaman Baik Si-Gula Pasir...! Seandainya saja gula pasir bisa ngomong, maka sipemanis alami yang bernama Gula Pasir akan membandingkan dirinya dengan temannya yang bernama Sirup. Masalahnya sederhana, Gula Pasir mengetahui kalo selama ini dirinya tidak dihargai. Manusia memanfaatkannya, tapi melupakan begitu saja. Si gula pasir telah rela mengorbankan diri nya untuk memaniskan air teh ataupun kopi, kolak dan lainya, tapi manusia hampir tidak pernah menyebut peranan dirinya. Manusia hanya menyebut Teh Manis (bukan teh gula), demikian pula pecandu kopi lebih akrab dengan kopi pait ataupun kopi manis, bukan kopi gula pasir. Gula Pasir hanya disebut ketika manusia membutuhkan, setelah itu tak ada lagi penghargaan untuknya. Berbeda dengan Sirup, dari segi Eksistensinya. Sirup tidak hilang ketika dicampur dengan air + es. Manusia akan menyebut Es Sirup (bukan Es manis), bahkan sebutannya sering diikuti dengan jati diri yang lebih lengkap, sebagaimana sering kali kita menyebutnya : Es Sirup Lemon', 'Es Sirup Mangga', dll. Sadar atau tidak, seringkali ada keinginan manusia untuk diakui, dihargai, bahkan di sebut namanya sebagai yang paling berjasa. Dalam keseharian, kerap kali kita menemukan orang tertentu seperti Gula. Banyak orang yang berjasa bagi yang lain, tapi tidak terlihat, tidak mendapatkan apresiasi yang layak, malahan lebih ekstrem, hanya dianggap sebagai pelengkap, bahkan di cibir dan kadang-kadang di remehkan. TIdak mengapa Gula Pasir akan tetap bagaikan Mutiara yang memancarkan Cahaya Kemanisan (ketulusan hati) ke seluruh penjuru, guna membahagiakan orang banyak. TERUSLAH BERBUAT KEBAJIKAN DENGAN TULUS. (SEPERTI GULA PASIR), HASIL KEBAJIKAN AKAN SEMAKIN BERKUALITAS KETIKA TETAP TERSEMBUNYI. "Biarlah berakhir kejahatan orang fasik, tetapi teguhkanlah orang yang benar, Engkau, yang menguji hati dan batin orang, ya Allah yang adil. Perisai bagiku adalah Allah, yang menyelamatkan orang-orang yang tulus hati". Semoga bermanfaat...Aamiin.
2015.07.14 - 01:09:42
WASIAT ABU BAKAR YANG MELEDAKKAN TANGIS UMAR. Umar bin Khattab RA. dikenal sebagai sosok yang gagah, kuat, dan tangguh. Namun, hari itu tangisnya meledak saat utusan Aisyah RA. mengantarkan seorang hamba sahaya dan seekor unta. Bukan hamba sahaya dan unta itu yang membuat Umar menangis. Tetapi wasiat di baliknya. Aisyah menceritakan, sebelum Abu Bakar RA. wafat, ia menyampaikan wasiat kepadanya. : “Aisyah… tolong periksa seluruh hartaku. Jika ada yang bertambah setelah aku menjabat sebagai khalifah, kembalikanlah kepada negara melalui khalifah yang terpilih setelahku,” kata Abu Bakar menjelang detik-detik wafatnya. Tentu saja Aisyah sedih mendengar wasiat itu. Bukan karena apa-apa, tetapi karena ia merasa akan ditinggal oleh sang ayah. Belum tiga tahun Rasulullah meninggalkannya, kini ia akan ditinggal oleh Abu Bakar. Dan benar. Abu Bakar wafat tak lama setelah itu. Kemudian Aisyah pun memeriksa seluruh harta ayahnya. “Kami memeriksa seluruh harta Abu Bakar,” kata Aisyah, “tidak ada yang bertambah dari hartanya kecuali unta yang biasa dipergunakan untuk menyirami kebun dan seorang hamba sahaya pengasuh yang menggendong bayinya.” “Allah merahmati Abu Bakar,” kata Umar sambil sesenggukan, “ia telah menyusahkan orang-orang setelahnya.” Maksud menyusahkan orang-orang setelahnya adalah membuat khalifah sesudahnya tidak mampu mengungguli Abu Bakar, bahkan sulit mencontoh kualitasnya. Seperti diketahui, Umar sangat terpacu dengan amal-amal Abu Bakar. Sahabat bergelar Ash Shidiq itu selalu mengunggulinya dalam berbagai amal. Ketika di mutaba’ahi Rasulullah sehabis shalat Subuh, misalnya. Rasulullah bertanya kepada jamaah siapa yang tadi malam qiyamul lail, siapa yang tadi malam khatam Al Qur’an, siapa yang pagi ini sudah berinfaq dan siapa yang sudah menjenguk orang sakit, ternyata hanya Abu Bakar yang mengacungkan tangan terus-menerus. Sahabat lain ada yang mengacungkan tangan sesekali, lalu menurunkan tangannya sesekali. Sedangkan Abu Bakar, ia telah melakukan seluruh amal yang disebutkan Rasulullah itu. Pernah pula Umar ingin mengungguli Abu Bakar dalam hal infaq. Maka saat menjelang perang Tabuk, ia menginfakkan separuh hartanya. Baru saja Umar selesai, Abu Bakar datang dengan menginfakkan seluruh hartanya. Umar hanya bisa berkomentar, “Sungguh, aku tak pernah bisa mengungguli Abu Bakar.” Dan kini… Abu Bakar mencontohkan kebijakan yang luar biasa. Benar-benar anti-korupsi dan zuhud tingkat tinggi. Ia tidak mau mendapatkan kelebihan harta apapun selama menjabat sebagai khalifah. Padahal Abu Bakar adalah juga seorang saudagar yang sangat wajar jika hartanya bertambah. Ia tak mungkin korupsi. Di kemudian hari, Umar berhasil mencontoh langkah zuhud Abu Bakar ini. Adakah pemimpin zaman ini yang bisa mencontoh Abu Bakar dan Umar?? In-Syaa Allah.........
2015.07.15 - 02:33:55
BERSIAP MENGAKHIRI RAMADHAN 1436 H Saat jumpa pertama, kedatangannya kusambut dengan gegap gempita. Sambil menyambutnya saya sempatkan untuk menyapanya "selamat datang romadhanku", kemudian kuhampiri dan kuajak berdialog, "benarkan semua keutamaanku itu disiapkan untukku yang berpuasa dan juga berqiyamu romadhan", dijawab olehnya, "betul, semua keutamaan romadhan sebagai hadiah untukmu yang menyambutku dan menggauliku dengan ketulusan". Hari demi hari aku gauli dengan segala daya dan keramahan untuk meraih keutamaannya, sampailah lewat ditengah romadhan dan terus bergerak melampaui sepertiganya, maka mulai kulihat, semakin cepat derap langkah gerakan romadhan, seolah bergegas untuk menjauh dari hadapanku, maka kusapa lagi "Hendak ke mana engkau melangkah wahai romadhan" Dengan lembut romadhan berkata, "Aku harus pergi, mungkin JAUH dan sangat LAMA. Tolong sampaikan pesanku untuk orang MUKMIN: "Syawal akan tiba sebentar lagi, ajaklah SABAR untuk menemani hari-hari dukanya. Ajaklah kaum mukmin selalu bertaqwa sebagai pilihan untuk meningkatkan kualitas hidupnya, agar mendapatkan jaminan kemuliaan di sisi-Nya. Peluklah erat dengan ISTIQOMAH pada saat mengalami kelelahan dalam perjalanan menuju impian kemuliaan yang di Ridloi.. Bersandarlah pada TAWADHU saat kegalauan menyerang.., Mintalah nasehat QUR'AN untuk bangkitkan kesadaran dalam meniti kehidupan yang aman dan damai. Teruslah berjuang untuk menjaga Sunnah-sunnah agar hidup lebih damai, aman dan nyaman, sehingga lebih siap hadapi setiap masalah yang pelik dan berkelanjutan. Sampaikan pula salam dan terima kasih untuk semua saudara mukmin, karena telah dengan suka rela berkenan menyambutku kedatangan dan melepas kepergianku dengan berurai derai air mata kesedihan. Semoga kesedihan setiap mukmin menjadi gerbang pembuka kesadaran untuk menerima hidayah Al-Qur'an dan sunnah serta menjadi bekal untuk hidup lebih baik. Setiap mukmin yang telah berjuang dengan tulus, kelak akan kusambut ia di SURGA dari pintu AR RAYAN. Pintu yang disediakan secara khusus bagi hamba-hamba yang tekun berpuasa dan menjaga amalan utama yang membawanya pada kemuliaan. Bahkan Allah akan memberinya kesempatan secara khusus dan istimewa untuk bisa menghadap secara langsung dan beraudensi..melihat wajah-Nya. Selamat meraih pahala terbaik di detik-detik terakhir RAMADHAN. Jangan sia-siakan ini kesempatan untuk berhidmad memburu kemuliaan romadhan, memperbanyak dzikir, doa, ibadah sholat sunnah, bertadarus al-Quran dan berbagi kebaikan terhadap sesama. Masih ada beberapa hari lagi untuk bercengkrama dengan RAMADHAN, nikmati dengan kerelaan dan kesyukuran, semoga menambah barokahnya hidup Kita. "Ya Allah Yaa Rahman Yaa Rahiim, andai di hari ini ada diantara hamba2-Mu yang : Engkau angkat derajatnya.. Engkau ampuni dosa2nya, Engkau lapangkan rizkinya.. Engkau muliakan keturunannya.., Engkau lepaskan dari semua kesulitannya. Engkau indahkan akhlaknya dan.. Engkau berkahi segala hartanya. Yaa Allah... Yaa Raabul Izzati, jadikanlah saudaraku yang sedang membaca pesan ini beserta keluarga nya menjadi sebaik-baik hamba yang patut mendapatkan rahmat, ampunan dan kemuliaan bulan suci romadhan. Yaa Allah, jadikan romadhan kali ini sebagai pelajaran terbaik dalam HIDUPKU. Amiin
2015.07.15 - 03:07:40
4 PENYAKIT HATI DAN PENAWARNYA Boleh jadi ke 4 penyakit dibwah ini sedang hinggap di hati Anda, maka perhatikanlah penawar yang telah ALLAH berikan kepada Anda. 1. Jika Anda terjerat hawa nafsu liar dan tidak bisa mengendalikannya, maka LIHATLAH bagaimana perhatian Anda terhadap SHALAT. Karena nafsu liar timbul dari sikap menyepelekan shalat. ALLAH berfirman, فخلف من بعدهم خلف أضاعوا الصلاة واتبعوا الشهوات فسوف يلقون غيا (٥٩) "Kemudian datanglah setelah mereka para pengganti yang "MENGABAIKAN SHALAT dan MEMPERTURUTKAN SYAHWAT, maka kelak mereka akan tersesat." (QS. Maryam : 59) 2. Jika hati Anda keras, berperangai buruk, dan Anda merasa jauh dari hidayah, maka PERHATIKANLAH bagaimana hubunganmu dengan kedua orang tuamu, terutama ibumu. Karena perangai jelek muncul dari kedurhakaan terhadap orang tua. ALLAH berfirman, وبراً بوالدتى ولم يجعلنى جبارا شقيا "Dan aku pun berbakti kepada ibuku, sehingga ALLAH TIDAK MENJADIKAN aku seorang yang sombong lagi celaka." (QS. Maryam : 32) 3. Jika kehidupan Anda terasa sempit, dan perasaan Anda selalu gusar, maka LIHATLAH bagaimana perlakuan Anda terhadap Al-Qur'an. Karena kesempitan hidup berasal dari jauhnya Anda terhadap Al-Qur'an. ALLAH berfirman, ومن أعرض عن ذكري فإن له معيشةً ضنكاً "Dan barangsiapa BERPALING dari peringatan-Ku (Al-Qur'an) niscaya baginya sungguh penghidupan yang sempit." (QS. Thaha : 124) 4. Jika Anda merasa ragu-ragu diatas kebenaran dan dihinggapi was-was, maka PERHATIKANLAH diri Anda, apakah Anda sudah melaksanakan nasehat yang selama ini telah Anda dengar? Karena keraguan tumbuh dari peno lakan nasehat. ALLAH berfirman, ولو أنهم فعلوا ما يوعظون به لكان خيراً لهم وأشد تثبيتا "Dan sesungguhnya jikalau mereka mau MELAKSANAKAN NASEHAT yang sampai kepada mereka, tentulah yang demikian lebih baik bagi mereka dan lebih menguatkan iman mereka." (QS. An-Nisa : 66) Mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang mau mengamalkan nasehat ini. Dan semoga ibadah selama Romadhan ini mampu menyembuhkan penyakit hati, dan menjadi bersih kembali. Amin
2015.07.16 - 03:10:53
4 PENYAKIT HATI DAN PENAWARNYA Boleh jadi ke 4 penyakit dibwah ini sedang hinggap di hati Anda, maka perhatikanlah penawar yang telah ALLAH berikan kepada Anda. 1. Jika Anda terjerat hawa nafsu liar dan tidak bisa mengendalikannya, maka LIHATLAH bagaimana perhatian Anda terhadap SHALAT. Karena nafsu liar timbul dari sikap menyepelekan shalat. ALLAH berfirman, فخلف من بعدهم خلف أضاعوا الصلاة واتبعوا الشهوات فسوف يلقون غيا (٥٩) "Kemudian datanglah setelah mereka para pengganti yang "MENGABAIKAN SHALAT dan MEMPERTURUTKAN SYAHWAT, maka kelak mereka akan tersesat." (QS. Maryam : 59) 2. Jika hati Anda keras, berperangai buruk, dan Anda merasa jauh dari hidayah, maka PERHATIKANLAH bagaimana hubunganmu dengan kedua orang tuamu, terutama ibumu. Karena perangai jelek muncul dari kedurhakaan terhadap orang tua. ALLAH berfirman, وبراً بوالدتى ولم يجعلنى جبارا شقيا "Dan aku pun berbakti kepada ibuku, sehingga ALLAH TIDAK MENJADIKAN aku seorang yang sombong lagi celaka." (QS. Maryam : 32) 3. Jika kehidupan Anda terasa sempit, dan perasaan Anda selalu gusar, maka LIHATLAH bagaimana perlakuan Anda terhadap Al-Qur'an. Karena kesempitan hidup berasal dari jauhnya Anda terhadap Al-Qur'an. ALLAH berfirman, ومن أعرض عن ذكري فإن له معيشةً ضنكاً "Dan barangsiapa BERPALING dari peringatan-Ku (Al-Qur'an) niscaya baginya sungguh penghidupan yang sempit." (QS. Thaha : 124) 4. Jika Anda merasa ragu-ragu diatas kebenaran dan dihinggapi was-was, maka PERHATIKANLAH diri Anda, apakah Anda sudah melaksanakan nasehat yang selama ini telah Anda dengar? Karena keraguan tumbuh dari peno lakan nasehat. ALLAH berfirman, ولو أنهم فعلوا ما يوعظون به لكان خيراً لهم وأشد تثبيتا "Dan sesungguhnya jikalau mereka mau MELAKSANAKAN NASEHAT yang sampai kepada mereka, tentulah yang demikian lebih baik bagi mereka dan lebih menguatkan iman mereka." (QS. An-Nisa : 66) Mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang mau mengamalkan nasehat ini. Dan semoga ibadah selama Romadhan ini mampu menyembuhkan penyakit hati, dan menjadi bersih kembali. Amin
2015.07.16 - 03:11:42
DOA AKHIR RAMADHAN Bagi sebagian umat Islam, hari ini merupakan puasa terakhir. Bukan bermaksud menggurui para kyai, alim ulama, asatidz, berikut ini kami posting doa akhir Ramadhan dari Rasulullah saw yg diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Barangkali bisa dishare utk istri, anak2, cucu2, dan karib-kerabat kita yg tdk bisa berdoa dg bhs Arab: Doa Rasulullah saw di akhir Ramadhan. "Ya Allah! Janganlah Engkau jadikan puasa ini sebagai puasa yang terakhir dalam hidupku. Seandainya Engkau menetap kan sebaliknya, maka jadikanlah puasaku ini sebagai puasa yang dirahmati, bukan puasa yang sia-sia." "Seandainya masih ada padaku dosa yang belum Engkau ampuni atau dosa yang menyebabkan aku disiksa karenanya, sehingga terbitnya fajar malam ini atau sehingga berlalunya bulan ini, maka ampunilah semuanya wahai Dzat Yang Paling Pengasih dari semua yang mengasihi." "Ya Allah! Terimalah puasaku dengan sebaik-baik penerimaan, perkenan, kemaafan, kemurahan, pengampunan dan keridhaan-Mu. Sehingga Engkau memenangkan aku dengan segala kebaikan, segala anugerah yang Engkau curahkan di bulan ini." "Selamatkanlah aku dari bencana yang mengancam atau dosa yang berterusan. Demikian juga, dengan rahmat-Mu masukkanlah aku ke dalam golongan orang2 yang mendapatkan (keutamaan) di Lailatul-Qadar. Malam yang telah Engkau tetapkan lebih baik dari seribu bulan." "Semoga perpisahanku dengan bulan Ramadhan ini bukanlah perpisahan untuk selamanya dan bukan juga pertemuan terakhirku. Semoga aku dapat kembali bertemu dgn Ramadhan mendatang dalam keadaan penuh harapan dan kesejahteraan." " Aamiin aamiin Yaa Mujiibas-Saailiin" Aku selalu merindukanmu yaa Ramadhan...
2015.07.16 - 08:17:28
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته. Kami mengucapkan: SELAMAT IDUL FITRI تقبل الله منا ومنكم "Semoga Allah menerima (amalan) dari kami dan dari anda sekalian" Syiyamana wa Shiyamikum wa Ahalahullahu 'Alaik "Semoga Allah juga menerima puasa kami dan puasa anda sekalian serta semoga Allah menyempurnakannya" Semoga Allah menghapus salah dan dosa kita, sehingga jadilah kita orang-orang yang kembali (ke fitrah) dan orang-orang yang menang. Aamiin Yaa Robbal Alamin Mohon dimaafkan segala khlilaf dan kekurangan. والسلام عليكم ورحمة الله وبركات ه PAKIH SEKELUARGA
2015.07.17 - 01:49:37
HAKIKAT MAKNA IDUL FITRI Untuk memahami hakikat makna Idul-Fitri mari kita renungkan perkataan Anas bin Malik, beliau mengungkapkan bahwa orang yang beriman itu mempunyai lima hari raya, yakni: 1. Tiap-tiap hari yang dilalui orang yang beriman dan tidak dicatat baginya satu dosapun, maka hari itu adalah hari raya. 2. Hari ketika seorang mukmin keluar dari dunia, yakni ketika mati dengan berbekal iman, dan amal shaleh, maka hari itu adalah hari raya. 3. Hari ketika seorang mukmin menyeberang Shirathal Mustaqim dan dia selamat, maka itu adalah hari raya. 4. Hari ketika seorang mukmin masuk kedalam sorga dan selamat dari neraka jahim, maka itu adalah hari raya. 5. Hari ketika seorang mukmin bisa melihat Tuhannya, maka itu adalah hari raya. (dari Kitab Tabîhul Ghafilîn). Bagi orang yang berakal hendaknya bisa menahan dirinya pada hari raya dari segala macam nafsu-syahwat dan dari semua yang dilarang, bahkan supaya selalu taat. Oleh karena itu Nabi SAW bersabda: “Bersungguh-sungguhlah kamu sekalian berhari raya idul fitri dengan bersedekah dan amalan-amalan yang baik, yakni dengan shalat, zakat, bertasbih, dan tahlil, karena sesungguhnya hari ini Allah ta`ala mengampuni semua dosa kamu sekalian, mengabulkan do`a kalian dan melihat kamu sekalian dengan kasih sayang”. Mensucikan Diri قَدْ أَفْلَحَ مَنْ تَزَكَّى “Sungguh beruntunglah orang yang mensucikan diri” Ayat tersebut akan menjadi pusat kajian kita pada bagian ini. Untuk meniindak lanjuti hari raya Idul Fitri kita mesti senantiasa mensucikan diri. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-A’la ayat 14-17. Bahwa sungguh beruntung orang-orang yang senantiasa mensucikan dirinya. Yakni orang-orang yang - senantiasa menyebut asma Allah, - senantiasa mendirikan shalat, - mampu menahan diri di dunia dan - senantiasa merindukan kehidupan akherat. Ada banyak penafsiran terhadap kalimat “qad aflaha man tazakkâ”, “Sungguh beruntunglah orang yang mensucikan diri”. Antara lain yang dimaksud orang yang mensucikan diri adalah: (1) Orang yang meninggalkan kecintaan pada dunia; (2) Orang yang banyak mengingat Allah; (3) Orang yang sabar terhadap musibah; (4) Orang yang berbakti kepada kedua orang tua; (5) Orang yang meninggalkan perbuatan aniaya dan sia-sia; (6) Orang yang meninggalkan ghibah; (7) Orang yang menunaikan zakat; (8) Orang yang senantiasa dituntun oleh Al-Qur’an; (9) Orang yang beramal dengan ikhlas dan (10) Orang yang menahan diri dari hawa nafsu.
2015.07.17 - 03:22:21
SYAWAL BULAN PENINGKATAN Alhamdulillah Allah masih memberi kita kesempatan untuk beribadah di bulan yang penuh keagungan, bulan yang penuh dengan maghfiroh dan rahmat selama 1 bulan penuh. Semua itu wajb bagi kita untuk mensyukuri segala nikmat, karunia, dan hidayah Nya, karena tanpa semua itu niscaya kita tak kan mampu menjalankannya. Syukur yang harus kita lakukan adalah dengan 3 hal : 1. syukur secara bil qolbi, 2. syukur secara lisan, dan 3. syukur secara amaliyah/perbuatan. Kalau kita tilik kembali selama bulan Romadhon maka seharusnya kita mampu mengambil buah dari Romadhon itu sendiri yaitu TAKWA (QS Al Baqoroh 183). Selama 1 bulan kita di didik langsung oleh Allah, kita menahan segala yang membatalkan puasa, menjaga sahwat, nafsu dll. Kini bulan yang penuh keagungan sudah meninggalkan kita semua, tetapi apakah kita sudah benar-benar melakukan amalan yang diharapkan oleh Allah? Mari kita introspeksi diri, menghitung amal yang sudah kita perbuat selama bulan Romadhon, apakah sudah siap untuk menjadikannya sebagai bekal hidup pada hari-hari setelah Romadhon, Apakah malah setelah Romadhon akan kembali ke bulan sebelum Romadhon, yaitu akan mengumbar dosa, hawa nafsu, sahwat, meninggalkan amalan-amalan ibadah ataukah malah akan lebih buruk lagi? Bulan Syawal adalah bulan PENINGKATAN, bulan dimana Allah akan melihat seberapa jauh kita mampu mempertahankan amalan-amalan yang sudah kita perbuat pada bulan Romadhon, apakah kita mampu mempertahankan dan bahkan meningkatkan sehingga kita mampu mengambil hikmah bulan Romadhon, atau malah akan menurun? Hanya kepada Allah kita memohon petunjuk dan kekuatan untuk selalu berjalan dijalanNYA. “Hari kemarin adalah masa lalu, dan hari ini adalah anugrah dan hari esok adalah misteri" Sebelum hari misteri itu datang mari kita persiapkan… KEISTIQOMHAN, KEIKHLASAN, KEJUJURAN, KEBERANIAN, KEDISIPLIN, DAN KESUNGGUHAN.
2015.07.18 - 06:18:26
La Tahzan Innallaha Ma'ana "JANGAN BERSEDIH, SESUNGGUHNYA ALLAH BERSAMA KITA" Selama ALLAH beserta kita Apalah artinya bersedih hati Apalah arti takut Dan .. Apalah artinya cemas Tenangkanlah .. Tegarkanlah .. Tenteramkanlah .. Dan .. Teduhkanlah hati .. Karena sesungguhnya ALLAH beserta kita Kita tidak akan terkalahkan Tidak akan mundur Tidak akan sesat Tidak akan sia-sia Tidak akan putus asa Dan .. Tidak akan frustasi Karena sesungguhnya ALLAH beserta kita Pertolongan akan berpihak kepada kita Kemudahan akan menyertai kita Kemenangan akan selalu menemani kita Kemuliaan adalah tujuan kita Dan .. Kebahagiaan adalah kesudahan kita Karena sesungguhnya ALLAH senantiasa beserta kita Bila mungkin ada luka coba TERSENYUMLAH Bila mungkin ada duka coba BERSABARLAH Karena air mata tak abadi Akan hilang dan berganti Bila mungkin hidup hampa dirasa Mungkinkah hati merindukan DIA Karena hanya .dengan-NYA HATI TENANG DAN DAMAI
2015.07.19 - 02:00:51
Nasehat untuk anakku MAKNA IDUL FITRI SEORANG anak, sedang mengobrol dengan ayahnya ketika hari Idul Fitri tinggal beberapa hari lagi. “Ayah, apakah hari raya Idul Fitri itu?” tanyanya dengan wajah polos dan lugunya. “Apakah Idul Fitri itu, setiap orang harus punya pakaian baru, sendal baru, dan segala sesuatu yang baru?” lanjutnya dengan masih menampakkan wajah polosnya khas anak-anak. Menghadapi pertanyaan yang menyerbu dirinya, sang Ayah hanya menghela napas panjang. Seraya menyunggingkan senyuman manis di wajahnya. Ditatapnya dengan lekat, wajah anak lelaki semata wayangnya itu. “Ketahuilah, Anakku. Banyak orang yang salah dalam mengartikan hari raya yang sesungguhnya,” jawab sang ayah dengan masih tetap tersenyum. “Mengapa bisa begitu, Ayah?” Kini, anaknya semakin bingung. “Begini, Nak. Kebanyakan orang menganggap Idul Fitri itu berdasarkan penampilan saja. Padahal, makna Idul Fitri yang sesungguhnya lebih dari itu, Anakku” jelas sang Ayah. “Ketahuilah, Anakku. Ibnu Rajab pernah berkata : ‘(Kebahagiaan) ied, bukanlah untuk siapa saja yang memakai baju baru. Tapi (kebahagiaan) ied itu diperuntukkan bagi siapa saja yang bertambah ketaatannya. (Kebahagiaan) ied, bukanlah untuk siapa saja yang memperindah pakaian dan kendaraannya, akan tetapi (kebahagiaan) ied itu bagi siapa saja yang diampuni dosa-dosanya. Pada malam ied terpisahkanlah hamba-hamba yang terbebas (dari neraka) dan mendapatkan ampunan (dari hamba-hamba yang tidak mendapatkan keutamaan ini). Maka, siapa saja yang mendapatkan keutamaan ini maka baginya (kebahagiaan) pada hari ied, dan siapa saja yang tidak mendapatkannya maka dia tertolak dengan jauh (dari kebahagiaan pada hari ied).’ Anakku, itulah makna ied yang sesungguhnya,” ucap sang Ayah mengakhiri penjelasannya. Anak kecil itu pun mengangguk menghayati penjelasan dari ayahnya.
2015.07.20 - 03:51:11
ALAM BAWAH SADAR KITA Di sebuah angkot yang penuh sesak, tiba-tiba tercium bau menyengat. "Siapa nih yang kentut?" kata kernet reflek.... Tentu saja tidak ada yang menjawab, semua hanya tutup hidung. Lalu kernet menagih ongkos semua penumpang. Setelah semua terkumpul dengan nada tinggi kernet teriak “Heh, yang kentut belum bayar nih!” “Enak aja, tadi yang dua ribuan, saya udah bayar!” kata seorang pemuda kurus menyanggah, yang kemudian mukanya merah setelah sadar semua mata memandang padanya. Ups, ketahuan brow!... wakakakakkkk Apa yang dilakukan kernet angkot sebenarnya tidak lain adalah merangsang alam bawah sadar pemuda kurus yang membuat heboh angkot dengan kentutnya. Alam sadar sang pemuda sudah mengatur jangan ngaku nanti malu, toh gak bakal ketahuan ini. Pura-pura polos move on. Tapi ketika diusik kernet ‘yang kentut belum bayar’, ia terusik karena ia tahu itu adalah dirinya dan tanpa sadar merespon, lalu terbongkarlah misteri ini. Alam bawah sadar banyak mempengaruhi kesuksesan dan kegagalan kita. Pada contoh di atas merupakan kegagalan pemuda menutupi aibnya, dan kesuksesan kernet merekayasanya.. Jika kita ingin sukses, kita harus banyak mempengaruhi alam bawah sadar kita. Kita bisa memberi sugesti pada diri kita. Kadang ketika kita sulit kita bisa bilang kepada diri sendiri “Kamu bisa, bisa, bisa, dst.” Untuk mengembangkan alam bawah sadar menjadi positif, kita harus membuka diri kita terhadap kebaikan, dan perubahan. Ada kata bijak “Pikiran itu seperti parasut, ia hanya berfungsi ketika dibuka” Ketika membaca sebuah artikel, sebenarnya yang dituju adalah alam bawah sadar. Jika kita baca artikel setiap hari dengan keinginan belajar dan mencapai hidup lebih baik, maka tanpa sadar keinginan tersebut akan terpatri dalam hidup kita. Jika tidak ada keinginan mengubah diri, maka artikel apapun yang kita baca tidak akan berpengaruh. Jangankan artikel, kitab suci saja kalau dibaca tanpa membuka diri untuk menjadikan kita berusaha untuk memahaminya, maka tidak ada hasil yang kita peroleh. Misalnya di kitab suci di katakan “Wahai orang-orang beriman,,,,, “ “Sesungguhnya orang-orang munafik itu,,,,, ” Kenapa ada yang baca kitab suci tapi kelakuanya tidak berubah, jawabannya karena otak tidak sadarnya tidak menerima atau otak sadarnya memblok informasi. Misalkan ada tukang rambutan dan tukang bakso jalan berdua. Lalu kita panggil,,,, “Bang, bakso!” Siapa yang nengok? Ya tukang bakso. Kenapa? Karena alam tak sadarnya sudah menyatu dengan profesi itu. Jadi kalau ada ayat “wahai orang-orang beriman ….” kita tidak merasa terpanggil ayat tersebut, berarti alam bawah sadar kita belum menyatu dengan identitas tersebut. Kini saatnya kita membangkitkan alam bawah sadar yang positif dan membuang jauh alam bawah sadar yang negatif. Percayalah, jika Anda lakukan usaha menciptakan alam bawah sadar secara positif, hanya masalah waktu, Anda dengan ijin Nya pasti sukses. Raihlah sukses, karena KITA bisa !!!
2015.07.21 - 01:29:54
RENUNGAN SYAWAL Entah harus bersikap apa setelah Ramadhan tahun ini selesai. Haruskah sedih? Ataukah bergembira? Sedih karena berpisah dengan bulan yang begitu mulia. Bulan penuh barokah. Bulan yang menjadi latihan terbaik bagi jiwa-jiwa yang mengaku bahwa di dalam hatinya, meskipun cuma sebiji atom, percaya bahwa Allah itu ada beserta segala kekuasaan-Nya. Sedih karena ternyata ada tuntutan di bulan-bulan berikutnya untuk bisa membuktikan hasil pelatihan Ramadhan. Apakah tilawah yang dulu berjuz-juz di Ramadhan akan terus berlanjut di Syawal ini? Akankah infaq ataupun shadaqoh itu masih tetap istiqomah? Yakinkah penjagaan diri dari berprasangka itu menjadi salah satu jalan hidup kita? Ataukah semuanya itu cuma sekedar numpang lewat? Cuma sebulan. Hanya ketika Tuhan menjanjikan begitu banyak balasan, sedangkan di bulan lain tidak? Ah, begitu kapitalisnya kita seandainya demikian. Dengan Tuhan pun kita berhitung. Makhluk macam apa kita jadinya? Kalau begitu, tidak jauh bedalah kita dengan keledai di mana dia terperosok jatuh ke lubang yang sama untuk kedua kalinya. Bahkan mungkin kita lebih hina darinya karena ternyata Ramadhan ini bukanlah Ramadhan yang kedua dalam hidup kita. Sudah berkali-kali. Bahkan mungkin berpuluh kali. Dan bisa jadi pasca Ramadhan tahun ini bagi kita adalah kegembiraan. Karena toh, Tuhan masih memberikan kita kesempatan untuk melebur sekian banyaknya dosa yang telah kita lakukan. Karena Tuhan begitu welas asihnya dengan menjadikan kita sempat beramal, mudah-mudahan dengan sebaik-baik amal, di bulan itu. Dan Dia ingin supaya kita dapat membuktikan kepada-Nya bahwa kita akan menjadi hamba yang bisa menerapkan pelajaran Ramadhan di sebelas bulan lainnya. Kalau kemudian di bulan Syawal ini, aktivitas sebelum Ramadhan kita ternyata tidak ada bedanya dengan sekarang, kemungkinan besar ada yang salah dengan pemahaman kita terhadap Ramadhan itu. Kalau faktanya keseharian kita lebih diisi dengan banyak aktivitas yang tidak bermanfaat, apalagi sia-sia, sepertinya perlu ada evaluasi besar, sebenarnya sudah ngapain aja kita di Ramadhan kemaren. Seandainya kualitas kesalehan kita setelah Ramadhan ini masih sebatas pada kesalehan individu dan belum beranjak menuju kesalehan sosial, lupakan saja Ramadhan yang lalu. Segera perbanyaklah istighfar karena bisa jadi hati kita sudah tertutup. Atau mungkin ditutup. Karena kesombongan di hati kita nampaknya sudah terlalu besar. Menyangka kebahagiaan yang kita terima adalah rahmat. Padahal, Tuhan sedang meng-istidraj-kan kita. Mengulur pelan-pelan. Semakin lalainya kita, semakin diulurlah benang istidraj itu. Dan suatu masa, ditariknyalah semua dalam sekejap. Dan kita hanya terpaku ! Terlambat menyadari ! Semuanya telah sirna ! Astaghfirullah…
2015.07.22 - 02:53:31
Sekedar Sharing. Dari Dokter Jantung. KEKENTALAN DARAH DALAM TUBUH, BAGAIMANA BISA TERJADI? 💦 👫 Ada satu pertanyaan: Mengapa kita harus minum AIR putih banyak-banyak ? 💦Sebenarnya jawabannya cukup "mengerikan" tetapi karena sebuah pertanyaan jujur harus dijawab dengan jujur, maka topik tersebut bisa dijelaskan sbb: 💦👫 Kira-kira 80% tubuh manusia terdiri dari AIR. Malah ada beberapa bagian tubuh kita yang memiliki kadar air di atas 80%. Dua organ paling penting dengan kadar air di atas 80% adalah : OTAK dan DARAH. 💦☺ Otak memiliki komponen Air sebanyak 90%, sementara Darah memiliki komponen Air sebanyak 95%. 💦👫 Jatah minum manusia normal sedikitnya adalah 2 liter sehari atau 8 gelas Air putih sehari. Jumlah di atas harus ditambah bagi seorang PEROKOK..! 💦👫 Air sebanyak itu diperlukan untuk mengganti cairan yang keluar dari tubuh kita lewat Air Seni, Keringat, Pernapasan, dan Sekresi. Apa yang terjadi bila kita mengkonsumsi kurang dari 2 liter sehari..?? 💦👫 Tentu tubuh akan menyeimbangkan diri. Caranya? 💦 Dengan jalan "Menghisap" Air dari komponen tubuh sendiri terdekat: DARAH..!! 💦Darah yang dihisap airnya akan menjadi Kental. Akibat pengentalan Darah ini, maka perjalanannya akan kurang lancar ketimbang Darah Encer. 💦 Saat melewati Ginjal (tempat menyaring Racun dari Darah), Ginjal akan bekerja Extra keras menyaring Darah. 💦 Dan karena Saringan dalam Ginjal halus, tidak jarang Darah yang kental bisa menyebabkan perobekan pada Glomerulus Ginjal. 💦 Akibatnya, Air Seni berwarna kemerahan, tanda mulai Bocornya saringan Ginjal. Bila dibiarkan terus menerus, Anda mungkin suatu saat harus mengeluarkan 2 juta rupiah seminggu untuk Cuci Darah. 💦 Bagaimana dengan OTAK? Nah saat Darah Kental mengalir lewat Otak, perjalanannya agak tersendat. Otak tidak lagi "Encer", karena Sel-sel Otak adalah yang paling boros mengkonsumsi Makanan dan Oksigen, ini yang mengakibatkan STROKE..!! 💦 Jika anda menshare ini kepada 1 orang artinya anda sudah dapat menyelamatkan satu nyawa...
2015.07.23 - 03:57:35
KITA INI TERCIPTA DARI TANAH Malaikat diciptakan dari cahaya. Iblis diciptakan dari api dan manusia diciptakan dari tanah. Seyogyanya kita yang berasal dari tanah memperhatikan tiga jenis tanah yang dapat dijadikan perumpamaan bagi amal seorang hamba; Pertama adalah jenis tanah yang apabila terkena air hujan, maka tanah itu akan menjadi lembut, hingga hampir menjadi lumpur. Ketika telah menjadi lumpur, bebijian apapun yang ditaman pada tanah tersebut maka akan tumbuh menjadi tanaman, tumbuh kekar kuat lagi meneduhkan, hingga mampu berbuah manis dan buahnya dapat dinikmati oleh orang banyak. Jenis tanah yang pertama ini adalah jenis tanah yang mampu menjadikan dirinya bermanfaat bagi yang lain, tanah yang mampu memberikan kehidupan bagi yang lain. Ke dua yakni jenis tanah yang apabila ada air hujan turun padanya, dia tetap keras. Namun mampu menampung sekian banyak kubik air hujan. Penyebab banyaknya air hujan yang tertampung tersebut, menjadikan banyak sekali hewan yang hidup di dalamnya, misalnya ikan, cumi-cumi, ular, kura-kura, belut, kerang dan lain sebaginya. Jenis tanah yang ke dua ini adalah jenis tanah yang meskipun dirinya tetap keras, namun mampu mendukung untuk menjadikan kehidupan bagi yang lain. Ke tiga adalah jenis tanah yang apabila ada air hujan jatuh ke padanya, namun ia tetap menjadi tanah yang keras, tanah yang tidak berubah sedikitpun, tanah yang tak mampu dilunakkan, hingga setiap bebijian yang ditanam padanya tak akan tumbuh, bahkan tanah ini tak mampu memberikan hidup pada ikan ataupun sekawanannya. Menilik hal ini, kita sebagai manusia yang diciptakan dari tanah dan nantinya akan menjadi tanah (baca; meninggal). Semoga kita termasuk seumpama jenis tanah yang ketika ada air hujan jatuh pada kita, kita menjadi tanah yang mampu menjadikan diri kita bukan hanya bermanfaat namun juga mampu memberikan kehidupan pada yang lain. Jangan sampai kita termasuk golongan jenis tanah yang tak bisa berubah sedikitpun saat air hujan jatuh pada kita. Jika air hujan diumpamakan sebuah nasehat, dan ketiga jenis tanah yang diuraikan di atas adalah watak dari seorang manusia. Pertanyaannya adalah termasuk jenis tanah yang manakah diri kita ini?
2015.07.24 - 02:18:09
2015.07.25 - 01:14:36
BALON KEBAHAGIAAN Pada suatu acara seminar yang dihadiri oleh sekitar 50 peserta. Tiba-tiba sang Motivator berhenti berkata-kata dan mulai memberikan balon kepada masing-masing peserta. Dan kepada mereka masing-masing diminta untuk menulis namanya di balon-balon tersebut dengan menggunakan spidol. Kemudian semua balon dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam ruangan lain. Sekarang semua peserta disuruh masuk ke ruangan itu dan diminta untuk menemukan balon yg telah tertulis nama mereka, dan diberi waktu hanya 5 menit. Semua orang panik mencari nama mereka, bertabrakan satu sama lain, mendorong dan berebut dengan orang lain disekitarnya sehingga terjadi kekacauan. Waktu 5 menit sudah usai, tetapi tidak ada seorangpun yang bisa menemukan balon mereka sendiri. Lalu di waktu berikutnya Sang Motivator meminta kepada Peserta untuk secara acak mengambil sembarang balon dan memberikannya kepada orang yang namanya tertulis di atasnya. Dalam beberapa menit semua orang punya balon dengan nama mereka sendiri. Akhirnya sang Motivator berkata : "Kejadian yg baru terjadi ini mirip dan sering terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari. Semua orang sibuk mencari kebahagiaan untuk diri sendiri, mirip dengan mencari balon mereka sendiri, dan banyak yang gagal. Mereka baru berhasil mendapatkannya ketika mereka memberikan kebahagiaan kepada orang lain, mirip dengan memberikan balon tadi kepada pemiliknya" Kebahagiaan kita terletak pada kebahagiaan orang lain. Dengan memberi kebahagiaan kepada orang lain, maka anda akan mendapatkan kebahagiaan anda sendiri... "Barangsiapa yang membantu seorang mu'min terlepas dari kesusahan didunia, niscaya Allah akan membantunya terlepas dari kesusahan dunia dan akhirat" (HR.Muslim)
2015.07.26 - 04:38:16
MENEBAR KEANGKUHAN MENUAI KEHINAAN Oleh: Al-Ustadzah Ummu ‘Abdirrahman Anisah bintu ‘Imran Masih berkaca pada untaian nasihat Luqman Al-Hakim kepada anaknya. Menjelang akhir nasihatnya, Luqman melarang sang anak dari sikap takabur dan memerintahkannya untuk merendahkan diri (tawadhu’). Luqman berkata kepada anaknya: وَلاَ تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلاَ تَمْشِ فِي اْلأَرْضِ مَرَحاً إِنَّ اللهَ لاَ يُحِبُّ كُلَّ مُخْتاَلٍ فَخُوْرٍ “Dan janganlah engkau memalingkan wajahmu dari manusia (karena sombong), dan janganlah berjalan dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang angkuh dan menyombongkan diri.” (Luqman: 18) Demikian Luqman melarang untuk memalingkan wajah dan bermuka masam kepada orang lain karena sombong dan merasa dirinya besar, melarang dari berjalan dengan angkuh, sombong terhadap nikmat yang ada pada dirinya dan melupakan Dzat yang memberikan nikmat, serta kagum terhadap diri sendiri. Karena Allah tidak menyukai setiap orang yang menyombongkan diri dengan keadaannya dan bersikap angkuh dengan ucapannya. (Taisirul Karimir Rahman hal. 649) Pada ayat yang lain Allah melarang pula: وَلاَ تَمْشِ فِي اْلأَرْضِ مَرَحاً إِنَّكَ لَنْ تَخْرِقَ اْلأَرْضَ وَلَنْ تَبْلُغَ الْجِباَلَ طُوْلاً “Dan janganlah berjalan di muka bumi dengan sombong, karena sesungguhnya engkau tak akan dapat menembus bumi dan tidak akan mencapai setinggi gunung.” (Al-Isra`: 37) Demikianlah, seseorang dengan ketakaburannya tidak akan dapat mencapai semua itu. Bahkan ia akan menjadi seorang yang terhina di hadapan Allah dan direndahkan di hadapan manusia, dibenci, dan dimurkai. Dia telah menjalani akhlak yang paling buruk dan paling rendah tanpa menggapai apa yang diinginkannya. (Taisirul Karimir Rahman, hal. 458) Kehinaan. Inilah yang akan dituai oleh orang yang sombong. Dia tidak akan mendapatkan apa yang dia harapkan di dunia maupun di akhirat. ‘Amr bin Syu’aib meriwayatkan dari ayahnya dari kakeknya dari Nabi : يُحْشَرُ الْمُتَكَبِّرُوْنَ يَوْمَ الْقِياَمَةِ أَمْثاَلَ الذَّرِّ فِيْ صُوْرَةِ الرِّجاَلِ، يَغْشاَهُمُ الذُّلُّ مِنْ كُلِّ مَكاَنٍ، يُسَاقُوْنَ إِلَى سِجْنٍ مِنْ جَهَنَّمَ يُسَمَّى بُوْلَسَ، تَغْلُوْهُمْ ناَرٌ مِنَ اْلأَنْياَرِ، وَيُسْقَوْنَ مِنْ عُصَارَةِ أَهْلِ النَّارِ طِيْنَةِ الْخَباَلِ “Orang-orang yang sombong dikumpulkan pada hari kiamat seperti semut-semut kecil dalam bentuk manusia, diliputi oleh kehinaan dari segala arah, digiring ke penjara di Jahannam yang disebut Bulas, dilalap oleh api dan diberi minuman dari perasan penduduk neraka, thinatul khabal.1" (HR At-Tirmidzi) Bahkan seorang yang sombong terancam dengan kemurkaan Allah. Demikian yang kita dapati dari Rasulullah, sebagaimana yang disampaikan oleh seorang shahabat mulia, ‘Abdullah bin ‘Umar : مَنْ تَعَظَّمَ فِي نَفْسِهِ أَوِ اخْتَالَ فِي مِشْيَتِهِ لَقِيَ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ وَهُوَ عَلَيْهِ غَضْبَانُ “Barangsiapa yang merasa sombong akan dirinya atau angkuh dalam berjalan, dia akan bertemu dengan Allah dalam keadaan Allah murka terhadapnya.” (HR. Ahmad) Tak sedikit pun Rasulullah membuka peluang bagi seseorang untuk bersikap sombong. Bahkan beliau senantiasa memerintahkan untuk tawadhu’. ‘Iyadh bin Himar menyampaikan bahwa Rasulullah bersabda: إِنَّ اللهَ أَوْحَى إِلَيَّ أَنْ تَوَاضَعُوا حَتَّى لاَ يَفْخَرَ أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ وَلاَ يَبْغِيَ أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ “Sesungguhnya Allah mewahyukan kepadaku agar kalian bersikap tawadhu’ hingga tidak seorang pun menyombongkan diri atas yang lain dan tak seorang pun berbuat melampaui batas terhadap yang lainnya.” (HR. Muslim no. 2865) Berlawanan dengan orang yang sombong, orang yang berhias dengan tawadhu’ akan menggapai kemuliaan dari sisi Allah, sebagaimana yang disampaikan oleh shahabat yang mulia, Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda: وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ للهِ إِلاَّ رَفَعَهُ اللهُ “Dan tidaklah seseorang bersikap tawadhu’ karena Allah, kecuali Allah akan mengangkatnya" (HR. Muslim no. 2588) Tawadhu’ karena Allah ada dua makna. Pertama, merendahkan diri terhadap agama Allah, sehingga tidak tinggi hati dan sombong terhadap agama ini maupun untuk menunaikan hukum-hukumnya. Kedua, merendahkan diri terhadap hamba-hamba Allah karena Allah, bukan karena takut terhadap mereka, ataupun mengharap sesuatu yang ada pada mereka, namun semata-mata hanya karena Allah. Kedua makna ini benar. Apabila seseorang merendahkan diri karena Allah, maka Allah akan mengangkatnya di dunia dan di akhirat. Hal ini merupakan sesuatu yang dapat disaksikan dalam kehidupan ini. Seseorang yang merendahkan diri akan menempati kedudukan yang tinggi di hadapan manusia, akan disebut-sebut kebaikannya, dan akan dicintai oleh manusia. (Syarh Riyadhish Shalihin, 1/365) Tak hanya sebatas perintah semata, kisah-kisah dalam kehidupan Rasulullah banyak melukiskan ketawadhu’an beliau. Beliau adalah seorang manusia yang paling mulia di hadapan Allah. Meski demikian, beliau menolak panggilan yang berlebihan bagi beliau. Begitulah yang dikisahkan oleh Anas bin Malik tatkala orang-orang berkata kepada Rasulullah, “Wahai orang yang terbaik di antara kami, anak orang yang terbaik di antara kami! Wahai junjungan kami, anak junjungan kami!” Beliau pun berkata: يَا أَيُّهَا النَّاسُ عَلَيْكُمْ بِقَوْلِكُمْ وَلاَ يَسْتَهْوِيَنَّكُمُ الشَّيْطَانُ، إِنِّي لاَ أُرِيْدُ أَنْ تَرْفَعُوْنِي فَوْقَ مَنْزِلَتِي الَّتِي أَنْزَلَنِيهِ اللهُ تَعَالَى، أَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللهِ عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ “Wahai manusia, hati-hatilah dengan ucapan kalian, jangan sampai kalian dijerumuskan oleh syaitan. Sesungguhnya aku tidak ingin kalian mengangkatku di atas kedudukan yang diberikan oleh Allah ta’ala bagiku. Aku ini Muhammad bin ‘Abdillah, hamba-Nya dan utusan-Nya.” (HR. An-Nasa`i) Anas bin Malik mengisahkan: كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَزُوْرُ اْلأَنْصَارَ فَيُسَلِّمُ عَلَى صِبْيَانِهِمْ وَيَمْسَحُ بِرُؤُوْسِهِمْ وَيَدْعُو لَهُمْ “Rasulullah biasa mengunjungi orang-orang Anshar, lalu mengucapkan salam pada anak-anak mereka, mengusap kepala mereka dan mendoakannya.” (HR An. Nasa`i) Ketawadhu’an Rasulullah ini menjadi gambaran nyata yang diteladani oleh para shahabat. Anas bin Malik pernah melewati anak-anak, lalu beliau mengucapkan salam pada mereka. Memberikan salam kepada anak-anak ini dilakukan oleh Nabi dan diikuti pula oleh para shahabat beliau. Hal ini merupakan sikap tawadhu’ dan akhlak yang baik, serta termasuk pendidikan dan pengajaran yang baik, serta bimbingan dan pengarahan kepada anak-anak, karena anak-anak apabila diberi salam, mereka akan terbiasa dengan hal ini dan menjadi sesuatu yang tertanam dalam jiwa mereka. Begitu banyak anjuran maupun kisah kehidupan Rasulullah yang melukiskan ketawadhu’an beliau, demikian pula dari para shahabat. Tinggallah kembali pada diri ayah dan ibu. Jalan manakah kiranya yang hendak mereka pilihkan bagi buah hatinya? Mengajarkan kerendahan hati hingga mendapati kebahagiaan di dua negeri, ataukah menanamkan benih kesombongan hingga menuai kehinaan di dunia dan akhirat? Wallahu ta’ala a’lamu bish-shawab
2015.07.27 - 03:57:05
RESTORASI MENTAL Sukses menjadi miliarder di usia amat muda tak kemudian membuat Arief Setiawan lupa akan Tanah Airnya. Lulusan terbaik Teknik Mesin FT tahun 2009 tersebut kini aktif berbagi inspirasi lewat 'kuliah' yang memanfaatkan jejaring sosial facebook. Usia Arief masih 25 tahun dan sudah menyabet gelar doktor dari University of Tokushima / Tokushima University, Jepang. Rekor MURI pun dipecahkan dengan predikat Doktor Teknik Termuda Indonesia. "Saya sering sharing tips-tips sukses di facebook saya sebetulnya, juga di fanpage saya, dengan hashtag #fatwakiming dan #salamsugih," ujar Arief saat berbagi inspirasi dengan detikcom, Senin (6/7/2015). Sebetulnya dia ingin sekali memberikan kuliah umum secara langsung dan bertatap muka dengan pemuda-pemuda Indonesia. Tetapi saat ini dia masih berada di negeri sakura untuk mengurus bisnisnya tersebut. "Baru bulan Agustus 2015 nanti saat saya berada di Indonesia, saya akan mengisi beberapa acara di Indonesia, terutama di almamater saya di UGM. Saya lebih enjoy untuk bicara soal entrepreneurship, management waktu, dan restorasi mental yaitu istilah yang saya pakai untuk mengubah mental dan mindset seseorang untuk menjadi pribadi yang juara!'," tutur Arief kemudian. Setahun sebelum lulus dari UGM, Arief sempat berjualan pisang penyen yang mengusung nama 'Bang Kiming'. Usahanya itu kemudian kian menurun meski sudah buka puluhan cabang karena dirinya harus melanjutkan studi magister di Jepang pada tahun 2009. Kemudian di tahun 2010 dia merintis usaha jual-beli sparepart motor asli Jepang yang berawal dari permintaan kawannya. Kini usahanya makin besar dan dia kembangkan ke sektor trading dengan nama PT Kiming Indotrading Investama yang beromset miliaran rupiah. "Beberapa tips kunci yang saya bagikan di antaranya; - Harus bermimpi besar dan percaya bahwa tidak ada yang tidak mungkin; - Jangan cengeng, suka mengeluh, dan menyalahkan keadaan; - Harus bermental kaya dan enggak boleh minder; - Bantu buka jalan rezeki orang lain maka Tuhan akan membuka jalan rejekimu lebih lebar lagi; - Jadi pengusaha jangan pelit sharing peluang ke orang lain; - Dan jangan lupa donasikan sebagian keuntungan untuk membantu orang-orang yang kekurangan," ujar dia. Dia pun cukup terbuka dengan 'permintaan teman baru' di jejaring sosial tersebut. Kemudian saat dia memulai materi 'perkuliahan', sudah barang tentu dia melayani sesi tanya jawab. Ditengok di akun facebook miliknya yaitu Arief Setiawan Kiming, dia sering mengingatkan untuk berbagi kesuksesan. Dia juga membagi informasi tentang aset perusahaannya dan melayani tanya jawab seputar investasi. "Ada lho orang yang sering sekali kena masalah/sakit, dan penyebabnya aneh-aneh. Uang masuk terus, penghasilan kanan-kiri OK, tapi habis terus untuk pengobatan/penyelesaian masalah. Anda tahu apa penyebabnya? Mungkin mereka kurang bersedekah. Seperti teman saya (saya enggak usah sebut siapa ya), berani beli moge bodong (masuk Indonesia ilegal, tak bersurat, tak bayar pajak) sampai Rp 200 juta, tapi giliran diajak sedekah sekedar Rp 2 juta saja mikir (akhirnya enggak jadi sedekah). Selama saya berteman dengan beliau hampir 4 tahun, belum pernah saya lihat 6 bulan tanpa masalah/sakit/kecelakaan. Bisnisnya juga begitu-begitu saja. Kurang sedekah jadi sumber masalah dan resah? Ya mungkin saja, setidaknya menurut Bang Kiming seperti itu. Bagaimana menurut anda?" kata Arief 'Bang Kiming' dalam status facebook yang diposkan pada Senin (30/6) lalu.
2015.07.28 - 03:40:17
KISAH NYATA KEAJAIBAN SHOLAT TEPAT DI AWAL WAKTU .. Bismillahir-Rahmaanir-Rahim .. Saya ada cerita tentang sahabat saya yang beda profesi tapi amalannya sama dengan saya. Dia selalu menjaga sholat diawal waktu. Apa yang terjadi? Dengan menjaga sholat wajib di awal waktu ternyata dia mendapatkan keberkahan yang tidak pernah terbayang sebelumnya. Sahabat saya yang satu ini, profesi awalnya adalah sopir angkot. Setiap hari dia menyupir angkot dengan sistem setoran ke majikan. Setor karena angkotnya punya orang lain. Nah suatu hari, majikannya bangkrut. Karena semakin mahalnya harga bensin. Akhirnya sahabat saya ini katakanlah Udin, dia jadi tidak punya mata pencaharian. Karena angkot majikannya sudah dijual. Karena Udin bukan tipe orang yang gampang putus asa, akhirnya dia mencari pekerjaan lain. Dipilihlah becak sebagai jalan ikhtiarnya. Karena hanya berprofesi sebagai tukang becak, kehidupannya pun sangat sederhana kalau tidak mau dikatakan kurang. Dia tinggal bersama tiga putri dan seorang istrinya di sebuah rumah kontrakan yang mungkin cuma layak disebut kamar. Tidak ada yang istimewa dari kehidupan sehari-harinya. Pagi-pagi pergi dari rumah mencari penumpang, sore pulang. Setiap hari seperti itu. Namun setelah dicermati, tenyata ada satu hal yang membuat Udin berbeda dari abang becak lainnya, bahkan dari kebanyakan kita. Udin selalu menjaga sholat diawal waktu, dan selalu dia lakukan di Masjid. Dimanapun dia berada selalu menyempatkan bahkan memaksakan sholat diawal waktu. Setiap mendekati waktu sholat, jika tidak ada penumpang dia akan mangkal di tempat yang dekat dengan masjid. Iya mendekati masjid. Pokoknya dia tidak pernah ketinggalan sholat wajib awal waktu bahkan selalu berjamaah di masjid. Dan tenyata itu sudah berlangsung lebih dari dua tahun. Ternyata istri dan ketiga putrinya pun begitu, mereka selalu sholat diawal waktu, meskipun berada di rumah. Singkat cerita, suatu hari ketika saya sedang mangkal di salah satu hotel berbintang di Bandung. Ada seorang ibu turun dari mobil Merci tiba-tiba mendekati saya dan meminta untuk diantar ke salah satu tempat perbelanjaan di kawasan alun-alun kota Bandung, kata Udin. Ketika si Ibu itu bilang minta dianter memakai becak, saya malah balik nanya. “Engga salah Bu naik becak ?” kata Udin. “Engga Bang, jalanan macet, biar mobil disimpen di hotel aja, sekalian sopir saya istirahat,” jawab si Ibu. Maka dianterlah si Ibu tadi ke pusat perbelanjaan yang dia minta. Saya pun mengayuh becak masih dalam keadaan kaget. Ketika mendekati alun-alun Bandung, terdengarlah suara adzan dzuhur dari Masjid Raya Jawa Barat. “Saya langsung belokkan becak ke pelataran parkir Masjid. Si Ibu pun heran dengan apa yang saya lakukan”, kata Udin. “Bang kok berhenti disini?” kata si Ibu. “Iya Bu, udah adzan, Allah udah manggil kita buat sholat.” “Saya mau sholat dulu. Ibu turun disini aja, tokonya udah dekat koq, di belakang masjid ini. Biarin Bu GA USAH BAYAR.” “Tanggung Bang, lagian saya takut nyasar,” kata si Ibu. “Kalo Ibu mau saya anter saya sholat dulu, ya, Bu.” Setelah selesai sholat Udin pun kembali menuju ke becaknya. Ternyata si Ibu dan asistennya masih nunggu di becak. Diantarlah si Ibu tadi ke pusat perbelanjaan di belakang Masjid Raya. “Bang tunggu disini ya, ntar antar lagi saya ke hotel,” kata si Ibu. “Iya Bu, tapi kalo Ibu balik lagi ke becak pas adzan ashar, ibu tunggu dulu disini, saya jalan kaki ke masjid.” Singkat cerita si Ibu kembali ke becak jam 15.30. Kemudian di becak dia nanya dimana Udin tinggal. Si Ibu penasaran dengan kebiasaan Udin, demi sholat diawal waktu berani meninggalkan penumpang di becak, ga peduli dibayar atau tidak. “Bang, saya pengen tau rumah abang,” kata si Ibu. “Waduh emangnya kenapa Bu?” tanya Udin kaget. “Saya pengen kenal sama keluarga abang,” kata si Ibu. “Jangan Bu, rumah saya jauh. Lagian di rumah saya engga ada apa-apa.” Si Ibu terus memaksa. Akhirnya setelah menunggu si Ibu sholat jamak dzuhur dan ashar di hotel, mereka pun pergi menuju rumah Udin. Tapi kali ini Udin pake becak, si Ibu mengikuti di belakangnya pake mobil Merci terbaru. Setibanya di rumah kontrakan Udin, si Ibu kaget, karena rumahnya sangat kecil. Tapi kok berani tidak dibayar demi sholat. Mungkin karena penasaran si Ibu nanya. “Bang koq berani engga dibayar?” “Rezeki itu bukan dari pekerjaan kita Bu, rezeki itu dari Allah, saya yakin itu. Makanya kalau Allah manggil kita harus dateng.” “Haiyya Allah Fallaah … kan jelas Bu. Marilah kita menuju kemenangan, kesejahteraan, kebahagiaan. Saya ikhtiar udah dengan narik becak, hasilnya gimana Allah, yang penting kitanya takwa ke Allah ya kan Bu?” kata Udin. “Saya yakin janji Allah di QS At-Talaq 2-3.” kata Udin. Si Ibu pun terdiam sambil meneteskan air mata. Setelah dikenalkan dengan keluarga Udin si Ibu pun pamit. Sambil meminta Udin mengantarkannya kembali minggu depan. “Insya Allah saya siap Bu,” kata Udin. Si Ibu pun pamit sambil memberi ongkos becak ke Istrinya Udin. Setelah si Ibu pergi ongkos becak yang dimasukan kedalam amplop dibuka oleh Udin. Ternyata isinya satu juta rupiah. Udin dan keluarganya pun kaget dan bersyukur atas apa yang telah Allah berikan melewati si Ibu tadi. Seminggu kemudian Udin mendatangi hotel tempat si Ibu menjanjikan. Setelah bertanya ke satpam, Udin tidak diperbolehkan masuk. Satpam engga percaya ada tamu hotel bintang lima janjian sama seorang tukang becak. Udin ga maksa, dia kembali ke becaknya. Nah, itu pula yang sering kita lakukan, seringkali kita melihat orang dari penampilannya. Padahal Allah tidak melihat pangkat, jabatan, pekerjaan, harta, warna kulit kita. Allah hanya melihat ketakwaan kita. Karena penasaran Udin ga masuk-masuk ke Lobby Hotel, akhirnya si Ibu keluar, dan melihat Udin sedang tertidur di becaknya. “Bang, kenapa engga masuk?” Tanya si Ibu sambil membangunkan Udin. “Ga boleh sama satpam Bu,”jawab Udin. “Bang, kan kemaren abang yang ngajak saya jalan-jalan pake becak. Sekarang giliran saya ngajak abang jalan-jalan pake mobil saya,” kata si Ibu “Lah, Ibu ini gimana sih, katanya mau saya anter ke toko lagi,” kata Udin. “Iya mau dianter tapi bukan ke toko bang,” kata si Ibu. Setelah diajak naik mobil Merci nya si Ibu, Udin pun menolaknya, karena dia merasa kebingungan. “Mau dibawa kemana saya Bu ?” “Udah saya pake becak saya aja, ngikut di belakang mobil Ibu. Engga pantes saya naik mobil sebagus itu,” kata Udin. “Lagian becak saya mau ditaro dimana?” Namun setelah dibujuk oleh sopir dan asisten si Ibu, Udin pun mau ikut naik mobil. Becaknya dititipkan di parkiran belakang hotel. Berangkatlah mereka dari hotel. Masih dengan rasa penasaran Udin pun bertanya, “mau kemana sih Bu?” Di salah satu kantor Bank Syariah, mereka pun berhenti. “Bang, pinjem KTP nya ya”, kata asisten si Ibu. “Waduh apalagi nih?” pikir Udin. “Buat apa Neng? Koq saya diajakin ke Bank, terus KTP buat apa?”, kata Udin heran. Akhirnya asisten si Ibu menjelaskan, bahwa ketika minggu lalu mereka dianter Udin belanja, si Ibu mendapatkan sebuah pelajaran. Pelajaran hidup yang sangat mendalam. Dimana seorang abang becak dengan kehidupan yang pas-pasan tapi begitu percaya kepada janji Allah. Sementara si Ibu yang merupakan seorang pengusaha besar dan suaminya pun pengusaha, selama ini kadang ragu pada janji Allah. Seringkali, akibat kesibukan mengurus usaha, belanja, meeting dll, dia menunda-nunda sholat. Bahkan tidak jarang lupa sholat. “Nah sejak minggu lalu setelah pulang dari Bandung, Ibu mulai merubah kebiasaannya. Dia selalu berusaha sholat awal waktu”, kata asisten. Saat pulang ke Jakarta, suaminya pun heran dengan perubahan si Ibu. Padahal dia juga punya kebiasaan yang sama dengan istrinya. Setelah diceritakan asal mula perubahan itu, suaminya pun menyadari, bahwa selama ini mereka salah. Terlalu mengejar dunia. Oleh karena itu Ibu dan suaminya ingin menghadiahi abang Udin untuk berangkat haji. Mendengar akan DIBERANGKATKAN IBADAH HAJI, Udin pun kaget campur bingung. Dengan spontan Udin MENOLAK hadiah itu. “Engga mau neng, saya engga mau berangkat haji dulu. Meskipun itu doa saya tiap hari.” “Loh koq engga mau Bang?” kata asisten kaget. “Apa kata tetangga dan saudara-saudara saya nanti neng, saat saya pulang berhaji. Koq ke haji bisa tapi masih ngebecak?” “Memang berangkat haji adalah cita-cita saya. Tapi nanti setelah saya mendapatkan pekerjaan selain narik becak neng.” Akhirnya asisten berdiskusi dengan si Ibu. Sambil menunggu mereka diskusi. Udin pun tidak henti-hentinya bertanya pada Allah. “Ya Allah pertanda apakah ini?” kata Udin. Tidak lama si Ibu menghampiri Udin dan bertanya “Bang, kan abang bisa bawa mobil, bagaimana kalau menjadi supir di perusahaan saya di Jakarta?” “Waduh … Jakarta ya, Bu? Ntar, keluarga saya gimana disini. Anak-anak masih butuh bimbingan saya. Apalagi semuanya perempuan. Kayaknya engga deh Bu. Biar saya pulang aja deh. Insya Allah kalau Allah ridho lain kali pasti saya diundang untuk berhaji.” Akhirnya si Ibu membujuk Udin untuk mendaftar haji dulu. Berangkatnya mau kapan terserah, yang penting dia menjalankan amanat suaminya. Kemudian si Ibu menelpon suaminya, menjelaskan kondisi yang ada mengenai Udin. Setelah selesai mendaftar haji di Bank, kemudian mereka pergi menuju sebuah dealer mobil. “Kok masuk ke dealer mobil, Bu? Ibu mau beli mobil lagi? Mobil ini kurang gimana bagusnya?” kata Udin bingung. Sambil tersenyum si Ibu meminta Udin menunggu di mobil. Dia pun turun bersama asistennya. Selang setengah jam, si Ibu kembali ke mobil sambil membawa kwitansi pembayaran tanda jadi mobil. “Nih bang, barusan saya sudah membayar tanda jadi pembelian mobil angkutan umum, pelunasannya nanti kalau trayek sudah diurus.” “Mobil angkutan umum ini buat bang Udin, hadiah dari suami saya.” Kata si Ibu. “Jadi sambil menunggu keberangkatan abang ke haji tahun depan, abang bisa menabung dengan usaha dari mobil angkutan milik sendiri.” Sambil meneteskan air mata tidak henti-hentinya Udin mengucap syukur kepada Allah. “Ini bukan dari saya dan suami saya, ini dari Allah melalui perantaraan saya,” kata si Ibu. “Hadiah karena abang selalu menjaga sholat diawal waktu. Dan itu menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi saya dan suami.” “Mudah-mudahan kita semua bisa istiqomah menjaga sholat awal waktu, ya, bang,” kata si Ibu. Akhirnya mereka pun kembali ke hotel, namun sebelumnya mampir di masjid untuk sholat dzuhur berjamaah. Setelah sholat dzuhur kemudian makan siang, mereka pun berpisah. Udin pulang ke rumah dengan becaknya. Si Ibu langsung ke Jakarta. Setelah itu kehidupan Udin semakin membaik. Dia sudah memiliki rumah sendiri, walapun nyicil. Yang tadinya dia seorang supir angkot dan abang becak, sekarang dia jadi pemilik angkot dan sudah berhaji. Alhamdulillah sampai saat ini Udin masih terus menjaga sholat awal waktu, malah semakin yakin dengan janji Allah. Cerita ini merupakan KISAH NYATA, meskipun ada beberapa penambahan dan pengurangan dalam penuturannya. Semoga bisa menjadi inspirasi bagi kita semua, dan menjadikan kita semakin yakin dengan janji Allah. Sahabat, .. poin dari cerita ini adalah ketika Allah berkehendak, semuanya akan menjadi nyata. Mari kita jaga sholat diawal waktu, untuk mendapatkan keberkahan dari-Nya. Jangan tinggalkan pula sholat dhuha dan tahajud-nya yach .. Semangat!! .. Yuk Bagikan Artikel ini.. Semoga menjadi KEBAIKAN bagi kita semua.. .... Segala puji bagi Allah, yang dengan nikmat-Nya sempurnalah semua kebaikan .... Wallahu a'lam bishshawab, .. … Semoga tulisan ini membuka pintu hati kita....Aamiin
2015.07.29 - 01:25:54
BAHAYANYA (kuliner) SAYAP DAN KAKI (ceker) AYAM Entah Anda sudah menikah atau belum menikah, maka perempuan harus berhati-hati. Baru-baru ini artis Tiongkok Xia Yi divonis tumbuh LISTS dalam rahimnya (KISTA coklat), dan Hu Qing Wen melakukan operasi TUMOR yang penuh dengan darah, dan darahnya berwarna hitam gelap. Mereka berfikir bahwa setelah operasi akan sembuh, tetapi hanya beberapa bulan kambuh lagi, sehingga akhirnya mereka melakukan konsultasi ke Ginekolog. Dokter Ginekolog tersebut kemudian bertanya : "Apakah Anda suka makan sayap ayam ?" dia sangat terkejut "Lho.., koq dokter bisa tahu kesukaanku ?" "Hormon pertumbuhan (growth-hormone) ayam ataupun antibiotiknya, SELALU DI-INJEKSI DI BAGIAN SAYAP, atau LEHER AYAM. Sementara Kaki Ayambhb tempat menimbun "end product" antibiotik dan turunan "second hormonal". Dokter tersebut meneruskan : Karena itu kegemaran makan sayap ayam atau kaki (Ceker), akan serta merta menambah sekresi hormon bagi wanita. Akibatnya "second hormonal" tersebut akan terakumulasi menjadi TOXIN yg ujung-ujungnya menjadi Karsinogen, sehingga wanita pengkonsumsi SAYAP + KAKI ayam SANGAT RENTAN terkena Kanker yang berkenaan dengan kelenjar hormonal seperti : kanker rahim, cervix dan payudara. Oleh karena itu, kami menyarankan Anda JANGAN "banyak" mengkonsumsi sayap ayam atau kakinya. Saat ini 80% wanita memiliki fibroid rahim dan mudah untuk mendapatkan KISTA coklat tersebut. Ketika Anda menerima pesan ini, Apa yg Anda akan lakukan ? Meneruskannya kepada keluarga, sesama dan teman di sekitar (teman-teman terutama perempuan). Atau end-chat dan skeptis ? Ekspektasi saya : Andai di friend-list Anda ada 851 kontak, cukup 10 orang saja yg men-share ulang, sehingga minimal juga ada 10 orang yang baca. Snow ball effect » siapa tahu di kelipatan kesekian ada yang TERTOLONG. Karena Anda peduli... Indahnya berbagi. Like & Share info penting ini ❤️ (*)
2015.07.30 - 04:13:57
SUDAHKAH KITA MENJADI ORANG YANG BERTAKWA ? Gimana Sih Takwa Itu ? "Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya DIA akan memberikan jalan keluar baginya. Dan memberinya rezki dari arah yang tidak disangka.“ (QS. Ath-Thalaq: 2)“ ….Dan barang -siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah memudahkan semua ursannya.” (QS. Ath-Thalaq: 3)“ ….Dan Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan menghapus kesalahan-kesalahannya dan akan melipat gandakan pahala baginya. (QS. Ath-Thalaq: 5) Apa Keistimewaan Orang Takwa ? Nggak tangung-tanggung Allah Swt dalam surat Ath-Thalaq memberi reward bagi yang bertakwa, yaitu: 1. Orang bertakwa akan diberi kemudahan, diberi solusi setiap permasalahan 2. Orang bertakwa diiberi semua fasilitas hidup yang memadai bahkan boleh saja lebih dari pada kecukupan. 3. Orang bertakwa rezekinya datang dari segala penjuru dan boleh jadi dalam beragam bentuk 4. Orang bertakwa otomatis semua kesalahan nya akan dihapus 5.Orang bertakwa kebajikannya dilipat gandakan pahalanya 6. Orang bertakwa semua urusannya mudah, lancar, banyak solusi dll. Apa ciri-ciri orang yang bertakwa ? Salah satu indikasi takwa versi Qur’an antara lain: الَّذِينَ يُنفِقُونَ فِي السَّرَّاء وَالضَّرَّاء وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ “(Yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS. Ali Imran: 34) Dalam ayat ini dapat diketahui ciri-ciri orang bertakwa: 1. Orang yang suka membayar zakat dan infaq 2. Orang yang suka bersedekah, baik ketika lagi ada duit ataupun lagi seret semampunya, dengan berbagai bentuk sedekah. 3. Yang bisa mengendalikan amarah, artinya orang yang sabar. Sabar ini bisa diketahui dari : A. Dalam mengatasi masalah dalam situasi : - Ketika merasa “seret” rezeki, - Ketika menghadapi musibah, - Ketika menegakan kebenaran, - Ketika dakwah, - Ketika berbuat kebaikan B. Memaafkan orang lain baik diminta atau tidak. Artinya ketika ada yang menyakiti kita, sudah deh kita maafin aja, jangan sampai teriak “orang itu zhalim” atau kata-kata ini..itu. C. Selalu ingat kepada Allah. Artinya apapun yang dikerjakan dalam kesehariannya senantiasa merasa “dilihat” , “diawasi” Allah. Pastilah hari demi harinya penuh kualitas. Yah namanya orang diawasi pasti kerjanya benar Dari uraian di atas sudahkah kita termasuk sebagai hamba Allah yang bertakwa ?
2015.07.31 - 13:37:59
AGUNGNYA WANITA: 🐠Karena isteri, rezekimu bertambah. 🐠Karena isteri, maka lahirlah anak-anakmu. 🐠Karena isteri, makan, pakaianmu dijaga. 🐠Karena isteri, tenang hatimu. 🐠Karena isteri, lembut pandangan matamu. 🐠Karena isteri adalah satu-satunya manusia yang boleh melihat cacat celamu yang tersembunyi dari pandangan matamu dan masih menerimamu apa adanya. 🐠Janganlah sakiti hati mereka, ingatlah setiap pengorbanan mereka. 🐠Walaupun kecil di matamu, baginya besar bagi dirinya. 🐠Setiap peluh yang menitik, yang ia bekerja untuk keluarganya, 🐠dan setiap airmata yang menetes untuk anak-anak dan suaminya adalah salah satu tanda, 🐠bahwa dia adalah isteri yang terbaik buat Anda wahai yang bergelar suami. 🐠Renungan sepintas lalu. Mengapa WANITA sering menangis? 🐠Jawab ALLAH: Karena WANITA itu unik. 🐠Aku ciptakan ia sebagai makhluk istimewa. 🐠AKU kuatkan bahunya untuk menjaga anak-anaknya, 🐠AKU lembutkan hatinya untuk memberi rasa aman. 🐠AKU kuatkan rahimnya untuk menyimpan benih manusia. 🐠AKU teguhkan pribadinya untuk terus berjuang saat yang lain menyerah. 🐠AKU beri dia naluri untuk tetap menyayangi, walau dikhianati oleh teman, 🐠Walau disakiti oleh orang yang disayangi. WANITA makhluk kuat. 🐠Tapi jika suatu saat dia menangis itu karena KU beri air mata untuk membasuh luka batin dan memberi kekuatan baru. 🍁WANITA sangatlah istimewa... Kirimkan kepada WANITA yang kamu sayangi... 🌴Kirimkan juga kepada lelaki agar mereka menghargai WANITA dan agar tahu bahwa WANITA... ciptaan yang istimewa... ➡Wajah IBU paling→ cantik ➡Masakan IBU paling→ sedap ➡Kata IBU paling→ berharga ➡Doa IBU paling→makbul ➡ Restu IBU paling→ diberkati 🌺IBU SANGAT SEMPURNA DI MATA KITA ☺.
2015.08.01 - 03:17:16
APA YANG KITA CARI DALAM HIDUP INI ◆Kita hidup di gunungmerindukan pantai...🌊 ◆Kita hidup di pantai🌊 merindukan gunung...◆Kalau kemarau ☀ kita tanya kapan hujan☔? ◆Di musim hujan ☔ kita tanya kapan kemarau☀? ◆Diam di rumah🏪 inginnya pergi ✈🇺🇸🇬🇧🇩🇪🇨🇦🇨🇭🇷🇺🇦🇺🇯🇵🇰🇷🇨🇳 ◆Setelah pergi✈ inginnya pulang ke rumah.. ◆Waktu tenang cari keramaian...🎉🎧 ◆Waktu ramai 🎉🎧 cari ketenangan... ◆Ketika masih bujang🚶 mengeluh ingin nikah💍👔 Sudah berkeluarga👫, mengeluh belum punya anak👫, Setelah punya anak 👫 mengeluh betapa beratnya 😁biaya hidup dan pendidikan... Ternyata SESUATU itu tampak indah 🌈💐🌺 karena belum kita miliki... ◆Kapankah kebahagiaan🎁🎉 didapatkan kalau kita hanya selalu memikirkan apa yang belum ada, tapi mengabaikan apa yang sudah kita miliki...🏢💰Jadilah pribadi👦👧 yang SELALU BERSYUKUR...🙏 dengan rahmat yang sudah kita miliki... Mungkinkah selembar daun yang kecil 🍃 dapat menutupi bumi yang luas ini..?? Menutupi telapak tangan✋ saja sulit... Tapi kalo daun kecil🍃 ini nempel di mata👀 kita, maka tertutuplah “BUMI" dengan Daun, Begitu juga bila hati💜 ditutupi pikiran buruk sekecil apa pun, maka kita akan melihat keburukan 🔥dimana-mana Bumi ini pun akan tampak buruk...👿 Jangan menutup mata kita, walaupun hanya dengan daun yang kecil... Jangan menutupi hati❤ kita, dengan sebuah pikiran buruk🐍 walau cuma seujung kuku...💅 SYUKURILAH 🙏 apa yang sudah kita miliki, sebagai modal untuk meMULIAkanNYA... Karena hidup adalah : WAKTU yang dipinjamkan, dan Harta💰 adalah BERKAT yang dipercayakan... dan... semua itu kelak akan di mintai pertanggungjawaban. Bersyukurlah atas nafas yang masih kita miliki... Bersyukurlah atas keluarga yang kita miliki... Bersyukurlah atas pekerjaan 👮👷🏫🏢🏥✈🚅 yang kita miliki... Bersyukur dan selalu bersyukur di dalam segala hal. Segeralah berlomba 🏁🏆dalam kebaikan di mulai dari sekarang.
2015.08.02 - 02:08:20
NASEHAT UNTUK ANAKKU Suatu pagi seorang anak gadis berkata pada ibunya : “Ibu, ibu selalu terlihat cantik. Aku ingin seperti ibu, beritahulah aku caranya.” Dengan tatapan lembut dan senyum haru, sang ibu menjawab: “Untuk bibir yang menarik, ucapkanlah perkataan yang baik” “Untuk pipi yang lesung, tebarkanlah senyum ikhlas kepada siapapun…” “Untuk mata yang indah menawan, lihatlah selalu kebaikan orang lain…” “Untuk tubuh yang langsing, sisihkanlah makanan untuk fakir miskin…” “Untuk jemari tangan yang lentik menawan, hitunglah kebajikan yang telah diperbuat orang kepadamu…” “Untuk wajah putih bercahaya, bersihkanlah kekotoran batin…” Anakku.. Janganlah sombong akan kecantikan fisik karena itu akan pudar oleh waktu. Kecantikan perilaku tidak akan pudar walau oleh kematian.. ~Jika kamu BENAR, maka kamu tidak perlu marah. ~Jika kamu SALAH, maka kamu wajib minta maaf. ~Kesabaran dengan keluarga adalah KASIH. ~Kesabaran dengan orang lain adalah HORMAT. ~Kesabaran dengan diri sendiri adalah KEYAKINAN. ~Kesabaran dengan TUHAN adalah IMAN. ~Jangan terlalu mengingat masa lalu, karena hal itu akan membawa AIR MATA. ~Jangan terlalu memikirkan masa depan, karena hal itu akan membawa KETAKUTAN. ~Jalankan saat ini dengan senyuman, karena hal itu akan membawa KECERIAAN ! ~Setiap ujian dalam hidup ini bisa membuat kamu pedih atau lebih baik. ~Setiap masalah yang timbul bisa menguatkan atau menghancurkan. ~Pilihan ada padamu, apakah kamu akan memilih menjadi korban atau pemenang. ~Carilah hati yang indah dan bukan wajah yang cantik. ~Hal-hal yang indah tidak selalu baik, tapi hal-hal yang baik akan selalu indah.
2015.08.03 - 03:54:35
PESAN AA GYM UNTUK EMIL Dai kondang, Abdullah Gymnastiar atau nama bekennya Aa Gym, turut menyoroti kiprah Wali Kota Bandung Ridwan Kamil yang mulai menjabat pada 2013. Di sela-sela tausyiah saat halalbihalal keluarga Pemkot Bandung, Aa Gym turut menyampaikan pesan untuk Emil, sapaan Ridwan. Aa Gym intinya berbicara bahwa kesuksesan dan posisi jabatan merupakan amanah yang mesti dilakoni secara baik. Terpaan bisa saja menghadang dan bergoyang kencang sewaktu orang meraih sukses dan meniti jabatan tinggi "Kang Emil harus ingat, makin banyak prestasi, pasti akan ada seksi dengki. Selain puji, pasti akan ada dengki yang menjatuhkan," ucap Aa Gym di hadapan Emil dan pejabat utama Pemkot Bandung serta ribuan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Plaza Balaikota, Jalan Wastukancana, Senin (27/7/2015). Aa Gym mengibaratkan jabatan tinggi itu seperti pohon. "Semakin pohon tinggi menjulang, maka angin makin menerpa," ujarnya. Ketika pujian datang, menurut Aa Gym, siap-siap saja berhadapan dengan dengki. Dia meminta jangan kaget dan heran. "Nabi Muhammad saja yang sempurna akhlaknya masih banyak yang sebal. Apalagi kita," ujar Aa Gym menambahkan. Aa Gym lalu berujar soal jurus yang perlu dimiliki Emil guna mengatasi ragam tekanan yang bergulir tanpa perlu dendam dan sakit hati. "Tenang Kang Emil. Ada elmunya (ilmunya). Abdi oge tos nyobian dikekesek (saya pernah merasakan dibully). Kalau ada yang memuji atau mencaci, sing (harus) bersih hati," katanya yang disambut senyum oleh Emil. Menurut Aa Gym, justru bahaya bakal melanda kalau kita menghina orang. Makanya, sambung dia, jangan pernah dendam dan sakit hati jika ada orang yang tidak suka saat kesuksesan berhasil kita gapai. "Karena sesungguhnya tidak ada yang membahayakan selain kelakuan kita sendiri. Jadi harus pegang tiga prinsip ini, yaitu : - saya aman bagimu, - saya menyenangkan bagimu, - dan saya bermanfaat bagimu" tutur Aa Gym.
2015.08.04 - 04:22:44
SIKLUS KEHIDUPAN MANUSIA. Ketika matahari terbit, suasana menjadi terang benderang. Keriangan mulai muncul dimana-mana. Semangat untuk beraktifitas menjadi spirit menggapai cita dan harapan. Hampir disemua sudut kehidupan terjadi hiruk pikuk, geliat manusia untuk menggapai asa. Pada saat matahari terbenam diufuk barat, semua merasakan kelelahan, dan kecapekan yang amat sangat, suasana gelap mengantarkan setiap diri untuk segera merebahkan diri, agar keesokan harinya pulih stamina untuk kembali mengais rizki. Ketika pagi, burung-burung beterbangan menandakan kesiapan hidup agar bisa mengais rizki yang telah dijaminkan Tuhan untuknya. Ketika sore burung-burung kembali kesarangnya untuk selaraskan kehidupan yang dijalaninya dan menyambut malam dengan berhidmad kehadlirat-Nya Pada saat burung masih hidup, sebagian darinya ada yang memakan semut. Namun ketika burung sudah mati, akan menjadi santapan semut yang masih hidup. Kehidupan dan kematian sebagai siklus alam yang memiliki kepastian yang tidak dapat dipungkiri. Waktu terus berputar kapan saja, menurut kodratnya yang pasti. Waktu yang berlalu tidak bisa berulang kembali, yang tersisa tinggallah catatan amal bagi yang tulus beramal. Hari ini sebagai hadiah untuk disyukuri dan diperjuangkan dengan segala daya dan upaya, sedangkan "Esok" masih misteri yang harus terus digali..! Mumpung masih diberi kesempatan untuk hidup. Jangan merendahkan siapapun dalam kehidupan dialam fana ini, karena kesusahan akan terus menerpa setiap diri yang iri, dengki dan suka mendurhakai. Tebarkan kasih sayang pada orang lain, siapapun itu. Tunjukkan penghargaan pada orang lain bukan karena siapa mereka, tetapi karena siapakah diri kita sendiri. Bisa jadi saat ini kita mungkin lagi berkuasa tapi, sadarilah karena waktu itu pasti lebih berkuasa daripada kita. Pada suatu saat kekuasaan akan berlalu dan menjauhi kita, yang tertinggal hanya karya dan pengabdian tulus yang bermanfaat bagi siapapun yang berada disekitar kehidupan kita. Ingatlah! Jangan biarkan pikiran negatif merasuki diri, karena satu pikiran negatif dapat membakar semua pikiran positif. Jangan rusak diri ini dengan membiarkan pikiran negatif merasuki diri. Teruslah hadirkan pikiran positif yang sudah pasti akan dapat mencerahkan diri.
2015.08.05 - 03:18:40
🍎🍊🍓🍉 10 MACAM BUAH YANG BISA MENYEMBUHKAN PENYAKIT HATI 1. Markisa : Mari Kita Sabar 🍓2. Stroberi : Selalu Introspeksi, Belajar Rendah Hati 🍘3. Salak : Selalu Baik Dalam Bertindak 🍊4. Jeruk : Janganlah Berbuat Buruk 5. Pisang : Pantang Iri, Sombong dan Angkuh 6. Anggur : Ayo Gemar Bersyukur 7. Melon : Menolong Orang Lain 🍅8. Tomat : Tobat Sebelum Kiamat 🍀9. Talas : Tak Ada Kata Malas 10. Mentimun : Menuntut Ilmu, Tidak Banyak Melamun Selamat menikmati buah-buahan obat penyakit hati.. 😊
2015.08.06 - 17:17:15
AJALMU PASTI TIBA MAKA BERSIAGALAH Sadarilah, sesungguhnya hidup itu sebagai rangkaian waktu. Mulai dari detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, tahun, windu, abad..dst. Waktu demi waktu terangkai menjadi satu, seluruhnya saling berkaitan, sampai suatu saat habislah jatah waktu, disitulah ajal, kepastian waktu tiba dan harus diterima dengan ikhlas. Setiap manusia atau ummat mempunyai ajal yang pasti dan berketetapan yang terukur. Ketika tenggat waktu telah berakhir, maka tak dapat ditangguhkan. Begitu juga ketika tenggat waktu itu belum tiba, maka tidak dapat diajukan, meski hanya sesaat. Allah berfirman:“Setiap umat mempunyai ajal [tenggat waktu]. Ketika tiba ajal mereka, maka mereka tidak bisa meminta ditangguhkan meski hanya sesaat. Juga tidak bisa minta diajukan.” [Q.s. al-A’raf: 34] Karena, disadari ataupun tidak, ajal memiliki kepastian perjalanan waktu tempuh, secarta pasti dan terukur, setiap detik, menit, jam, hari, minggu, bulan dan tahun berlalu. Saat usia kita bertambah, sesungguhnya semakin dekat perjalanan waktu yang telah dilalui, meski hanya setahun, sebulan, seminggu, sehari, sejam, semenit bahkan sedetik tidak dapat dikembalikan. Jika semuanya telah berlalu, secara kuantitatif umur bertambah, tetapi ajal semakin dekat dan memiliki kekuatan pasti. Allah sudah menetapkan ajal untuk seluruh makhluk-Nya. Allah Maha Tahu kapan ajal setiap makhluk-Nya berakhir. Saat itulah, kematian akan tiba. Siapapun tidak akan dapat mengelak dari takdir kematiannya. Kemanapun kita berlari, meski bersembunyi di dalam benteng yang paling kokoh sekalipun, bahkan tak mampu ditembus oleh apapun, tetap saja kematian akan menghampiri kita. Allah berfirman: “Di mana pun kamu berada, kematian pasti akan menemukan kamu, sekalipun kamu berada dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.” [Q.s. an-Nisa’: 78] Setiap manusia perlu menyiapkan apa yang akan dibawa menghadap kepada-Nya. Sebagai renungan, pernahkan kita menghitung berapa lama waktu yang digunakan untuk maksiat, dan berapa yang kita gunakan untuk taat? Padahal, kita hitung atau tidak, yang pasti Allah Maha Tahu, dan Malaikat pun telah mencatatnya, sehingga kita pun tak kuasa untuk mengelaknya. Andai saja Allah memberikan umur kepada kita 60 tahun, tiap hari kita gunakan bekerja selama 8 jam, maka kita telah menghabiskan 20 tahun umur kita untuk bekerja. Jika 8 jam kita gunakan untuk tidur tiap hari, maka 20 tahun pula umur kita kita habiskan di tempat tidur. Maka, sudah dua pertiga umur kita habis untuk bekerja dan tidur. Sisanya, sepertiga lagi, selama 20 tahun, kita gunakan untuk makan, santai, dan lain-lain. Pertanyaannya, lalu berapa waktu yang kita berikan untuk Allah? Hidup itu hanya menjalani rangkaian waktu kewaktu, tapi rangkaian waktu yang kita lalui lebih berharga ketimbang emas, perak, kedudukan atau apapun yang kita miliki. Jika kita tidak bisa mengisinya dengan benar, sesuai dengan perintah dan larangan Allah, pada akhirnya kita menyesal. Namun, ketika amal sholih diterima oleh Allah, maka pada saat itulah kita merasakan kebahagiaan yang tiada tara saat di dunia. Hidup kita, yang tak lain merupakan rangkaian waktu itu menjadi begitu bermakna. Begitu pun saat kita menghadap-Nya, semua yang kita lakukan bisa kita pertanggung jawabkan di hadapan-Nya. Bahkan, kita pun dirindukan-Nya. Seperti itulah yang dialami Sa’ad bin Mu’adz, sahabat Nabi yang mulia. Umurnya tidak panjang, hanya sekitar 30 tahunan. Dalam waktu yang tidak kurang dari 6 tahun, dia habiskan waktunya untuk Islam, dia berikan segalanya untuk Allah dan Rasul-Nya, saat ajal menjemputnya, Allah pun memberikan kemuliaan yang tiada tara. Kematiannya dirindukan oleh Allah, membuat singgasana-Nya bergoncang. Abu Hurairah juga demikian. Beliau ditakdirkan Allah hanya bersama Nabi saw. tidak kurang dari 3 tahun. Tetapi, dalam waktu 3 tahun itu, beliau gunakan untuk Islam. Lihatlah, tidak kurang dari 4 karung hadits Nabi dia berhasil kumpulkan. Dia gunakan malamnya, saat orang lain lelap dalam tidur, untuk belajar dan menghapal. Itulah umur dan waktu yang berkah dalam kehidupan. Tidak banyak dan tidak panjang, tetapi di sana Allah berikan kebaikan yang berlimpah. Allah pun memberikan kesempatan emas itu kepada setiap orang muslim.Dengan shalat berjamaah dimasjid, nilai sekali shalat akan dilipatgandakan menjadi 27 kali. Dengan shalat di Masjid Nabawi, tiap shalat kita mendapatkan 1000 point. Dengan mengerjakan shalat Dhuha, 8 rakaat, maka Allah telah menjamin akan mencukupkan semua urusan di hari itu. Sesungguhnya Allah telah memberikan jalan, agar umur, waktu dan hidup menjadi berkah. Tiap rangkaian waktu di lalui dengan penuh hikmah. Tiap detik, menit, jam dan hari yang hilang dari kita, dilipatgankan oleh Allah kebaikannya, karena berkah. Begitulah jiwa orang-orang Mukmin yang shalih dan shalihah: “Wahai jiwa-jiwa yang tenang, kembalilah menghadap kepada Rabb-Mu dengan penuh kerelaan, dan mendapatkan ridha [dari-Nya]. Masuklah ke dalam kelompok hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku.” [Q.s. al-Fajr: 27-30] Ya Allah...... Berkatilah umur dan waktu kami. Terimalah amal kami. Jadikanlah kami sebagai hamba-hamba-Mu yang ketika ajal kami tiba, termasuk hamba-hamba-Mu yang menghadap kepada-Mu dengan khusnul khatimah. Dengan penuh kerelaan dan mendapatkan ridha-Mu. Amin..
2015.08.07 - 02:52:40
RAJA DAN EMPAT ISTRINYA Ust Kholid Syamhudi, Lc Seorang raja memiliki 4 orang istri. Sang raja sangat mencintai istri yang ke empat, cinta yang tergila-gila. Bahkan dia terus berupaya mendapatkan redhanya. 🎐. Adapun istri yg ketiga, juga sangat dicintainya. Tapi dia merasa sang istri ini berpotensi meninggalkannya dan menikah dengan lelaki lain. 🎐 Adapun istri yg kedua, adalah tumpuannya selama ini dalam susah dan duka. Dialah yang selalu memperhatikan suaminya dan berada disampingnya dikala sempit. 🎐 Adapun istri pertama, sering diabaikannya, tidak dirawatnya dan tidak ditunaikan hak-haknya. Padahal dialah istri yang paling mencintainya, dan berperan maksimal dalam menjaga kerajaannya. 🎐 Suatu hari sang raja jatuh sakit dan merasa ajalnya sudah dekat. Dia merenung dan berkata kepada dirinya: Aku punya 4 istri. Aku tidak mau sendirian masuk kubur. 🎐 Maka dia tanya istri yang ke 4: "Engkaulah istri yg paling aku cintai dari semua istri-istriku. Dan aku penuhi semua keinginan dan permintaanmu. Sekarang, maukah kamu menemani aku di kubur dan menghiburku?" Istri ke 4 menjawab: "Mustahil aku lakuan itu". Ia pun berlalu meninggalkan suaminya dan tidak peduli. 🎐 Dipanggilnyalah istri ke 3: "Aku mencintaimu sepenuh hidupku. Maukah kamu menemaniku di kuburku?" Istri ke 3 menjawab: "O pastilah aku gak mau. Kehidupan sepeninggalmu terlalu indah. Aku akan kawin dengan lelaki lain...." 🎐 Lalu dia panggil istri ke 2: "Aku dulu selalu bersandar kepadamu dikala susah. Dan engkau selalu berkorban untukku. Maukah kamu menemaniku di kuburku? " Istri ke 2 menjawab: "Maafkan daku, aku gak bisa menemanimu. Tapi aku akan antarkan kamu sampai ke liang kuburmu.." 🎐 Raja sangat sedih sekali, karena semua istrinya telah durhaka kepadanya... 🎐 Tiba-tiba ada suara dari kejauhan, berkata: "Aku akan menemanimu di kuburmu... aku akan selalu bersamamu kemanapun kau pergi....!" 🎐 Sang raja menengok ke arah suara, rupanya istrinya yang pertama, kondisinya sangat kurus, lemah dan sakit, karena telah disia-siakannya. Maka sang raja pun menyesal atas buruknya perhatiannya kepada sang istri pertama selama hidupnya. Suami berkata: "Seharusnya aku lebih memperhatikanmu ketimbang yang lain. Kalau waktu bisa kembali, niscaya engkaulah yang paling aku perhatikan dari seluruh istriku" 🎐 Sebenarnya wahai saudara tercinta, semua kita punya 4 istri. 🎐. Yang ke 4 itu adalah jasad kita. Betapapun kita memperhatikannya, memperturutkan syahwatnya, ia akan segera meninggalkan kita begitu mati. 🎐 Yg ke 3 adalah harta dan aset kita. Ketika kita mati ia akan pergi berpindah tangan kepada pemilik yang lain. 🎐 Yg ke 2 adalah keluarga dan teman-teman, betapapun pengorbanannya kepada kita selama hidup, maka saat mati takkan lebih pengorbanannya dari mengantarkan ke kuburan. 🎐 Yang pertama adalah amal shaleh. Kita terlanjur sibuk dan lalai dari memberinya makan dan perhatian, demi memenuhi syahwat, harta, dan teman-teman kita. Padahal amalan kitalah satu-satunya yang akan bersama kita dalam kubur. 🎐 Kira-kira, seandainya amalanmu hari ini tampil dihadapanmu dalam bentuk manusia, bagaimanakah kira-kira bentuknya? Kurus, lemah dan terlantar? Ataukah kuat, atletis dan terurus 💺💺💺 Wallaahualam bishawab
2015.08.08 - 04:59:24
TAK SEMUA DUKA ITU DERITA Sesungguhnya di balik duka dan kecewa ada bahagia. Karunia Allah Yang Esa.. Terkadang Allah tidak memberi apa yang kita mau, bukan karena kita tak berhak, namun Allah tahu kita berhak mendapatkan yang lebih baik dari pada itu... Apabila kita ridha atas sesuatu yang mengecewakan hati, percayalah Allah akan mengganti dengan kebahagiaan yang terkadang tak pernah kita duga... Ridha itu bukan berarti tanpa tangisan, tapi penerimaan tanpa persoalan terhadap apa yang ditentukan oleh Allah... Dalam hidup, kita tak mampu menolak kegagalan, tapi kita bisa mengubahnya kepada tindakan yang lebih baik di kesempatan lain... Sekuat apapun godaan yang kita hadapi... Sekuat apapun cobaan yang kita jalani... Sebesar apapun kegagalan yang kira rasakan Jangan pernah berhenti berharap kepada Allah... Karena harapan adalah sumber kekuatan... Karena do’a adalah pintu kebaikan... Karena do’a adalah senjata orang beriman... Selalu ada harapan di tengah kesulitan... Rasulullah shalallahu'alaihi wa sallam bersabda: ﻣَﻦْ ﺩَﻝَّ ﻋَﻠَﻰ ﺧَﻴْﺮٍ ﻓَﻠَﻪُ ﻣِﺜْﻞُ ﺃَﺟْﺮِ ﻓَﺎﻋِﻠِﻪِ Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya [HR Muslim, 3509]. Bersabarlah.. sesungguhnya janji Allah adalah benar (QS. Ar Rum:60) "Hai manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakanmu dan jangan pula penipu (syaitan) memperdayakanmu dalam menaati Allah." (QS Faathir: 5) Semoga Allah memilihkan yang terbaik untuk kita baik di dunia maupun di akherat.
2015.08.09 - 04:09:21
2015.08.09 - 04:11:04
JUBAH KEMULIAAN UNTUK KEDUA ORANGTUANYA DI AKHERAT Minggu lalu saya kembali Jum’atan di Graha CIMB Niaga Jalan Sudirman setelah lama sekali nggak sholat Jum’at di situ. Sehabis meeting dengan salah satu calon investor di lantai 27, saya buru2 turun ke masjid karena takut terlambat, dan bener aja sampai di masjid adzan sudah berkumandang. Karena terlambat saya jadi tidak tau siapa nama Khotibnya saat itu, sambil mendengarkan khotbah saya melihat Sang Khotib dari layar lebar yang di pasang di luar ruangan utama masjid. Khotibnya masih muda, tampan, berjenggot namun penampilannya bersih, dari wajahnya saya melihat aura kecerdasan, tutur katanya lembut namun tegas, dari penampilannya yang menarik tersebut saya jadi penasaran, apa kira-kira isi khotbahnya. Ternyata betul dugaan saya!!! Isi ceramah dan cara menyampaikannya membuat jamaah larut dalam keharuan, banyak yang mengucurkan air mata (termasuk saya), bahkan ada yang sampai tersedu sedan. Weleh-weleh sampai segitunya ya, lalu apa sih isi ceramahnya, koq kayaknya amazing bingitzz… Dengan gaya yang menarik Sang Khotib menceritakan “true story”, seorang anak berumur 10 tahun namanya Umar. Dia anak pengusaha sukses yang kaya raya. Oleh ayahnya si Umar di sekolahkan di SD Internasional paling bergengsi di Jakarta. Tentu bisa ditebak, bayarannya sangat mahal, tapi bagi si pengusaha, tentu bukan masalah, wong uangnya berlimpah. Si ayah berfikir kalau anaknya harus mendapat bekal pendidikan terbaik di semua jenjang, agar anaknya kelak menjadi orang yang sukses mengikuti jejaknya. Suatu hari isterinya memberi tahu kalau Sabtu depan si ayah diundang menghadiri acara “Father’s Day” di sekolah Umar. “Waduuuh saya sibuk ma, kamu aja deh yg datang” begitu ucap si ayah kepada isterinya. Bagi dia acara beginian sangat nggak penting, dibanding urusan bisnis besarnya. Tapi kali ini isterinya marah dan mengancam, sebab sudah kesekian kalinya si ayah nggak pernah mau datang ke acara anaknya, dia malu karena anaknya selalu didampingi ibunya, sedang anak-anak yang lain selalu didampingi ayahnya. Nah karena diancam isterinya, akhirnya si ayah mau hadir meski agak ogah-ogahan. Father’s day adalah acara yang dikemas khusus dimana anak-anak saling unjuk kemampuan di depan ayah-ayahnya. Karena ayah si Umar ogah-ogahan maka dia memilih duduk di paling belakang, sementara para ayah yang lain (terutama yang muda-muda) berebut duduk di depan agar bisa menyemangati anak-anak nya yang akan tampil di panggung. Satu persatu anak-anak menampilkan bakat dan kebolehannya masing-masing ada yang menyanyi, menari, membaca puisi, pantomim, ada pula yang pamerkan lukisannya, dll. Semua mendapat applause yang gegap gempita dari ayah-ayah mereka. Tibalah giliran si Umar dipanggil gurunya untuk menampilkan kebolehannya. “Miss, bolehkah saya panggil pak Arief” tanya si Umar kepada gurunya. Pak Arief adalah guru mengaji untuk kegiatan ekstra kurikuler di sekolah itu. ”Oh boleh” begitu jawab gurunya, dan pak Ariefpun dipanggil ke panggung. “Pak Arief, bolehkah bapak membuka Kitab Suci Al Qur’an Surat 78 (An-Naba’)” begitu Umar minta kepada guru ngajinya. ”Tentu saja boleh nak” jawab pak Arief. “Tolong bapak perhatikan apakah bacaan saya ada yang salah” lalu si Umar mulai melantunkan QS An-Naba’ tanpa membaca mushafnya (hapalan), dengan lantunan irama yang persis seperti bacaan “Syaikh Sudais” (Imam Besar Masjidil Haram). Semua hadirin diam terpaku mendengarkan bacaan si Umar yang mendayu-dayu, termasuk ayah si Umar yang duduk dibelakang. ”Stop kamu telah selesai membaca ayat 1 sampai dengan 5 dengan sempurna. Sekarang coba kamu baca ayat 9” begitu kata pak Arief yg tiba-tiba memotong bacaan Umar, lalu Umarpun membaca ayat 9. ”Stop, coba sekarang baca ayat 21, lalu ayat 33” Setelah usai Umar membacanya, lalu kata pak Arief: “Sekarang kamu baca ayat 40 (ayat terakhir)” Si Umarpun membaca ayat ke 40 tersebut sampai selesai” “Subhanallah! Kamu hafal Surat An-Naba’ dengan sempurna nak” begitu teriak pak Arief sambil mengucurkan air matanya. Para hadirin yang muslimpun tak kuasa menahan airmatanya. Lalu pak Arief bertanya kepada Umar: ”Kenapa kamu memilih menghafal Al-Qur’an dan membacakannya di acara ini nak, sementara teman-temanmu unjuk kebolehan yang lain?” begitu tanya pak Arief penasaran… Begini pak guru. Waktu saya malas mengaji dalam mengikuti pelajaran bapak, bapak menegur saya sambil menyampaikan sabda Rasulullah SAW: ”Siapa yang membaca Al Qur’an, mempelajarinya, dan mengamalkan nya, maka dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari kiamat. Cahayanya seperti cahaya matahari dan kedua orang tuanya dipakaikan dua jubah (kemuliaan) yang tidak pernah didapatkan di dunia. Keduanya bertanya, “Mengapa kami dipakaikan jubah ini?” Dijawab, ”Karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al Qur’an.” (H.R. Al-Hakim)… “Pak guru, saya ingin mempersem bahkan “Jubah Kemuliaan” kepada ibu dan ayah saya di hadapan Allah di akherat kelak, sebagai seorang anak yang berbakti kepada kedua orang tuanya.” Semua orang terkesiap dan tidak bisa membendung air matanya mendengar ucapan anak berumur 10 tahun tersebut. Ditengah suasana hening tersebut tiba-tiba terdengar teriakan “Allahu Akbar..!!” dari seseorang yang lari dari belakang menuju ke panggung. Ternyata dia ayah si Umar, yang dengan tergopoh-gopoh langsung menubruk sang anak, bersimpuh sambil memeluk kaki anaknya. ”Ampuun nak.. , maafkan ayah yang selama ini tidak pernah memperhatikanmu, tidak pernah mendidikmu dengan ilmu agama, apalagi mengajarimu mengaji.” ucap sang ayah sambil menangis di kaki anaknya… ”Ayah menginginkan agar kamu sukses di dunia nak, ternyata kamu malah memikirkan “kemuliaan ayah” di akherat kelak, ayah maluuu nak" ujar sang ayah sambil nangis tersedu-sedu. Subhanallah... Sampai disini, saya melihat di layar Sang Khotib mengusap air matanya yang mulai jatuh. Semua jama’ahpun terpana, dan juga mulai meneteskan airmatanya, termasuk saya. Diantara jama’ahpun bahkan ada yang tidak bisa menyembunyikan suara isak tangisnya, luar biasa haru. Entah apa yang ada dibenak jama’ah yang menangis itu, mungkin ada yang merasa berdosa karena menelantarkan anaknya, mungkin merasa bersalah karena lalai mengajarkan agama kepada anaknya, mungkin menyesal karena tidak mengajari anaknya mengaji, atau merasa berdosa karena malas membaca Al-Qur’an yang hanya tergeletak di rak bukunya, dan semuanya dengan alasan sibuk urusan dunia…!!! Saya sendiri menangis karena merasa lalai dengan urusan akherat, dan lebih sibuk dengan urusan dunia, padahal saya tahu kalau kehidupan akherat jauh lebih baik dan kekal dari pada kehidupan dunia yg remeh temeh, sendau gurau dan sangat singkat ini, seperti firman Allah SWT dalam Q.S. Al-An'Am ayat 32: ”Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?” Astagfirullahal ghofururrohim. Hamba mohon ampunan kepada Allah, Yang Maha Pengampun dan Maha Penyayang… Wallahu ‘alam bissawab. Semoga bermanfaat.
2015.08.10 - 02:29:31
MOTIVASI KERJA KERJA DALAM ISLAM Untuk mengetahui motivasi kerja dalam Islam, kita perlu memahami terlebih dahulu fungsi dan kedudukan bekerja. Mencari nafkah dalam Islam adalah sebuah kewajiban. Islam adalah agama fitrah, yang sesuai dengan kebutuhan manusia, diantaranya kebutuhan fisik. Dan, salah satu cara memenuhi kebutuhan fisik itu ialah dengan bekerja. Motivasi kerja dalam Islam itu adalah untuk mencari nafkah yang merupakan bagian dari ibadah. Motivasi kerja dalam Islam bukanlah untuk mengejar hidup hedonis, bukan juga untuk status, apa lagi untuk mengejar kekayaan dengan segala cara. Tapi untuk beribadah. Bekerja untuk mencari nafkah adalah hal yang istimewa dalam pandangan Islam. Cobalah simak beberapa kutipan hadist dibawah ini. Anda bisa melihat bagaimana istimewanya bekerja mencari nafkah menurut sabda Nabi saw. "Sesungguhnya Allah suka kepada hamba yang berkarya dan terampil (professional atau ahli). Barangsiapa bersusah-payah mencari nafkah untuk keluarganya maka dia serupa dengan seorang mujahid di jalan Allah Azza wajalla." (HR. Ahmad) Luar biasa, dikatakan dalam hadits diatas bahwa mencari nafkah adalah seperti mujahid, artinya nilainya sangat besar. Allah suka kepada hambanya yang mau berusah payah mencari nafkah. Saya kira, ini lebih dari cukup sebagai motivasi kerja kita sebagai muslim. Bahkan, kita pun berpeluang mendapatkan ampunan dari Allah. "Barangsiapa pada malam hari merasakan kelelahan dari upaya ketrampilan kedua tangannya pada siang hari maka pada malam itu ia diampuni oleh Allah." (HR. Ahmad) Hukumnya Wajib Mencari rezeki yang halal dalam agama Islam hukumnya wajib. Ini menandakan bagaimana penting mencari rezeki yang halal. Dengan demikian, motivasi kerja dalam Islam, bukan hanya memenuhi nafkah semata tetapi sebagai kewajiban beribadah kepada Allah setelah ibadah fardlu lainnya. "Mencari rezeki yang halal adalah wajib sesudah menunaikan yang fardhu (seperti shalat, puasa, dll)." (HR. Ath-Thabrani dan Al-Baihaqi) Perlu diperhatikan dalam hadist di atas, ada kata sesudah. Artinya hukumnya wajib sesudah ibadah lain yang fardhu. Jangan sampai karena merasa sudah bekerja, tidak perlu ibadah-ibadah lainnya. Meski kita bekerja, kita tetap wajib melakukan ibadah fardhu seperti shalat, puasa, ibadah haji, zakat, jihad, dan dakwah. Jangan sampai kita terlena dengan bekerja tetapi lupa dengan kewajiban lainnya. Jika Motivasi Kerja Sebagai Ibadah Jika motivasi kerja kita sebagai ibadah, tentu yang namanya ibadah ada aturannya. Memang berbeda dengan ibadah ritual atau ibadah mahdhah, sebab bekerja sebagai ibadah ghair mahdhah. Artinya, dalam kaidah ushul Fiqh, kita memiliki kebebasan yang luas untuk bekerja selama tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Langkah pertama agar bekerja menjadi sebuah ibadah ialah harus diawali dengan niat, sebab amal akan tergantung niat. Niatkanlah bahwa bekerja sebagai salah satu ibadah kepada Allah. Langkah kedua ialah pastikan dalam bekerja tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Untuk itu kita perlu memperhatikan: Apa yang dikerjakan? Untuk apa kita bekerja? Apakah kita bekerja untuk sesuatu yang dihalalkan oleh agama? Pastikan kita bekerja untuk sesuatu yang tidak bertentangan dengan ajaran agama Islam. Cara melakukan pekerjaan kita. Apakah cara-cara Anda bekerja sesuai dengan ajaran Islam? Bagaimana dengan pakaian, batasan antara laki-laki dan perempuan, dan sebagainya. Etos Kerja Seorang Muslim Jika tujuan bekerja begitu agung. Untuk mendapatkan ridha Allah Subhaanahu wa ta’ala, maka etos kerja seorang Muslim haruslah tinggi. Sebab motivasi kerja seorang Muslim bukan hanya harta dan jabatan, tetapi pahala dari Allah. Tidak sepantasnya seorang Muslim memiliki etos kerja yang lemah. Coba perhatikan diatas, ada kata-kata “susah payah” dan “kelelahan” yang menandakan etos kerja yang tinggi, suka bekerja keras, dan jauh dari sifat malas. Jadi, tidak ada kata malas atau tidak serius bagi seorang Muslim dalam bekerja. Motivasi kerja dalam Islam bukan semata untuk mencari uang, tetapi serupa dengan seorang mujahid, yaitu diampuni dosanya oleh Allah dan tentu saja ini adalah sebuah kewajiban seorang hamba kepada Allah. Semoga motivasi kerja kita tercatat sebagai ibadah, yang kita buktikan dengan melakukan pekerjaan dengan sebaik-baiknya untuk mendapatkan ridha Allah.
2015.08.11 - 04:20:01
2015.08.11 - 04:21:36
Renungan Kehidupan/Kematian KAFAN KAFAN ITU TAK BERSAKU Tak bisa kau masukkan uang serupiahpun untuk jadi perbekalan. Karena ketika kau mati, Allah tak melihat berapa banyak hartamu, tapi apa yang pernah kau beri. KAFAN ITU TAK BERWARNA WARNI Tak dapat kau fashion-kan ketika kelak tubuhmu terbujur kaku tanpa ada daya upaya. Karena ketika mati, Allah tak menilai seberapa indah dan mahal pakaian duniawimu, yang kau kenakan tetap kain putih, murah, bahkan tak berjahit KAFAN ITU TAK MEMILIKI TUTORIAL, Tak butuh kreatifitas ketika dikenakan. Karena ketika mati, Allah tak menilai keren atau tidak seorang manusia ketika memakainya. Pada akhirnya, pakaian taqwa manusia bukanlah karya designer ternama, tapi secarik kain putih polos tanpa warna. IYA..., KAIN KAFAN ITU PUTIH WARNANYA... Seperti harapan kita semua, semoga telah putih hatinya dari khilaf dan dosa. Agar kelak pantas untuk masuk ke dalam Jannah Allah Azza Wa Jalla. KAIN KAFAN ITU SAMA BAGI SEMUA MANUSIA. Sama warnanya. Sama cara pemakaiannya. Tak bisa kau selipkan apa-apa di dalamnya. Menutupi sekujur tubuh dari kaki hingga kepala. LALU....., Masih adakah rasa angkuh dalam diri kita, yang menganggap diri lebih mulia dari pada manusia yang lain. Masihkah kita berebut kedudukan dunia agar kita dianggap orang lain paling berjasa ? Cukuplah Allah SWT yang menilai manusia yang taat, lurus, dan ikhlas dalam menegakkan syariat-Nya secara Kaaffah.
2015.08.12 - 04:32:46
TIPS CUCI GINJAL ALAMIAH Selama bertahun-tahun Ginjal kita menyaring darah dengan cara membuang : Garam, Racun dan zat-zat lain yang tidak diinginkan memasuki tubuh kita. Seiring berjalannya waktu, terjadi akumulasi garam dan memerlukan perawatan dan pembersihan secara rutin dan berkala, minimal sebulan sekali. Berikut TIPS CUCI GINJAL kita secara murah dan alami. Biaya kurang dari Rp.10.000,- C̲a̲r̲a̲n̲y̲a̲ ̲s̲a̲n̲g̲a̲t̲ ̲m̲u̲d̲a̲h̲,̲ ̲s̲b̲b̲ ̲:̲ 1. Beli seikat daun Seledri. 2. Cucilah sampai bersih, lalu potong kecil-kecil dan masukkan ke dalam panci. 3. Tuangkan air bersih, kira-kira 1 liter, didihkan selama 10 menit dan biarkan hingga dingin. 4. Saring dan tuangkan kedalam botol yang bersih lalu simpan di dalam kulkas hingga dingin. Minum satu gelas setiap hari dan Anda akan melihat semua endapan garam dan racun lain yang keluar dari ginjal Anda sewaktu buang air kecil. Anda juga akan melihat perbedaan yang tidak pernah anda rasakan sebelumnya. Seledri dikenal sebagai obat ALAMI terbaik untuk mencuci ginjal !!! Jadi tidak ada efek sampingnya !! Silakan disebarkan ke seluruh saudara dan teman anda, agar bisa memberi manfaat bagi banyak orang yang membutuhkan informasi ini. Terutama bagi orang-orang yang rutin mengkonsumsi obat-obatan pabrik. SAYANGI GINJAL ANDA Kalau terjadi gangguan pada ginjal, jangan buru buru cuci darah !!! Ini ada tips untuk mengatasinya : Biji alpokat diiris kecil-kecil lalu jemur sampai kering (seperti kerupuk). Lalu di giling sampai halus, ambil serbuknya lalu buat seperti kita buat kopi atau teh. Minum seperti kita minum kopi, 3 x sehari. Minumlah sampai kembali normal. Gak ada efek samping. Salam sehat. Jangan pelit berbagi ke kawan, kerabat, sahabat, family. Selamat mencoba Pantangan : > Setelah makan semangka jangan langsung minum susu. > Setelah makan manggis jangan langsung minum gula. > Setelah makan durian jangan langsung minum bir dan coca cola bisa stroke. > Setelah makan buah pear jangan langsung minum madu karena bisa keracunan ! > Setelah makan udang jangan langsung minum vit C, krn vit C + udang = keracunan arsen (terjadi reaksi arsen dalam udang dan vit C) > Madu + bawang merah = merusak mata. > Madu + tahu = merusak pendengar-an. > Madu + susu kedelai = mengganggu pencernaan dan pendengaran. > Madu + teh = mengganggu pencer-naan. > Madu + kepiting = keracunan. > Madu + pear = merusak 5 organ penting. > Jangan minum jeruk atau jus jeruk saat makan sea food, bisa jadi calcium sitrat, tidak bagus untuk ginjal anda. > Kirim ke semua org yang kita sayangi, semoga kita semua hidup sehat. Masya Allah, Robbana maa kholaqta hadzaa baathilaa, subhaanaka faqinaa adzaa bannar (Qs 3:191) "Ya Rabb kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia sia. Maha suci Engkau, lindungi kami dari adzab neraka" Dari : Prof. Dr. Ir Budi Indarto
2015.08.13 - 03:22:33
" BAHLUL" "Bahlul" adalah kata yang biasa kita gunakan untuk mensifati orang yang bodoh, tapi dari mana asal kata itu ? Dikisahkan ........ Sesungguhnya BAHLUL seorang yang dikenal sebagai orang gila di zaman Raja Harun Al-Rasyid (Dinasti Abbasiyah). Pada suatu hari Harun Al-Rasyid lewat di pekuburan, dilihatnya Bahlul sedang duduk disana. Berkata Harun Al-Rasyid kepadanya : "Wahai Bahlul, kapan kamu berakal ?" Mendengar itu Bahlul beranjak dari tempatnya dan naik keatas pohon, lalu dia memanggil Harun Al-Rasyid dengan sekuat suaranya dari atas pohon, "Wahai Harun yang gila, kapan engkau sadar ?" Maka Harun Al-Rasyid menghampiri pohon dengan menunggangi kudanya dan berkata : "Siapa yang gila, aku atau engkau yang selalu duduk dikuburan?" Bahlul berkata : "Aku berakal dan engkau yang gila", Harun : "Bagaimana itu bisa ?" Bahlul : "Karena aku tau bahwa gedungmu akan hancur dan kuburan ini akan tetap ada, maka aku memak murkan kubur sebelum gedung. Dan engkau memakmurkan gedungmu dan menghancurkan kuburmu, sampai-sampai engkau takut untuk dipindahkan dari gedungmu ke kuburanmu, padahal engkau tahu bahwa kamu pasti masuk dalam kubur, maka katakan wahai Harun siapa yang gila di antara kita?". Bergetarlah hati Harun, lalu menangis dengan tangisan yang sampai membasahi jenggotnya, lalu Harun berkata : "Demi ALLAH engkau yang benar, Tambahkan nasehatmu untukku wahai Bahlul". Bahlul : "Cukup bagimu Al-Qur'an maka jadikanlah pedoman". Harun : "Apa engkau memiliki permintaan wahai Bahlul ? Aku akan penuhi". Bahlul : "Iya aku punya 3 permintaan, jika engkau penuhi aku akan berterima kasih padamu". Harun : "Mintalah..." Bahlul : 1. "Tambahkan umurku". Harun : "Aku tak mampu", 2. "Jaga aku dari Malaikat maut". Harun : "Aku tak mampu", 3. "Masukkan aku kedalam Surga dan jauhkan aku dari api Neraka". Harun : "Aku tak mampu". Bahlul : "Ketahuilah bahwa engkau dimiliki (seorang hamba) dan bukan pemilik (Tuhan), maka aku tidak butuh padamu". Kisah ini Dikutib dari kitab yang berjudul ﻋﻘﻸ ﺍﻟﻤﺠﺎﻧﻴﻦ "Orang-orang Gila Yang Berakal". Mudah-mudahan Bermanfaat. Ust Luqman Hakim
2015.08.14 - 03:53:08
2015.08.14 - 03:55:01
Renungan Keluarga Sakinah AMIN DAN AMINAH "Assalaamu’alaikum …!” Ucapnya lirih saat memasuki rumah. Tak ada orang yang menjawab salamnya. Ia tahu istri dan anak-anaknya pasti sudah tidur. "Biar malaikat yang menjawab salamku,” begitu pikirnya. Melewati ruang tamu yang temaram, dia menuju ruang kerjanya. Diletakkannya tas, ponsel dan kunci-kunci di meja kerja. Setelah itu, barulah ia menuju kamar mandi untuk membersihkan diri dan berganti pakaian. Sejauh ini, tidak ada satu orang pun anggota keluarga yang terbangun. Rupanya semua tertidur pulas. Segera ia beranjak menuju kamar tidur. Pelan-pelan dibukanya pintu kamar, ia tidak ingin mengganggu tidur istrinya. Benar saja istrinya tidak terbangun, tidak menyadari kehadirannya. Kemudian Amin duduk di pinggir tempat tidur. Dipandanginya dalam-dalam wajah Aminah, istrinya. Amin segera teringat perkataan almarhum kakeknya, dulu sebelum dia menikah. Kakeknya mengatakan, jika kamu sudah menikah nanti, jangan berharap kamu punya istri yang sama persis dengan maumu, karena kamu pun juga tidak sama persis dengan maunya. Jangan pula berharap mempunyai istri yang punya karakter sama seperti dirimu, karena suami istri adalah dua orang yang berbeda. Bukan untuk disamakan tapi untuk saling melengkapi. Jika suatu saat ada yang tidak berkenan dihatimu, atau kamu merasa jengkel, marah, dan perasaan tidak enak yang lainnya, maka lihatlah ketika istrimu tidur … “Kenapa Kek, kok waktu dia tidur ?” tanya Amin kala itu. “Nanti kamu akan tahu sendiri,” jawab kakeknya singkat. Waktu itu, Amin tidak sepenuhnya memahami maksud kakeknya, tapi ia tidak bertanya lebih lanjut, karena kakeknya sudah mengisyaratkan untuk membuktikannya sendiri. Malam ini, ia baru mulai memahaminya. Malam ini, ia menatap wajah istrinya lekat-lekat. Semakin lama dipandangi wajah istrinya, semakin membuncah perasaan didadanya. Wajah polos istrinya saat tidur benar-benar membuatnya terkesima. Raut muka tanpa polesan, tanpa ekspresi, tanpa kepura-puraan, tanpa dibuat-buat. Pancaran tulus dari kalbu. Memandanginya menyeruakkan berbagai macam perasaan. Ada rasa sayang, cinta, kasihan, haru, penuh harap dan entah perasaan apa lagi yang tidak bisa ia gambarkan dengan kata-kata. Dalam batin, dia bergumam, “Wahai istriku, engkau dulu seorang gadis yang leluasa beraktivitas, banyak hal yang bisa kau perbuat dengan kemampuanmu. Aku yang menjadikanmu seorang istri. Menambahkan kewajiban yang tidak sedikit. Memberikanmu banyak batasan, mengaturmu dengan banyak aturan. Dan aku pula yang menjadikanmu seorang ibu. Menimpakan tanggung jawab yang tidak ringan. Mengambil hampir semua waktumu untuk aku dan anak-anakku. Wahai istriku, engkau yang dulu bisa melenggang kemanapun tanpa beban, aku yang memberikan beban di tanganmu, dipundakmu, untuk mengu rus keperluanku, guna merawat anak-anakku, juga memelihara rumahku. Kau relakan waktu dan tenagamu melayaniku dan menyiapkan keperluanku. Kau ikhlaskan rahimmu untuk mengandung anak-anakku, Kau tanggalkan segala atributmu untuk menjadi pengasuh anak-anakku, Kau buang egomu untuk menaatiku, Kau campakkan perasaanmu untuk mematuhiku. Wahai istriku, di kala susah, kau setia mendampingiku. Ketika sulit, kau tegar disampingku. Saat sedih, kau pelipur laraku Dalam lesu, kau penyemangat jiwaku. Bila gundah, kau penyejuk hatiku. Kala bimbang, kau penguat tekadku. Jika lupa, kau yang mengingatkanku. Ketika salah, kau yang menasehatiku. Wahai istriku, telah sekian lama engkau mendampingiku, kehadiranmu membuatku menjadi sempurna sebagai laki-laki. Lalu, atas dasar apa aku harus kecewa padamu ? Dengan alasan apa aku perlu marah padamu ? Andai kau punya kesalahan atau kekurangan, semuanya itu tidak cukup bagiku untuk membuatmu menitikkan airmata .Akulah yang harus membimbingmu. Aku adalah imammu, jika kau melakukan kesalahan, akulah yang harus dipersalahkan karena tidak mampu mengarahkanmu. Jika ada kekurangan pada dirimu, itu bukanlah hal yang perlu dijadikan masalah. Karena kau insan, bukan malaikat. Maafkan aku istriku, kaupun akan kumaafkan jika punya kesalahan. Mari kita bersama-sama untuk membawa bahtera rumah tangga ini hingga berlabuh di pantai nan indah, dengan hamparan keridhoan Allah azza wa jalla. Segala puji hanya untuk Allah azza wa jalla yang telah memberikanmu sebagai jodohku .” Tanpa terasa air mata Amin menetes deras di kedua pipinya. Dadanya terasa sesak menahan isak tangis. Segera ia berbaring di sisi istrinya pelan-pelan. Tak lama kemudian ia pun terlelap. *** Jam dinding di ruang tengah berdentang dua kali. Aminah , istri Amin, terperanjat "Astaghfirullaah, sudah jam dua?” Dilihatnya sang suami telah pulas di sampingnya. Pelan-pelan ia duduk, sambil memandangi wajah sang suami yang tampak kelelahan. “Kasihan suamiku, aku tidak tahu kedatangannya. Hari ini aku benar-benar capek, sampai-sampai nggak mendengar apa-apa. Sudah makan apa belum ya dia?” gumamnya dalam hati. Mau dibangunkan nggak tega, akhirnya cuma dipandangi saja. Semakin lama dipandang, semakin terasa getar di dadanya. Perasaan yang campur aduk, tak bisa diungkapkan dengan kata-kata, hanya hatinya yang bicara. “ Wahai suamiku, aku telah memilihmu untuk menjadi imamku. Aku telah yakin bahwa engkaulah yang terbaik untuk menjadi bapak dari anak-anakku. Begitu besar harapan kusandarkan padamu. Begitu banyak tanggungjawab kupikulkan di pundakmu". “ Wahai suamiku, ketika aku sendiri kau datang menghampiriku. Saat aku lemah, kau ulurkan tanganmu menuntunku. Dalam duka, kau sedia kan dadamu untuk merengkuhku. Dengan segala kemampuanmu , kau selalu ingin melindungiku". “Wahai suamiku, tidak kenal lelah kau berusaha membahagiakanku. Tidak kenal waktu kau tuntaskan tugasmu. Sulit dan beratnya mencari nafkah yang halal tidak menyurutkan langkahmu . Bahkan sering kau lupa memperhatikan dirimu sendiri, demi aku dan anak-anak." “Lalu, atas dasar apa aku tidak berte rimakasih padamu, dengan alasan apa aku tidak berbakti padamu ? Seberapapun materi yang kau berikan, itu hasil perjuanganmu, buah dari jihadmu. Jika kau belum sepandai da’i dalam menasehatiku, tapi kesung guhanmu beramal shaleh membanggakanku" "Tekadmu untuk mengajakku dan anak-anak istiqomah di jalan Allah, serta membahagiakanku" “Maafkan aku wahai suamiku, akupun akan memaafkan kesalahanmu" Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah azza wa jalla yang telah mengirimmu menjadi imamku. Aku akan taat padamu untuk mentaati Allah azza wa jalla . Aku akan patuh kepadamu untuk menjemput ridho-Nya ” Rabbana hablana min azwajina wa dzurriyatina qurrota ’ayun waj’ alna lil muttaqina imama. [ Artikel ini disadur dari grup WA Mu’ amalah Syar’iyyah dengan beberapa perubahan]
2015.08.15 - 05:10:30
SKENARIO ALLAH MEMANG INDAH... “Barang siapa yang tidak ridha terhadap ketentuan-Ku, dan tidak sabar atas musibah dari-Ku, maka carilah Tuhan selain Aku.” (HR. Bukhari dan Muslim) Berbahagialah menjadi seorang Muslim. Di saat cobaan datang bertubi-tubi, seorang Muslim diajarkan bagaimana mengelola hati sehingga hatinya tetap sabar dan yakin akan hadirnya sentuhan hangat tangan Sang Khalik. Di saat nikmat turun dari langit, seorang Muslim diajarkan bagaimana menata hati sehingga hatinya senantiasa bersyukur dan menepis jauh kemungkinan munculnya dengki. Terkadang kita selalu berpikir, mengapa seringkali terjadi hal-hal yang tak sesuai dengan harapan kita. Plot cerita yang telah dirancang sebelumnya seringkali tidak berjalan mulus dikarenakan hadirnya hal-hal di luar kendali kita. Tak jarang diri ini tak kuasa menahan emosi yang muncul. Tapi di situlah letak nikmat dari ujiannya. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui ” (Qs. Al-Baqarah : 216) Jika kita yakin bahwa semua skenario ini telah dirancang dengan rapi oleh Sang Sutradara Alam Semesta, maka tak perlu takut, tersenyumlah. Jika kita tahu bahwa Sang Khalik tak akan pernah menzhalimi hamba-hamba-Nya, maka tak usah gelisah, tersenyumlah. Jika kita faham bahwa hanya Sang Allah yang mengetahui apa yang baik untuk kita, maka tak perlu risau, tersenyumlah. Jika kita mengerti bahwa skenario Allah itu adalah skenario yang paling indah, maka tak usah gundah, tersenyumlah.. Ketika Allah sedang menyulam kehidupan hamba-Nya, tak perlu Allah mengungkap rencana-Nya, karena Allah ingin semua terasa indah pada waktunya. Allah ingin melihat hamba-Nya gigih dalam menjalani prosesnya. Allah ingin melihat hamba-Nya bercucuran air mata, bersimpuh di malam hari menghadap-Nya. Allah ingin melihat tegarnya dada hamba-Nya, bersabar dalam menerima cobaanya. Allah ingin melihat senyum dan ucapan syukur keluar dari mulut hamba-Nya tatkala Allah merealisasikan doa hamba-Nya dan rencana terbaik-Nya. Ruang lingkup penglihatan Allah sangat sangat jauh bila dibandingkan dengan ruang lingkup penglihatan hamba-Nya. Ibarat seseorang yang melihat dari dalam lubang, dan seorang yang lain melihat dari atas menara. Maka, seseorang yang melihat dari atas menara jangkauan pandangannya akan lebih luas dari jangkauan pandangan seseorang yang melihat dari lubang. Oleh karena itu, wajar jika banyak keputusan Allah yang berbeda dari keinginan kita. Karena Allah melihat dari sudut pandang yang luas. Merencanakan sesuatu dari data yang lebih lengkap. Tak pantas bila kita menyalahkan skenario yang Allah buat. Allah telah merancang skenario yang sempurna. Terkadang Allah menyembunyikan mutiara yang indah di balik sebuah kotak yang terlihat kusam. Kita tak bisa dengan mudahnya menyalahkan setiap kejadian buruk di hadapan, karena siapa tau kejadian yang indah sedang menunggu selangkah dua langkah di depan kejadian buruk yang menimpa kita itu. Inshaa Allah Semua akan indah pada waktunya. Skenario Allah memang indah...
2015.08.16 - 03:47:29
Renungan Proklamasi Kemerdekaan MENGUNGKAP RAHASIA..... "TERNYATA JENDERAL SUDIRMAN PAKAI 'JIMAT' !!" (Jenderal Sudirman BELUM PERNAH Ditangkap Penjajah Belanda dan PKI Karena Pakai 'Jimat') Pemerhati Komunisme, KH Muh Jazir mengungkapkan bahwa diantara para pejuang dan pahlawan nasional yang belum pernah ditangkap oleh penjajah Belanda, Inggris dan juga PKI atau kelompok Komunis pada zaman revolusioner adalah Panglima Besar Jenderal Sudirman. Bahkan beberapa kali para petinggi penjajah Belanda, Inggris dan juga PKI mengeluarkan keputusan dan mengerahkan pasukan untuk menangkap Jenderal Sudirman hingga terkepung, mereka tidak juga bisa menangkap Jenderal Sudirman. Hal ini dikatakan KH Jazir saat menjadi pemateri dalam tabligh akbar “Mencerdaskan Umat dari Bahaya Komunis” di Masjid Jami’ Wedi Klaten pada Ahad (31/5/2015) malam. Dengan fenomena tersebut, orang-orang yang memanggul Jenderal Sudirman, seperti Suparjo Rustam, Tjokro Pranolo sampai kaget dan terheran-heran. Sebab, pada saat itu Jenderal Sudirman sedang dalam kondisi sakit. “Bahkan pada waktu Jenderal Sudirman dikepung oleh tentara Inggris di sekitar Jambu (Temanggung –red) dan Ambarawa (Magelang –red), di situ kan ada sebuah pegunungan dan Jenderal Sudirman beserta pasukannya ada di tengah-tengah, tapi nyatanya Jenderal Sudirman bisa lolos dari pengepungan,” ungkap KH Jazir. Aktivis senior di Kota Yogyakarta (Jogja) ini menambahkan, hingga pada suatu saat, para pejuang yang setia mendampingi Jenderal Sudirman dan yang memanggul pria yang disebut oleh pasukannya dengan nama “Mas Kyai” itu bertanya, “jimat” apa yang dipakai oleh Jenderal Sudirman. “Bahkan sampai herannya, Suparjo Roestam dan yang lainnya yang memanggul Jenderal Sudirman ini bertanya, "Sebenarnya jimat apa yang dipakai Mas Kyai ini sehingga selalu lolos dan tidak bisa ditangkap oleh Belanda dan PKI?" Lalu dengan senyum kecil, Jenderal Sudirman menjawab, iya, saya memang pakai jimat,” ujarnya. “Dan jimat saya yang pertama adalah, SAYA BERPERANG SELALU DALAM KONDISI BERWUDHU". Jenderal Sudirman itu selalu bersuci sebelum memulai peperangan. Makanya, kalau kita menyusuri jejak perjuangan dan pemberhentian pasukan Jenderal Sudirman, di situ kita akan mendapati adanya sebuah PADASAN (semacam gentong atau tempat air yang terbuat dari tanah liat –red), dan padasan itu fungsinya adalah untuk berwudhu Jenderal Sudirman,” jelas KH Jazir. “Kemudian yang kedua, jimatku adalah SELALU SHALAT DI AWAL WAKTU". "Jadi dalam kondisi apapun, meskipun sedang pecah perang, Jenderal Sudirman tidak pernah meninggalkan sholat wajib diawal waktu,” imbuhnya. Dan yang ketiga, jimatku adalah "AKU MENCINTAI RAKYATKU SEPENUH HATIKU". "Bahkan jika Jenderal Sudirman membawa perbekalan makanan disaat perang, lalu singgah di suatu tempat, maka para pasukannya itu disuruh memberikan makanan itu kepada warga terlebih dahulu,” ucapnya. Itulah 'jimat' Panglima Besar Jendral Sudirman. Tokoh yang tawadhu' (rendah hati), gigih dan pantang menyerah dalam menjaga NKRI. (1). Selalu dalam keadaan berwudhu, (2). Shalat di awal waktu dan (3). Mencintai rakyat tanpa pamrih sepenuh hati. Maa Syaa Allah... Semoga bermanfa'at. SELAMAT H U T PROKLAMASI KEMERDEKAN RI KE 70
2015.08.17 - 04:26:42
#PUISI KEMERDEKAAN# Karya : GUS MUS Rasanya Baru kemarin Bung Karno dan Bung Hatta Atas nama kita menyiarkan dengan seksama Kemerdekaan kita di hadapan dunia. Rasanya Baru kemarin. Padahal sudah tujuh puluh tahun lamanya. Pelaku-pelaku sejarah yang nista dan mulia Sudah banyak yang tiada. Penerus-penerusnya Sudah banyak yang berkuasa atau berusaha Tokoh-tokoh pujaan maupun cercaan bangsa Sudah banyak yang turun tahta Rasanya Baru kemarin Padahal sudah lebih setengah abad lamanya. Petinggi-petinggi yang dulu suka korupsi Sudah banyak yang meneriakkan reformasi. Tanpa merasa risi Rasanya baru kemarin Rakyat yang selama ini terdaulat sudah semakin pintar mendaulat Pejabat yang tak kunjung merakyat pun terus dihujat dan dilaknat Rasanya baru kemarin Padahal sudah tujuh puluh tahun lamanya Pembangunan jiwa masih tak kunjung tersentuh Padahal pembangunan badan yang kemarin dibangga-banggakan sudah mulai runtuh Daging yang selama ini terus dimanjakan kini sudah mulai kalap mengerikan Ruh dan jiwa sudah semakin tak ada harganya Masyarakat yang kemarin diam-diam menyaksikan para penguasa berlaku sewenang-wenang kini sudah pandai menirukan Rasanya Baru kemarin Padahal sudah lebih setengah abad kita merdeka. Pahlawan-pahlawan idola bangsa Seperti Pangeran Diponegoro Imam Bonjol, dan Sisingamangraja Sudah dikalahkan oleh Sin Chan, Baja Hitam dan Kura-kura Ninja dan artis idola Rasanya Baru kemarin Tokoh-tokoh angkatan empat lima sudah banyak yang koma Tokoh-tokoh angkatan enam enam sudah banyak yang terbenam Tokoh-tokoh angkatan selanjutnya sudah banyak yang tak jelas maunya Rasanya Baru kemarin Negeri zamrud katulistiwaku yang manis Sudah terbakar nyaris habis Dilalap krisis dan anarkis Mereka yang kemarin menikmati pembangunan Sudah banyak yang bersembunyi meninggalkan beban Mereka yang kemarin mencuri kekayaan negeri Sudah meninggalkan utang dan lari mencari selamat sendiri Mereka yang kemarin sudah terbiasa mendapat kemudahan Banyak yang tak rela sendiri kesulitan Rasanya baru kemarin Ternyata sudah tujuh puluh tahun kita Merdeka Ingin rasanya aku sekali menguak angkasa dengan pekik yang lebih perkasa: M E R D E K A !!!!!! 🇮🇩
2015.08.17 - 20:32:56
Renungan Motivasi KEBERSAMAAN ✋FALSAFAH LIMA JARI ✋ 🌹Ada si gendut Jempol yang selalu berkata Baik dan menyanjung... 🌹Ada Telunjuk yang suka Menunjuk dan Memerintah.. 🌹Ada si jangkung Jari Tengah yang Sombong karena paling panjang... 🌹Ada Jari Manis yang selalu menjadi teladan, Baik dan Sabar sehingga diberi hadiah Cincin... 🌹Dan ada Kelingking yang Lemah lagi Penurut... ✋Dengan perbedaan Positif dan Negatif yang dimiliki masing2 jari, ... mereka Bersatu untuk mencapai Satu Tujuan (saling melengkapi). ✋Pernahkah kita bayangkan bila Tangan kita hanya terdiri dari Jempol semua..??? Falsafah ini sederhana namun sangat berarti..! Kita terlahir dengan segala Perbedaan yang kita miliki dengan tujuan untuk Bersatu : 💚saling menyayangi... 💚saling menolong. 💚saling membantu... 💚saling mengisi... 💚saling menghargai... Bukan untuk : 🔴 saling menuduh.. 🔴 saling menyalahkan... 🔴 saling merusak... Semua Perbedaan dari kita adalah Keindahan yang terjadi agar kita Rendah Hati untuk menghargai orang lain... Tidak ada satupun Pekerjaan yang dapat kita kerjakan sendiri. Mungkin Kelebihan kita adalah Kekurangan orang lain... Sebaliknya Kelebihan orang lain bisa jadi Kekurangan kita..! Tidak ada yang lebih Bodoh atau lebih Pintar... Bodoh atau Pintar itu relatif sesuai dengan bidang/talenta yang kita syukuri masing masing menuju Impian kita... Bukan individualis yang sempurna. Orang Pintar bisa gagal. Orang Hebat bisa jatuh..! Tetapi..... Orang yang Rendah Hati dalam segala Hal akan selalu mendapat KEBAHAGIAAN...💐👏 Aamiin
2015.08.18 - 13:03:39
Renungan Kehidupan KERTAS TERPENTING ﺷﻬﺎﺩﺓ ﺍﻟﻤﻴﻼﺩ .. ﻭﺭﻗـــــﻪ ﺷﻬﺎﺩﺓ ﺍﻟﺘﻄﻌﻴﻢ .. ﻭﺭﻗــــﻪ ﺷﻬﺎﺩﺓ ﺍﻝ ?ﻧﺠﺎﺡ .. ﻭﺭﻗــــــﻪ ﺷﻬﺎﺩﺓ ﺍﻟﺘﺨﺮﺝ .. ﻭﺭﻗـــــﻪ ... ﻭﺗﺘﻮﺍﻟﻰ ﺍﻷﻭﺭﺍﻕ ...... Akte kelahiran... adalah kertas. Kartu imunisasi... kertas. Piagam kelulusan... kertas. Ijazah... juga kertas. Semuanya hanya berupa kertas!! --- ﻋﻘﺪ ﺍﻟﺰﻭﺍﺝ .. ﻭﺭﻗــــــــﻪ ﺟﻮﺍﺯ ﺍﻟﺴﻔﺮ .. ﻭﺭﻗــــــــﻪ ﻭﺛﻴﻘﺔ ﻣﻠﮕــﻴﺔ ﺍﻟﺒﻴﺖ .. ﻭﺭﻗﺔ ﺣﺴﻦ ﺍﻟﺴﻠﻮﮔــ .. ﻭﺭﻗـــــﻪ ﻭﺻﻔﺔ ﺍﻟﻌﻼﺝ .. ﻭﺭﻗــــــــﻪ ﺍﻟﺪﻋﻮﺓ ﻟﻠﻤﻨﺎﺳﺒﺎﺕ .. ﻭﺭﻗــﻪ Akad nikah... kertas. Paspor... kertas. Surat kepemilikan rumah... kertas. Resep dokter... kertas. Undangan acara... juga kertas. ﺣﻴﺎﺗﻨﺎ ﻋﺒﺎﺭﻩ ﻋﻦ ﻭﺭﻕ ﻓﻲ ﻭﺭﻕ .. ﺗﻄﻮﻳﻬﺎ ﺍﻷﻳﺎﻡ .. ﻭﺗﻤﺰﻗﻬﺎ .. ﺛﻢ ﺗﺮﻣﻴﻬﺎ Kehidupan kita layaknya kertas-kertas. Seiring waktu berlalu, kertas dirobek, kemudian dibuang. ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﻛﻠﻬﺎ .. ﺃﻭﺭﺍﻕ .. Dunia itu semuanya terdiri dari kertas-kertas. ﻓﻜﻢ ﻳﺤﺰﻥ ﺍﻹﻧﺴﺎﻥ .. ﻟﻮﺭﻗﻪ Berapa banyak orang bersedih karena "kertas-kertas" yang dimilikinya. ﻭﻛﻢ ﻳﻔﺮﺡ .. ﻟـــــــﻮﺭﻗﻪ .. ^^ Dan berapa banyak orang begitu bahagia dengan "kertas-kertas" yang dimilikinya. ﻟﻜﻦ ... ﺍﻟﻮﺭﻗﻪ ﺍﻟﻮﺣﻴﺪﺓ ﺍﻟﺘﻲ ﻻﻳﻤﻜﻦ ﻟﻺﻧﺴﺎﻥ ﺍﻥ ﻳﺮﺍﻫﺎ ﻫﻲ : ﻭﺭﻗــــــــﺔ ﺷﻬﺎﺩﺓ ﺍﻟﻮﻓﺎﺓ .. Tetapi, ada satu lembar kertas yang tidak mungkin dilihat manusia selamanya, yaitu: SURAT KEMATIAN. ﻓﺄﻋﻤﻞ ﻟﻬﺎ ﻓﺈﻧﻬﺎ ﺃﻫﻢ ﻭﺭﻗــﻪ Maka persiapkanlah untuk menghadapi kematian, karena itu adalah "KERTAS TERPENTING" ﻗﺎﻝ : ﺍﻻﻣﺎﻡ ﻋﻠﻲ ﺑﻦ ﺍﺑﻲ ﻃﺎﻟﺐ : Imam Ali bin Abi Thalib berkata: ﺃﻣﺮﺍﻥ ﻻ ﻳﺪﻭﻣﺎﻥ ﻟﻠﻤﺆﻣﻦ : " ﺷﺒﺎﺑﻪ ﻭﻗﻮﺗﻪ " Dua hal yang tidak akan kekal dalam diri seorang mukmin: "masa mudanya dan kekuatannya." ﻭﺃﻣﺮﺍﻥ ﻳﻨﻔﻌﺎﻥ ﻛﻞ ﻣﺆﻣﻦ : " ﺣﺴﻦ ﺍﻟﺨﻠﻖ ﻭﺳﻤﺎﺣﺔ ﺍﻟﻨﻔﺲ " Dan dua hal yang berguna untuk setiap mukmin: "akhlak yang mulia dan jiwa yang lapang". ﻭﺃﻣﺮﺍﻥ ﻳﺮﻓﻌﺎﻥ ﺷﺄﻥ ﺍﻟﻤﺆﻣﻦ : " ﺍﻟﺘﻮﺍﺿﻊ ﻭﻗﻀﺎﺀ ﺣﻮﺍﺋﺞ ﺍﻟﻨﺎﺱ " Dan dua hal pula yang akan mengangkat derajat seorang mukmin: "sikap tawadhu (rendah hati) dan menolong kesulitan orang lain". ﻭﺃﻣﺮﺍﻥ ﻳﺪﻓﻌﺎﻥ ﺍﻟﺒﻼﺀ : " ﺍﻟﺼﺪﻗﺔ ﻭﺻﻠﺔ ﺍﻷﺭﺣﺎﻡ " Dan dua hal pula yang menjadi penolak bala': "sedekah dan silaturahmi" ﺛﻼﺙ ﻣﺮﺍﺣﻞ ﻣﻀﺤﻜﺔ ﻓﻲ ﺍﻟﺤﻴﺎﺓ ...!! ١ ) ﺳﻦ ﺍﻟﻤﺮﺍﻫﻘﺔ : ﺗﻤﻠﻚ ﺍﻟﻮﻗﺖ + ﺍﻟﻄﺎﻗﺔ ﻟﻜﻦ ﻟﻴﺲ ﻟﺪﻳﻚ ﺍﻟﻤﺎﻝ ٢ ) ﻣﺮﺣﻠﻪ ﺍﻟﻌﻤﻞ : ﺗﻤﻠﻚ ﺍﻟﻤﺎﻝ + ﺍﻟﻄﺎﻗﺔ ﻟﻜﻦ ﻟﻴﺲ ﻟﺪﻳﻚ ﺍﻟﻮﻗﺖ ٣ ) ﻣﺮﺣﻠﺔ ﺍﻟﺸﻴﺐ : ﺗﻤﻠﻚ ﺍﻟﻤﺎﻝ + ﺍﻟﻮﻗﺖ ﻟﻜﻦ ﻟﻴﺲ ﻟﺪﻳﻚ ﺍﻟﻄﺎﻗﺔ Ada tiga fase hidup yang tampak lucu: 1. Masa puber: anda punya waktu dan kekuatan tetapi tidak punya uang. 2. Masa bekerja: anda punya harta dan kekuatan, tetapi tidak punya waktu. 3. Masa tua: anda punya harta dan punya waktu, tetapi tidak punya kekuatan. ﻫﺬﺓ ﻫﻲ ﺍﻟﺤﻴﺎﺓ ..... ﻋﻨﺪﻣﺎ ﺗﻤﻨﺤﻚ ﺷﻴﺌﺎ ... ﺗﺴﻠﺐ ﻣﻨﻚ ﺷﻴﺌﺎ ﺍﺧﺮ .... Inilah kehidupan, ketika kita mendapat sebuah karunia. Maka akan hilang karunia lainnya. ﺩﺍﺋﻤﺎ ﺗﻌﺘﻘﺪ ﺇﻥ ﺣﻴﺎﺓ ﺍﻻﺧﺮﻳﻦ ﻫﻲ ﺍﻓﻀﻞ ﻣﻦ ﺣﻴﺎﺗﻨﺎ ..!!! Anda selalu yakin bahwa kehidupan orang lain, selalu lebih baik dari kehidupan kita !!! ﻭﺍﻻﺧﺮﻭﻥ ﻳﻌﺘﻘﺪﻭﻥ ﺇﻥ ﺣﻴﺎﺗﻨﺎ ﺍﻓﻀﻞ .. Dan orang lain pun meyakini, bahwa kehidupan kita lebih baik darinya. ﻛﻞ ﺫﻟﻚ ﻻﻧﻨﺎ ﻧﻔﻘﺪ ﺷﻲ ﻣﻬﻢ ﻓﻲ ﺣﻴﺎﺗﻨﺎ ﻭﻫﻲ : . ( ﺍﻟﻘﻨﺎﻋﻪ ) . Hal itu dikarenakan kita melupakan hal terpenting dalam hidup kita, yaitu bersikap Qanaah (mensyukuri apa yang kita miliki). ﻟﻮ ﻛﺎﻥ ﻫﻨﺎﻙ ﻣﺤﻼﺕ ﻟﺒﻴﻊ ﺍﻟﺴﻌﺎﺩﺓ ﻟﻮﺟﺪﺕ ﺍﻟﺒﺸﺮ ﻳﺘﮭﺎﻓﺘﻮﻥ ﻋﻠﻴﮭﺎ .. ﻭﻳﺸﺘﺮﻭﻧﮭﺎ ﺑِﺄﻏﻠﻰ ﺍﻻﺛﻤﺎﻥ .. ﻟﻜﻨﮭﻢ ﻳﺠﮭﻠﻮﻥ ﺑـ ﺇﻧﮭﺎ ﺍﻟﻤﺴﺎﺟﺪ .. Seandainya ada toko yang menjual kebahagiaan, anda akan melihat orang-orang akan berebut mendatanginya. Kemudian membelinya meskipun mahal harganya. Mereka melupakan bahwa kebahagiaan itu dengan menyem purnakan (sholat) di masjid. Semoga bermanfaat
2015.08.19 - 04:46:06
2015.08.19 - 11:14:30
Kita tidak akan tahu rezeki yang datang pada kita dari mana, apakah itu dari pekerjaan kita sehari-hari ataukah dari hal yang tidak terduga. Yang jelas, Tuhan menyuruh kita untuk kerja dan berusaha. Seperti kisah di bawah ini, mungkin kita akan merasa malu pada diri sendiri jika membaca kisah ini: REJEKI BANYAK BENTUKNYA Kemarin hujan mulai jam 9 pagi, seorang tukang rujak numpang berteduh di teras ruko saya ( Yeti Haryati) . Masih penuh gerobaknya, buah-buah tertata rapi. Kulihat beliau membuka buku kecil, rupanya Al Quran. Beliau tekun dengan Al-Qurannya. Sampai jam 10 hujan blm berhenti. Saya mulai risau karena sepi tak ada pembeli datang. Saya keluar memberikan air minum. “Kalau musim hujan jualannya repot juga ya, Pak… ” .. “Mana masih banyak banget.” Beliau tersenyum, “Iya bu.. Mudah-mudahan ada rejekinya.. .” jawabnya. “Aamiin,” kataku. “Kalau gak abis gimana, Pak?”. tanyaku. “Kalau gak abis ya risiko, Bu.., kayak semangka, melon yang udah kebuka ya kasih ke tetangga, mereka juga seneng daripada kebuang. kayak bengkoang, jambu, mangga yang masih bagus bisa disimpan. Mudah-mudahan aja dapet nilai sedekah,” katanya tersenyum. “Kalau hujan terus sampai sore gimana, Pak?” tanyaku lagi. “Alhamdulillah bu… Berarti rejeki saya hari ini diizinkan banyak berdoa. Kan kalau hujan waktu mustajab buat berdoa bu…” Katanya sambil tersenyum. “Dikasih kesempatan berdoa juga rejeki, Bu…” “kalau gak dapet uang gimana, Pak?” tanyaku lagi. “Berarti rejeki saya bersabar, Bu… Allah yang ngatur rejeki, Bu… Saya bergantung sama Allah.. Apa aja bentuk rejeki yang Allah kasih ya saya syukuri aja. Tapi Alhamdulillah, saya jualan rujak belum pernah kelaparan. “Pernah gak dapat uang sama sekali, tau tau tetangga ngirimin makanan. Kita hidup cari apa Bu, yang penting bisa makan biar ada tenaga buat ibadah dan usaha,” katanya lagi sambil memasukan Alqurannya ke kotak di gerobak. “Mumpung hujannya rintik, Bu… Saya bisa jalan ..Makasih yaa ,Bu…” Saya terpana… Betapa malunya saya, dipenuhi rasa gelisah ketika hujan datang, begitu khawatirnya rejeki materi tak didapat sampai mengabaikan nikmat yang ada di depan mata. Saya jadi sadar bahwa rizki hidayah, dapat beribadah, dapat bersyukur dan bersabar adalah jauh…jauh lebih berharga daripada uang, harta dan jabatan… *** MANUSIA dan BOTOL 1. Kalau diisi air mineral, harganya 3ribu… 2. Kalau diisi jus buah, harganya 10ribu… 3. Kalau diisi Madu Yaman, harganya ratusanribu… 4. Kalau diisi minyak wangi chanel harganya bisa jutaan. 5. Kalau diisi air got, hanya akan dibuang dalam tong sampah karena langsung tiada harganya dan tidak ada siapa yg suka. Botol yg sama tetapi harganya berbeda sebab apa yang terisi di dalamnya adalah berbeda… Begitu juga kita…kita semua sama…kita semua manusia…yang membedakan kita antara satu sama lainnya adalah TAQWA , IMAN & AMAL yang ada dalam diri kita…yang akan menyebabkan kita berharga di sisi ALLAH atau kita dipandang hina oleh ALLAH lalu dibuang ke dalam neraka… “……sesungguhnya orang yg paling mulia disisi Allah adalah orang yg paling bertakwa,sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha teliti” ***
2015.08.19 - 17:15:13
Renungan Kesehatan KEAJAIBAN PENGOBATAN SEORANG DOKTER Sejak pulang dari itikaf di masjid selama 3 hari bersama jamaah dakwah, dokter Agus menjadi pribadi yang berbeda. Sedikit-sedikit bicaranya Allah, sedikit-sedikit bicaranya Rasulullah. Cara makan dan cara tidurnya pun berbeda, katanya itulah cara tidur nabi saw. Rupanya, pengalaman itikaf dan belajar di masjid betul-betul berkesan baginya. Ada semangat baru. Namun beliau juga jadi lebih banyak merenung. Dia selalu teringat-ingat dengan kalimat yang dibicarakan amir jamaah. "Obat tidak dapat menyembuhkan,... yang menyembuhkan adalah Allah... Obat bisa menyembuhkan berhajat kepada Allah,... karena sunnatullah. Sedang Allah menyembuhkan, tidak berhajat melalui obat...... Allah bisa menyembuhkan dengan obat atau bahkan tanpa obat....... Yang menyembuhkan bukanlah obat, yang menyembuhkan adalah Allah" Dia-pun merenung, bukan hanya obat, bahkan dokter pun tidak punya upaya untuk memberi kesembuhan. Yang memberi kesembuhan adalah Allah. Sejak itu sebelum memeriksa pasiennya, beliau selalu bertanya. "Bapak sebelum kesini sudah ijin dulu kepada Allah?" atau "sudah berdoa meminta kesembuhan kepada Allah?" atau "sudah lapor dulu kepada Allah?". Jika dijawab belum (....kebanyakan memang belum...), beliau meminta pasien tersebut mengambil air wudhu, dan sholat 2 rakat di tempat yang telah disediakan. Jika memberikan obat, beliau pun berpesan dengan kalimat yang sama..... "Obat tidak bisa menyembuhkan, yang menyembuhkan adalah Allah" Namun berobat adalah sunnah dari Rasulullah saw dan sebagai ikhtiar dan sunnatullah, agar Allah mau menyembuhkan.... Ajaib,.... banyak pasien yang sembuh. Jika diperiksa dengan ilmu medis, peluang sehatnya sedikit, tetapi ketika diberikan terapi "Yakin" yang diberikan beliau, menjadi sehat. Pernah ada pasien yang mengeluh sakit, beliau minta agar org tsb untuk sholat 2 rakaat (minta ampun dan minta kesembuhan kepada Allah), ketika selesai sholat pasien tersebut langsung merasa sehat dan tidak jadi berobat. (Allahu-Akbar) Rudi, Asistennya bertanya, kenapa dia langsung sembuh?... dr. Agus katakan, bisa jadi sumber sakitnya ada di hati, hati yang gersang karena jauh dari Allah. Efek lain adalah pasiennya pulang dalam keadaan senang dan gembira. Karena tidak hanya fisiknya yang diobati, Namun batinnya pun terobati. Hati yang sehat, membuat fisik yang kuat. Dan sebaik-baik obat hati adalah Dzikr, Quran, Wudhu, Sholat, doa dan tawakal pada Allah. Pernah ada pasien yang jantungnya bermasalah dan harus di operasi. Selain Yakin, beliau juga mengajarkan terapi cara hidup Rasulullah. Pasien tersebut diminta mengamalkan satu sunnah saja, yaitu sunnah tidur. Sebelum tidur berwudhu, kalo bisa sholat 2 rakaat, berdoa, berdzkir, menutup aurat, posisi kanan adalah kiblat, dan tubuh miring ke kanan. Seminggu kemudian, pasien tersebut diperiksa. Alhamdulillah, tidak perlu dilakukan operasi. Allah telah memberi kesembuhan atasnya. Ada juga pasien yang ginjalnya bermasalah. Beliau minta agar pasien tersebut mengamalkan sunnah makan dan sunnah di dalam wc. Makan dengan duduk sehingga posisi tubuh otomatis membagi perut menjadi 3 (udara, makanan, dan air). Kemudian buang air kecil dengan cara duduk sunnah, menguras habis2 kencing yang tersisa dengan berdehem 3 kali, mengurut, dan membasuhnya dengan bersih. seminggu kemudian, saat diperiksa ternyata Allah berikan kesembuhan kepada orang tersebut. Rudi pernah sedikit protes. Sejak melibatkan Allah, pasiennya jadi jarang bolak-balik dan beresiko mengurangi pendapatan beliau. Namun dr. Agus katakan bahwa rezeki adalah urusan Allah. Dan beliau jawab dengan kalimat yang sama dengan redaksi yang berbeda, bahwa "sakitnya pasien tidak dapat mendatangkan rezeki, yang memberi rezeki adalah Allah. Allah juga bisa mendatangkan rezeki tanpa melalui sakitnya pasien". Enam bulan berikutnya seorang pasien yang pernah sembuh karena diminta sholat oleh beliau, datang ke klinik, mengucapkan terima kasih, dan berniat mengajak dokter serta asistennya umroh bulan depan. dr.Agus kemudian memanggil Rudi ke dalam ruangan. Sebenarnya beliau tahu bahwa Rudi ingin sekali berangkat umroh. Namun kali ini beliau ingin bertanya langsung dengannya. "Rudi, bapak ini mengajak kita untuk umroh bulan depan, kamu bersedia?". Rudi tidak menjawab, namun matanya berbinar, air matanya tampak mau jatuh. "Sebelum menjawab, saya ijin sholat dulu pak" ucapnya lirih. Ia Sholat yang lama sekali, sepertinya ini sholat dia yang paling khusu'. pelan, terdengar dia terisak-isak dalam doanya... WaAllahu a'lam.... Allahu musta'an.... In shaa ALLAH bermanfaat. Aamiin..
2015.08.20 - 04:14:45
DAHSYATNYA SHALAT SUBUH Bismillahirrahmaanirrahiim Prof.Didin Hafiduddin saat berceramah di Masjid Al Irsyad menceriterakan KEBANGKITAN BANGSA TURKI sekarang ini. Pembangunan Nasional Luar Biasa tanpa bantuan Pinjaman dari Luar Negeri (Bandingkan dengan Indonesia yang hutangnya nomer 5 di Dunia, sekarang mencapai Rp 30.000 Triliun) Pemerintah Turki mencanangkan 3 Program Nasional 1. Gerakan Sholat Subuh Berjamaah di Masjid 2. Gerakan Infaq Sodaqoh 3. Gerakan Ekonomi Ummat yang ini banyak menguasai, 6 % dipegang orang-orang Muslim GERAKAN SHOLAT SUBUH DIMASJID, memperoleh sambutan luar biasa dan MENCENGANGKAN ! Beliau menyaksikan bahwa SHOLAT SUBUH SAMA SEPERTI SHOLAT JUMAT Saya ke Turki, sekitar tahun 1990, jangankan sholat subuh, sholat mahgrib dan isya saat itu tidak ada jamaahnya. Saya sholat di Masjid sendirian dengan istri dan anak. TERNYATA SHOLAT SUBUH BERJAMAAH DI MASJID MENAMPILKAN RAHASIA YANG MENAKJUBKAN Berbagai Kesulitan Nasional Turki, nampaknya bisa dipecahkan dengan Mulus dan Lancar karena adanya shalat subuh yang berjamaah tsb. Ceritera Prof. Didin Hafiduddin ini tentang PERUBAHAN SOSIAL DI TURKI Mengingatkan Sejarah yang diceriterakan di dalam Al Qur’an bahwa subuh ternyata juga menjadi WAKTU PERALIHAN DARI ERA JAHILIYAH MENUJU KE ERA TAUKHID, dimana Kaum ‘Ad , Tsamud, kaum durhaka lainnya dilibas pada waktu subuh dan sebagai penanda berakhirnya dominasi jahiliyah dan munculnya cahaya tauhid . Banyak sekali hadits yang mendorong untuk melaksanakan shalat subuh, dan menyanjung mereka yang menjaganya. Rasullullah bersabda: "Dua rakaat fajar (shalat sunnah sebelum subuh) lebih baik dari dunia dan seisinya" (HR. Muslim) "Dan jika mereka mengetahui apa yang tersimpan di dalam shalat subuh dan isya’ maka mereka akan mendatanginya walau dengan merangkak" (HR. Bukhari), Lalu…….. APA YG MENGHALANGI KITA SHOLAT SUBUH DI MASJID ? Shalat subuh merupakan sumber dari segala sumber cahaya di Hari Kiamat. Di hari itu, semua sumber cahaya di dunia akan dipadamkan ! Kecuali Cahaya Subuh Berjamaah yang diberikan kepada orang-orang Mukmin. Rasullullah bersabda: "Berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang banyak berjalan dalam kegelapan (subuh dan Isya’) menuju masjid dengan cahaya yang sangat terang pada hari kiamat" (HR. Abu Dauwud, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah). Seandainya.....! Ya ini seandainya...! Ada seorang kaya raya berjanji akan memberi anda uang setiap hari pada pukul empat pagi sebesar 10 juta rupiah jika anda datang tepat waktunya, apakah anda mendatanginya? Kalau seandainya anda datang menjemput uang tersebut tiap hari, maka dalam 1 tahun Anda akan mendapat 3650 juta atau Rp 3,65 Miliar selama setahun. Sekarang, MOHON MENJAWAB DENGAN JUJUR ! Apakah ANDA BAHAGIA, MEMBAWA UANG Rp 3,65 MILIAR, MASUK KE LIANG LAHAT tetapi ANDA TIDAK SHOLAT SEKALI SAJA ? Ataukah LEBIH UTAMA MANA bila anda masuk ke liang lahat dengan MEMBAWA PAHALA 365 SHOLAT SUBUH BERJAMAAH DI MASJID, tanpa uang serupiah pun ? Padahal Rasulullah menyatakan bahwa 2 rakaat sebelum fajar lebih baik dari pada dunia beserta isinya. Apalagi bila sholat subuh berjamaah di Masjid ! Apa yang menyebabkan menunda-nunda pelaksanaan shalat subuh berjamaah di masjid. ? Apa karena KESOMBONGAN ! Atau tidak yakin KEBENARAN HADIS NABI TENTANG SHOLAT SUBUH DI MASJID ? Apakah menunggu sampai ajal menjemput ? Turki telah menjadi contoh yang nyata, bahwa sholat Subuh Berjamaah di Masjid memberi KEBERKAHAN ! Kita tidak perlu malu meniru Turki ! Mari Menggalakkan Sholat Subuh Berjamaah di Masjid In syaa Allah Ummat Islam Indonesia akan mengalami KEJAYAAN ..! Semoga menjadi bahan renungan 70 TAHUN INDONESIA MERDEKA
2015.08.21 - 02:44:07
[ Video ]
2015.08.21 - 02:48:22
Renungan Keluarga Sakinah PENGARUH TABIAT ISTERI TERHADAP CARA SUAMI MENCARI NAFKAH Posted by: Andy Syauqi in Aa Gym Hasan al-Bashri berkata: “Aku datang kepada seorang pedagang kain di Mekkah untuk membeli baju, lalu si pedagang mulai memuji-muji dagangannya dan bersumpah, lalu akupun meninggalkannya dan aku katakan tidaklah layak beli dari orang semacam itu, lalu akupun beli dari pedagang lain.” Dua tahun setelah itu aku berhaji dan aku bertemu lagi dengan orang itu, tapi aku tidak lagi mendengarnya memuji-muji dagangannya dan bersumpah, Lalu aku tanya kepadanya: ”Bukankah engkau orang yang dulu pernah berjumpa denganku beberapa tahun lalu?” Ia menjawab : “Iya benar” Aku bertanya lagi: ”Apa yang membuatmu berubah seperti sekarang? Aku tidak lagi melihatmu memuji-muji dagangan dan bersumpah!” Ia pun bercerita: ”Dulu aku punya istri yang jika aku datang kepadanya dengan sedikit rizki, ia meremehkannya dan jika aku datang dengan rizki yang banyak ia menganggapnya sedikit. Lalu Allah mewafatkan istriku tersebut, dan akupun menikah lagi dengan seorang wanita. Jika aku hendak pergi ke pasar, ia memegang bajuku lalu berkata: ’Wahai suamiku, bertaqwalah kepada Allah, jangan engkau beri makan aku kecuali dengan yang thayyib (halal). Jika engkau datang dengan sedikit rezeki, aku akan menganggapnya banyak, dan jika kau tidak dapat apa-apa aku akan membantumu memintal (kain)’.” Masya Allah… Milikilah sifat Qana’ah -suka menerima- / jiwa selalu merasa cukup. Biasanya Wanita (Istri) sering TERJEBAK pada KEINGINANnya untuk terlihat Cantik dengan Pakaian yang Serba Mahal. Janganlah menjadi jurang dosa bagi Suamimu. Wanita shalihah akan mendorong Suaminya kepada kebaikan, keta’atan sedangkan wanita kufur akan menjadi pendorong bagi suaminya untuk berbuat dosa, kemaksiatan. CUKUPKAN DIRI DENGAN YANG HALAL DAN BAIK. Ukuran Rizki itu terletak pada keberkahannya, bukan pada jumlahnya. [Kitab al-Mujaalasah wa Jawaahirul ‘Ilm (5/252) karya Abu Bakr Ahmad bin Marwan
2015.08.22 - 02:20:48
La Tahzan.... JANGAN BERSEDIH Jangan kau tangisi “seseorang” yang tidak pernah memperdulikanmu.. Jangan kau tangisi “seseorang” yang tidak pernah menghargaimu, yang menyepelekan niat baikmu, yang merendahkanmu, yang mengkhianati kepercayaanmu, yang mengingkari janjinya kepadamu, dan menganiaya batinmu.. Jangan kau sesali semua yang telah terjadi.. Ingatlah.. Allah Maha Adil.. Dialah hakim yang paling bijaksana di seluruh alam semesta.. Serahkanlah orang yang telah mendzalimi dirimu kepada Nya.. Mintalah keadilan darinya, jangan dari “seseorang” itu yang telah berbuat tidak adil kepadamu.. Percayalah pada Nya.. Allah tidak tidur.. Dia mengetahui semua hal yang terjadi pada hambanya.. Dia mengerti apa yang kau rasakan.. Dia memahami apa yang menjadi jeritan hatimu.. Allah melihat kita, mendengar pembicaraan kita, menolong kita atas musuh kita, memudahkan keinginan kita, dan memberikan jalan keluar atas ganguan ketenteraman hati kita.. Janganlah kamu bersedih, sesungguhnya Allah selalu bersama kita (QS.At Taubah : 40) Jangan pernah mengingat apa yang telah terjadi.. Yang lalu biarkanlah berlalu.. Biarlah hidup ini berjalan dengan apa adanya.. Jangan kau hancurkan masa depanmu.. Janganlah kau terpuruk dalam nestapa, karena sungguh itu tiada berguna.. Sambutlah hari esok dengan senyuman.. Percayalah, di sekelilingmu banyak yang menyayangimu.. Yang mencintaimu.. Yang memperdulikanmu.. Jangan kau buang waktumu dengan memikirkan hal-hal yang tidak berguna.. Memikirkan “seseorang” yang tidak pantas kau pikirkan.. Dunia ini bagaikan roda yang berputar.. Tidak selamanya orang akan selalu mengalami suka, tanpa mengalami duka.. Ataupun sebaliknya.. Tak ada kebahagian tanpa adanya kesedihan.. Tak ada kesedihan tanpa adanya kebahagiaan.. Pasrahkanlah dirimu kepada Nya.. “Ya Allah.. Jadikanlah diriku termasuk dalam golongan orang-orang yang sabar.. Tabahkanlah hatiku, Ya Rabb dalam menghadapi semua cobaan ini.. Permudahkanlah hal ini bagiku, berikanlah jalan keluar bagiku dan dengarkanlah permohonanku.. Amin Ya Rabbal Alamin..”
2015.08.23 - 05:04:56
2015.08.23 - 08:43:00
MENDIDIK ANAK MERAIH SUKSES KELUARGA Posisi anak dalam keluarga ada dua. Pertama, sebagai penyambung generasi. Sebagai penyambung generasi, anak menjadi pewaris karya yang dihasilkan orang tuanya dan penyejuk jiwa orang tuanya Yang kedua, sebagai pelanjut tugas dan cita-cita orang tuanya. Perlakuan orang tua terhadap anaknya sangat dipengaruhi oleh dua faktor. Pertama, faktor harapan dan cita-cita berkeluarga kedua orang tuanya. Cita-cita adalah harapan tertinggi yang sangat ingin diraih yang diupayakan dengan rencana dan segala kemampuan yang paling maksimal. Sebab, membentuk keluarga bukanlah tujuan, tapi sarana untuk mencapai sebuah tujuan. Karena itu, pastikan Anda tidak salah dalam menetapkan cita-cita berkeluarga. Faktor yang kedua adalah kesadaran untuk melaksanakan tugas terpenting dalam berkeluarga. Apakah tugas terpenting dalam berkeluarga itu? Allah SWT menyebebutkan dalam QS. At-Tahrim (66): 6, “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan bebatuan; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar dan keras, mereka tidak mendurhakai Allah dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan-Nya.” Jadi, keluarga sukses adalah keluarga yang di dunia berhasil menjalankan misi sebagai pemimpin orang yang bertakwa, dan di akhirat berhasil mencapai visinya terbebas dari neraka. Inilah makna dari doa yang kita pinta: "rabbana aatinaa fiid dunya hasanah wa fiil akhirati hasanah wa qinaa ‘adzaaban naar." Ya Tuhan kami, berilah kami kebahagiaan di duniah dan kebahagiaan di akhirat; dan jauhkan kami dari api neraka. Allah swt. berfirman, “Maka barangsiapa yang telah dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah sukses.” [QS. Ali Imran (3): 185] Untuk meraih kesuksesan dalam berkeluarga, posisi anak menjadi penting. Jadikan anak sebagai aset penting untuk meraih sukses keluarga. Perlakukan dan persiapkan mereka agar mampu menjadi pemimpin umat dan bangsa; perlakukan dan bekali mereka agar mampu menjadi penyelamat orang tua dan keluarganya dari neraka. Ada dua ciri yang menandakan bahwa Anda telah merasakan anak Anda adalah aset penting keluarga, yaitu: 1. Jika ada rasa khawatir jika anak yang dititipkan Allah kepada Anda tidak menjadi seperti yang diamanahkan. 2. Jika ada rasa cemas jika anak yang sebagai modal berharga untuk meraih sukses keluarga menjadi sia-sia tidak berguna. Allah swt. pun menyuruh kita, orang tua, punya rasa khawatir terhadap anak-anak kita. “Dan hendaklah takut (cemas) orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap keadaan mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.” [QS. An-Nisa (4): 9] Di ayat itu juga Allah swt. memberi resep kepada kita agar tidak meninggalkan anak-anak yang lemah. Resepnya adalah tingkatkan kapasitas moral kita dengan bertakwa kepada Allah, menambah kapasitas konsepsional kita sehingga kita mampu berkata yang benar (qaulan sadiidan), dan perbaiki kualitas amal kita (tushlihu’ ‘amal). [Lihat QS. Al-Ahzab (33): 70-71] Resep itu harus dilakukan secara bersama-sama dalam keluarga, bukan sendiri-sendiri. Ini terlihat dari ayat itu ditulis Allah swt. dengan bentuk jamak. Jadi klop dengan prinsip ta’awun alal birri wat taqwa (tolong menolong dalam ketakwaan) dan al-mu’minuna wal mu’minaat ba’duhum auliyaa’u ba’d (lelaki yang beriman dan wanita yang beriman mereka satu sama lain saling bantu-membantu). Step to step-nya seperti ini. Mulailah kedua orang tua, yaitu kita, memperbaiki diri. Lalu, hadirkan untuk anak Anda lingkungan terbaik dan hindarkan mereka dari lingkungan yang merusak. Beri mereka makanan yang terjamin gizi dan kehalalannya. Berikan pendidikan yang berkualitas sesuai dengan visi dan misi keluarga. Setelah itu, bertawakallah kepada Allah swt. dan doakan selalu anak Anda. Dalam memberikan pendidikan kepada anak, yang harus menjadi titik tekan adalah: 1. Mengikatnya dengan (suasana) Al-Qur’an 2. Menjadikannya terus menerus merasa dalam pengawasan Allah swt. 3. Menumbuhkan cinta kepada Nabi saw., keluarga dan para sahabatnya. Menjadikan mereka sebagai sumber panutan dan rujukan hidup 4. Membiasakannya mencintai segala hal yang diridhai Allah; dan menjadikanya benci terhadap yang dimurkai Allah. 5. Membekalinya dengan keterampilan memimpin dan berjuang. 6. Membekalinya dengan keterampilan hidup. 7. Membekalinya dengan keterampilan belajar. 8. Menjadikannya mampu menggunakan berbagai sarana kehidupan (sain dan teknologi). (Sumber: dakwatuna.com)
2015.08.24 - 04:15:37
"THE BLIND SPOT" Semua petinju profesional memiliki pelatih. Bahkan, petinju legendaris sehebat Moh. Ali sekalipun juga memiliki pelatih. Yaitu Angelo Dundee yang membantu Ali menjadi Juara dunia 3 kali. Padahal jika mereka berdua disuruh bertanding, sangat jelas Angelo Dundee tidak akan pernah menang. Mungkin kita bertanya-tanya, mengapa Moh. Ali butuh pelatih kalau jelas dia pasti menang melawan pelatihnya? Ketahuilah bahwa Moh. Ali butuh pelatih bukan karena pelatihnya lebih hebat, tapi karena ia membutuhkan seseorang untuk melihat hal-hal yang "TIDAK DAPAT DIA LIHAT SENDIRI" Hal yang tidak dapat kita lihat dengan mata sendiri itu yang disebut: "BLIND SPOT" atau "TITIK BUTA". Kita hanya bisa melihat "BLIND SPOT" dengan bantuan orang lain. Dalam hidup, kita butuh seseorang untuk mengawal kehidupan kita, sekaligus untuk mengingatkan kita seandainya prioritas hidup kita mulai bergeser. Kita butuh orang lain YANG: ¤ Menasihati, ¤ Mengingatkan, bahkan..... ¤ Menegur jika kita mulai melakukan sesuatu hal yang keliru, yang mungkin tidak kita sadari. Kita butuh KERENDAHAN HATI untuk: ¤ Menerima kritikan, ¤ Menerima nasihat, dan ¤ Menerima teguran....... itulah yang justru menyelamatkan kita. Kita bukan manusia sempurna. Jadi, biarkan orang lain menjadi "mata" kita di area 'Blind Spot' kita, sehingga KITA BISA MELIHAT apa yang TIDAK BISA KITA LIHAT dengan 'pandangan' kita sendiri... Mari kita saling nasehat menasehati dalam kebaikan ...
2015.08.25 - 03:12:04
Ingin TERKABUL ubahlah CARA BERDOA-Mu Pada saat masih sekolah, semua tentu pernah mengalami, ada sebuah percobaan menarik yang menggunakan garputala. Dua buah garputala (A & B) dihadap-hadapkan. Seorang siswa diminta untuk memukul garputala A. Sementara siswa lainnya mengamati apa yang terjadi dengan garputala B. Pada saat percobaan ada banyak kawan yang sangat takjub melihatnya, bagaimana tidak, 2 garputala terpisah beberapa cm, tapi saling menggetarkan. Garputala A yang dipukul akan bergetar, sekaligus menggetarkan garputala B. Ada yang lebih mengesankan pada saat jumlah garputala ditambah. Bunyinya saling menguat dan terdengar semakin keras. Seluruh siswa, yang mengikuti percobaan jadi bertanya-tanya, mengapa hal seperti ini bisa terjadi? Guru sains menjelaskan bahwa garputala A & B itu bisa saling menggetarkan, karena keduanya memiliki frekuensi sama. Semakin banyak garputala (frekuensi sama) ditambahkan, makin keras bunyi yang dihasilkan. Penjelasan sang guru bertahun-tahun lalu itu memotivasi setiap muridnya untuk menyelidiki lebih jauh. Hikmahnya apa, ooh..... ternyata tidak hanya garputala, namun seluruh isi alam semesta ini akan saling menggetarkan, apabila memiliki frekuensi sama. Ya... Seluruh isi alam semsesta akan bergetar, apa pun dan siapa pun ITU. Apabila kita berpikir atau berniat baik, maka kita akan mengirim pikiran atau niat baik ini ke seantero alam semesta. Kita akan getarkan pikiran atau niat baik lainnya yang ada di sudut mana pun di alam ini, inilah sunatullah-ITU Sebaliknya, apabila kita berpikir atau berniat jahat, maka kita akan mengirim pikiran atau niat jahat ini ke seantero alam semesta. Kita akan menggetarkan pikiran atau niat jahat lainnya yang ada di sudut mana pun di alam semesta ini. Itulah mengapa saat kita berpikir atau berniat baik, kita akan dijumpai atau didekati oleh orang yang berpikiran sama, pada saat yang sama akan didekati atau didoakan oleh para malaikat pembawa Rahmah. Sebaliknya, saat kita berpikir atau berniat jahat, kita akan dijumpai atau didekati iblis, syaitan, dan seluruh bala tentaranya, Begitulah hukumnya "Saling Menggetarkan", Hukum ini yang dimanfaatkan para pelaku santet, guna-guna dan semacamnya. Tapi tenang dan ndak usah risau, selama frekuensi kita tidak sama dengan frekuensi penyantet, maka akan baik-baik saja, tidak akan nyambung, karena itu jangan ragu, jangan bingung dengan segala hal yang berkaitan dengan santet, karena ragu dan bingung akan bisa menjadi penghantar frekuensi santet. Karena itu berdoalah yang BAIK, agar kamu dapat "Menggetarkan" seluruh Kebaikan. Namun, renungkanlah.. berapa banyak dari kita yang berdoa seperti ini, “Tuhan… berilah SAYA ini… berilah SAYA itu...!.” Sadar ataupun tidak, banyak diantara kita yang berdoa seperti itu. Sebenarnya berdoa seperti itu tidak salah, tapi perlu diluruskan agar tidak menjadi Egois dalam Berdoa. Secara operasional, kita jangan terlalu banyak berdoa untuk dirimu sendiri. Karena kalau kita hanya berdoa untuk diri sendiri, maka kita tidak pernah menggetarkan yang ada di luar sana. Padahal diluar sana ada banyak kebaikan yang dapat kita getarkan dan gerakkan untuk kemaslahatan Kita bersama. Ubahlah cara berdoamu, berdoalah buat kedua orangtuamu, kerabatmu, sahabat-sahabatmu teman ataupun tetanggamu. Kirimkanlah doa-doamu kepada guru-gurumu, murid-muridmu, kepada siapa pun yang dikenal maupun tidak atau bahkan krimkan doamu kepada orang-orang yang menfitnahmu atau memusuhimu. Seyogyanya kita perlu mengerti apa yang sebenarnya terjadi? Semua bergetar dan bergerak. Sebaiknya, apabila kita berdoa bukan hanya untuk diri sendiri, tapi berdoalah untuk orang lain, dengan cara seperti itu kita akan didoakan kembali oleh orang lain dan malaikat. Apa doa malaikat untuk kita? Simak hadist ini: "Apabila seorang muslim sedang berdoa untuk saudara-saudaranya di luar sepengetahuan yang didoakan, maka doanya mustajabah (terkabul). Di atas kepala orang yang berdoa itu ada malaikat yang ditugaskan untuk 'mengamini' doa yang dipanjatkan." (HR.Muslim) Untuk itu, berdoalah kepada siapapun, tanpa sepengetahuan orangnya, begitu kita telah mengubah doa kepada orang lain, maka doa itu akan dikabulkan untuk diri yang berdoa, inilah bagian dari bentuk prinsip berbagi, kalau kita berbagi manfaat dengan orang lain, maka diri kita akan mendapat manfaat yang lebih baik. Karena itu tidak bisa dibayangkan kalau kita semua saling mendoakan yang baik-baik buat siapa pun. Bukankah negeri dan alam semesta ini akan dipenuhi dan diliputi oleh gelombang frekuensi yang baik dan damai.? Bukankah frekuensi baik ini akan menarik dan menggetarkan semua frekuensi Rahmat dan frekuensi Kasih Sayang dari Allah Rabbul Izzati? Semoga sahabat-sahabatku semua selalu dilimpahi berkahNya. Selamat berbagi manfaat dan kebaikan..!
2015.08.26 - 03:15:00
Ya Allah ... Ya Kariim... Ya Rahmaan ... Ya Rahiim ... Muliakanlah anakku ini dengan izzah-Mu ... Mudahkanlah segala urusannya dengan pertolongan-Mu ... Hapuslah kesalahannya dengan ampunan-Mu ... Terangi wajahnya dengan cahaya-Mu ... Tinggikan derajatnya dengan kesempurnaan-Mu ... Dan jadikan keluarganya sebagai keluarga yang sakinah, mawadah, warohmah. Amin Ya Robbal Alamin. Untuk MAMA TITI "SELAMAT ULANG TAHUN"
2015.08.27 - 01:35:30
Renungan Kesehatan OBAT NYAMUK Karyawan Baygon Menulis Ini Untuk Anda, buat pengetahuan seluruh keluarga nihh....... 📖 Dari si penulis yang kerja di Baygon. Mudah2an artikel dibawah ini bisa bermanfaat.. 📡.......... Agak ragu saya menulis artikel ini karena menyangkut pekerjaan yang saya geluti. Tapi sebagai orang yang sedikit banyak tahu saya merasa berdosa bila tidak menyampaikannya. Silakan diforward bila perlu... 💊Seberapa sering anda memakai obat nyamuk? Apa mereknya? Apa jenisnya? Ampuhkah? Berapa harganya? Itulah pertanyaan yang sering mucul tentang obat nyamuk. Tapi, berapa banyak yang bertanya: AMANKAH? 📩Saya harus bilang bahwa saat ini boleh dibilang tidak ada satu pun obat nyamuk di Indonesia yang benar2 ampuh dan AMAN. Prinsip dasar yang harus dipahami semua orang ketika menggunakan obat nyamuk adalah bahwa zat yang dipakai itu RACUN, dan tidak ada racun yang benar2 aman. 📺Saya sedih melihat iklan2 di TV dan media lain yang menyesatkan. Tahukah iklan Baygon terbaru tentang Baygon biru yang tidak bikin batuk or wanginya segar? Itu iklan yang keterlaluan dan sangat menyesatkan, karena seolah2 dengan menggunakan Baygon biru kita boleh tetap berada di ruangan saat penyemprotan terjadi. Saya sudah protes Intern tapi tidak serius ditanggapi. 💉Baygon mengandung 2 racun utama, yaitu Propoxur dan transfluthrin. PROPOXUR adalah senyawa karbamat (senyawa antaranya, MIC, pernah menewaskan ribuan orang dan menyebabkan kerusakan syaraf ratusan ribu orang lainnya dalam kasus Bhopal di India) yang telah dilarang penggunaannya di luar negeri karena diduga kuat sebagai zat karsinogenik. Sedangkan TRANSFLUTHRIN relatif aman hingga saat ini. Saya pernah kerja di pabrik propoxur for more than 1.5 years so I know much about this. Saya juga pernah "mabuk" propoxur karena menyentuhnya dengan tangan yang sudah menggunakan sarung tangan... 7 hari panas dingin gak keruan. Kalau yang lain bagaimana? HIT yang promosinya sebagai obat nyamuk ampuh dan murah memang benar, bahkan sedikit lebih ampuh dari Baygon, tapi sangat berbahaya karena bukan hanya menggunakan Propoxur, tapi juga DDVP atau dichlorvos-zat turunan chlorine yang sejak puluhan tahun dilarang penggunaannya di dunia. Murah tapi berbahaya. Pilih mana? Sedangkan obat nyamuk lain seperti Baygon tutup hijau, Vape, Raid dan Mortein memang non-propoxur dan non-DDVP, tapi keampuhannya sangat diragukan. Mereka hanya efektif melawan nyamuk Aedes, tapi berantakan saat melawan nyamuk Culex sp (ini nyamuk malam yang sering gangguin kita). ♨Wangi pada obat nyamuk aerosol maupun semprot semestinya justru menjadi indikasi bahwa kita tidak boleh berada di ruangan tsb selama bau masih tercium, kurang lebih selama 1 jam..... Obat nyamuk tipe lain bagaimana? SAMA SAJA. 🌀Obat nyamuk bakar jelas menghasilkan asap dan racun, jenis electrik pun tetap menghasilkan racun (HIT bahkan menggunakan propoxur untuk obat nyamuk elektriknya) . Penggunanaan obat nyamuk dengan cara dibakar atau dengan listrik harus dalam ruangan dengan sirkulasi udara yang baik, tidak boleh dalam ruangan tertutup karena racun dan asap yang dihasilkan akan mengurangi proporsi kandungan oksigen dalam ruangan. ⚠Kalau reppelent atau penolak nyamuk seperti Autan, Sari Puspa/Soffell, atau Lavender gimana? For your info: Ketiganya mengandung racun bernama Diethyltoluamide atau DEET. DEET ini sangat korosif. Autan tidak dapat disimpan dalam wadah plastik PVC atau besi karena dalam hitungan minggu akan mengikis lapisannya. Bayangkan bila itu kena kulit kita? Jadi, sekali lagi telah terjadi pembohongan publik lewat iklan anti nyamuk yang lembut bagi kulit. Mana mungkin zat yang jelas2 merusak kulit dapat merawat kulit. Bahkan setelah ditambahi embel2 menggunakan Aloe Vera atau zat pelembab lain, tetap saja berbahaya. Jangan gunakan pada kulit yang sensitif atau anak di bawah usia 2 tahun.. 👍Jadi, gimana? Back to nature, kalau malam pakai kelambu. Kalau siang pakai tangan or raket listrik. Obat nyamuk hanya digunakan bila gangguan memang sudah tak terkendali atau melebihi batas toleransi dan GUNAKAN DENGAN CARA YANG AMAN... Jangan pernah berfikir racun itu aman..... OBAT NYAMUK SEREH Musim panas dan musim hujan, nyamuk selalu ada, apalagi musim hujan adalah musim kawin bagi nyamuk... nah kalo kita pake obat nyamuk bakar dan semprot tetap aja efeknya gak bagus buat pernafasan... nah kita akan memberikan tips yang aman dan segar dan HEMAT tanpa harus keluar uang banyak.... Caranya: 1. Ambillah beberapa batang sereh 2. Potonglah batang batang sereh tadi jadi bagian tipis tipis 3. Setelah dipotong, pindahkan ke wadah, bisa piring kecil atau apa aja yang bisa... 4. Kemudian letakkanlah wadah yang berisi potongan sereh tadi dibawah tempat tidur atau dimana tempat yang banyak nyamuk. 5. Di jamin nyamuk lari.. dan ruangan jadi segar beraroma sereh... sereh tahan berbulan bulan, semakin kering semakin bagus.... Info: Sewaktu kita mau Ngepel Lantai, Tuang secukupnya Minyak Sereh pada timba pengepel. Boleh juga Minyak Sereh di campur air untuk di semprotkan ke seluruh ruang Rumah. Untuk mengusir Nyamuk yang bersarang di sudut² Rumah. Minyak Sereh[truncated by WhatsApp]
2015.08.27 - 01:36:37
Amin
2015.08.27 - 01:39:51
Matur suwun yang kung
2015.08.27 - 01:39:58
APOTIK ISLAMI DAFTAR OBAT : 1. Sering sakit : silahkan puasa 2. Wajah gelap : sholat tahajud 3. Hati sempit : baca al Qur'an 4. Susah bahagia : sholat tepat waktu 5. Emosi melulu : wudhu dan istigfar 6. Gelisah : banyak doa dan olahraga 7. Tertekan : baca "lahaula walaquwwata illa billah" 8. Kurang berkah rezekinya : lirik yang hallal saja 9. Miskin melulu : bersedekah 10. Bingung berbuat baik : bagikan status ini. Semoga yang membagikan meningkatkan taqwa dan tawakkal kepada Allah agar mendapat rezeki dari arah yang tanpa disangka sangka.
2015.08.27 - 01:40:42
TIGA DOA UNIK Al Qur’an sering memberikan pelajaran kepada kita melalui kisah. Tentu, kisah yang dipaparkan dalam Al Qur’an adalah kisah nyata. Diantara kisah-kisah itu, ada kisah tiga doa unik yang langsung dikabulkan oleh Allah. Doa apa, dipanjatkan oleh siapa, mengapa unik dan bagaimana langsung dikabulkan Allah? Mari kita simak. 1. Doa Nabi Ayyub Kisah doa Nabi Ayyub ini disebutkan dalam Surat Al Anbiya’ ayat 83-84. وَأَيُّوبَ إِذْ نَادَى رَبَّهُ أَنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ . فَاسْتَجَبْنَا لَهُ فَكَشَفْنَا مَا بِهِ مِنْ ضُرٍّ وَآَتَيْنَاهُ أَهْلَهُ وَمِثْلَهُمْ مَعَهُمْ رَحْمَةً مِنْ عِنْدِنَا وَذِكْرَى لِلْعَابِدِينَ “Dan (ingatlah kisah) Ayyub, ketika ia berdoa kepada Tuhannya: “(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah disentuh bahaya (musibah/penyakit) dan Engkau adalah Tuhan yang Maha Penyayang di antara semua penyayang. Maka Kamipun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadaya dan Kami lipatgandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah” (QS. Al Anbiya’ : 83-84) Di mana uniknya doa ini? Nabi Ayyub diuji oleh Allah selama tujuh tahun. Ia yang semula kaya raya tiba-tiba jatuh sakit. Karena sakit, ia tak dapat lagi bekerja dan kekayaannya yang bersumber dari bidang pertanian-peternakan itu pun akhirnya habis. Penyakitnya tergolong penyakit yang menular sehingga masyarakat mengusirnya dengan alasan tidak mau tertular. Penyakit itu pun lalu menulari anak-anak Nabi Ayyub. Satu per satu tertular, sakit, akhirnya meninggal. Hingga seluruh anaknya yang berjumlah sembilan itu pun meninggal. Nabi Ayyub baru berdoa ketika mengetahui istrinya menjual rambutnya hingga gundul. Sebelumnya ia bekerja sebagai pembantu agar Ayyub dan dirinya bisa makan. Namun karena pekerjaan itu tak ada lagi, ia menjual rambutnya tanpa sepengetahuan Ayyub. Begitu Ayyub tahu istrinya menjual rambut demi mendapatkan makanan, ia pun berdoa. Dan lebih unik lagi, doa ini sama sekali tidak ada lafadz meminta. Ia hanya mengadu, bahwa dirinya sedang tersentuh musibah. Doanya juga pendek, meskipun musibahnya panjang. Setelah Ayyub berdoa, Allah kemudian mengabulkan doa ini dengan segera. Ia kembali sehat. Hartanya kembali banyak. Dan mereka berdua kembali memiliki anak yang jumlah dan jenis kelaminnya sama dengan anak-anak sebelumnya; sembilan putri. 2. Doa Nabi Yunus Kisah doa Nabi Yunus ini disebutkan dalam Surat Al Anbiya’ ayat 87-88. وَذَا النُّونِ إِذْ ذَهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ أَنْ لَنْ نَقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادَى فِي الظُّلُمَاتِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ . فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَنَجَّيْنَاهُ مِنَ الْغَمِّ وَكَذَلِكَ نُنْجِي الْمُؤْمِنِينَ “Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus) ketika ia pergi dalam keadaan marah lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap: ‘Tiada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim’. Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman” (QS. Al Anbiya’ : 87-88) Kondisi sangat gelap yang dimaksud ayat ini adalah, Nabi Yunus ditelan ikan Hiu. Berada di dalam perut ikan hiu di dalam lautan yang gelap adalah kegelapan yang teramat sangat. Pada saat itulah ia berdoa, dengan doa yang unik. Tidak ada lafadz minta dikeluarkan dari perut ikan Hiu, tetapi Nabi Yunus hanya bertauhid, menyucikanNya dan mengakui kesalahannya. Fastajabnaa lahu, maka Allah pun mengabulkan doa itu. 3. Doa Nabi Zakaria Kisah doa Nabi Zakaria ini disebutkan dalam Surat Al Anbiya’ ayat 89-90. وَزَكَرِيَّا إِذْ نَادَى رَبَّهُ رَبِّ لَا تَذَرْنِي فَرْدًا وَأَنْتَ خَيْرُ الْوَارِثِينَ . فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَوَهَبْنَا لَهُ يَحْيَى وَأَصْلَحْنَا لَهُ زَوْجَهُ إِنَّهُمْ كَانُوا يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَبًا وَرَهَبًا وَكَانُوا لَنَا خَاشِعِينَ “Dan (ingatlah kisah) Zakaria, tatkala ia menyeru Tuhannya: ‘Ya Tuhanku janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkaulah Waris yang Paling Baik” Maka Kami memperkenankan doanya dan Kami anugerahkan kepadaNya Yahya dan Kami jadikan istrinya dapat mengandung. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu’ kepada kami” (QS. Al Anbiya’ : 89-90) Kisah doa Nabi Zakariya ini tak kalah ajaib. Usianya sudah mencapai 80 tahun dan istrinya mandul, namun Allah mengabulkan doa Nabi Zakariya. Allah memberinya putra lengkap dengan namanya Yahya, dengan cara ashlahnaa lahu zaujah, memperbaiki rahim istrinya. Uniknya, doa Nabi Zakariya juga tidak secara langsung meminta anak, tetapi ia meminta tidak dibiarkan hidup sendiri. Hari ini kita banyak berdoa, doa kita bahkan panjang-panjang. Namun, kadang banyak yang mengeluh doa itu tidak juga terkabul. Maka kita perbaiki iman kita, kita perbaiki ibadah kita, dan yakinlah Allah akan mengabulkan doa kita. Apalagi apa yang kita minta tidaklah lebih ajaib dari musibah Nabi Ayyub, tidak lebih ajaib terselamatkannya Nabi Yunus, tidak lebih ajaib dari anak yang diminta Nabi Zakariya saat ia telah lanjut usia. Dan kita perlu tahu, lafadz doa tidak harus detail dan terang-terangan seperti apa yang kita minta, karena Allah mengetahui apa yang kita inginkan dan apa yang sesungguhnya kita butuhkan. Wallahu a’lam bish shawab. [Kisahikmah.com, disarikan dari pengajian KH. Farid Dhofir, Lc, M.Si]
2015.08.28 - 02:16:02
Renungan Keluarga Sakinah SUAMI YANG MENCIUM BAU SURGA Saya terima nikahnya.... binti.... dengan mas kawin......di bayar tunai....”. Singkat, padat dan jelas. Tapi tahukah makna “perjanjian atau ikrar” tersebut? Itu yang tersurat. Tetapi apa pula yang tersirat? Yang tersirat ialah : ”Maka aku tanggung dosa-dosanya si dia (perempuan yang ia jadikan istri) dari ayah dan ibunya. Dosa apa saja yang telah dia lakukan. Dari tidak menutup aurat hingga ia meninggalkan sholat. Semua yang berhubungan dengan si dia (perempuan yang ia jadikan istri), aku tanggung dan bukan lagi orang tuanya yang menanggung. Serta akan aku tanggung semua dosa calon anak-anakku”. Juga sadar, sekiranya aku gagal dan aku lepas tangan dalam menunaikan tanggung jawab, maka aku fasik, dan aku tahu bahwa nerakalah tempatku karena akhirnya isteri dan anak-anakku yg akan menarik aku masuk kedalam Neraka Jahanam... dan Malaikat Malik akan melibas aku hingga pecah hancur badanku. Akad nikah ini bukan saja perjanjian aku dengan si isteri dan si ibu bapa isteri, tetapi ini adalah perjanjian langsung kepada ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala. "Jika aku GAGAL (si suami), maka aku adalah suami yang fasik, ingkar dan aku rela masuk neraka. Aku rela malaikat menyiksaku hingga hancur tubuhku”. (HR. Muslim) -------------------------- Duhai para istri... Begitu beratnya pengorbanan suamimu terhadapmu. Karena saat Ijab terucap, Arsy-Nya berguncang karena beratnya perjanjian yang dibuat olehnya di depan ALLAH, dengan disaksikan para malaikat dan manusia. Maka andai saja kau menghisap darah dan nanah dari hidung suamimu, maka itupun belum cukup untuk menebus semua pengorbanan suami terhadapmu... Subhanallah.. Beratnya beban yang di tanggung suami. Bukankah untuk meringankan tanggung jawabnya itu berarti seorang istri harus PATUH kepada suami, menjalankan perintah ALLAH dan menjauhi larangan-Nya? Juga mendidik putra-putri kita nanti agar mengerti tentang agama dan tanggung jawab. Semoga kita semua menjadi orang tua yang dapat memberikan yang terbaik untuk anak-anak kita kelak dengan agama dan cinta kasih sehingga tercipta keluarga kecil yang sakinah, mawaddah, dan warahmah. Aamin Yaa Rabbal'alaminn... Sahabat .... Semoga kita selalu dalam lindungan-Nya yang dilimpahkan kesehatan, kebahagiaan, keselamatan dan kemudahan untuk selalu beribadah kepada-Nya.. "Ya Allah, muliakanlah sahabat-sahabat kami, Berikanlah kami pasangan yang setia, mewujudkan keluarga sakinah mawaddah warahmah. Kelak masukkanlah kami disurga yang terindah.. "Aamiin Ya Robbal 'Alamin Rasulallah SAW bersabda : "Barang siapa yang menyampaikan 1 (satu) ilmu saja dan ada orang yang mengamalkannya, maka walaupun yang menyampaikan sudah tiada (meninggal dunia), dia akan tetap memperoleh pahala." (HR. Al-Bukhari) Subhanallah Semoga kita dapat mengambil pengetahuan bermanfaat yang bernilai ibadah lewat tulisan ini dan mengamal kan dalam kehidupan sehari - hari. Aamiin .
2015.08.29 - 04:48:17
La Tahzan MENGHADAPI KESULITAN Larut dalam kesedihan tidak akan membawa perubahan apa pun. Kesedihan tak bisa mengubah keadaan. Kegelisahan tidak akan menaikkan nilai tukar rupiah. Duka tidak akan mampu mengurangi jumlah PHK. Kesedihan hanya membuat jiwa merana. Gelisah hanya membuat pikiran tertekan. Kekhawatiran yang tak beralasan hanya mengundang sakit dan kelemahan. Daripada waktu tersita untuk bersedih, hamparkan sajadah dan tunaikan shalat sunnah. Ikhlaskan niat menghambakan diri kepadaNya dan akan kau rasakan lapangnya dada dan luasnya rahmat Allah Azza wa Jalla. Hayati setiap takbir yang terucap, bahwa Allah Maha Besar. Segala masalah di dunia tak ada yang besar bagiNya. Bahkan dunia itu sendiri bukan sesuatu yang besar di hadapan kekuasaan-Nya. Bawa seluruh jiwa berdialog melalui ayat-ayatNya. Hadirkan rasa ketika melafalkan seluruh tasbih, tahmid dan lafadz-lafadz doa. Nikmati ketundukan dalam ruku’ tanpa keterpaksaan. Pasrahkan diri dalam sujud dan letakkan segala beban yang kau rasakan. Seperti bumi yang mampu menyerap air hujan, penyerahan diri akan mengosongkanmu dari segala jerih-letih. Duduklah bersimpuh menghadapNya, tundukkan hati dan kepala, tengadahkan tangan dan panjatkan doa. Kau tidak sedang memberitahu Yang Maha Tahu, namun kau mengadukan segala yang tak kau mampu. Bermunajatlah memohon pertolongan-Nya, bisikkan segala yang kau pinta. La tahzan. Jangan bersedih. Di setiap kesulitan pasti ada kemudahan. Di setiap masa sulit, Allah pasti menyediakan pertolongan; bagi hambaNya yang senantiasa berdoa dan giat berusaha. Daripada mengutuk kegelapan, lebih baik kau nyalakan sebuah pelita. Daripada bersedih, lebih baik kau berusaha. Tatap dunia bahwa dengan izinNya mereka akan mendatangimu. Sebab rezeki telah digariskan dan takkan pernah tertukar. Takkan berakhir usia seorang hamba sebelum seluruh rezekiNya tunai terdistribusikan. Jika demikian, mengapa harus bersedih soal rezeki dan nasib diri? Tumbuhkan rasa optimis dalam dada. Kembangkan bibir membentuk senyuman. Buka sorot mata penuh harapan. Berbahagialah… menyongsong masa depan. Lihat setiap peluang, amati setiap kesempatan. Allah takkan membiarkan masalah tanpa memberikan solusinya. Sebagaimana Dia tidak membiarkan ada penyakit melainkan menurunkan obatnya. Allah takkan membiarkan hambaNya yang telah beriman mengadu-meminta lalu bermujahadah dalam ikhtiar, melainkan akan memberinya pertolongan dan kemudahan; dengan cara yang tampak biasa-biasa saja hingga dari arah yang tak pernah disangka-sangka. [Muchlisin BK/Bersamadakwah
2015.08.30 - 03:22:23
2015.08.30 - 03:29:40
Renungan Pendidikan MELETAKKAN MUTIARA Sesungguhnya tidak ada seorangpun anak yang berdoa dan berharap lahir ke dunia dalam keadaan nakal dan jahat. Jika sempat lihatlah wajah-wajah bengis mengerikan anak dan remaja yang tawuran, atau perhatikan wajah sayu dan tatapan kosong anak-anak depresi dan korban narkoba, atau jenguk jiwa-jiwa remaja galau melalui mata bingung dan frustasi mereka dibalik tawa dan canda yang tak bermakna. Maka jujurlah apakah mereka mau ditakdirkan demikian ? Maka jujurlah apakah Allah swt menghendaki keburukan bagi hamba-hambaNya ? Maka jujurlah, apakah itu dosa mereka sehingga mereka demikian ? Sesungguhnya mereka adalah korban kelalaian kita para orangtua, mereka korban obsesi dan kesembronoan yang merusak fitrah baik mereka. Ingatlah bahwa mereka dahulu adalah bayi-bayi mungil yang lucu, yang senyum, tawa dan tangisnya meluluhkan hati siapapun. Lalu bagaimana bisa di kemudian hari bayi-bayi ini menjadi beringas, nakal dan jahat ? Sesungguhnya setiap anak yang lahir dalam keadaan fitrah. Sesungguhnya juga bahwa Allah tidak akan merubah semua fitrah baik yang ada dalam diri mereka sampai lingkungan, sistem pendidikan, orangtua dll berbuat gegabah “sok tahu” merubahnya sehingga terluka, tersimpangkan, atau terpendam selama-lamanya. Anak-anak kita bukanlah kertas putih yang bisa kita jejali dengan tulisan sebanyak-banyaknya dan semaunya, bukan! Anak-anak kita adalah mutiara terpendam yang mesti disucikan dan disadarkan akan keindahan keunikan mutiara yang mereka ditakdirkan Allah swt untuk memilikinya. Mutiara yang tidak perlu diasah, hanya perlu diletakkan pada tempat yang sesuai dan terang agar cahayanya berkilau sempurna. Berbaik sangkalah kepada Allah swt. Jangan gegabah menjejali mutiara ini dengan beragam zat imitasi dengan maksud agar semakin indah. Tidak perlu. Mutiara ini hanya perlu ditemani, disentuh dengan cinta yang tulus, dan diletakkan pada tempat dan sudut yang tepat sehingga cahayanya berpendar pendar indah menebar manfaat rahmat menyelimuti dunia. Cahayanya menjadi penyejuk mata kita, sebagaimana doa-doa kita tentang keturunan yang baik. Maka, yakinlah bahwa mutiara akan bertambah indah bila berkumpul dengan mutiara. Mutiara akan tenggelam dalam lumpur hitam yang pekat, jika diletakkan diatas lumpur. Yakinlah ruh-ruh yang baik akan merapat bershaf-shaf menuju kemuliaannya. Maka perbaikilah fitrah kita wahai orangtua, sucikanlah fitrah kita sebelum kita mensucikan fitrah anak-anak kita melalui pendidikan. Sesungguhnya apa yang keluar dari fitrah yang baik akan diterima oleh fitrah yang baik. Apa yang keluar dari hati yang bersih dan damai maka akan tiba di hamparan hijau hati yang bersih dan damai. Apa yang hanya dari mulut semata, maka akan berhenti di telinga saja. Mari kita renungkan, siapakah di muka bumi makhluk yang paling ridha mensucikan diri demi anak kita? Saya yakin anda bisa jujur menjawabnya… #pendidikanberbasispotensi dan akhlak
2015.08.31 - 04:34:50
Rahasia Masa Depan | Motivasi Hidup HIDUP, BELAJAR DARI KESALAHAN Pikiran manusia memang sulit untuk dikendalikan, Dalam hidup, terkadang kita banyak mengunakan pembenaran untuk hal yang sebenarnya salah / kurang baik, dalam hal ini adalah karena untuk pembelaan terhadap diri sendiri. Dan terkadang kita tidak dapat melihat kebenaran dan kebaikan yang dilakukan oleh orang lain, yang dalam hal ini dikarenakan oleh iri hati atau ketidaksukaan pribadi. Sulitnya melihat kebaikan sebagai kebaikan, kesalahan sebagai kesalahan. semua dikarenakan sangat sulit untuk menilai diri sendiri, Sulit membangkitkan kebaikan di dalam diri, dan sulit mengendalikan kesalahan diri sendiri. Apapun itu selama kita dapat mempelajari sifat-sifat kita, menyadari semua kesalahan kita, dan berusaha untuk mengubah diri kita kearah yang benar dan positif, semua adalah baik adanya dalam hidup kita. Tidak ada orang yang selama hidupnya tidak pernah berbuat kesalahan, tetapi kita dapat belajar dari kesalahan. Apapun harus dapat diterima, apapun harus mau dipelajari (dalam konteks hal yang positif). maka kita akan menjadi lebih baik lagi. Walaupun sulit tetapi harus di praktekkan, jangan berhenti sampai ditengah jalan harus berjuang agar hidup kita menjadi lebih baik dan lebih baik lagi ( better and better). mari kita bersama-sama melangkah dalam kemajuan hidup bukan sebaliknya. Sadari semua orang memiliki kelebihannya sendiri, memiliki kekurangannya sendiri dan harus terus berusaha untuk bersama-sama saling mendukung dan memotivasi. Ini ada cerita renungan tentang seekor anak burung unta yang ingin belajar terbang,. Dia merasa malu karena orang tuanya dan kelompoknya tidak bisa terbang, sedangkan sejak dilahirkan dia sering sekali mengamati burung-burung lain yang dapat terbang kesana-kemari. Sedangkan hidup mereka hanya bisa berlari kesana-kemari, menari dan berputar-putar. Akhirnya ketidakpuasan akan hidup pun melanda dirinya. Dia pun pergi meninggalkan komunitasnya dan berguru pada burung gereja. Kawanan burung gereja pun menertawakannya dan mereka meninggalkan anak burung unta itu sendirian. Anak burung unta tersebut pantang menyerah, terus mencari guru baginya untuk bisa terbang, dan pergi menemui kawanan burung beo, burung beo pun berkata: ”Aku sejak lahir sudah punya sayap, tetapi aku hanya dilatih untuk bicara, hidup dalam kandang bagaimana bisa terbang, orang membutuhkan suaraku, bukan keindahanku dalam mengepakan sayapku.” Lalu anak burung unta tersebut, masih penasaran dengan guru yang mungkin dapat membantunya belajar terbang dia pun mencari burung elang, Burung elang dengan sombongnya berkata:” Lihat badanmu yang begitu besar, bagaimana kau bisa membawa badanmu yang berat itu untuk mengarungi angkasa raya? Sudah jangan bermimpi…. Pulang saja sana!” Masih pantang menyerah dan pergi menemui burung nazar (burung pemakan bangkai). Lalu Kawanan burung nasar itu senang dengan hadirnya burung unta yang bodoh itu sebab dia adalah santapan lezat untuk mereka. Mereka pun berkata: ”Hai anak burung, Kami akan mengajarimu terbang, tetapi kamu harus terbang dari puncak bukit ini dan terjun ke jurang dibawah sana dengan mengepakan sayapmu. Sekarang belajar dulu di daratan ini untuk mengepakan sayapmu, kemudian berlari sekuat tenaga untuk terbang melewati puncak tebing ini sampai di puncak tebing seberang ” Apa yang terjadi? Burung onta itu jatuh ke dalam jurang dan menjadi mangsa empuk bagi para burung nazar yang kemudian berpesta pora. Seandainya burung unta itu mendengarkan nasihat orang tuanya, maka ia akan baik-baik belajar tarian burung unta, dan akan hidup dengan bahagia menghibur semua orang di kebun binatang dengan keanggunan tariannya, membuat dirinya dihargai sebagai burung ‘balerina’ dan ‘penari handal’, atau pun sebagai ‘burung pelari marathon’. Tetapi semua berubah mengenaskan karena kebodohannya dan ketidakpuasan dirinya.
2015.09.01 - 04:49:31
SANG SHALIH Setan tidak akan rela melihat manusia berbondong-bondong dalam Islam, iman, dan amal shalih. Setan akan mengerahkan seluruh kemampuannya untuk menjerumuskan sebanyak-banyaknya manusia agar berada dalam kesesatan dunia yang berujung pada azab neraka jahannam. Bahkan, demi menjerumuskan manusia, mereka bersedia melakukan ‘kebaikan’. Padahal, maksudnya amatlah keji. Dikisahkan oleh Habib Ali Zaenal Abidin al-Hamid dalam salah satu ceramahnya. Terdapatlah orang shalih yang berjuang keras menangkal godaan setan yang terkutuk. Hari itu, hujan turun deras. Saat masuk waktu shalat, cucuran rahmat itu belum berhenti.Semakin deras. Setan pun membisikinya, “Gak usah ke masjid. Shalat di rumah saja. Kan hujan. Ada rukhsoh.” Hampir tergoda, batin sang shalih ini memberontak. Menurutnya, justru pahalanya akan semakin besar jika rintangan yang dihadapi pun berat. Namun, lanjut setan sampaikan bisikannya, “Nanti terpeleset loh.Jalan menuju masjid kan licin…” Logis sekali apa yang dibisikkan setan itu. Maka, sang shalih pun hendak menuju tempat shalatnya, di rumah. Namun, batinnya semakin kuat sampaikan penolakan. Alhasil, ia pun melangkahkan kaki, menerabas hujan, menuju masjid. Jaraknya tidak jauh, tetapi juga tak bisa dibilang dekat. Sebelum menempuh separuh perjalanan, sang shalih terpeleset. Jatuh. Bajunya pun basah. Maka, ia pun bergegas menuju rumahnya, hendak berganti pakaian. Sedihnya, ia hanya memiliki tiga potong pakaian. Lepas rapi berganti baju, setan kembali datang. “Dibilang juga apa? Jatuh, kan? Basah, kan?” Lanjutnya semakin bersemangat, “Udahlah, shalat di rumah saja. Bajumu tinggal satu. Gimana kalau jatuh lagi?” Kepalang basa, sang shalih tak hiraukan bisikan makhluk terlaknat itu. Segera saja, ia berlalu menuju masjid. Saat tiba di tempat terjatuhnya, sang shalih lebih berhati-hati. Agar tidak jatuh untuk kedua kali di tempat serupa. Berhasil, ia pun melanjutkan langkah. Tapi, setelah beberapa langkah dari tempat terjatuhnya yang pertama, ia kembali terpeleset lantaran licinnya medan yang dilalui. Kali ini lebih parah. Bukan sekadar jatuh, ia masuk ke dalam selokan. Menyedihkan. Susah payah bangkit, sosok baik hati ini pun bergegas menuju rumahnya sembari menahan sedikit sakit. Di rumahnya hanya tersisa satu baju. Saat berganti baju itulah, setan kembali membisikkan rayuan mautnya. Namun, ia tak menghiraukannya. Segera saja, ia bergegas menuju masjid untuk mendirikan shalat berjamaah. Melewati tempat jatuhnya yang pertama, aman. Tempat jatuhnya yang kedua, selamat. Ia pun memuji nama Allah Ta’ala dan bergegas menuju masjid. Tiba-tiba, karena hujan masih mengguyur, sosok shalih ini hendak terjatuh untuk yang ketiga kalinya. Tapi, saat hendak tergelincir itu, datanglah sesosok manusia asing yang menolongnya hingga tak jadi jatuh.Lalu, oleh sosok yang baru dilihatnya itu, lelaki ini diantarkan sampai di pintu masjid. “Silakan shalat,” katanya sembari berlalu. “Eh, kenapa kau tidak shalat?” tanya si lelaki shalih. “Tidak,” jawabnya singkat. Rupanya, lelaki yang menolongnya adalah setan. Hal ini diketahuinya beberapa waktu setelah shalat. “Pertama kali terjatuh dan dirimu kembali menuju masjid,” kata setan menerangkan, “dosamu diampuni.” “Kemudian,” lanjutnya sampaikan keterangan, “yang kedua kali, dan kau tetap menuju masjid, Allah Ta’ala mengampuni dosa seluruh keluargamu.” Nah, jika terjatuh untuk ketiga kali dan lelaki shalih itu tetap menuju masjid, terang setan, “Allah akan mengampuni dosa orang seluruh kampung ini.” Maka, setan pun mencegahnya dari keterjatuhan. “Aku pun menolongmu. Aku tidak rela jika dosa orang-orang sekampung ini diampuni.” [Pirman/Kisahikmah]
2015.09.02 - 04:31:38
2015.09.02 - 04:33:27
2015.09.02 - 04:33:38
: : SINGKONG OBAT AJAIB UNTUK KANKER by Dr. Cynthia Jayasuriya. Ini pengalaman saya sendiri, sembuh dari kanker dengan singkong. Semoga pengalaman ini bermanfaat untuk banyak orang. Saya mengidap kanker kandung kemih stadium 2, setelah tujuh tahun mengidap kanker di urethra. Ginjal, urethra dan sebagian dari kandung kemih sudah diangkat. Setelah itu Saya menjalani radiasi di bagian perut. Saya merasa sehat selama tujuh tahun. Saya menjalani pemeriksaan rutin setiap tahun. Pada tahun ke tujuh itu, ada darah dalam urine saya yang ternyata disebabkan oleh berkembangnya lagi sel kanker di kandung kemih. Kanker baru itupun diangkat lagi. Tapi bagaimana kalau kanker itu berkembang lagi ..? Dari internet saya menemukan informasi tentang penggunaan BIJI APRIKOT untuk pengobatan Kanker di Australia dan Amerika tanpa kemoterapi. Seorang dokter dari Inggris yang bertugas di sebuah tempat terpencil di Afghanishtan menemukan kandungan VITAMIN B17 dalam BIJI APRIKOT. Di Afghanishtan, kekayaan seseorang diukur dari jumlah pohon APRIKOT yang dimilikinya. Mereka tidak hanya makan buah aprikot, tetapi juga bijinya. BIJI APRIKOT memiliki bentuk almond dan rasanya pahit. Orang-orang dari wilayah ini tidak ada yang menderita kanker. Setelah diteliti, BIJI APRIKOT mengandung Vitamin B17. Pada saat sedang dirawat karena kanker, saya ingin tahu jenis makanan rutin kami yang mengandung vitamin B17. Ternyata vitamin B17 ada dalam SINGKONG. Jadi saya makan SINGKONG 100 gram tiga kali sehari. Setelah dikonsumsi selama 1 bulan, saya melakukan pemeriksaan kandung kemih yang dilakukan oleh doker yang menangani kanker saya. Beliau terkejut karena kandung kemih saya benar-benar bersih dan normal. Selama makan singkong, saya merasa sangat fit dan orang lain pun melihat saya sangat sehat. Setelah itu setiap tiga bulan saya periksa dan hasilnya tetap bersih. Sejak itu saya hanya makan SINGKONG dan tidak menjalani pengobatan lainnya. Secara sederhana, cara kerja SINGKONG sbb : Nama ilmiah vitamin B17 adalah AMYGDALINE. Sel kanker adalah sel yang belum matang dan memiliki enzym yang berbeda dengan enzym normal. Ketika vitamin B17 digabungkan dengan enzyme sel normal, B17 akan terurai menjadi 3 jenis gula. Tetapi ketika tergabung dengan enzyme sel kanker, B17 terurai menjadi 1 gula, 1 benzaldehida dan 1 asam hidrosianik. Asam hidrosianik inilah yang membunuh sel kaker secara lokal. BIJI APRIKOT dan SINGKONG sama-sama mengandung vitamin B17. Setelah saya menulis artikel sebelumnya pada tahun 2010, saya menerima beberapa informasi dari pasien kanker yang juga mengkonsumsi SINGKONG. Mr. Pereira, Pria berusia 70 tahun, terdiagnosis mengidap kanker prostat. Istrinya yang seorang pensiunan di rumah sakit kebetulan membaca artikel saya. Mereka tidak punya dana untuk biaya pengobatan kanker dan suntikan yang diberikan membuat Mr. Pereira sangat lemah. Istrinya memberikan SINGKONG kepada Mr. Pereira. Setelah mengkonsumsi SINGKONG selama seminggu, kondisinya mulai membaik. Dan setelah sebulan makan SINGKONG setiap pagi, dia menjalani pemeriksaan. Sejak terdiagnosis kanker, hasil test PSA nya 280 – 290. Tetapi setelah sebulan PSA nya menjadi 5.89! Mereka mengunjungi saya untuk memperlihatkan hasil test sebelum dan sesudah mengkonsumsi SINGKONG. Mr. Pereira sudah tidak merasakan lagi gejala kanker. Jadi kenapa tidak mencoba SINGKONG ..? Murah, mudah didapat, mudah memasaknya dan sangat lezat. Caranya sangat mudah: 1. Pilih SINGKONG yg segar, yg tidak ada noda biru. 2. Rebus dan jangan tutup panci selama memasak. Ini akan membantu menguapkan kelebihan asam hidrosianik. 3. Jangan mengkonsumsi makanan yg mengandung jahe/ginger, seperti biskuit jahe,ginger beer,ginger ale sedikitnya 8 jam setelah mengkonsumi singkong. Silahkan di share Semoga bermanfaat..! _____________________________
2015.09.03 - 04:35:44
🌺💐Kejujuran Imam Syafi'i💐🌺 Imam asy-Syafi rahimahullah sebelum berangkat belajar ke Madinah belajar kepada Imam Malik rahimahullah, beliau berkata kepada ibunya: "Wahai ibu, berilah saya nasehat !" Ibunya berkata : "Wahai anak ku, berjanjilah kepadaku untuk tidak berdusta." Imam asy-Syafi'i rahimahullah berkata : "Saya berjanji kepada Allah lalu kepadamu untuk tidak berdusta." Beliau waktu usianya masih kecil, dibekali oleh ibunya uang 400 dirham.. Beliau menaiki hewan tunggangannya dan keluar bersama rombongan menuju Madinah, Imam asy-Syafi menyimpan uang itu didalam sebuah kantong yang ia jahit disela-sela bajunya.. Ditengah - tengah perjalanan ada rampok yang merampas seluruh harta rombongan tersebut, tatkala sampai dihadapan Imam asy-Syafi'i yang masih kecil, para perampok itu bertanya : "Apakah kamu membawa uang ?" Imam asy-Syafi'i yang masih kecil ini menjawab : "IYA" Perampok : "Berapa ?" Asy-Syafi'i : "Saya membawa uang 400 dirham." Para perampok tersebut tertawa sambil mengejek beliau dan berkata : "Pergilah, apakah kamu hendak mengolok-olok kami !" Pergilah sana ! Apakah orang seperti mu membawa uang sebanyak empat ratus dirham ?" (kata para perampok dengan tidak percaya). Kemudian asy-Syafi'i berhenti disamping rombongan kafilah yang dirampok. Pemimpin rampok berkata kepada anak buahnya : "Apakah kalian telah mengambil semuanya ?" Mereka menjawab : "Ya" Pemimpin rampok : "Apakah kalian tidak meninggalkan seorang pun ?" Mereka (anak buah) menjawab : "Tidak, kecuali seorang anak kecil yang mengaku telah membawa uang sebanyak 400 dirham, namun anak tersebut gila atau hanya ingin mengolok-olok kita, sehingga kami pun menyuruhnya pergi." Pemimpin rampok berkata : "Bawa anak itu kemari." Merekapun membawa Syafi'i kecil. Kemudian pemimpin rampok itu bertanya kepada beliau : "Apakah kamu membawa uang, wahai anak kecil ?" Syafi'i kecil menjawab : "Ya" Pemimpin Rampok berkata : "Berapa uang yang kamu bawa ?" Syafi'i kecil : "Empat ratus dirham." Pemimpin perampok itu bertanya lagi: "Dimana uang itu ?" Lalu Syafi'i kecil mengeluarkan uang tersebut dari balik pakiannya dan menyerahkannya kepada pemimpin kawanan perampok tersebut. Pemimpin rampok itu menuangkan uang-uang tersebut kepangkuannya, lalu ia memandangi Syafi'i kecil dengan keheranan dan berkata : "Kenapa kamu jujur kepadaku ketika aku tadi bertanya kepadamu, dan kamu tidak berdusta kepadaku, padahal kamu tahu bahwa uang mu akan hilang?" Syafi'i pun menjawab : "Saya jujur kepadamu karena saya telah berjanji kepada ibuku untuk tidak berdusta kepada siapapun." Mendengar penuturan Syafi'i kecil itu, tiba-tiba tangan pemimpin rampok itu berhenti memain-mainkan uang 400 dirham tersebut, karena hatinya telah bergetar karena hidayah dari Allah. Lalu pemimpin rampok itu berkata sambil mengembalikan uang tersebut kepada Syafi'i kecil : "Ambillah uang mu, kamu takut untuk mengkhianati janjimu kepada ibumu, sedangkan aku tidak takut berkhianat kepada janji Allah Subhanhu wa ta'ala ? Pergilah, wahai anak kecil dalam keadaan aman dan tenang, karena aku telah bertaubat kepada Zat yang Maha menerima taubat lagi Maha Penyayang melalui kedua tanganmu dengan taubat ini dan aku tidak akan pernah mendurhakai-Nya lagi selamanya." Kemudian pemimpin kawanan perampok itu memandang anak buahnya dan berkata : إنّ الله يامركم أن تؤدّوا الأمانات إلى أهلها "Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada orang yang berhak menerima nya." [An-Nisa ayat 58]. Lalu anak buahnya berkata sambil membawa harta dan berbagai perhiasan rombongan kafilah yang mereka rampok tadi dan mengembalikannya, dan mereka berkata kepada pemimpin mereka : "Wahai tuan kami, anda telah bertaubat dengan Zat Yang Maha Menerima taubat lagi Maha Penyayang, sedangkan anda adalah pemimpin kami. Oleh karena itu kami lebih pantas untuk bertaubat daripada anda." Akhirnya mereka semua bertaubat kepada Allah, lewat kejujuran Imam asy-Syafi'i kecil. [Diringkas dan disadur dari buku Biografi Imam Syafi'i hal 17-20, Abdul Aziz asy-Syinawi. Judul aslinya Al-Aimmah Al-Arba'ah Hayatuhum Mawaqifuhum Ara'ahum Qadhiyusy Syariah al-Imam asy-Syafi'i]
2015.09.04 - 04:54:28
Renungan Keluarga Sakinah YANG LANGKA ITU... Istri Yang tunduk patuh pada suami. Yang senantiasa berseri-seri saat dipandang. Yang ridha terdiam saat suami marah. Tidak merasa lebih apalagi meninggikan suara. Tercantik di hadapan suami. Terharum saat menemani suami beristirahat. Tak menuntut keduniaan yang tidak mampu diberikan suaminya. Yang sadar bahwa ridha-Nya ada pada ridha suaminya. Yang langka itu... Suami Yang mengerti bahwa istrinya bukan pembantu. Sadar tak melulu ingin dilayani. Malu jika menyuruh ini itu karena tahu istrinya sudah repot seharian urusan anak dan rumah. Yang tak berharap keadaan rumah lapang saat pulang karena sadar itulah resiko hadirnya amanah-amanah yang mesti dilaksanakan. Yang sadar pekerjaan rumah tangga juga kewajibannya. Yang rela mengerjakan pekerjaan rumah tangga karena rasa sayangnya terhadap istrinya yang kelelahan. Yang langka itu... Anak lelaki Yang sadar bahwa ibunya yang paling berhak atas dirinya. Yang mengutamakan memperhatikan urusan ibunya. Yang lebih mencintai ibunya dibanding mencintai istri dan anak-anaknya. Yang sadar bahwa surganya ada pada keridhaan ibunya. Yang langka itu... Orang tua Yang sadar bahwa anak perempuannya jika menikah sudah bukan lagi miliknya. Yang selalu menasehati untuk mentaati suaminya selama suaminya tidak menyuruhnya kepada perkara munkar. Yang sadar bahwa keridhaan Allah bagi anaknya telah berpindah pada ridha suaminya. Yang langka itu... Ibu Yang meskipun tahu surga berada di bawah telapak kakinya. Tapi tidak pernah sekalipun menyinggung hal tersebut saat anaknya ada kelalaian terhadapnya. Yang selalu sadar bahwa mungkin segala kekurangan pada anak-anaknya adalah hasil didikannya yang salah selama ini. Yang sadar bahwa jika dirinya salah berucap atau do'a keburukan maka malaikat akan mengijabah do'anya. . Yang langka itu... Anak Yang senantiasa mendoakan kebaikan bagi orangtuanya dalam keheningan sepertiga malam terakhir. Meskipun sehari-hari dalam kesibukan rumah tangganya. Dalam kesibukan usahanya. Dalam kesibukan pekerjaannya. Yang langka itu... Orang-orang yg saling memberikan nasehat dalam kebenaran dan kesabaran. Yang saling memaklumi jika hal-hal di atas lupa atau lalai dilakukan. Sehingga saling memaafkan diantara mereka. Maka rahmat Allah berada diantara mereka. Dan Allah dengan kemurahanNya memaafkan kesalahan-kesalahan mereka. Barakallaahu fiikum
2015.09.05 - 05:02:42
La Tahzan PIKIRKAN DAN SYUKURILAH ! Ingatlah setiap nikmat yang Allah anugerahkan kepada Anda. Karena Dia telah melipatkan nikmat-Nya dari ujung rambut hingga ke bawah kedua telapak kaki. {Jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan sanggup menghitungnya.}. (QS. Ibrahim: 34) Kesehatan badan, keamanan negara, sandang pangan, udara dan air, semuanya tersedia dalam hidup kita. Namun begitulah, Anda memiliki dunia, tetapi tidak pernah menyadarinya. Anda menguasai kehidupan, tetapi tak pernah mengetahuinya. {Dan, Dia menyempurnakan nikmat-Nya kepadamu lahir dan batin.} (QS. Luqman: 20) Anda memiliki dua mata, satu lidah, dua bibir, dua tangan dan dua kaki. {Maka nikmat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan?} (QS. Ar-Rahman: 13) Apakah Anda mengira bahwa, berjalan dengan kedua kaki itu sesuatu yang sepele, sedang kaki acapkali menjadi bengkak bila digunakan jalan terus menerus tiada henti? Apakah Anda mengira bahwa berdiri tegak diatas kedua betis itu sesuatu yang mudah, sedang keduanya bisa saja tidak kuat dan suatu ketika bisa patah? Maka sadarilah, betapa hinanya diri kita manakala tertidur lelap, ketika sanak saudara di sekitar Anda masih banyak yang tidak bisa tidur karena sakit yang mengganggunya? Pernahkah Anda merasa nista manakala dapat menyantap makanan lezat dan minuman dingin saat masih banyak orang disekitar Anda yang tidak bisa makan dan minum karena sakit? Coba pikirkan, betapa besarnya fungsi pendengaran, yang dengannya Allah menjauhkan Anda dari ketulian. Coba renungkan dan raba kembali mata Anda yang tidak buta. Ingatlah dengan kulit Anda yang terbebas dari penyakit lepra dan supak. Dan renungkan betapa dahsyatnya fungsi otak Anda yang selalu sehat dan terhindar dari kegilaan yang menghinakan. Adakah Anda ingin menukar mata Anda dengan emas sebesar gunung Uhud, atau menjual pendengaran Anda seharga perak satu bukit? Apakah Anda mau membeli istana-istana yang menjulang tinggi dengan lidah Anda, hingga Anda bisu? Maukah Anda menukar kedua tangan Anda dengan untaian mutiara, sementara tangan Anda buntung? Begitulah, sebenarnya Anda berada dalam kenikmatan tiada tara dan kesempumaan tubuh, tetapi Anda tidak menyadarinya. Anda tetap merasa resah, suntuk, sedih, dan gelisah, meskipun Anda masih mempunyai nasi hangat untuk disantap, air segar untuk diteguk, waktu yang tenang untuk tidur pulas, dan kesehatan untuk terus berbuat. Anda acapkali memikirkan sesuatu yang tidak ada, sehingga Anda pun lupa mensyukuri yang sudah ada. Jiwa Anda mudah terguncang hanya karena kerugian materi yang mendera. Padahal, sesungguhnya Anda masih memegang kunci kebahagiaan, memiliki jembatan pengantar kebahagian, karunia, kenikmatan, dan lain sebagainya. Maka pikirkan semua itu, dan kemudian syukurilah! {Dan, pada dirimu sendiri. Maka, apakah kamu tidak memperhatikan.} (QS. Adz-Dzariyat: 21) Pikirkan dan renungkan apa yang ada pada diri, keluarga, rumah, pekerjaan, kesehatan, dan apa saja yang tersedia di sekeliling Anda. Dan janganlah termasuk golongan {Mereka mengetahui nikmat Allah, kemudian mereka mengingkarinya.} (QS. An-Nahl: 83) Di kutip dari buku: La Tahzan, jangan bersedih, Karya DR. 'Aidh al-Qarni; Semoga bermanfaat
2015.09.06 - 01:10:48
Renungan Pendidikan PENDIDIKAN DALAM KELUARGA Apa yang disisakan dari sebuah rumah tangga atau keluarga tanpa ada aktifitas pendidikan didalamnya? Apakah rumah kita hanya sebuah ruang hampa tempat makan dan tidur serta (maaf) mandi dan buang hajat? Sebagaimana Al Quran akan menerangi rumah kita dengan membaca dan mentadaburinya, maka sebuah rumah tangga atau keluarga dengan aktifitas pendidikan juga akan dipenuhi cahaya. Sebuah rumah tanpa aktifitas pendidikan di dalamnya, bagai ruang kusam dan gelap karena di dalamnya tidak ada proses saling memberi cahaya yaitu proses mendidik dan dididik, tidak ada nasehat untuk saling menyadarkan dan disadarkan, begitupula tidak ada keceriaan dan kepercayaan untuk saling menumbuhkan dan ditumbuhkan. Sebuah rumah tangga bukan hanya kumpulan fisik layaknya kandang ternak, namun dia sepenuhnya lebih kepada kumpulan ruh, hati dan fikiran. Apa jadinya jika fikiran dan hati ayah sehari-hari adalah fikiran tentang pekerjaan dan masalah kantor serta hobby yang dibawa ke rumah yang menyerobot hak pendidikan anak dan keluarganya? Apa jadinya jika fikiran dan hati anak adalah fikiran dan perasaan tentang pekerjaan dan masalah sekolah yang dibawa ke rumah, yang menyerobot hak orangtua untuk mendidiknya? Lalu apa jadinya pula jika fikiran dan perasaan bunda sehari hari adalah fikiran dan perhatian tentang pekerjaan dan masalah kantor dan rumah sehari-hari yang tidak kunjung habisnya. Tentu saja pasti ada orangtua yang memiliki fikiran dan keinginan untuk mendidik di dalam rumah, namun sayangnya wacana dan pembicaraan sekitar pendidikan adalah bukan pembicaraan tentang kesejatian sebuah pendidikan. Pendidikan bagi banyak keluarga adalah tentang pekerjaan sekolah yang dibawa ke rumah, lalu sekolah sewenang-wenang memberi nama pekerjaan itu sebagai pekerjaan rumah bukan pekerjaan sekolah, padahal berbeda antara aktifitas sekolah dan aktifitas rumah. Begitulah aktifitas sekolah banyak menyerobot aktifitas rumah yang luhur yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu. Mindset kita tentang makna sukses pendidikan adalah makna kesuksesan berupa sekolah favorit, rangking, ijasah dan gelar yang menggantikan makna sukses pendidikan sejati yaitu untuk menyadari peran penciptaan di muka bumi serta memberi manfaat yang banyak bagi sesama dan semesta. Makna sosialisasi anak sering dimaknakan dengan makna hadirnya bersama teman-teman seumuran dalam ruang kelas seharian, yang menggantikan makna relasi sosial antar usia yang lebih luas. Makna belajar lebih sering dimaknakan dengan kegiatan menghabiskan bahan pelajaran dan persiapan ujian, menggantikan makna belajar sejati untuk menjadi diri seutuhnya. Makna tentang tempat belajar yang selalu diberi stigma bahwa tempat belajar terbaik hanya di sekolah saja, menggantikan semua tempat belajar yang lebih baik di muka bumi. Fikiran ayah sehari-hari tetang pendidikan anak-anaknya adalah menyediakan biaya sebanyak-banyaknya agar dapat bersekolah setinggi-tingginya. Fikiran anak sehari-hari tentang pendidikan adalah menyelesaikan pekerjaan rumah secepat-cepatnya dan sebanyak-banyaknya, lalu kuliah setinggi mungkin. Fikiran bunda sehari-hari tentang pendidikan adalah memastikan sang ayah menyediakan biaya untuk sekolah dan memastikan sang anak menyediakan waktu untuk bersekolah sepenuh masa anak-anak dan sepenuh masa sebelum aqil balighnya. Apa yang sesungguhnya diniatkan oleh mereka yang menikah bila memaknakan pendidikan seperti itu? Apakah artinya sebuah keinginan mendidik bila tanpa berwujud aktifitas mendidik anak-anaknya sendiri dengan pendidikan sejati yang sesungguhnya? Semoga Bermanfaat Sebagai Bahan Renungan
2015.09.07 - 03:57:46
Motivasi Pembangkit Semangat Anda KEKUATAN ITU DARI ALLAH Kesadaran akan keterlibatan Allah bukan suatu alasan yang menyebab kan kita malah malas, justru sadar akan kekuatan dari Allah. Tidak berusaha karena hanya berharap pada takdir Allah, justru seharusnya hal ini menjadi suatu dorongan kuat bagi kita. Inilah yang akan menjadi motivasi kita. Ada beberapa hikmah yang bisa kita ambil dari kesadaran kita akan keterlibatan Allah, yaitu: BAGAIMANA KEKUATAN DIDAPAT Siapa yang bisa melawan takdir Allah? Jika kita ditakdirkan berhasil siapa yang bisa mencegahnya? Berlaku juga untuk sebaliknya jika Allah tidak mengijinkan, maka siapa pun tidak ada yang bisa memaksakannya. Sehingga tidak ada pilihan bagi kita kecuali untuk berusaha. Kesadaran bahwa kekuatan itu dari Allah akan memberikan kekuatan juga pada diri kita. Karena kita yakin bahwa apa pun yang kita lakukan, tidak akan ada yang bisa menghalangi kita jika Allah berkenan. Sehebat apa pun manusia, tidak akan ada yang sanggup menghentikan yang mendapatkan pertolongan Allah. Sabar Juga Sumber Kekuatan Orang yang meyakini akan takdir Allah, dia akan selalu sabar setiap musibah menimpanya, karena semuanya dari Allah. Dia akan menyambut musibah itu dengan tegar, setegar gunung atau setegar karang diterjang ombak laut. Tanpa goyah sedikit pun. Sungguh indah apa yang dikatakan Ali bin Abi Thalib r.a.: “Hai bapak Fulan, sesungguhnya jika engkau bersabar, engkau telah melewati takdirmu, dan engkau mendapatkan pahala. Tetapi sekiranya engkau bersedih hati, sesungguhnya takdir tetap saja berlaku, dan engkau mendapatkan dosa.” Sabar tetap akan melewati takdir, tidak sabar juga sama, maka mending kita pilih sabar. Mungkin kita tetap pada sebuah takdir yang tidak kita inginkan (menurut pendapat kita) namun kita akan mendapatkan pahala. Sebaliknya, jika kita tidak sabar, tidak akan menolong kita, dan kita mendapatkan dosa. Jadi bagi orang yang sadar akan keterlibatan Allah, dia akan sabar dan Allah akan memberikan kekuatan kepada orang yang sabar. Ridha dan Qana’ah Kita akan ridha terhadap apa yang diberikan Allah dan qanaah akan rezeki yang Dia berikan kepada kita. Sehingga kalau kita sudah berusaha tetapi takdir bicara lain, kita akan ridha dengan kegagalan yang dia alami, karena semua dari Allah. Tidak ada alasan untuk tidak ridha. Pengaruh dari sikap ini dia akan bersungguh-sungguh mencari rezeki dan dengan cara yang benar. Dia tidak akan mengatakan: “Sudah capek-capek, tetap saja tidak hasil.” Dia akan berusaha sebaik mungkin dan ridha apa pun hasilnya. Bukan sikap seperti ini mencerminkan pribadi yang memiliki kekuatan mental yang luar biasa? Menerima Apa Adanya Orang yang yakin dengan takdir, dia akan menerima apa yang diberikan Allah kepadanya. Sikap ini akan melahirkan kekuatan jiwa, tidak akan kecewa, sedih, putus asa, dan sikap-sikap cengeng lainnya. Dia yakin apa yang terjadi pada dirinya adalah yang terbaik bagi dia. Memiliki Harga Diri Orang yang yakin akan takdir Allah akan memiliki harga diri karena yakin apa yang dia miliki bukan berasal dari manusia tetapi dari Allah semata. Jika pun ada peran manusia, itu hanya sebagai perantara saja. Harga diri ini akan menjadi sumber kekuatan luar biasa, sehingga dia bisa mencurahkan segenap potensinya. Bagi orang yang memiliki izzah (harga diri) tentuk akan bekerja keras untuk menjaga izzahnya. Dia tidak akan melemah diri atau juga merendahkan diri di hadapaman manusia, namun tidak juga sombong. dia aka berusaha untuk tetap mandiri, tidak meminta-minta, dan bekerja keras. Berjiwa Tenang dan Damai Orang yang yakin akan takdir, akan yakin pula bahwa segala musibah tidak akan membuatnya takut dan ciut. Dia tenang terhadap apapun yang akan dan telah terjadi karena semua kehendak Allah. Dia tidak akan ragu melakukan apapun karena hasil adalah keputusan Allah setelah dia berusaha. Dia tidak akan menyesali masa lalu, dia yakin dengan masa kini, dan berani menghadapi hari esok. BERORIENTASI KE DEPAN DAN DOING THE BEST Orang yang yakin akan kekuatan Allah, sabar, ridha, qana’ah, menerima apa adanya, memiliki harga diri, tenang, dan damai terhindar dari penyesalan masa lalu, berani menghadapi realitas, bebas dari rasa pesimis, dia tidak mendapatkan jalan lain kecuali berorientasi ke depan menuju yang lebih baik, bertumbuh, dan melakukan pekerjaan sebaik mungkin. Nabi berkata: "Wahai Aba Musa, maukah aku tunjukkan ucapan dari perbendaharaan surga?" Aku menjawab, “Ya.” Nabi berkata, “La haula wala Quwwata illa billah.” (Tiada daya upaya dan tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah).” (HR. Ibnu Hibban dan Ahmad) Kekuatan dari Allah adalah sumber utama motivasi diri setiap umat Muslim. Tiada kekuatan kecuali dari Allah. Semoga bermanfaat
2015.09.08 - 04:00:35
2015.09.08 - 04:02:30
9 Renungan Kehidupan untuk Kita SAUDARAKU, Kita bangun tidur di waktu subuh dan kemudian membasuh wajah dengan air wudlu yang segar. Sesudah melaksanakan sholat dan berdoa. Cobalah menghadap cermin di dinding. Di sana kita mulai meneliti diri: Lihatlah kepala kita! Apakah ia sudah kita tundukkan, rukukkan dan sujudkan dengan segenap kepasrahan seorang hamba fana tiada daya di hadapan Allah Yang Maha Perkasa, atau ia tetap tengadah dengan segenap keangkuhan, kecongkakan dan kesombongan seorang manusia di dalam pikirannya? Lihatlah mata kita! Apakah ia sudah kita gunakan untuk menatap keindahan dan keagungan ciptaan-ciptaan Allah Yang Maha Kuasa, atau kita gunakan untuk melihat segala pemandangan dan kemaksiatan yang dilarang? Lihatlah telinga Kita! Apakah ia sudah kita gunakan untuk mendengarkan suara adzan, bacaan Al Qur’an, seruan kebaikan, atau kita gunakan buat mendengarkan suara-suara yang sia-sia tiada bermakna? Saudaraku, Lihatlah hidung Kita! Apakah sudah kita gunakan untuk mencium sajadah yang terhampar di tempat sholat, mencium istri, suami dan anak-anak tercinta serta mencium kepala anak-anak papa yang kehilangan cinta bunda dan ayahnya? Lihatlah mulut kita! Apakah sudah kita gunakan untuk mengatakan kebenaran dan kebaikan, nasehat-nasehat bermanfaat serta kata-kata bermakna atau kita gunakan untuk mengatakan kata-kata tak berguna dan berbisa, mengeluarkan tahafaul lisan alias penyakit lisan seperti: berghibah, memfitnah, mengadu domba, berdusta bahkan menyakiti hati sesama? Lihatlah tangan Kita! Apakah sudah kita gunakan buat bersedekah, membantu sesama yang kena musibah, mencipta karya-karya yang berguna atau kita gunakan untuk mencuri, korupsi, menzalimi orang lain serta merampas hak-hak serta harta-harta orang yang tak berdaya? Saudaraku Lihatlah kaki Kita! Apakah sudah kita gunakan untuk melangkah ke tempat ibadah, ke tempat menuntut ilmu bermutu, ke tempat-tempat pengajian yang kian mendekatkan perasaan kepada Allah Yang Maha Penyayang atau kita gunakan untuk melangkah ke tempat maksiat dan kejahatan? Lihatlah dada Kita! Apakah di dalamnya tersimpan perasaan yang lapang, sabar, tawakal dan keikhlasan serta perasaan selalu bersyukur kepada Allah Yang Maha Bijaksana, atau di dalamnya tertanam ladang jiwa yang tumbuh subur daun-daun takabur, biji-biji bakhil, benih iri hati dan dengki serta pepohonan berbuah riya? Lihatlah diri kita! Apakah kita sering tadabur, Tafakur dan selalu bersyukur pada karunia yang kita terima dari Allah Yang Maha Perkasa?
2015.09.09 - 04:22:08
Sejenak Pagi: TERTIPU WAKTU Waktu berlalu begitu halus menipu. Tadi pagi belum sempat dzikir pagi tau-tau sudah menjelang siang. Belum sempat sedekah pagi matahari sudah meninggi. Rencananya jam 9.00 mau sholat Dhuha, tiba-tiba adzan Dzuhur sudah terdengar. Tapi ya itu, "pengennya itu" sudah setahun yang lalu dan kebiasaan itu belum terlaksana. Ada sebenarnya komitmen diri, tidaklah berlalu malam kecuali dengan tahajud dan witir, sekalipun hanya 3 rakaat singkat saja. Dan komitmen itu belum dilaksanakan sejak 2 tahun lewat. Dulu juga pernah terpikir punya anak asuh, entah yatim apa miskin yang di santuni tiap bulannya. Ya karena kesibukan lupa merealisasikannya, dan itu sudah berlangsung sekitar 3 tahunan yang lalu... Akan terus beginikah nasib "hidup" kita menghabis-habiskan umur?! Berhura-hura dengan usia?! Tiba-tiba masuklah usia di angka 30 sebentar kemudian 40 tahun. Tak lama terasa kemudian orang memanggil kita dengan sebutan "Kek... Nek..." pertanda kita sudah tua. Uban yang mulai menghias kepala, keriput yang menghias kulit, tenaga yang tidak lagi seberapa. Menunggu ajal tiba… Sejenak mengintip catatan amal yang kita ingat pernah berbuat apa. Astaghfirullah… Tak seberapa, sedekah dan wakaf juga sekedarnya… Jika demikian… Apakah ruh tidak melolong menjerit saat harus berpisah dari tubuh...?! Tambahkan usiaku ya Allah! Aku butuh waktu untuk beramal dan berbekal … Belum cukupkah menyia-nyiakan wak tu selama 30, 40, 50 atau 60 tahun ? Butuh berapa tahun lagi untuk mengulang pagi, sore, hari, minggu, bulan, dan tahun yang sama, tanpa pernah merasa kehilangan kesempatan untuk menghasilkan pahala di setiap detiknya. Tidak akan pernah cukup 1000 tahun bagi yang terlena... Astaghfirullah…. Robbana Taqobbal Minna. Ya Allah terimalah dari kami (amalan kami), Aamiin. Semoga Bermanfaat. 😊❤👍
2015.09.09 - 04:23:23
Renungan Kesehatan KEROKAN Kerokan umumnya dilakukan dengan menggunakan koin. Namun, beberapa orang juga menggunakan sendok porselin, batu giok, hingga tanduk kerbau yang telah dibentuk sedemikian rupa. Biasanya kerokan dilakukan pada bagian tubuh tertentu seperti punggung, leher bagian belakang, tangan, kaki, dada dan lengan. Namun ada beberapa hal yang harus Anda hindari saat melakukan kerokan. "Sebenarnya, semakin banyak bagian tubuh yang dikerok, maka semakin banyak pra hormon proopiomelanocortin (POMC). Dengan banyaknya POMC, maka endorfin yang dihasilkan juga akan semakin banyak keluarnya," ujar Prof Dr dr Didik Gunawan Tamtomo, PAK, MM, MKes. Hal itu disampaikan Prof Didik yang sebelumnya pernah melakukan penelitian tentang kerokan ini pada seminar ilmiah 'Sehat dengan Tahajud dan Kerokan', di auditorium Masjid Raya Pondok Indah, Jakarta Selatan, dan ditulis pada Senin (7/9/2015). Prof Didik mengingatkan beberapa hal yang tidak boleh dilakukan saat kerokan. "Jangan sekali-kali melakukan kerokan di leher bagian depan. Di sana ada tulang-tulang rawan untuk pernapasan, ada saraf-saraf juga yang kalau dikerok bisa rusak fungsinya dan membahayakan kesehatan," ujar guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Sebelas Maret, Surakarta ini. Selain itu, Anda juga dilarang untuk langsung mandi setelah kerokan. Sebab, menurut Prof Didik, kondisi tubuh ketika dikerok berubah menjadi panas. Jadi, jika langsung mandi, maka tubuh akan kaget karena perubahan suhu yang drastis dalam jangka waktu yang sangat singkat. Selain itu, saat dikerok, pori-pori juga akan melebar, meskipun hanya dalam jangka waktu singkat. Prof Didik menambahkan jika kerokan dilakukan dengan benar, maka efeknya akan sangat baik, mulai dari rasa nyaman hingga mengusir gejala yang oleh masyarakat dikenal sebagai masuk angin. "Kerokan itu tidak boleh dilakukan secara lurus, koin atau alatnya kerokannya harus digesekkan (ke kulit tubuh) secara miring," imbuhnya. Semoga bermanfaat
2015.09.10 - 04:08:13
🌵 ILMU MANDI YANG BENAR Saran dari seorang dokter dan juga sebagai praktisi chi kung, Bagaimana mandi yang benar ? 👍mandi yang benar adalah : Bermula dari menyiramkan telapak kaki.. Shower/siram betis.. Shower/siram paha.. Shower/siram perut.. Shower/siram pundak.. BERHENTILAH sejenak 5-10 detik. Kita akan merasakan seperti uap/angin yang keluar dari ubun-ubun. Bahkan merinding.. Setelah itu lanjutkan dengan mandi seperti biasa. Hikmahnya adalah.. Seperti pada gelas yang diisi air panas kemudian kita isi dengan air dingin. Suhu tubuh kita cenderung panas, dan air itu dingin maka yang terjadi jika kita mandi langsung menyiram pada badan atau bahkan kepala, angin yang harusnya keluar jadi terperangkap. Atau yang paling fatal adalah pecahnya pembuluh darah. Maka kita sering menjumpai orang jatuh di kamar mandi tau tau stroke.. Bisa jadi kita sering masuk angin karena pola mandi kita yang keliru.. Bisa jadi kita sering migrain karena pola mandi yang salah... Pola mandi ini baik bagi semua umur terutama yang punya penyakit diabetes, hypertensi, kolestrol dan migrain.......... ------- Semoga rasa syukur, keberkahan serta ridloNYA selalu menyertai kita .... 🌵
2015.09.10 - 04:08:59
▼ KEKUATAN "ISTIGHFAR" Cerita tentang "Istighfar" dan juga sebuah kisah dari kehidupan Imam Ahmad Bin Hanbal, seorang ulama Islam dan salah seorang teolog yang ternama dalam sejarah Islam. Imam Ahmad juga dianggap sebagai pendiri mazhab Hanbali dan dianggap sebagai salah satu teolog Sunni paling terkenal, sering disebut sebagai "Sheikh ul-Islam" atau "Imam Ahl al-Sunnah. " Berikut salah satu kisah yang dialaminya... Selama masa tuanya, suatu ketika Imam Ahmad bepergian dan ia berhenti disebuah kota. Setelah shalat, dia ingin tinggal untuk bermalam di halaman masjid karena ia tidak kenal dan tahu siapa pun di kota tersebut. Karena kerendahan hatinya, dia tidak memperkenalkan diri kepada siapapun, padahal jika ia melakukannya, maka ia akan disambut oleh banyak orang. Merasa tidak mengenali Ahmad bin Hanbal, pengurus masjid menolak untuk membiarkan dia tinggal dan bermalam di masjid. Setelah beberapa lama, Imam Ahmad merasa bahwa ia tidak mungkin menginap di masjid tersebut. Maka keluarlah ia dari masjid dan tidak tahu harus menginap di mana malam itu. Dalam kebingungannya itu seorang tukang roti melihatnya dan karena merasa kasihan maka tukang roti tersebut menawarkan untuk bermalam di rumahnya dan menjadi tuan rumah bagi dia untuk beberapa malam. Selama tinggal dengan tukang roti, Imam Ahmad mengamati bahwa tukang roti terus membaca dan me-lafaz-kan Istighfar (mencari pengampunan dari Allah) secara teratur. Dalam percakapannya dengan tukang roti tersebut Imam Ahmad mengatakan bahwa jika amalan Istighfar yang dilakukan konstan tersebut akan efek pada dirinya, doa-doanya akan dikabulkan. Tukang roti tersebut menanggapi dengan mengatakan pada Imam Ahmad bahwa Allah telah menerima semua doanya, semua permohonannya, kecuali satu. Ketika Imam Ahmad bertanya apa doa yang belum dikabulkannya itu, tukang roti menjawab bahwa ia telah meminta Allah untuk dapat bertemu dengan seorang guru yang terkenal, yaitu Imam Ahmad bin Hanbal. Tentang hal ini, Imam Ahmad bin Hanbal mengatakan bahwa Allah tidak hanya mendengarkan doa tukang roti tersebut, bahkan Allah telah membawa Imam Ahmad bin Hanbal ke depan pintu rumah tukang roti. Subhanallah... [Diringkas dari majalah Al Jumuah, vol 19, edisi 7] Cerita ini menjadi pengingat kekuatan Istighfar yang dilakukan secara konsisten
2015.09.11 - 04:08:14
Bismillah... Copas dari Ust.abdul mu'iz : Masya ALLOH kabar baik untuk anda pecinta Quran, Bismillah Insya ALLOH dalam 1 menit langsung bisa mendengarkan Al-Qur'an tanpa jaringan internet & tanpa harus tersedia penyimpanan memori. Ayo pilih qori' kesayanganmu : عبدالرحمن السديس ـ http://rb2.in/6K1 سعود الشريم ـ http://rb2.in/6K2 عبدالباسط عبدالصمد ـ http://rb2.in/5Mh محمد المنشاوي ـ http://rb2.in/7zB ماهر المعيقلي ـ http://rb2.in/7zC ادريس ابكر ـ http://rb2.in/5Tg عبدالله الجهني ـ http://rb2.in/7zD محمد المحيسني ـ http://rb2.in/7zE ياسر الدوسري ـ http://rb2.in/7zF ناصر القطامي ـ http://rb2.in/7zG محمد ايوب ـ http://rb2.in/7zI عبدالولي الاركاني ـ http://rb2.in/7zJ احمد العجمي ـ http://rb2.in/7zK مشاري العفاسي ـ http://rb2.in/7zL سعد الغامدي ـ http://rb2.in/7zM ابو بكر الشاطري ـ http://rb2.in/7zN. Nb : Mohon disebarkan ke teman-teman lain yg seiman agar menjadi shodaqoh jariyah buat kita dan pembuat link ini. Jazaakumullahu Khairan.
2015.09.11 - 04:11:03
Renungan Keluarga Sakinah RAHASIA BESAR SEORANG AYAH YANG TIDAK DIKETAHUI SEORANGA ANAK BAHKAN SETIAP ANAK DIDUNIA. Mungkin ibu lebih kerap menelpon untuk menanyakan keadaanku setiap hari, tapi apakah aku tahu, bahwa sebenarnya ayahlah yang mengingatkan ibu untuk meneleponku? Semasa kecil, ibukulah yang lebih sering menggendongku. Tapi apakah aku tau bahwa ketika ayah pulang bekerja dengan wajah yang letih ayahlah yang selalu menanyakan apa yang aku lakukan seharian, walau beliau tak bertanya langsung kepadaku karena saking letihnya mencari nafkah dan melihatku terlelap dalam tidur nyenyakku. Saat aku sakit demam, ayah membentakku “Sudah diberitahu, Jangan minum es!” Lantas aku merengut menjauhi ayahku dan menangis didepan ibu. Tapi apakah aku tahu bahwa ayahlah yang risau dengan keadaanku, sampai beliau hanya bisa menggigit bibir menahan kesakitanku. Ketika aku remaja, aku meminta izin untuk keluar malam. Ayah dengan tegas berkata “Tidak boleh! ”Sadarkah aku, bahwa ayahku hanya ingin menjaga aku, beliau lebih tahu dunia luar, dibandingkan aku bahkan ibuku? Karena bagi ayah, aku adalah sesuatu yang sangat berharga. Saat aku sudah dipercayai olehnya, ayah pun melonggarkan peraturannya. Maka kadang aku melanggar kepercayaannya. Ayahlah yang setia menunggu aku diruang tamu dengan rasa sangat risau, bahkan sampai menyuruh ibu untuk mengontak beberapa temannya untuk menanyakan keadaanku, ”dimana, dan sedang apa aku diluar sana.” Setelah aku dewasa, walau ibu yang mengantar aku ke sekolah untuk belajar, tapi tahukah aku, bahwa ayahlah yang berkata: Ibu, temanilah anakmu, aku pergi mencari nafkah dulu buat kita bersama. Disaat aku merengek memerlukan ini – itu, untuk keperluan kuliahku, ayah hanya mengerutkan dahi, tanpa menolak, beliau memenuhinya, dan cuma berpikir, kemana aku harus mencari uang tambahan, padahal gajiku pas-pasan dan sudah tidak ada lagi tempat untuk meminjam. Saat aku berjaya. Ayah adalah orang pertama yang berdiri dan bertepuk tangan untukku. Ayahlah yang mengabari sanak saudara, ”anakku sekarang sukses.” Walau kadang aku cuma bisa membelikan baju koko itu pun cuma setahun sekali. Ayah akan tersenyum dengan bangga. Dalam sujudnya ayah juga tidak kalah dengan doanya ibu, cuma bedanya ayah simpan doa itu dalam hatinya. Sampai ketika nanti aku menemukan jodohku, ayahku akan sangat berhati – hati mengizinkannya. Dan akhirnya, saat ayah melihatku duduk diatas pelaminan bersama pasanganku, ayahpun tersenyum bahagia. Lantas pernahkah aku memergoki, bahwa ayah sempat pergi ke belakang dan menangis? Ayah menangis karena ayah sangat bahagia. Dan beliau pun berdoa, “Ya Alloh, tugasku telah selesai dengan baik. Bahagiakanlah putra putri kecilku yang manis bersama pasangannya. ”Pesan ibu ke anak untuk seorang Ayah” Anakku.. Memang ayah tidak mengandungmu, tapi darahnya mengalir di darahmu, namanya melekat dinamamu … Memang ayah tak melahirkanmu, Memang ayah tak menyusuimu, tapi dari keringatnyalah setiap tetesan yang menjadi air susumu … Nak.. Ayah memang tak menjagaimu setiap saat, tapi tahukah kau dalam do’anya selalu ada namamu disebutnya … Tangisan ayah mungkin tak pernah kau dengar karena dia ingin terlihat kuat agar kau tak ragu untuk berlindung di lengannya dan dadanya ketika kau merasa tak aman… Pelukan ayahmu mungkin tak sehangat dan seerat bunda, karena kecintaanya dia takut tak sanggup melepaskanmu… Dia ingin kau mandiri, agar ketika kami tiada kau sanggup menghadapi semua sendiri.. Bunda hanya ingin kau tahu nak.. bahwa… Cinta ayah kepadamu sama besarnya dengan cinta bunda.. Anakku… Jadi didirinya juga terdapat surga bagimu… Maka hormati dan sayangi ayahmu. Semoga bermanfaat.
2015.09.12 - 04:52:05
La Tahzan TERSENYUMLAH Orang berkata, ”Langit selalu berduka dan mendung.” Tapi aku berkata, ”Tersenyumlah, cukuplah duka cita di langit sana.” Orang berkata,”Masa muda telah berlalu dariku.” Tapi aku berkata, ”Tersenyumlah, bersedih menyesali masa muda tak kan pernah mengembalikannya.” Orang berkata,”Langitku yang ada di dalam jiwa telah membuatku merana dan berduka. Janji-janji telah mengkhianatiku ketika kalbu telah menguasainya. Bagaimana mungkin jiwaku sanggup mengembangkan senyum manisnya" Maka akupun berkata, “Tersenyumlah dan berdendanglah. Kala kau membandingkan semua umurmu akan habis untuk merasakan sakitnya" Orang berkata, ”Perdagangan selalu penuh intrik dan penipuan, Ia laksana musafir yang akan mati karena terserang rasa haus.” Tapi aku berkata,”Tetaplah tersenyum, karena engkau akan mendapatkan penangkal dahagamu. Cukuplah engkau tersenyum, karena mungkin hausmu akan sembuh dengan sendirinya. Maka mengapa kau harus bersedih dengan dosa dan kesusahan orang lain, apalagi sampai engkau seolah-olah yang melakukan dosa dan kesalahan itu? Orang berkata, “Sekian hari raya telah tampak tanda-tandanya. Seakan memerintahkanku membeli pakaian dan boneka-boneka. Sedangkan aku punya kewajiban bagi teman-teman dan saudara, Namun telapak tanganku tak memegang walau hanya satu dirham adanya" Ku katakan: ”Tersenyumlah”, Cukuplah bagi dirimu karena anda masih hidup, dan engkau tidak kehilangan saudara-saudara dan kerabat yang kau cintai. Orang berkata, ”Malam memberiku minuman ‘alqamah" Aku berkata, "Tersenyumlah, walaupun kau makan buah ‘alqamah Mungkin saja orang lain yang melihatmu berdendang Akan membuang kesedihan. Berdendanglah Apa kau kira dengan cemberut akan memperoleh dirham atau kau merugi karena menampakkan wajah berseri?" Saudaraku, tak membahayakan bibirmu jika engkau mencium Juga tak membahayakan jika wajahmu tampak indah berseri Tertawalah, sebab meteor-meteor langit juga tertawa, mendung tertawa, karenanya kami mencintai bintang-bintang Orang berkata, ”Wajah berseri tidak membuat dunia bahagia yang datang ke dunia dan pergi dengan gumpalan amarah" Ku katakan, ”Tersenyumlah, selama antara kau dan kematian ada jarak sejengkal, setelah itu engkau tidak akan pernah tersenyum" *** Hukum kematian manusia masih terus berlaku, Karena dunia juga bukan tempat yang kekal abadi. Adakalanya seorang manusia menjadi penyampai berita, dan esok hari tiba-tiba menjadi bagian dari suatu berita, Ia dicipta sebagai mahluk yang senantiasa galau nan gelisah, Sedang engkau mengharap selalu damai nan tentram. Wahai orang yang selalu ingin melawan tabiat, engkau mengharap percikan api dari genangan air. Kala engkau berharap yang mustahil terwujud, engkau telah membangun harapan di bibir jurang yang curam. Kehidupan adalah tidur panjang, dan kematian adalah kehidupan, maka manusia diantara keduanya, dalam alam impian dan khayalan. Maka, selesaikan segala tugas dengan segera, niscaya umur-umurmu, akan terlipat menjadi lembaran-lembaran sejarah yang akan ditanyakan. Sigaplah dalam berbuat baik laksana kuda yang masih muda, Kuasailah waktu, karena ia dapat menjadi sumber petaka Dan zaman tak akan pernah betah menemani anda, karena ia akan selalu lari meninggalkan anda sebagai musuh yang menakutkan. Semoga bermanfaat
2015.09.13 - 04:34:37
"AR- RAHMAN" Ada hal yang menarik dari Surat Ar-Rahman (surat ke-55 dalam Al Quranulkarim) yaitu adanya pengulangan satu ayat yang berbunyi: فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ "Fabiayyi alaa 'i rabbi-kumaa tukadzdzibaan" "Maka nikmat Tuhan-mu yang manakah yang kamu dustakan ?" Kalimat ini diulang berkali-kali. Apa gerangan makna kalimat tersebut? Setelah Allah menguraikan beberapa nikmat yang dianugerahkan kepada kita, Allah bertanya: "Maka nikmat Tuhan-mu yang manakah yang kamu dustakan?" Menarik utk diperhatikan bahwa Allah menggunakan kata "DUSTA", bukan kata "INGKAR". Hal ini menunjukkan bahwa nikmat yang Dia berikan kepada manusia itu tidak bisa diingkari keberadaannya. Yang bisa dilakukan manusia adalah mendustakannya. Dusta berarti menyembunyikan kebenaran. Manusia sebenarnya tahu bahwa mereka telah diberi nikmat oleh Allah, tapi mereka menyembunyikan kebenaran itu, mereka mendustakannya. Bukankah kalau kita mendapat uang banyak, kita katakan bahwa itu karena kerja keras kita? Kalau kita berhasil meraih gelar sarjana itu karena otak kita yang cerdas? Kalau kita sehat, jarang sakit, itu karena kita pandai menjaga makan dan rajin berolah raga, dlsb. Semua nikmat yang kita peroleh seakan-akan hanya karena usaha kita. Tanpa sadar kita lupakan peranan Allah, kita sepelekan kehadiran Allah pada semua keberhasilan kita dan terkadang kita dustakan bahwa sesungguhnya nikmat itu semuanya datang dari Allah. "Maka nikmat Tuhan yg mana lagi yg kita dustakan?" Kita telah bergelimang kenikmatan. Harta, jabatan, pasangan hidup, anak-anak, jabatan telah kita miliki. Ingatlah, semua nikmat itu akan ditanya di hari kiamat kelak. "Sungguh kamu pasti akan ditanya pada hari itu akan nikmat yang kamu peroleh saat ini" (At-Takatsur: 8) Sudah siapkah kita menjawab dan mempertanggung jawabkannya ? Wallahu'alam bish-shawwab ...
2015.09.13 - 04:35:43
Most Popular · Indeks » Health » Ibu & Anak Sponsored links Minggu, 13/09/2015 11:12 WIB Jangan Dilarang, Kebiasaan Bayi Masukkan Tangan ke Mulut Ada Manfaatnya Firdaus Anwar - detikHealth Foto: Th Jakarta - Umumnya orang tua sering memakaikan sarung tangan untuk bayinya. Padahal hal ini punya efek yang tak bagus lho untuk pertumbuhan bayi. Sarung tangan bayi kerap digunakan dengan bermacam alasan seperti untuk melindungi bayi dari goresan kuku atau mencegah kebiasaan mengemut tangan. dr Luh Wahyuni SpKFR(K) dari Departemen Rehabilitasi Medis Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) mengatakan padahal tindakan memasukan tangan ke mulut itu merupakan stimulus yang diperlukan sehingga tak perlu dicegah. Didalam rongga mulut terdapat banyak reseptor yang membantu anak belajar mengenali dunia. "Dia belajar mengintegrasikan mata ke tangan. Dia belajar mengenal tubuhnya, jari-jarinya ada lima dan bentuknya seperti ini. Dia mengenali punya ujung mulut dan ujung kaki," kata dr Luh pada acara seminar kesehatan anak kerja sama antara Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) dengan Promina di Hotel Grand Sahid, Jakarta, dan ditulis pada Minggu (13/9/2015). Selain untuk belajar mengenali tubuhnya dengan memasukkan tangan ke mulut maka reflek muntah bayi akan ditekan. Efeknya dikatakan dr Luh bayi menjadi terbiasa ketika mengenal makanan padat dan tak akan dimuntahkan kembali. "Tapi jangan berlebihan, kalau berlebihan berarti rangsangannya berlebih juga. Akibatnya dia bisa terfiksasi, maunya terus menerus untuk mendapatkan sensasi itu," tambah dr Tjhin Wiguna, SpKJ(K), dari RSCM yang hadir pada acara yang sama. "Enggak lepas-lepas deh karena dia merasakan enak terus kan rangsangannya. Itu juga akan jadi problem," pungkasnya.
2015.09.13 - 16:45:22
ILMU JALAN MENUJU SURGA Dari Abud Darda’ radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang menempuh suatu jalan dalam rangka menuntut ilmu (agama, ed) maka Allah akan membimbingnya ke dalam salah satu jalan menuju surga. Sesungguhnya para malaikat akan meletakkan sayap-sayapnya karena ridha kepada penuntut ilmu. Sesungguhnya seorang ahli ilmu akan dimintakan ampunan oleh segala yang di langit dan segala yang di bumi, bahkan ikan yang berada di lautan sekalipun. Keutamaan seorang ahli ilmu di atas ahli ibadah adalah seperti keutamaan bulan di malam purnama di atas seluruh bintang-bintang. Sesungguhnya para ulama adalah pewaris para nabi. Para nabi tidaklah mewariskan uang dinar ataupun dirham. Akan tetapi yang mereka wariskan adalah ilmu. Barangsiapa yang mengambilnya sesungguhnya dia telah mendapatkan jatah [warisan] yang sangat banyak.” (HR. Abu Dawud dalam Kitab al-‘Ilmi [3641]) Ilmu Sebelum Berkata dan Berbuat Ilmu merupakan pondasi tegaknya amalan dan ibadah. Sebagian ulama salaf (terdahulu) berkata, “Barangsiapa yang beribadah kepada Allah tanpa ilmu maka dia akan lebih banyak merusak daripada memperbaiki.” (lihat al-‘Ilmu, Fadhluhu wa Syarafuhu, hal. 93) Imam Bukhari rahimahullah membuat bab dalam Shahihnya di dalam Kitab al-‘Ilmu sebuah bab dengan judul ‘Ilmu sebelum berkata dan beramal, berdasarkan firman Allah ta’ala (yang artinya), “Maka ketahuilah, bahwa tidak ada sesembahan -yang benar- selain Allah.” (QS. Muhammad: 19).’ Beliau berkata, “Allah memulai dengan ilmu.” (lihat Fath al-Bari [1/194]) Ibnul Munayyir rahimahullah berkata, “Beliau -Imam Bukhari- bermaksud untuk menjelaskan bahwa ilmu merupakan syarat benarnya ucapan dan amalan. Sehingga keduanya -ucapan dan amalan- tidak dianggap -benar- tanpanya. Maka ilmu lebih didahulukan daripada keduanya, sebab ilmu menjadi faktor yang meluruskan niat, sedangkan lurusnya niat itulah yang menjadi pelurus amalan…” (lihat Fath al-Bari [1/195]) Fudhail bin Iyadh rahimahullah berkata, “Sesungguhnya amalan jika ikhlas namun tidak benar maka tidak akan diterima. Demikian pula apabila amalan itu benar tapi tidak ikhlas juga tidak diterima sampai ia ikhlas dan benar. Ikhlas itu jika diperuntukkan bagi Allah, sedangkan benar jika berada di atas Sunnah/tuntunan.” (lihat Jami’ al-‘Ulum wa al-Hikam, hal. 19 cet. Dar al-Hadits). Hakikat Ilmu dan Ulama Ibnu Mas’ud radhiyallahu’anhu berkata kepada para sahabatnya, “Sesungguhnya kalian sekarang ini berada di masa para ulamanya masih banyak dan tukang ceramahnya sedikit. Dan akan datang suatu masa setelah kalian dimana tukang ceramahnya banyak namun ulamanya amat sedikit.” (lihat Qowa’id fi at-Ta’amul ma’al ‘Ulama, hal. 40) Ilmu tidak diukur semata-mata dengan banyaknya riwayat atau banyaknya pembicaraan. Akan tetapi ia adalah cahaya yang ditanamkan ke dalam hati. Dengan ilmu itulah seorang hamba bisa memahami kebenaran. Dengannya pula seorang hamba bisa membedakan antara kebenaran dengan kebatilan (lihat Qowa’id fi at-Ta’amul ma’al ‘Ulama, hal. 39) Imam Ibnul A’rabi rahimahullah berkata, “Seorang yang berilmu tidak dikatakan sebagai alim robbani sampai dia menjadi orang yang -benar-benar- berilmu, mengajarkan ilmunya, dan juga mengamalkannya.” (lihat Fath al-Bari [1/197]) Lebih daripada itu, ahli ilmu yang sejati adalah yang senantiasa takut kepada Allah. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya yang benar-benar merasa takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya hanyalah orang-orang yang berilmu.” (QS. Fathir: 28). Karena ilmu dan rasa takutnya kepada Allah, para ulama menjadi orang yang paling jauh dari hawa nafsu dan paling mendekati kebenaran sehingga pendapat mereka pun diperhitungkan dalam Islam. Semoga bermanfaat.
2015.09.14 - 05:03:33
MOTIVASI HIDUP SEJATI Motivasi hidup akan mempengaruhi hidup Anda. Banyak orang yang masih belum memahami apa yang menjadi motivasi hidup atau baru memahami sebagian dari motivasi hidup sebenarnya. Pemahaman yang kurang atau parsial tentu akan mempengaruhi kualitas kehidupan kita. Apa definisi motivasi hidup? Kita lihat dulu definisi motivasi. Motivasi pada dasarnya adalah alasan atau dorongan untuk bertindak. Maka motivasi hidup bisa diartikan alasan atau dorongan untuk hidup. Mengapa Kita Hidup ? Dari sini akan membawa kepada sebuah pertanyaan besar, mengapa kita hidup? Mengapa kita ada di dunia ini? Siapa saya? Banyak orang yang berusaha untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini. Namun mereka tidak akan menemukan jawabannya atau menemukan jawaban yang salah selama mereka mencari dari sumber yang salah. Seharusnya, jika kita bertanya mengapa kita hidup, kita harus bertanya kepada Yang Menghidupkan kita. Tiada lain adalah Allah SWT. Dan, Allah SWT sudah menjawab pertanyaan kita ini dan dituliskan dalam kitab suci kita Al Qur’an. "Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku" (QS. Ad Dzariat:56) Jadi ibadahlah yang menjadi motivasi hidup sejati kita. Hidup kita tiada lain hanya untuk beribadah kepada Allah. Segala gerak gerik kita, pemikiran kita, dan ucapan kita harus dalam rangka beribadah kepada Allah. Tentu saja, pemahaman ibadah disini adalah ibadah secara integral. Bukan hanya ibadah ritual saja, tetapi ibadah secara kesuluruhan. Artinya semua aspek kehidupan yang kita jalani harus dalam rangka ibadah. Inilah Motivasi Hidup Sejati Jika ibadah sudah menjadi motivasi hidup kita, inilah yang perlu kita lakukan: Motivasi Hidup: Ibadah Driven Action Artinya semua tindakan kita digerakan dalam rangka ibadah kepada Allah. Ibadah adalah penggerak, ibadah adalah motivasi. Tidak ada yang kita lakukan kecuali hanya untuk beribadah kepada Allah. Bukan untuk yang lain. Pertama: Jadikan, semua yang kita lakukan saat ini menjadi bernilai ibadah. Tapi hati-hati, ada berbagai tindakan yang tidak bisa diubah menjadi ibadah yaitu tindakan yang nyata-nyata perbuatan maksiat. Untuk tindakan maksiat, harus dihentikan dan diganti dengan ibadah. Untuk mengganti tindakan “biasa” menjadi tindakan ibadah ialah dengan dua cara: - Niatkan sebagai ibadah - Lakukan dengan cara yang sesuai syariat Kedua: Ketahui apa saja ibadah yang harus kita lakukan dan lakukanlah sebisa mungkin. Ketahuilah apa yang dilarang dan jangan lakukan. Mudah-mudahan kita semua menjadi pribadi yang hidup dengan motivasi hidup sejati ini. Inilah moto hidup kita: Hayatuna kuluha ibadah = hidup kita seluruhnya adalah ibadah. Memahami Makna Ibadah Ibadah artinya tunduk dan patuh secara total kepada Allah. Bukan hanya tunduk secara ritual melainkan juga tunduk secara sosial. Sayangnya makna ibadah ini selalu dipersempit kepada wilayah ritual saja. Mana yang lebih penting? Keduanya! Jangan karena rajin melakukan ibadah ritual, maka ibadah muamalah ditinggalkan. Atau sebaliknya, karena sibuk ibadah muamalah (berdagang) maka dia meninggal ibadah ritual yang justru sebagai pokok ibadah, yaitu shalat. Ibadah juga tidak hanya yang disebutkan dalam rukun Islam saja. Itu adalah rukun, tetapi masih banyak ibadah-ibadah yang harus dan bisa kita lakukan. Silahkan buka al Quran dan hadits, setiap kita menjalankan perintah itu adalah ibadah. Setiap kita meninggalkan apa yang dilarang, itu juga ibadah. Dakwah juga ibadah. Bukan tugas ajengan, kiai, ustadz, mubaligh, atau ulama saja. Tetapi tugas semua orang Muslim. Artinya Anda pun memikul kewajiban untuk berdakwah. Begitu juga, berdakwah itu bukan hanya ceramah saja. Ceramah adalah bagian dakwah, tetapi masih ada bentuk-bentuk dakwah lainnya. Agar Anda lebih sempurna dalam ibadah, maka kita harus terus-menerus meningkatkan ilmu tentang agama agar kita mengetahui apa saja ibadah yang bisa dan harus dilakukan oleh kita. Kemauan kita mempelajari agama adalah ciri seseorang yang memahami makna motivasi hidup sejati. Silahkan renungkan, sejauh mana Anda mau mempelajari agama. Memahami apa saja yang diperintahkan dan apa saja yang dilarang. Sejauh mana Anda membaca hadits dan Al Quran? Sejauh mana Anda belajar tata cara ibadah dan hukum Islam kepada para ahlinya? Motivasi hidup juga bukanlah agar kita berguna untuk sesama. Tidak, bukan itu. Berguna bagi sesama bukanlah motivasi hidup sejati, kecuali diiringi dengan niat karena Allah. Jika niat karena Allah, maka berguna bagi sesama adalah bagian dari ibadah yang tentu saja ada aturannya dalam Islam. Artinya, jika Anda ingin berguna bagi sesama, setelah niat, Anda harus melakukannya sesuai dengan tuntunan Al Quran dan hadits. Karena itu syarat ibadah, niat dan syar’i. Tidak, tidak ada motivasi hidup yang lain. Hanya untuk beribadah kepada Allah. Bukan untuk kesenangan, bukan untuk popularitas, bukan juga untuk harta dan kekayaan. Inilah motivasi hidup hakiki. Semoga bermanfaat
2015.09.15 - 03:08:20
RENUNGAN KEHIDUPAN Wahai saudaraku, semoga hidayah Allah subhanahu wa ta’ala selalu mengiringi kita. Tak bisa dimungkiri bahwa kehidupan dunia ini dikitari dengan keindahan dan kenikmatan. Semuanya dijadikan indah pada pandangan manusia. Itulah kesenangan hidup di dunia. Namun di sisi Allah-lah sesungguhnya tempat kembali yang baik. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada segala apa yang diingini (syahwat), yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (al-Jannah).” (Ali Imran: 14) Betapa pun menyenangkannya kehidupan dunia itu, sungguh ia adalah kehidupan yang fana. Semuanya bersifat sementara. Tiada makhluk yang hidup padanya melainkan akan meninggalkannya. Tiada pula harta yang ditimbun melainkan akan berpisah dengan pemiliknya. Keindahan dunia yang mempesona dan kenikmatannya yang menyenangkan itu pasti sirna di kala Allah subhanahu wa ta’ala menghendakinya. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, “Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah di antara kalian serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur, dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya, dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (al-Hadid: 20) Sudah sepatutnya bagi setiap pribadi muslim untuk memahami hakikat kehidupan dunia, agar tidak salah jalan dalam menempuhnya. Terlebih ia bukan akhir dari perjalanan seorang hamba dalam menuju Rabb-nya. Masih ada dua fase kehidupan berikutnya; kehidupan di alam kubur (barzakh) dan kehidupan di alam akhirat. Di alam kubur (barzakh), masing-masing akan menghuninya seorang diri tanpa ditemani oleh kawan atau orang yang dicinta. Sedangkan segudang harta yang telah lama ditimbunnya di dunia tak lagi setia di sampingnya. Dengan hanya mengenakan kain kafan yang melilit di tubuh, berbaring di liang lahat yang sempit dan tak beralaskan sesuatu pun, masing-masing akan mendapatkan azab kubur atau nikmat kubur sesuai dengan perhitungannya di sisi Allah subhanahu wa ta’ala. Adapun di alam akhirat, masing-masing akan menghadap Allah subhanahu wa ta’ala seorang diri pula guna mempertanggungjawabkan segala amal perbuatan yang dikerjakannya selama hidup di dunia, kemudian akan diberi balasan yang setimpal oleh Allah subhanahu wa ta’ala atas segala yang diperbuatnya itu. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, “Hai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja (berbuat) dengan penuh kesungguhan menuju Rabb-mu, maka pasti kamu akan menemui-Nya (untuk mempertanggungjawabkan segala perbuatan yang dilakukan).” (al-Insyiqaq: 6) “Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah (unsur yang amat kecil) pun, niscaya dia akan melihat (balasan)-nya. Dan barang siapa yang mengerjakan kejelekan seberat dzarrah (unsur yang amat kecil) pun, niscaya dia akan melihat (balasan)-nya.” (az-Zalzalah: 7-8) Mewaspadai Gaya Hidup Bebas Wahai saudaraku, semoga kasih sayang Allah subhanahu wa ta’ala selalu bersama kita. Tak bisa dipungkiri bahwa gaya hidup bebas, lepas sama sekali dari kewajiban, tuntutan, perasaan takut, dan berbagai aturan (termasuk syari’at) yang ada merupakan fenomena yang terjadi pada sebagian manusia. Padahal bila dirunut hakikat dan ihwalnya, tak sepantasnya bagi mereka memilih kehidupan yang bersifat bebas tersebut. Betapa tidak, dengan segala hikmah dan keadilan-Nya Allah subhanahu wa ta’ala menciptakan manusia sebagai makhluk yang dilingkupi segala kelemahan dan keterbatasan. Mengawali kehidupannya dalam keadaan lemah, kemudian sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, “Allah, Dialah yang menciptakan kalian dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kalian) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kalian) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.” (Ar-Rum: 54) Sungguh tanpa nikmat, karunia, pertolongan dan kekuatan dari Allah subhanahu wa ta’ala, tak mungkin manusia bisa menjalani pahit getirnya kehidupan ini dengan selamat. Karena itu, Allah subhanahu wa ta’ala mengingatkan mereka dengan firman-Nya: “Hai sekalian manusia, kalianlah yang amat butuh kepada Allah, dan Allah Dia-lah Yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji.” (Fathir: 15) Demikianlah manusia dengan segala kelemahan dan keterbatasannya. Semua pada hakikatnya dalam perjalanan menuju Rabb-nya. Sedangkan kemampuannya untuk beramal sangat terbatas pada umur yang Allah subhanahu wa ta’ala tentukan. Saat kematian tiba, tak seorang pun dapat menghindar atau menangguhkannya. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, “Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan.” (al-Munafiqun: 11) Wahai saudaraku, semoga nikmat husnul khatimah mengiringi akhir kehidupan kita. Ketahuilah bahwa gaya hidup bebas, lepas sama sekali dari kewajiban, tuntutan, perasaan takut, dan berbagai aturan termasuk syari’at agama merupakan perbuatan tercela yang dimurkai oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Gaya hidup bebas sangat berbahaya bagi kehidupan umat manusia, terkhusus kaum muslimin. Dengannya, berbagai tatanan kehidupan sosial kemasyarakatan akan hancur. Masing-masing akan berbuat sesuai dengan kehendak hawa nafsunya. Yang penting senang, yang penting puas… Ada yang berbuat zina, minum minuman keras (miras), narkoba, berjudi dengan segala modelnya, pornoaksi, pornografi, dan berbagai kemaksiatan lainnya. Sementara pembunuhan, perampokan, penjambretan, pencurian, korupsi, penipuan, dan berbagai tindakan kriminalitas lainnya pun menjamur di mana-mana. Demikian pula dalam kehidupan baragama, gaya hidup bebas dapat merusak akidah dan ibadah kaum muslimin. Di antara mereka ada yang berbuat kesyirikan dan ada pula yang melakukan berbagai amalan tanpa bimbingan dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, “Tidakkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya? Atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami. Mereka itu tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya (dari binatang ternak itu).” (al-Furqan: 43-44) Bisa dibayangkan, betapa hancurnya sebuah masyarakat manakala kehidupannya disamakan oleh Allah subhanahu wa ta’ala dengan kehidupan binatang ternak bahkan lebih parah darinya. Oleh karena itu, dari sisi manakah alasan manusia untuk memilih gaya hidup bebas? Pantaskah perilaku buruk itu ditujukan kepada Allah subhanahu wa ta’ala, Pencipta alam semesta ini? Betapa naifnya manusia (siapapun dia) bila memilih gaya hidup bebas, dengan menuhankan hawa nafsu, melepaskan diri dari ikatan syari’at Islam yang mulia dan mencampakkan fitrah yang suci. Indahnya Meniti Kehidupan di Atas Agama Islam Betapa indahnya agama Islam yang dibawa oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Syari’atnya memerhatikan hubungan antara hamba dengan Allah subhanahu wa ta’ala sang Pencipta, memosisikan-Nya sebagai tumpuan dalam hidup ini, berserah diri kepada-Nya, tunduk dan patuh kepada-Nya, memurnikan ibadah hanya untuk-Nya, dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatupun. Demikian pula memerhatikan hubungan antara hamba dengan sesamanya, dengan cara menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda, menyantuni yang lemah, membantu orang yang tertimpa musibah, menyambung tali silaturahmi, menjaga hubungan baik dengan tetangga, memuliakan tamu, jujur dalam berbuat dan berkata, dan lain sebagainya. Syari’at yang bersifat adil dan tepat, tidak berlebihan dan juga tidak bermudahan dalam segala aspeknya. Atas dasar itu, setiap pribadi muslim berkewajiban untuk meniti kehidupan ini dengan agama Islam dan syari’atnya yang sempurna selama hayat masih dikandung badan. Mengedepankan syariat Islam atas segala dorongan hawa nafsu, adat istiadat/budaya negerinya dan selainnya. Senantiasa menaati Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan tak menentangnya sedikit pun. Dengan itu, akan terbimbing untuk masuk ke dalam al-Jannah (surga) dan diselamatkan dari azab yang pedih. Itulah jalan keselamatan yang hakiki. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: كُلُّ أُمَّتِي يَدْخُلُونَ الجَنَّةَ إِلَّا مَنْ أَبَى، قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، وَمَنْ يَأْبَى؟ قَالَ: «مَنْ أَطَاعَنِي دَخَلَ الجَنَّةَ، وَمَنْ عَصَانِي فَقَدْ أَبَى “Semua umatku akan masuk ke dalam al-Jannah (surga) kecuali yang enggan. Para sahabat berkata: ‘Wahai Rasulullah, siapakah orang yang enggan itu?’ Rasulullah menjawab: ‘Barang siapa yang menaatiku pasti masuk ke dalam al-Jannah (surga), dan barang siapa menentangku maka dialah orang yang enggan’.” (HR. al-Bukhari no. 7280 dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu) Wahai saudaraku, semoga lindungan Allah subhanahu wa ta’ala selalu bersama kita. Demikianlah sekelumit tentang renungan kehidupan dunia yang sedang kita jalani. Mudah-mudahan menjadi pelita dalam kegelapan dan embun penyejuk bagi para pencari kebenaran. Amiin.. Wallahu a’lam bish shawab.. Penulis: Ustadz Ruwaifi’ Lc, hafizhahullah
2015.09.16 - 04:55:04
» Health » Ibu & Anak Sponsored links Selasa, 20/11/2012 11:30 WIB Ini Manfaat Merangkak Bagi Perkembangan Tubuh Bayi Linda Mayasari - detikHealth (Foto: ThinkStock) Jakarta - Anda mungkin berpikir bahwa bayi akan lebih baik jika langsung dapat berjalan tanpa perlu melalui proses merangkak, Tetapi melewatkan proses merangkak ternyata dapat menyebabkan sejumlah masalah bagi anak di kemudian hari. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa merangkak berhubungan dengan perkembangan tubuh bayi termasuk koordinasi antara mata dan tangan, ketajaman penglihatan di kemudian hari, serta kemampuan membaca dan menulis. Selain itu, beberapa studi juga telah menunjukkan bahwa kurangnya merangkak dapat berhubungan dengan gangguan pemusatan perhatian/ADHD dan autisme. Seperti dilansir All Parenting, Senin (19/11/2012), tidak semua bayi merangkak dengan cara tradisional, yaitu dengan bertumpu pada kedua lutut dan tangannya. Beberapa bayi merangkak dengan cara menggeser perut dan menyeret kakinya atau juga dengan gaya kepiting, yaitu satu lutut dalam posisi merangkak dan kaki lainnya datar di lantai. Merangkak dengan bertumpu pada perut dapat menimbulkan tekanan yang kuat dan terus-menerus pada perut. Meskipun merangkak dengan metode ini belum terbukti menyebabkan masalah di masa depan, orangtua perlu mendorong bayi untuk merangkak dengan cara tradisional. Jika Anda khawatir dengan cara bayi merangkak yang tidak biasa, konsultasikan dengan dokter anak dan mendapatkan rujukan ke ahli terapi fisik jika diperlukan. Untuk mendorong bayi agar dapat merangkak, perbanyaklah kesempatan bermain bayi di lantai dan kurangi frekuensi penggunaan kereta bayi atau ayunan. Tempatkan mainan favorit bayi di luar jangkauannya, sehingga bayi terdorong untuk menggerakkan tubuh, merangkak, dan meraih mainannya. Orangtua juga harus lebih banyak meluangkan waktu untuk menemani sekaligus mengawasi bayi Anda ketika bermain dan merangkak. Bila anak telah berusia 6 atau 7 bulan, ajak anak untuk merangkak melewati sebuah terowongan yang Anda buat dengan menggunakan kardus yang membuatnya lebih tertantang.
2015.09.16 - 16:31:11
KENALI TAHAPAN BICARA ANAK Begitu dilahirkan, seorang anak tidak serta-merta bisa berbicara. Ada proses yang dilalui pada tiap jenjang usia, mulai dari belajar mengeluarkan suara hingga menjadi kata-kata. Dirangkum dari hasil wawancara sejumlah pakar tumbuh kembang anak, Rabu (16/9/2015), berikut ini berbagai tahapan yang dilalui anak saat sedang belajar bicara. 1. Cooing (usia 1-6 minggu) Fase cooing sering disebut juga sebagai fase Reflexive atau Vocalization. Suara-suara yang dikeluarkan anak masih bersifat refleks, kadang berupa tangisan. Di atas usia 3 pekan, anak baru akan membedakan tangis berdasarkan penyebabnya. Misalnya tangis karena lapar dan karena popok basah. "Apa ya, kayak melenguh gitu lho. Namanya memang cooing, oooh aahh gitu-gitu lho. Meresponsnya jangan dibalas dengan cooing juga, balas dengan bahasa yang benar. Misalnya "Oh iya, lapar ya? Oke minum susu sebentar lagi ya," kata dr Meta Hanindita, SpA dari RSUD Dr Soetomo Surabaya. 2. Babling (usia 6-7 minggu) Pada tahapan ini, anak mulai membuat suara-suara yang berbeda dalam tiap suasana, misalnya ketika dalam keadaan senang dan nyaman. Tetapi suara-suara tersebut masih bersifat refleks. Secara tidak langsung, mereka sedang melatih kematangan gerak artikulasinya. 3. Laling (usia 6-9 bulan) Pada masa ini fungsi pendengaran semakin matang. Anak mulai bersuara, mendengar suaranya, merasa senang dan ia selalu mengulangi ucapannya. Pada masa ini anak akan menginjak fase di mana anak mulai meniru bunyi-bunyi yang didengar dari lingkungannya. "Bunyi-bunyi yang dikeluarkannya mulai bervariasi, tetapi masih membeo ucapan orang lain," kata Rita Rahmawati A.md. TW, S.Pd, seorang terapis wicara di RS Harapan Kita. 4. True Speech (usia 12–18 bulan) Usia ini ucapannya mulai berarti, anak mulai berbahasa walaupun belum lengkap dan belum tepat. "Tetapi ucapan untuk suatu makna sudah konsisten, misalnya 'ma' untuk menyebut ibu atau mama, 'mam' untuk menyebut makan, 'mimi' untuk menyebut minum," kata Rita. Perbendaharaan kata pada usia 12 bulan berkisar antara 1-20 kata, pada usia 18 bulan antara 20-100 kata, pada usia 36 bulan sebanyak 400-900 kata, dan pada 48 bulan sebanyak 1.500 kata.
2015.09.16 - 20:45:48
Renungan Kesehatan POLA MAKAN Seiring dengan bertambahnya usia, secara tak sadar berbagai permasalahanan kesehatan mulai berdatangan. Mulai dari yang ringan seperti mudah lelah, kekurangan zat besi, hipertensi, kolestrol hingga yang cukup berat seperti osteoporosis, diabetes, hingga kanker. Namun Anda tidak perlu terlalu khawatir, ada berbagai cara untuk mengatasinya, salah satunya adalah dengan memperhatikan pola makan yang disantap setiap harinya agar selalu dalam kondisi bugar. Seperti apa? 1. Hindari Makanan Cepat Saji Mengonsumsi makanan cepat saji yang banyak mengandung lemak tak jenuh di dalamnya dapat mengakibatkan pembengkakkan pada tubuh. Selain itu, makanan cepat saji juga menjadi salah satu penyebab utama dari obesitas atau kelebihan berat badan. Kandungan sodium tinggi yang terdapat di makanan cepat saji juga bisa membuat tekanan darah meningkat dan kerja jantung menjadi melemah. Sehingga tak ada salahnya Anda menghindari makanan cepat saji dan bertanya kepada restoran tentang daftar kandungan yang terdapat pada makanan yang disajikan. Baca juga info produk dalam setiap kemasan yang dibeli di supermarket untuk mengetahui bahan-bahan yang terkandung di dalamnya. 2. Kurangi Makanan Manis Meski makanan manis memang terasa enak di lidah, namun mengonsumsi terlalu banyak berdampak negatif bagi kesehatan. Asupan gula yang tinggi adalah faktor pencetus utama untuk diabetes. Suatu penelitian yang dimuat di Journal of American Dental Association menjelaskan, makanan manis seperti gula menghasilkan asam berbahaya jika terjadi kontak langsung dengan plak pada gigi sehingga menimbulkan kerusakan gigi. Selain itu, minuman bersoda yang mengandung asam sitrat atau asam fosfat juga dapat menghasilkan erosi gigi yang menyebabkan kerusakan permanen pada gigi. Mengonsumsi makanan manis juga memperlambat mekanisme perbaikan alami di dalam tubuh. "Saat tubuh menerima banyak asupan gula, secara langsung kulit kehilangan kemampuannya untuk regenerasi. Molekul di dalam gula mengotori kolagen pada kulit sehingga membuatnya kurang elastis dan berkerut," jelas ahli nutrisi biokimia profesor Shawn Talbott. Ia menyarankan, pilihlah makanan yang dibuat dengan gula alami, seperti madu, sirup maple, atau sirup beras merah. Jangan mengonsumsi pemanis buatan karena dapat memberikan kerusakan pada tubuh dengan berbagai cara. 3. Perhatikan Asupan Karbohidrat Asupan karbohidrat yang disantap berlebihan dapat membuat kadar gula darah meningkat sehingga kelenjar pankreas mengeluarkan hormon insulin ke dalam aliran darah untuk membantu sel mengubah glukosa menjadi bahan bakar. Tetapi seringkali tubuh seolah 'salah perhitungan' dengan melepaskan hormon insulin yang terlalu banyak. "Insulin yang terlalu banyak dilepaskan membuat kadar gula darah menurun dan membuat Anda cepat lapar kembali. Akibatnya, penyakit yang sering dikaitkan dengan usia seseorang seperti diabetes tipe 2, sindrom metabolisme, dan serangan jantung bisa saja menyerang Anda," terang Hendry Lodge, MD, penulis buku Younger Next Year: Live Strong, Fit, and Sexy — Until You’re 80 and Beyond. Sebaiknya tetaplah mengonsumsi karbohidrat kompleks, seperti sayur-sayuran dan gandum utuh yang kaya akan serat dan nutrisi. Gandum mengandung biji-bijian yang akan lama dicerna oleh tubuh sehingga membuat Anda tetap kenyang. 4. Jangan Makan Berlebihan. Rasa lapar dapat menyebabkan makan berlebihan sehingga menimbulkan obesitas. Saat Anda merasa lapar, perut mengirimkan 'sinyal' ke otak dengan melepaskan hormon ghrelin. Masalahnya, dibutuhkan 30 menit bagi hormon tersebut untuk kembali normal sehingga kemungkinan besar Anda akan makan berlebihan. Makanlah dalam porsi kecil sehingga membuat perut selalu kenyang. Mengonsumsi makanan ringan yang menyehatkan bisa menjadi salah satu pilihan. Tetapi Anda juga tetap harus menyeimbangkan kebutuhan protein, karbohidrat, dan lemak pada setiap makanan yang disantap. 5. Fokus Makan Tanpa Lakukan Pekerjaan Lain Di usia yang tak lagi muda, stres seringkali dialami oleh banyak orang. Menurut profesor Kevin Spelman, ilmuwan dari University of North Carolina Amerika, hal tersebut dapat mengakibatkan nafsu makan semakin membesar dengan melepaskan hormon kortisol, yakni hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar adrenalin. Hormon tersebut membuat penyerapan nutrisi menjadi tidak maksimal dan menekan mekanisme perbaikan tubuh. Selain itu, kortisol juga mengalihkan darah ke anggota tubuh jauh dari perut dan usus sehingga menghambat usus untuk mencerna makanan. Hasilnya, proses pencernaan menjadi terhambat. Cara mengatasinya adalah memperlambat proses makan dengan mengunyah perlahan. Daripada Anda makan di balik kemudi atau di meja kantor, carilah tempat khusus di mana Anda bisa santai dan fokus menikmati makanan Anda. Jika memungkinkan, makanlah dengan orang-orang yang membuat Anda nyaman atau makan di tempat yang membuat Anda senang. Saat di rumah, ciptakanlah suasana yang menenangkan yang dapat mengasimilasikan efek menyenangkan.
2015.09.17 - 04:53:55
2015.09.17 - 04:54:55
RENUNGAN KEHIDUPAN 🌴🌴🌴🌴 Pada saat engkau mati, janganlah kau bersedih. Jangan pedulikan jasadmu yang sudah mulai layu, karena kaum muslimin akan mengurus jasadmu. Mereka akan melucuti pakaianmu, memandikanmu dan mengkafanimu lalu membawamu ke tempatmu yang baru, kuburan. Akan ada banyak orang yang mengantarkan jenazahmu bahkan mereka akan meninggalkan pekerjaannya untuk ikut menguburkanmu. Barang-barangmu akan dikemas; kunci-kuncimu, kitab, koper, sepatu dan pakaianmu. Jika keluargamu setuju barang-barang itu akan disedekahkan agar bermanfaat untukmu. Yakinlah; dunia dan alam semesta tidak akan bersedih dengan kepergianmu. Ekonomi akan tetap berlangsung! Posisi pekerjaanmu akan diisi orang lain. Hartamu menjadi harta halal bagi ahli warismu. Sedangkan kamu yang akan dihisab dan diperhitungkan dari hartamu! Kesedihan atasmu ada 3; 1.Orang yang mengenalmu sekilas akan mengatakan, kasihan. 2.Kawan-kawanmu akan bersedih beberapa jam atau beberapa hari lalu mereka kembali seperti sediakala dan tertawa tawa! 3.Di rumah ada kesedihan yg mendalam! Keluargamu akan bersedih seminggu dua minggu, sebulan dua bulan, dan mungkin hingga setahun?? Selanjutnya mereka meletakkanmu dalam arsip kenangan! Demikianlah "Kisahmu telah berakhir di tengah-tengah manusia". Dan kisahmu yang sesungguhnya baru dimulai, Akhirat!! ♨ Telah musnah kemuliaan, harta, kesehatan, dan anak. Telah engkau tinggalkan rumah, istana dan istri tercinta. Kini hidup yang sesungguhnya telah dimulai. Pertanyaannya adalah: Apa persiapanmu untuk kuburmu dan Akhiratmu?? Hakikat ini memerlukan perenungan. Usahakan dengan sungguh-sungguh; Menjalankan kewajiban kewajiban, hal-hal yang disunnahkan, sedekah rahasia, merahasiakan amal.. shalih, shalat malam, Semoga saja engkau selamat. Andai engkau mengingatkan manusia dengan tulisan ini insyaAllah pengaruhnya akan engkau temui dalam timbangan kebaikanmu pada hari Kiamat. Sampaikanlah renungan ini pada orang-orang yang engkau kasihi. Semoga taufiq dan hidayah-Nya selalu menyertai kita semua. Aamiin. tulisan terbaik Syekh Ali Thanthawi Mesir Rahimahullah
2015.09.18 - 04:39:26
👆salah satu yg meninggal di masjidil haram. Jamaah Malaysia Indah sekali. Sprt tidur nyenyak.
2015.09.18 - 04:40:53
2015.09.18 - 04:40:54
Subhanallah...Innalillahi wainna ilaihi roji'un. Sungguh kembali yg membahagiakan
2015.09.18 - 04:40:55
Menggapai Keluarga Sakinah RENUNGAN PERNIKAHAN Berjuang.. saling menjaga hati.. saling mendo'akan.. saling memahami.. menyelaraskan dua hati.. saling menjaga amanah.. dengan rasa ikhlas.. tanpa suatu syarat.. karena inti dari cinta dan kasih sayang.. adalah.. 'MEMBERI'.. Terus menggenggam erat cinta mulia dan cinta fitrah.. Cinta mulia adalah cinta yang paling tinggi.. cinta kepada Allah SWT. dan Rasulullah Muhammad SAW. serta jihad di jalan-Nya.. Cinta fitrah adalah cinta yang dikaruniakan Allah SWT. kepada manusia.., agar saling mengasihi, menyayangi sesamanya dan saling membantu antara satu dengan yang lainnya.. Jika hati merasakan adanya cinta dan kasih sayang.. kehidupan dan waktu yang kita jalani.. akan terasa lebih indah.. lebih berarti.. penuh warna.. sarat makna.. Ya Allah.. Yang Maha Rahman dan Maha Rahim.. Semoga.. keluarga sakinah mawaddah warahmah.. selalu terjaga.. selalu dalam tuntunan dan lindunganMu.. kini.. esok.. dan selamanya.. Aamiin.. Aamiin.. Aamiin Ya Robbal Alamiin.. Sebuah syair renungan bagi Suami : Pernikahan atau perkawinan, Menyingkap tabir rahasia, Istri yang kamu nikahi, Tidaklah semulia Khadijah, Tidaklah setaqwa Aisyah, Pun tidak setabah Fatimah, Apalagi secantik Zulaikha, Justru Istrimu hanyalah wanita akhir zaman, Yang punya cita-cita, Menjadi Sholehah... Pernikahan atau perkawinan, Mengajar kita kewajiban bersama, Istri menjadi tanah, Kamu langit penaungnya, Istri ladang tanaman, Kamu pemagarnya, Istri kiasan ternakan, Kamu gembalanya, Istri adalah murid, Kamu mursyid (pembimbing)-nya, Istri bagaikan anak kecil, Kamu tempat bermanjanya, Saat Istri menjadi madu, Kamu teguklah sepuasnya, Seketika Istri menjadi racun, Kamulah penawar bisanya, Seandainya Istri tulang yang bengkok, berhati-hatilah meluruskannya Pernikahan atau perkawinan, Menginsyafkan kita perlunya iman dan taqwa, Untuk belajar meniti sabar dan ridho Allah SWT. Karena memiliki istri yang tak sehebat mana, Justru... Kamu akan tersentak dari alpa, Kamu bukanlah Muhammad Rasulullah, Pun bukan pula Sayyidna Ali Karamallahhuwajah, Cuma suami akhir zaman, Yang berusaha menjadi sholeh.. Amiin.. Sebuah Syair Renungan bagi Istri : Pernikahan atau perkawinan, Membuka tabir rahasia, Suami yang menikahi kamu, Tidaklah semulia Muhammad saw, Tidaklah setaqwa Ibrahim as, Pun tidak setabah Ayub as, Ataupun segagah Musa as, Apalagi setampan Yusuf as, Justru suamimu hanyalah pria akhir zaman, Yang punya cita-cita, Membangun keturunan yang Sholeh... Pernikahan atau perkawinan, Mengajar kita kewajiban bersama, Suami menjadi pelindung, Kamu penghuninya, Suami adalah nahkoda kapal, Kamu navigatornya, Suami bagaikan balita yang nakal, Kamulah penuntun kenakalannya, Saat Suami menjadi raja, Kamu nikmati anggur singgasananya, Seketika Suami menjadi bisa, Kamulah penawar obatnya, Seandainya Suami masinis yang lancang, Sabarlah memperingatkannya, Pernikahan atau perkawinan, Mengajarkan kita perlunya iman dan taqwa, Untuk belajar meniti sabar dan ridho Allah SWT. Karena memiliki suami yang tak segagah mana, Justru... Kamu akan tersentak dari alpa, Kamu bukanlah Khadijah, yang begitu sempurna di dalam menjaga, Pun bukan pula Hajar, yang begitu setia dalam sengsara, Cuma wanita akhir zaman, Yang berusaha menjadi sholehah.. Amiin..
2015.09.19 - 03:23:28
La Tahzan 🌸🍃🌸🍃🌸🍃🌸🍃 APAKAH YG ANDA FIKIRKAN DI PAGI HARI ???? Sahabatku, apa yang dipikirkan pagi ini? Ada yang mikirin : kerjaan, tugas sekolah, mau kemana hari ini, dll. Semua yang dipikiran adalah lebih berorientasi pada diri sendiri dan duniawi. Rasulullah saw bersabda : “Barangsiapa yang bangun di pagi hari namun hanya dunia yang dipikirkannya, sehingga seolah-olah tidak melihat hak Allah dalam dirinya maka Allah akan menanamkan 4 penyakit dalam dirinya: kebingungan yang tiada putusnya, kesibukan yang tidak ada ujungnya, kebutuhan yang tidak terpenuhi dan keinginan yang tidak tercapai”. (HR. Ath Thabrani) Karenanya tidak heran, jika dipagi hari banyak orang sedih, pusing, bingung, resah, gelisah dan takut. Maka mulailah pagi harimu dengan menjaga Hak Allah pada dirimu bersyukur karena Allah masih memberi umur dan kesempatan hidup, untuk menunaikan Hak Allah. dengan demikian Allah akan menjaga 'dunia'mu. ☆Apa yang perlu dikhawatirkan jika telah mendapatkan yang lebih baik dari dunia dan seisinya? Nabi saw bersabda : “Dua rakaat shalat sunnah subuh lebih baik daripada dunia dan seluruh isinya". (HR. Muslim 725) ☆ Apa yang ditakutkan jika Allah yang maha memiliki alam semesta ini telah menjamin hari mu? “Barangsiapa yang shalat subuh maka dia berada dalam jaminan Allah..”. (HR. Muslim 163) ☆ Dan apa yang perlu diresahkan jika dengan dzikir pagimu, Allah akan mengangkat derajatmu? “Maukah kamu aku tunjukkan perbuatanmu yang terbaik, paling suci di sisi Raja-mu (Allah) dan paling mengangkat derajatmu, lebih baik bagimu dari infak emas atau perak..”. Beliau bersabda: “Dzikir kepada Allah Yang Maha tinggi". (HR. At-Tirmidzi 3377) ☆ Dengan berdzikir maka pagi mu menjadi lebih indah dan berseri. “..Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenang.” (QS. Ar-Ra’d: 28) ☆ Lalu tutup pagimu dengan sholat dhuha. “Wahai anak Adam, janganlah engkau tinggalkan 4 raka’at shalat di awal siang (di waktu Dhuha). Maka itu akan mencukupimu di akhir siang". (HR. Ahmad 5/286) Betapa tenang dan damainya pada hari itu, jika kita mulai dipagi hari memelihara Hak Allah. Barakallahu fikum...😊 🌸🍃🌸🍃🌸🍃🌸🍃🌸
2015.09.20 - 03:47:53
[ Video ]
2015.09.20 - 10:09:24
Renungan Pendidikan Kasus Anggrah : LINGKUNGAN BISA INSPIRASI ANAK DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER Mei Amelia R - detikNews Jakarta - Kasus perkelahian antara R, siswa kelas II SD di Kebayoran Lama yang berbuntut pada meninggalnya Nur Anggrah Ardiansyah (8) menjadi pelajaran bagi semua pihak. Tidak hanya sekolah, lingkungan dan orangtua juga berperan dalam kasus ini. Menurut Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait, publik tidak bisa serta-merta menyalahkan R atas perbuatannya itu. Pihak-pihak harus melihat apa yang terjadi dengan R sehingga dia bisa berbuat hal-hal yang tidak seharusnya terjadi. "R ini masih di bawah umur, bahkan belum genap 8 tahun. Di usianya yang masih dini, anak itu adalah penjiplak, dia merekam dari idolanya misalnya orangtuanya atau lingkungannya," terang Arist kepada detikcom, Minggu (20/9/2015). Dalam kasus ini, polisi harus melakukan pendalam psikologi terhadap R, soal apa yang melatarbelakanginya hingga melakukan tindakan kekerasan. Bisa saja, lingkungan atau idolanya yang menginspirasinya. "Kita harus melihat, apakah dia ada problem di rumahnya, apakah anak ini pernah mendapatkan kekerasan dari orang tuanya atau lingkungannya. Karena apabila si anak pernah menjadi korban kekerasan itu akan menginspirasinya dan apa yang menginspirasinya itu akan membentuk karakternya," jelasnya. Lingkungan dan keluarga sangat memungkinkan dalam pembentukan karakter seorang anak, karena anak lebih banyak waktunya untuk berinteraksi dengan lingkungan dan keluarga. "Kalau di sekolah kan hanya 7 jam. Tetapi bukan berarti sekolah juga tidak mengawasi. Sekolah juga harus mengawasi betul-betul murid-muridnya agar tidak terjadi hal seperti ini atau bullying di sekolah," imbuhnya. Di sisi lain, Arist mengusulkan agar penyidik kepolisian menyelesaikan kasus di luar pengadilan, mengingat pelaku usianya masih di bawah umur. Sesuai UU No 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA), wajib mengedepankan diversi. "Apalagi kalau pihak keluarga korban sudah memaafkan. Proses tetap berlanjut, tetapi tidak perlu sampai ke pengadilan. Keputusannya nanti pembinaan anak dikembalikan kepada orangtuanya, atau dikembalikan kepada Negara jika orangtuanya tidak sanggup," tutupnya.
2015.09.21 - 04:58:34
Renungan Pendidikan " K.R. I. T. I. K ". Saya dulu sering mengkritik orang lain, dengan asumsi menurut saya, saya sendiri sudah merasa benar dan orang yang saya kritik salah. Mengapa dulu saya sering mengkritik orang lain? Karena saya percaya dan banyak orang percaya bahwa kritik itu membangun. Itulah mengapa sering kita mendengar orang berkata tidak apa asalkan Kritik Membangun. Setelah usia semakin bertambah, dan saya mulai tertarik untuk belajar tentang buku-buku kebijaksanaan, saya terbelalak bahwa sebagian besar buku-buku Wisdom mengatakan bahwa sesungguhnya TIDAK ADA kritik yang MEMBANGUN, semua kritik itu bersifat menghancurkan, merusak dan menekan perasaan orang yang dikritiknya. Sampai suatu ketika saya membaca buku hasil experimen Masaru Emoto dari Jepang, yang melakukan uji coba nasi/beras yang kemudian diletakkan di dalam toples yang berbeda. Toples yang pertama setiap hari di berikan kritikan terus dan di tempel kertas bertulisan kata yang mengkritik, kemudian toples yang kedua diberi pujian dan motivasi setiap hari. Dan hasilnya dalam 2-3 minggu, toples pertama yang diberikan kritikan setiap hari membusuk kehitaman sedangkan toples kedua dengan isi yang sama masih berwarna putih bersih tak membusuk. Penasaran pada penjelasan di buku ini, akhirnya saya meminta para guru di sekolah kami utuk melakukan experimen ini bersama para murid di sekolah. Ternyata benar hasilnya lebih kurang serupa. Toples yang setiap hari diberikan kritikan oleh murid-murid, lebih cepat rusak, hitam dan membusuk. Dan di sekolah kami mengajarkan para siswa melalui experimen ini agar tidak mengejek, menghujat atau mengkritik sesama teman, dan melatih mereka untuk bicara baik-baik yang tidak mengkritik. Dan sejak itulah saya belajar untuk tidak mengkritik orang lain, terutama anak dan suami saya. Dan percaya atau tidak hasilnya di luar dugaan, suami saya jadi jauh lebih perhatian dan wajahnya lebih berbinar dan anak-anak saya jauh lebih baik, ganteng, kooperatif dan sayang pada ayahnya. Apa yang saya ubah dari diri saya sehingga anak dan suami saya berubah? Saya ganti kalimat saya yang mengkritik suami dan anak saya dengan ucapan terimakasih padanya setiap kali mereka berbuat kebaikan. Saya berterimakasih pada suami dan anak saya dan memujinya dan sering kali sambil memeluknya, saat mereka berhasil berhenti dari kebiasaan yang kurang baik. Yuk mari kita renungkan, malah kalau perlu kita coba melakukan experiment yang sama bersama anak-anak dirumah atau murid-murid kita di sekolah. So..... masihkah kita percaya bahwa KRITIK ITU MEMBANGUN ? Masihkah kita percaya ada KRITIK YANG MEMBANGUN? Masihkah kita mau mengkritik orang lain, terutama suami, istri dan anak-anak kita..? Tentu saja pilihan itu terserah pada diri kita masing-masing karena hidup ini adalah pilihan bebas berikut konsekuensinya masing-masing. Tapi coba rasakan dan ingat-ingat lagi apakah dengan sering mengkritik orang lain akan membuat orang yang kita kritik menjadi lebih baik, atau malah sebaliknya balik mengkritik kita...? Dan coba lihat apa yang anda rasakan di hati kita pada saat kita sedang dikritik oleh orang lain? Nah perasaan yang sama itulah yang juga akan dirasakan oleh orang lain yang kita kritik. Semoga Sharing ini Bermanfaat.👍👍😊😍🌺
2015.09.21 - 05:02:24
Motivasi hidup KEUTAMAAN PUASA ARAFAH Ibadah tathawwu' (sunnah; yang dianjurkan) merupakan perkara yang akan menambah pahala, menggugurkan dosa-dosa, memperbanyak kebaikan, meninggikan derajat, dan menyempurnakan ibadah wajib. Allah Ta'ala berfirman, فَمَن تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرُُ لَّهُ “Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lah yang lebih baik baginya.” (Qs. al-Baqarah: 184). Demikian juga, hal itu merupakan jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah, setelah melakukan kewajiban-kewajiban. Karena, mendekatkan diri kepada Allah itu dengan cara beribadah kepada-Nya dengan ibadah yang hukumnya wajib atau mustahab (yang disukai; sunnah). Mendekatkan diri kepada-Nya bukan dengan ibadah yang bid'ah tanpa bimbingan sunnah atau dengan kebodohan tanpa bimbingan ilmu. Imam Bukhari meriwayatkan sebuah hadits qudsi sebagai berikut, عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ قَالَ مَنْ عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ وَمَا يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ “Dari Abu Hurairah, dia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Sesungguhnya, Allah berfirman, 'Barangsiapa memusuhi wali-Ku [Wali Allah adalah orang yang beriman dan bertakwa-pen.], maka Aku mengumumkan perang kepadanya. Dan tidaklah hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai dari apa-apa yang telah Aku wajibkan kepadanya. Dan hamba-Ku selalu mendekatkan diri kepada-Ku dengan ibadah-ibadah nafilah (sunnah; tambahan; yang dianjurkan) sehingga Aku mencintainya.'” (HR. Bukhari, no. 6502). Di dalam hadits di atas terdapat dalil, bahwa barangsiapa yang menghendaki dicintai oleh Allah, maka urusannya mudah baginya, jika Allah memudahkannya padanya. Yaitu dia melakukan kewajiban-kewajiban dan melakukan ibadah-ibadah tathawwu' (sunnah), dengan sebab itu, dia akan meraih kecintaan Allah dan walayah (perwalian) Allah.” (Al-Fawaid adz-Dzahabiyah Minal Arba'in Nawawiyah, hal. 143). Kemudian, di antara amalan tathawwu' yang utama adalah puasa. Karena, puasa merupakan ibadah yang dapat mengekang nafsu dari keinginannya. Puasa juga akan mengeluarkan jiwa manusia dari keserupaan dengan binatang menuju keserupaan dengan malaikat. Karena orang yang berpuasa meninggalkan perkara yang paling lekat pada dirinya, yang berupa makanan, minuman, dan berhubungan dengan istrinya, karena mencari ridha Allah. Sehingga, itu merupakan ibadah dan ketaatan yang merupakan sifat malaikat. Sebaliknya, jika manusia mengumbar hawa nafsunya, maka dia lebih mendekati alam binatang. Pelaksanaan Puasa Arafah Di antara puasa tathawwu' yang paling utama adalah puasa Arafah. Yang dimaksud dengan puasa Arafah adalah puasa pada tanggal 9 Dzulhijjah. Pada saat itu kaum muslimin yang melakukan ibadah haji berkumpul wukuf di padang Arafah. Keistimewaan Hari Arafah Hari Arafah memang salah satu hari istimewa, karena pada hari itu Allah membanggakan para hamba-Nya yang sedang berkumpul di Arafah di hadapan para malaikat-Nya. Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِي بِهِمُ الْمَلَائِكَةَ فَيَقُولُ مَا أَرَادَ هَؤُلَاءِ “Tidak ada satu hari yang lebih banyak Allah memerdekakan hamba dari neraka pada hari itu daripada hari Arafah. Dan sesungguhnya Allah mendekat, kemudian Dia membanggakan mereka (para hamba-Nya yang sedang berkumpul di Arafah) kepada para malaikat. Dia berfirman, 'Apa yang dikehendaki oleh mereka ini?'” (HR. Muslim, no. 1348; dan lainnya dari 'Aisyah). Olah karena itulah, tidak aneh jika kaum muslimin yang tidak wukuf di Arafah disyariatkan berpuasa satu hari Arafah ini dengan janji keutamaan yang sangat besar. Marilah kita renungkan hadits di bawah ini, yang menjelaskan keutamaan puasa Arafah, yang disyariatkan oleh Ar-Rahman Yang Memiliki sifat rahmat yang luas dan disampaikan oleh Nabi pembawa rahmat kepada seluruh alam. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ “Puasa satu hari Arafah (tanggal 9 Dzulhijjah), aku berharap kepada Allah, Dia akan menghapuskan (dosa) satu tahun sebelumnya dan satu tahun setelahnya. Puasa hari 'Asyura' (tanggal 10 Muharram), aku berharap kepada Allah, Dia akan menghapuskan (dosa) satu tahun sebelumnya.” (HR. Muslim, no 1162, dari Abu Qatadah). Alangkah pemurahnya Allah Ta'ala. Puasa sehari menghapuskan dosa dua tahun! Kaum muslimin biasa berpuasa satu bulan penuh pada bulan Ramadhan, dan mereka sanggup melakukan. Maka, sesungguhnya berpuasa satu hari Arafah ini merupakan perkara yang mudah, bagi orang yang dimudahkan oleh Allah Ta'ala.Barangsiapa membaca atau mendengar sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yang mulia ini pastilah hatinya tergerak untuk mengamalkan puasa tersebut. Karena, setiap manusia pasti menyadari bahwa dia tidak dapat lepas dari dosa. Dosa Apa yang dihapus? Apakah dosa-dosa yang dihapuskan itu meliputi semua dosa, dosa kecil dan dosa besar? Atau hanya dosa kecil saja? Dalam masalah ini para ulama berselisih.Sebagian ulama, termasuk Ibnu Hazm rahimahullah, berpendapat sebagaimana zhahir hadits. Bahwa semua dosa terhapuskan, baik dosa besar, atau dosa kecil.Namun jumhur ulama, termasuk Imam Ibnu Abdil Barr, Imam Ibnu Rajab, berpendapat bahwa dosa-dosa yang terhapus dengan amal-amal shalih, seperti wudhu', shalat, shadaqah, puasa, dan lainnya, termasuk puasa Arafah ini, hanyalah dosa-dosa kecil. Pendapat jumhur ini di dukung dengan berbagai alasan, antara lain: Allah telah memerintahkan tobat, sehingga hukumnya adalah wajib. Jika dosa-dosa besar terhapus dengan semata-mata amal-amal shalih, berarti taubat tidak dibutuhkan, maka ini merupakan kebatilan secara ijma'. Nash-nash dari hadits lain yang men-taqyid (mengikat; mensyaratkan) dijauhinya dosa-dosa besar untuk penghapusan dosa dengan amal shalih. Dosa-dosa besar tidak terhapus kecuali dengan bertobat darinya atau hukuman pada dosa tersebut. Baik hukuman itu ditentukan oleh syariat, yang berupa hudud dan ta'zir atau hukuman dengan takdir Allah, yang berupa musibah, penyakit, dan lainnya. Bahwa di dalam syariat-Nya, Allah tidak menjadikan kaffarah (penebusan dosa) terhadap dosa-dosa besar. Namun, kaffarah itu dijadikan untuk dosa-dosa kecil (Lihat Jami'ul 'Ulum wal Hikam, syarh hadits no. 18, karya al-Hafizh Ibnu Rajab al-Hanbali). Puasa Arafah untuk Selain yang Berada di Arafah Kemudian, bahwa disunnahkannya puasa Arafah ini berlaku bagi kaum muslimin yang tidak wuquf di Arafah. Adapun bagi kaum muslimin yang wuquf di Arafah, maka tidak berpuasa, sebagaimana hadits di bawah ini, عَنْ أُمِّ الْفَضْلِ بِنْتِ الْحَارِثِ أَنَّ نَاسًا تَمَارَوْا عِنْدَهَا يَوْمَ عَرَفَةَ فِي صَوْمِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ بَعْضُهُمْ هُوَ صَائِمٌ وَقَالَ بَعْضُهُمْ لَيْسَ بِصَائِمٍ فَأَرْسَلَتْ إِلَيْهِ بِقَدَحِ لَبَنٍ وَهُوَ وَاقِفٌ عَلَى بَعِيرِهِ فَشَرِبَهُ “Dari Ummul Fadhl binti al-Harits, bahwa orang-orang berbantahan di dekatnya pada hari Arafah tentang puasa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Sebagian mereka mengatakan, 'Beliau berpuasa.' Sebagian lainnya mengatakan, 'Beliau tidak berpuasa.' Maka Ummul Fadhl mengirimkan semangkok susu kepada beliau, ketika beliau sedang berhenti di atas unta beliau, maka beliau meminumnya.” (HR. Bukhari, no. 1988; Muslim, no. 1123). “Setelah kita mengetahui keutamaan puasa hari Arafah ini, maka yang tersisa adalah pengamalannya. Karena setiap manusia nanti akan ditanya tentang ilmunya, apa yang telah dia amalkan. Semoga Allah selalu memberikan kepada kita untuk berada di atas jalan yang lurus. Amin...”
2015.09.22 - 01:04:07
2015.09.22 - 01:06:04
Renungan Idul Adha: NABI IBRAHIM SEBAGAI TELADAN Sepatutnya bagi kita meneladani Nabi Ibrahim, karena beliau adalah Khalilurrahman, Sang Kekasih Allah Ta’ala. Jika kita hendak dicintai oleh Allah Ta’ala, maka contohlah Nabi Ibrahim Hari raya ‘Idul Adha merupakan hari raya bagi umat Islam selain hari raya ‘Idul Fitri. Hari dimana umat Islam yang berada di Masjidil Haram melaksanakan ibadah haji. Hari dimana berbagi kebahagiaan di antara kaum muslimin. Dan yang paling berkesan adalah saat penyembelihan hewan kurban. Umat islam bergotong royong, saling membantu satu sama lain. Hal ini terlihat ketika penyembelihan dimulai hingga pembagian daging hasil sembelihan. Jika kita telisik lebih dalam, sejarah penyembelihan kurban itu sendiri berasal dari kisah Nabi Ibrahim bersama putranya Nabi Ismail ‘alaihimash shalatu wa sallam. Jika kita mau mengambil pelajaran, banyak sekali keteladanan yang dapat kita ambil dari Nabi Ibrahim. Allah Ta’ala berfirman, إِنَّ إِبْرَاهِيمَ كَانَ أُمَّةً قَانِتًا لِلَّهِ حَنِيفًا وَلَمْ يَكُ مِنَ الْمُشْرِكِينَ “Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang Imam (yang dapat dijadikan teladan), qaanitan (patuh kepada Allah), dan hanif, dan dia bukanlah termasuk orang musyrik (yang menyekutukan Allah).” (QS. An-Nahl: 120) Sebagai Teladan Nabi Ibrahim disebut dengan Abul Anbiya (bapaknya para Nabi). Tidaklah seorang nabi setelah Nabi Ibrahim kecuali semuanya berasal dari keturunan Beliau. Nabi Ibrahim disebut juga seorang Imam karena beliau menjadi teladan bagi kita semua. Sebagaimana yang Allah Ta’ala firmankan di surat Al-Furqan ayat 74, وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا “Dan jadikanlah kami sebagai Imam (pemimpin) bagi orang yang bertakwa.” Para ahli tafsir menjelaskan, yang dimaksud “imam” pada ayat di atas adalah dijadikan sebagai teladan bagi orang-orang yang hidup sesudahnya. Patuh kepada Allah Nabi Ibrahim adalah seorang hamba yang patuh. Dimana ia mendahulukan perintah Allah dengan cara mantaati-Nya. Siapa yang tidak kenal dengan kisah Beliau yang meninggalkan istrinya (Hajar) dan putranya (Nabi Ismail), di tanah yang gersang tanpa meninggalkan bekal apa pun. Hal ini menunjukkan bahwa rasa cinta Beliau kepada Allah melebihi rasa cintanya terhadap istri dan anaknya. Padahal kita tahu bahwa istri dan anak adalah salah satu godaan terbesar di dunia yang bisa menyebabkan seseorang terlalu mencintai dunia dan melalaikan akhiratnya. Allah Ta’ala berfirman, يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَأَوْلاَدِكُمْ عَدُوًّا لَكُمْ فَاحْذَرُوْهُمْ “Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara istri-istri dan anak-anak kalian ada yang menjadi musuh bagi kalian, maka hati-hati/waspadalah kalian dari mereka.” (At-Taghabun: 14). Nabi Ibrahim juga melaksanakan perintah Allah, bahkan mendapat dukungan dari anaknya sendiri, tatkala Allah perintahkan Beliau untuk menyembelih anaknya sendiri, yaitu Nabi Ismail. Padahal Beliau telah lama merindukan untuk memiliki buah hati. Allah Ta’ala berfirman, فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ اْلسَعْىَ قَالَ يَابُنَيَّ إِنِّى أَرَى فِى اْلمَنَامِ أَنِّى أَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرَى قَالَ يَاأَبَتِ افْعَلْ مَاتُؤْمَرُ سَتَجِدُنِى إِنْ شَاءَ اللهُ مِنَ الصَّابِرِيْنَ “Maka tatkala anak itu sampai (pada usia sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Wahai anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku sedang menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Wahai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar””. (QS. Ash Shaffat: 102) Orang Yang Hanif Hanif artinya bertekad mengikuti kebenaran dan jalan yang lurus. Nabi Ibrahim adalah seorang yang berpegang teguh terhadap kebenaran, tidak berpaling untuk meninggalkannya, dan memiliki pemahaman agama yang lurus. Tidak pernah terlintas di pikiran beliau untuk meninggalkan agama yang benar ini. Jadi sudah sepantasnya dan seharusnya kita meneladani beliau dalam berpegang teguh pada ajaran yang benar ini. Bukanlah Seorang Musyrik Nabi Ibrahim bukanlah termasuk orang yang menyekutukan Allah. Bahkan beliau secara tegas mendakwahkan tauhid. Ada anggapan keliru bahwa Nabi Ibrahim pernah bingung terhadap Rabb-nya. Ayat ini membantah bahwa Beliau tidaklah pernah sama sekali menyekutukan Allah. Namun kita lihat praktik umat Islam jaman sekarang, masih banyak di antara umat Islam yang melakukan amalan menuju kesyirikan, bahkan telah mencapai derajat kesyirikan itu sendiri. Padahal kesyirikan adalah dosa yang tak terampuni dan pelakunya akan kekal di dalam neraka jika pelakunya tidak bertaubat sebelum meninggal. Penutup Sungguh ayat yang telah disebutkan di atas menunjukkan keteladanan seorang Nabi Ibrahim. Kita sebagai umat Islam yang mengaku beriman kepada Beliau, hendaknya menjadikan Beliau sebagai teladan kita. Oleh karena itu, sepatutnya bagi kita mencontoh Beliau, karena Beliau adalah Khalilurrahman, Sang Kekasih Allah Ta’ala. Jika kita hendak dicintai oleh Allah Ta’ala, maka contohlah Nabi Ibrahim. Semoga Allah Ta’ala melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Wallahu Muwaffiq
2015.09.23 - 04:22:48
Renungan Kesehatan DAGING KAMBING BERKAH, Tidak Berbahaya Bagi Kesehatan? (Syariat dan Medis) Ketika Idhul adha bisa dibilang “daging berlimpah”, dengan kemajuan teknologi informasi menyebar informasi agar hati-hati makan daging (terutama daging kambing) karena bisa menimbulkan penyakit atau membuat beberapa penyakit kambuh dan tambah parah. Benarkah hal ini? Kambing adalah hewan yang ada keberkahan padanya Ada banyak nash yang menyebutkan bahwa kambing memiliki keutamaan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, اتخذوا الغنم فإن فيها بركة ” Peliharalah (manfaatkan) oleh kalian kambing karena di dalamnya terdapat barakah. “[1] Dalam daging kambing terdapat berkah, begitu juga pada susu dan kulitnya Ahli tafsir Al-Qurthubi rahimahullah berkata, وجعل البركة في الغنم لما فيها من اللباس والطعام والشراب وكثرة الأولاد، فإنها تلد في العام ثلاث مرات إلى ما يتبعها من السكينة، وتحمل صاحبها عليه من خفض الجناح ولين الجانب “Allah telah menjadikan berkah pada kambing di mana kambing bisa dimanfaatkan untuk pakaian, makanan, minuman, banyaknya anak ,karena kambing beranak tiga kali dalam setahun, sehingga memberikan ketenangan bagi pemiliknya. Kambing juga membuat pemiliknya rendah hati dan lembut terhadap orang lain”[2] Bahkan setiap Nabi pernah mengembalakan kambing, ulama menjelaskan hikmahnya karena memang mengembalakan kambing membutuhkan kesabaran dan ketekunan yang akan membentuk karakter baik seseorang Nabi Shallallahu’alaihi wasallam bersabda, ما بعث اللهُ نبيًّا إلا رعى الغنمَ . فقال أصحابُه : وأنت ؟ فقال : نعم ، كنتُ أرعاها على قراريطَ لأهلِ مكةَ “tidaklah seorang Nabi diutus melainkan ia menggembala kambing“. para sahabat bertanya, “apakah engkau juga?”. Beliau menjawab, “iya, dahulu aku menggembala kambing penduduk Mekkah dengan upah beberapa qirath”[3] Daging kambing tidak berbahaya bagi kesehatan Jelaslah bahwa kambing terdapat berkah dan membawa kebaikan karenanya tidak mungkin daging kambing berbahaya. Apa yang disyariatkan oleh Islam pasti bermanfaat dan tidak berbahaya syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di rahimahullah berkata dalam risalahnya, الدين مبني على المصالح في جلبها و الدرء للقبائح “Agama dibangun atas dasar berbagai kemashlahatan Mendatangkan mashlahat dan menolak berbagai keburukan” Kemudian beliau menjelaskan, ما أمر الله بشيئ, إلا فيه من المصالح ما لا يحيط به الوصف “Tidaklah Allah memerintahkan sesuatu kecuali padanya terdapat berbagai mashlahat yang tidak bisa diketahui secara menyeluruh”[4] Hal ini sudah dibuktikan oleh orang di zaman dahulu mereka suka memakan daging termasuk daging kambing, bahkan mereka memakan lemaknya juga. Dikisahkan orang dahulu suka mengambil lemak hewan, kemudian dipotong dadu dan dikeringkan dengan cara dijemur. Disimpan atau dibawa bersafar, kemudian jika ingin dimakan tinggal “dipanaskan” atau dioles diatas roti kemudian di makan. Orang yahudi dihukum agar tidak bisa memakan daging dan lemak karena mereka banyak melakukan kesalahan. Artinya lemak tersebut dimanfaatkan oleh mereka sebelumnya. Allah berfirman, وَعَلَى الَّذِينَ هَادُوا حَرَّمْنَا كُلَّ ذِي ظُفُرٍ ۖ وَمِنَ الْبَقَرِ وَالْغَنَمِ حَرَّمْنَا عَلَيْهِمْ شُحُومَهُمَا إِلَّا مَا حَمَلَتْ ظُهُورُهُمَا أَوِ الْحَوَايَا أَوْ مَا اخْتَلَطَ بِعَظْمٍ ” Dan kepada orang-orang Yahudi, Kami haramkan segala binatang yang berkuku dan dari sapi dan domba, Kami haramkan atas mereka lemak dari kedua binatang itu, selain lemak yang melekat di punggung keduanya atau yang di perut besar dan usus atau yang bercampur dengan tulang” (Al-An’am : 146) Mengapa banyak yang bilang daging kambing berbahaya sekarang? Banyak yang bilang atau memang fakta terjadi pada beberapa orang bahwa tensinya naik setelah makan daging kambing atau kolesterolnya naik. Mungkin berikut ini bisa menjadi jawabannya: 1.Cara pengolahan daging yang tidak sehat, misalnya memakai bumbu dan minyak yang berlebihan, terlalu lama diolah sehingga vitamin dan kandungan mineralnya hilang 2.Terlalu berlebihan mengkonsumsi daging saat “pesta daging” dan wajar saja, apa-apa yang berlebihan pasti akan menjadi racun Dalam kedokteran barat modern dikenal ungkapan, “ All substances are poison. There is none that is not poison, the right dose and indication deferentiate a poison and a remedy” “semua zat adalah [berpotensi menjadi] racun. Tidak ada yang tidak[berpotensi menjadi] racun. Dosis dan indikasi yang tepat membedakannya apakah ia racun atau obat” [toksikologi hal. 4, Bag Farmakologi dan Toksikologi UGM, 2006] 3.Pola hidup di zaman sekarang yang tidak sehat, makanan tidak sehat dan gerakan yang kurang. Sehingga ada akumulasi sedikit saja kolesterol atau zat lainnya maka sudah berbahaya Daging kambing juga memilki manfaat yang banyak Ternyata banyak juga penelitian yang menyatakan daging kambing memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. 1.Ada penelitian bahwa daging kambing baik untuk kesehatan jantung 2.Daging kambing kandungan lemaknya paling rendah dibanding hewan yang lain dan dikatakan bisa menurunkan berat badan 3.Mencegah anemia karena kandungan vitaminnya 4.Empedunya bisa mengobati malaria 5.Susu kambing sangat bermanfaat dan bergizi 6.Dan lain-lainnya Solusinya adalah kita berusaha menjaga pola hidup sehat dan tidak berlebihan juga mengkonsumsi daging kambing serta berusaha menanamkan dan menyebarkan kepada kaum muslimin bahwa pada kambing ada berkah dan menghilangkan pemikiran daging kambing berbahaya bagi kesehatan secara total. Demikian semoga bermanfaat @Perpus FK UGM, Yogyakarta Penyusun: Raehanul Bahraen Artikel www.muslimafiyah.com [1] HR. Ahmad, dishahihkan oleh syaikh Al-Albani dalam As-silsislah As-shahihah 2/417 [2] Al-jami’ liAhkaamil-Qur’an 10/80, Darul Kutub Al-Mishriyah, Koiro, 1384 H, syamilah [3] HR. Al Bukhari, no. 2262 [4] Risaalah fiil Qowaaidil fiqhiyah hal. 41, Maktabah Adwa’us salaf
2015.09.24 - 03:23:39
"PERUMAHAN EKSKLUSIF " Ada penawaran property barangkali ada yang tertarik. PERUMAHAN EKSKLUSIF. "FIRDAUS REGENCY". HUNIAN INDAH, NYAMAN, AMAN, DAMAI & BERKAH. Tersedia 8 TYPE. : 1. Jannatun Na'i'm 2. Jannatul Ma'wa 3. Jannatul Firdaus 4. Jannatun 'Adn 5. Darusalam 6. Darul Muqomah 7. Al Maqoomah Amin 8. Darul Khuldi (Semua Type Ready Stock) FASILITAS : -Sungai susu Salsabila -Danau indah Kautsar -Pasif income u/ semua penghuni -View Tak Terbatas -Akses Masuk 8 Pintu -Taman Main Anak2 Sholeh/Shalihah -Taman Jutaan Hektar dg buah, Nikmat & Siap Santap dll. -Bonus Bidadari -Hak milik Selama2nya (Abadi) SYARAT Pemesanan : 1. Taubat & Kembali kpd Jln-Nya. 2. Berpegang Teguh Agama-Nya. 3. Melaksanakan Syari'at-Nya. 4. Rejeki yang Halal & Thoyib. DP : -100% Sholat Fardu & Sunah, - 2,5% Sisihkan harta utk Zakat, - 100% Rajin shodaqoh & Infaq, - 100% Sempatkan waktu u/ mbaca Alquran, Menuntut Ilmu, Beramal sholeh, Silaturahim, Mendoakan ke-2 Ortu, Berdakwah & Jauh dari maksiat. Waktu sangat terbatas ! Stock Hunian Tak Terbatas ! Di jamin Bebas Roaming ! Alamat KONTAK : Sholat Tahajud setiap malam. Alamat CABANG : Masjid2, Musholla, Ponpes, Majlis 'ilmu, Majlis Dzikir. Inilah se-baik2 'TEMPAT TINGGAL Ayo segera DP sekarang juga, tidak perlu menunggu tua, atau kaya, menjabat, atau pinter !....
2015.09.24 - 03:24:53
HIKMAH DAN KEUTAMAAN BERQURBAN Kali ini mari kita simak apa saja sebenarnya keutamaan dan hikmah dari ibadah qurban. Semoga mampu menguatkan niat kita untuk berqurban. Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga, para sahabat dan orang-orang yang meniti jalan mereka hingga akhir zaman. Sebuah ayat yang menjadi pertanda disyari’atkannya ibadah qurban adalah firman Allah Ta’ala, “Dirikanlah shalat dan berqurbanlah (an nahr).” (QS. Al Kautsar: 2). Di antara tafsiran ayat ini adalah “berqurbanlah pada hari raya Idul Adha (yaumun nahr)”. Tafsiran ini diriwayatkan dari ‘Ali bin Abi Tholhah dari Ibnu ‘Abbas, juga menjadi pendapat ‘Atho’, Mujahid dan jumhur (mayoritas) ulama.[1] Penyembelihan qurban ketika hari raya Idul Adha disebut dengan al udh-hiyah, sesuai dengan waktu pelaksanaan ibadah tersebut.[2] Sehingga makna al udh-hiyyah menurut istilah syar’i adalah hewan yang disembelih dalam rangka mendekatkan diri pada Allah Ta’ala, dilaksanakan pada hari an nahr (Idul Adha) dengan syarat-syarat tertentu.[3] Dari definisi ini, maka yang tidak termasuk dalam al udh-hiyyah adalah hewan yang disembelih bukan dalam rangka taqorrub pada Allah (seperti untuk dimakan, dijual, atau untuk menjamu tamu). Begitu pula yang tidak termasuk al udh-hiyyah adalah hewan yang disembelih di luar hari tasyriq walaupun dalam rangka taqarrub pada Allah. Begitu pula yang tidak termasuk al udh-hiyyah adalah hewan untuk aqiqah dan al hadyu yang disembelih di Mekkah.[4] Catatan: Aqiqah adalah hewan yang disembelih dalam rangka mensyukuri nikmat kelahiran anak yang diberikan oleh Allah Ta’ala, baik anak laki-laki maupun perempuan. Sehingga aqiqah berbeda dengan al udh-hiyyah karena al udh-hiyyah dilaksanakan dalam rangka mensyukuri nikmat kehidupan, bukan syukur atas nikmat kelahiran si buah hati. Oleh karena itu, jika seorang anak dilahirkan ketika Idul Adha, lalu diadakan penyembelihan dalam rangka bersyukur atas nikmat kelahiran tersebut, maka sembelihan ini disebut dengan sembelihan aqiqah dan bukan al udh-hiyyah.[5] Hikmah di Balik Menyembelih Qurban Pertama: Bersyukur kepada Allah atas nikmat hayat (kehidupan) yang diberikan. Kedua: Menghidupkan ajaran Nabi Ibrahim –khlilullah (kekasih Allah)- ‘alaihis salaam yang ketika itu Allah memerintahkan beliau untuk menyembelih anak tercintanya sebagai tebusan yaitu Ismail ‘alaihis salaam ketika hari an nahr (Idul Adha). Ketiga: Agar setiap mukmin mengingat kesabaran Nabi Ibrahim dan Isma’il ‘alaihimas salaam, yang ini membuahkan ketaatan pada Allah dan kecintaan pada-Nya lebih dari diri sendiri dan anak. Pengorbanan seperti inilah yang menyebabkan lepasnya cobaan sehingga Isma’il pun berubah menjadi seekor domba. Jika setiap mukmin mengingat kisah ini, seharusnya mereka mencontoh dalam bersabar ketika melakukan ketaatan pada Allah dan seharusnya mereka mendahulukan kecintaan Allah dari hawa nafsu dan syahwatnya.[6] Keempat: Ibadah qurban lebih baik daripada bersedekah dengan uang yang semisal dengan hewan qurban.[7] Raihlah Ikhlas dan Takwa dari Sembelihan Qurban Menyembelih qurban adalah suatu ibadah yang mulia dan bentuk pendekatan diri pada Allah, bahkan seringkali ibadah qurban digandengkan dengan ibadah shalat. Allah Ta’ala berfirman, “Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berqurbanlah.” (QS. Al Kautsar: 2) “Katakanlah: sesungguhnya shalatku, nusuk-ku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam.” (QS. Al An’am: 162). Di antara tafsiran an nusuk adalah sembelihan, sebagaimana pendapat Ibnu ‘Abbas, Sa’id bin Jubair, Mujahid dan Ibnu Qutaibah. Az Zajaj mengatakan bahwa bahwa makna an nusuk adalah segala sesuatu yang mendekatkan diri pada Allah ‘azza wa jalla, namun umumnya digunakan untuk sembelihan.[8] Ketahuilah, yang ingin dicapai dari ibadah qurban adalah keikhlasan dan ketakwaan, dan bukan hanya daging atau darahnya. Allah Ta’ala berfirman, “Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya.” (QS. Al Hajj: 37) Ingatlah, bukanlah yang dimaksudkan hanyalah menyembelih saja dan yang Allah harap bukanlah daging dan darah qurban tersebut karena Allah tidaklah butuh pada segala sesuatu dan dialah yang pantas diagung-agungkan. Yang Allah harapkan dari qurban tersebut adalah keikhlasan, ihtisab (selalu mengharap-harap pahala dari-Nya) dan niat yang sholih. Oleh karena itu, Allah katakan (yang artinya), “ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapai ridho-Nya”. Inilah yang seharusnya menjadi motivasi ketika seseorang berqurban yaitu ikhlas, bukan riya’ atau berbangga dengan harta yang dimiliki, dan bukan pula menjalankannya karena sudah jadi rutinitas tahunan.[9] Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal dengan judul asli artikel “Meraih Takwa Melalui Ibadah Qurban”
2015.09.25 - 01:43:55
Renungan Kehidupan MERAIH TAKWA Kejadian ini sudah berlalu beberapa tahun silam, namun hikmah yang terkandung di dalamnya masih sangat relevan dengan keadaan kita saat ini. Dan orang yang masih punya perasaan pasti 'terenyuh' dan malu membaca kisah ini. -- Seorang pedagang hewan qurban berkisah tentang pengalamannya... Seorang ibu datang memperhatikan dagangan saya. Dilihat dari penampilannya sepertinya tidak akan mampu membeli. Namun tetap saya coba hampiri dan menawarkan kepadanya, “Silahkan bu…”, lantas ibu itu menunjuk salah satu kambing termurah sambil bertanya, ”kalau yang itu berapa Pak?”. “Yang itu 700 ribu bu,” jawab saya. “Harga pasnya berapa?”, Tanya kembali si Ibu. “600 deh, harga segitu untung saya kecil, tapi biarlah…… . “Tapi, uang saya hanya 500 ribu, boleh pak?”, pintanya. Waduh, saya bingung, karena itu harga modalnya, akhirnya saya berembug dengan teman sampai akhirnya diputuskan diberikan saja dengan harga itu kepada ibu tersebut. Sayapun mengantar hewan qurban tersebut sampai kerumahnya, begitu tiba di rumahnya, “Astaghfirullah…!, Allahu Akbar…!, terasa menggigil seluruh badan karena melihat keadaan rumah ibu itu. Rupanya ibu itu hanya tinggal bertiga, dengan ibunya dan puteranya di rumah gubug berlantai tanah tersebut. Saya tidak melihat tempat tidur kasur, kursi ruang tamu, apalagi perabot mewah atau barang-barang elektronik,. Yang terlihat hanya dipan kayu beralaskan tikar dan bantal lusuh. Di atas dipan, tertidur seorang nenek tua kurus. “Mak…..bangun mak, nih lihat saya bawa apa?”, kata ibu itu pada nenek yang sedang rebahan sampai akhirnya terbangun. “Mak, saya sudah belikan emak kambing buat qurban, nanti kita antar ke Masjid ya mak….”, kata ibu itu dengan penuh kegembiraan. Si nenek sangat terkaget meski nampak bahagia, sambil mengelus-elus kambing, nenek itu berucap, “Alhamdulillah, akhirnya kesampaian juga kalau emak mau berqurban”. “Nih Pak, uangnya, maaf ya kalau saya nawarnya kemurahan, karena saya hanya tukang cuci di kampung sini, saya sengaja mengumpulkan uang untuk beli kambing yang akan diniatkan buat qurban atas nama ibu saya….”, kata ibu itu Kaki ini bergetar, dada terasa sesak, sambil menahan tetes air mata, saya berdoa , “Ya Allah…, Ampuni dosa hamba, hamba malu berhadapan dengan hamba-Mu yang pasti lebih mulia ini, seorang yang miskin harta namun kekayaan IMAN-nya begitu luar biasa”. “Pak, ini ongkos kendaraannya…”, panggil ibu itu, ”Sudah bu, biar ongkos kendaraanya saya yang bayar", kata saya. Saya cepat pergi sebelum ibu itu tahu kalau mata ini sudah basah karena tak sanggup mendapat teguran dari Allah yang sudah mempertemukan dengan hambaNya yang dengan kesabaran, ketabahan dan penuh keimanan ingin memuliakan orang tuanya……. Untuk mulia ternyata tidak perlu harta berlimpah, jabatan tinggi apalagi kekuasaan, kita bisa belajar keikhlasan dari ibu itu untuk menggapai kemuliaan hidup. Berapa banyak diantara kita yang diberi kecukupan penghasilan, namun masih saja ada kengganan untuk berqurban, padahal bisa jadi harga handphone, jam tangan, tas, ataupun aksesoris yang menempel di tubuh kita harganya jauh lebih mahal dibandingkan seekor hewan qurban. Namun selalu kita sembunyi di balik kata 'tidak mampu' atau 'tidak dianggarkan'. --- Semoga tahun ini kita semua bisa berqurban, karena qurban tidak harus menunggu kaya.
2015.09.25 - 01:45:47
2015.09.25 - 21:45:31
CARA MEMBANGUN KELUARGA SAKINAH Dalam kehidupan sehari-hari, ternyata upaya mewujudkan keluarga yang sakinah bukanlah perkara yang mudah, ditengah-tengah arus kehidupan seperti ini. Jangankan untuk mencapai bentuk keluarga yang ideal, bahkan untuk mempertahankan keutuhan rumah tangga saja sudah merupakan suatu prestasi tersendiri, sehingga sudah saat-nya setiap keluarga perlu merenung apakah mereka tengah berjalan pada koridor yang diinginkan oleh Allah dalam mahligai tersebut, ataukah mereka justru berjalan bertolak belakang dengan apa yang diinginkan oleh-Nya. Islam mengajarkan agar keluarga dan rumah tangga menjadi institusi yang aman, bahagia dan kukuh bagi setiap ahli keluarga, karena keluarga merupakan lingkungan atau unit masyarakat yang terkecil yang berperan sebagai satu lembaga yang menentukan corak dan bentuk masyarakat. Institusi keluarga harus dimanfaatkan untuk membincangkan semua hal yang menggembirakan maupun kesulitan yang dihadapi di samping menjadi tempat menjaga nilai-nilai kekeluargaan dan kemanusiaan. Kasih sayang, rasa aman dan bahagia serta perhatian yang dirasakan oleh seorang khususnya anak-anak dalam keluarga akan memberi kepadanya keyakinan dan kepercayaan pada diri sendiri untuk menghadapi berbagai persoalan hidupnya. Ibu bapak adalah orang pertama yang diharapkan dapat memberikan bantuan dan petunjuk dalam menyelesaikan masalah anak. Sementara seorang ibu adalah lambang kasih sayang, ketenangan dan juga ketenteraman. Al-Qur’an merupakan landasan dari terbangunnya keluarga sakinah, dan mengatasi permasalahan yang timbul dalam keluarga dan masyarakat. Menurut hadis Nabi, pilar keluarga sakinah itu ada lima, yaitu : · memiliki kecenderungan kepada agama · yang muda menghormati yang tua dan yang tua menyayangi yang muda · sederhana dalam belanja · santun dalam bergaul dan · selalu introspeksi. Sedangkan Konsep-konsep cara membangun keluarga sakinah adalah : a. Memilih Kriteria Calon Suami atau Istri dengan Tepat. Agar terciptanya keluarga yang sakinah, maka dalam menentukan kriteria suami maupun istri haruslah tepat. Diantara kriteria tersebut misalnya beragama islam dan shaleh maupun shalehah; berasal dari keturunan yang baik-baik; berakhlak mulia, sopan santun dan bertutur kata yang baik; mempunyai kemampuan membiayai kehidupan rumah tangga (bagi suami). Rasul Allâh SAW bersabda, “Perempuan dinikahi karena empat faktor: Pertama, karena harta; Kedua, karena kecantikan; Ketiga, kedudukan; dan Keempat, karena agamanya. Maka hendaklah engkau pilih yang taat beragama, engkau pasti bahagia.” b. Dalam keluarga Harus Ada Mawaddah dan Rahmah. Mawaddah adalah jenis cinta membara, yang menggebu-gebu dan “nggemesi”, sedangkan rahmah adalah jenis cinta yang lembut, siap berkorban dan siap melindungi kepada yang dicintai. Rasa damai dan tenteram hanya dicapai dengan saling mencintai. Maka rumah tangga muslim punya ciri khusus, yakni bersih lahir baathin, tenteram, damai dan penuh hiasan ibadah. Firman Allah SWT Surat Ar-Rum : 21 yang artinya : “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir” c. Saling Mengerti Antara Suami-Istri. Seorang suami atau istri harus tahu latar belakang pribadi masing-masing. Karena pengetahuan terhadap latar belakang pribadi masing-masing adalah sebagai dasar untuk menjalin komunikasi masing-masing. Dan dari sinilah seorang suami atau istri tidak akan memaksakan egonya. Banyak keluarga hancur, disebabkan oleh sifat egoisme. Ini artinya seorang suami tetap bertahan dengan keinginannya dan begitu pula istri. Seorang suami atau istri hendaklah mengetahui hal-hal sebagai berikut : · Perjalanan hidup masing-masing · Adat istiadat daerah masing-masing (jika suami istri berbeda suku dan atau daerah) · Kebiasaan masing-masing · Selera, kesukaan atau hobi · Pendidikan · Karakter/sikap pribadi secara proporsional (baik dari masing-masing, maupun dari orang-orang terdekatnya, seperti orang tua, teman ataupun saudaranya, dan yang relevan dengan ketentuan yang dibenarkan syari`at. d. Saling Menerima. Suami istri harus saling menerima satu sama lain. Suami istri itu ibarat satu tubuh dua nyawa. Tidak salah kiranya suami suka warna merah, si istri suka warna putih, tidak perlu ada penolakan. Dengan keredhaan dan saling pengertian, jika warna merah dicampur dengan warna putih, maka akan terlihat keindahannya. e. Saling Menghargai. Seorang suami atau istri hendaklah saling menghargai: · Perkataan dan perasaan masingmasing · Bakat dan keinginan masing-masing · Menghargai keluarga masing-masing. Sikap saling menghargai adalah sebuah jembatan menuju terkaitnya perasaan suami-istri. f. Saling Mempercayai. Dalam berumahtangga seorang istri harus percaya kepada suaminya, begitu pula dengan suami terhadap istrinya ketika ia sedang berada di luar rumah. Jika diantara keduanya tidak adanya saling percaya, kelangsungan kehidupan rumah tangga berjalan tidak seperti yang dicita-citakan yaitu keluarga yang bahagia dan sejahtera. Akan tetapi jika suami istri saling mempercayai, maka kemerdekaan dan kemajuan akan meningkat, serta hal ini merupakan amanah Allâh. g. Suami-Istri Harus Menjalankan Kewajibanya Masing-Masing. Suami mempunyai kewajiban mencari nafkah untuk menghidupi keluarganya, tetapi disamping itu ia juga berfungsi sebagai kepala rumah tangga atau pemimpin dalam rumah tangga. Allah SWT dalam hal ini berfirman: “Laki-laki adalah pemimpin bagi kaum wanita, karena Alloh telah melebihkan sebagian dari mereka atas sebagian yang lainnya dan karena mereka telah membelanjakan sebagian harta mereka” (Qs. an-Nisaa’: 34). Menikah bukan hanya masalah mampu mencari uang, walaupun ini juga penting, tapi bukan salah satu yang terpenting. Suami bekerja keras membanting tulang memeras keringat untuk mencari rezeki yang halal tetapi ternyata tidak mampu menjadi pemimpin bagi keluarganya. Istri mempunyai kewajiban taat kepada suaminya, mendidik anak dan menjaga kehormatannya (jilbab, khalwat, tabaruj, dan lain-lain.). Ketaatan yang dituntut bagi seorang istri bukannya tanpa alasan. Suami sebagai pimpinan, bertanggung jawab langsung menghidupi keluarga, melindungi keluarga dan menjaga keselamatan mereka lahir-batin, dunia-akhirat. Ketaatan seorang istri kepada suami dalam rangka taat kepada Allah dan Rasul-Nya adalah jalan menuju surga di dunia dan akhirat. Istri boleh membangkang kepada suaminya jika perintah suaminya bertentangan dengan hukum syara’, missal: disuruh berjudi, dilarang berjilbab, dan lain-lain. h. Suami Istri Harus Menghindari Pertikaian. Pertikaian adalah salah satu penyebab retaknya keharmonisan keluarga, bahkan apabila pertikaian tersebut terus berkesinambungan maka dapat menyebabkan perceraian. Sehingga baik suami maupun istri harus dapat menghindari masalah-masalah yang dapat menyebabkan pertikaian karena suami dan istri adalah fakkor paling utama dalam menentukan kondisi keluarga. Rasulullah saw bersabda: “Laki-laki yang terbaik dari umatku adalah orang yang tidak menindas keluarganya, menyayangi dan tidak berlaku zalim pada mereka.” (Makarim Al-Akhlaq:216-217) “Barangsiapa yang bersabar atas perlakuan buruk isterinya, Allah akan memberinya pahala seperti yang Dia berikan kepada Nabi Ayyub (a.s) yang tabah dan sabar menghadapi ujian-ujian Allah yang berat. (Makarim Al-Akhlaq:213) “Barangsiapa yang menampar pipi isterinya satu kali, Allah akan memerintahkan malaikat penjaga neraka untuk membalas tamparan itu dengan tujuh puluh kali tamparan di neraka jahanam.” (Mustadrak Al- Wasail 2:550) i. Hubungan Antara Suami Istri Harus Atas Dasar Saling Membutuhkan. Seperti pakaian dan yang memakainya (hunna libasun lakum wa antum libasun lahunna ( Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat:187), yaitu menutup aurat, melindungi diri dari panas dan dingin, dan sebagai perhiasan. Suami terhadap istri dan sebaliknya harus menfungsikan diri dalam tiga hal tersebut. Jika istri mempunyai suatu kekurangan, suami tidak menceriterakan kepadaorang lain, begitu juga sebaliknya. Jika istri sakit, suami segera mencari obat atau membawa ke dokter, begitu juga sebaliknya. Istri harus selalu tampil membanggakan suami, suami juga harus tampil membanggakan istri, jangan terbalik di luaran tampil menarik orang banyak, di rumah “nglombrot” menyebalkan. j. Suami Istri Harus Senantiasa Menjaga Makanan yang Halal. Menurut hadis Nabi, sepotong daging dalam tubuh manusia yang berasal dari makanan haram, cenderung mendorong pada perbuatan yang haram juga (qith`at al lahmi min al haram ahaqqu ila annar). Semakna dengan makanan, juga rumah, mobil, pakaian dan lain-lainnya. g. Suami Istri Harus Menjaga Aqidah yang Benar. Akidah yang keliru atau sesat, misalnya mempercayai kekuatan dukun, majig dan sebangsanya. Bimbingan dukun dan sebangsanya bukan saja membuat langkah hidup tidak rasional, tetapi juga bisa menyesatkan pada bencana yang fatal. Membina suatu keluarga yang bahagia memang sangat sangat sulit. Akan tetapi jika masing-masing pasangan mengerti konsep-konsep keluarga sakinah seperti yang telah diuraikan di atas, Insya Allah cita-cita untuk membentuk keluarga bahagia dan kekal dalam aturan syari’at Islam, yang disebutkan dengan “Rumahku adalah surgaku” akan terwujud. Disamping konsep-konsep diatas masih ada beberapa resep yang lain bagaimana menjadi keluarga sakinah, diantaranya : · Selama menempuh hidup berkeluarga, sadarilah bahwa jalan yang akan kita lalui tidaklah melulu jalan yang bertabur bunga kebahagiaan tetapi juga semak belukar yang penuh onak dan duri. · Ketika biduk rumah tangga oleng, janganlah saling berlepas tangan, tetapi sebaliknya justru semakin erat berpegangan tangan. · Ketika kita belum dikaruniai anak, cintailai istri atau suami dengan sepenuh hati. · Ketika sudah mempunyai anak, jangan bagi cinta kepada suami atau istri dan anak-anak dengan beberapa bagian tetapi cintailah suami-istri dan anak-anak dengan masing-masing sepenuh hati. · Ketika ekonomi keluarga belum membaik, yakinlah bahwa pintu rizki akan terbuka lebar berbanding lurus dengan tingkat ketaatan suami istri kepada Allah Swt. · Ketika ekonomi sudah membaik, jangan lupa akan jasa pasangan hidup yang setia mendampingi ketika menderita (justru godaan banyak terjadi disini, ketika hidup susah, suami selalu setia namun ketika sudah hidup mapan dan bahkan lebih dari cukup, suami sering melirik yang lain dan bahkan berbagi cinta dengan wanita yang lain) · Jika anda adalah suami, boleh bermanja-manja bahkan bersifat kekanak-kanakan kepada istri dan segeralah bangkit menjadi pria perkasa secara bertanggung-jawab ketika istri membutuhkan pertolongan. · Jika anda seorang istri, tetaplah anda berlaku elok, tampil cantik dan gemulai serta lemah lembut, tetapi harus selalu siap menyeleaikan semua pekerjaan dengan sukses. · Ketika mendidik anak, jangan pernah berpikir bahwa orang tua yang baik adalah orang tua yang tidak pernah marah kepada anak, karena orang tua yang baik adalah orang tua yang jujur kepada anak. · Jika anda wanita, ketika ada PIL, jangan diminum, cukuplah suami anda yang menjadi "obat". · Jika anda lelaki, ketika ada WIL, jangan pernah ajak berlayar sebiduk berdua ke samudra cinta, cukuplah istri anda sebagai pelabuhan hati. Semoga bermanfaat
2015.09.26 - 04:36:15
[ Video ]
2015.09.26 - 04:37:35
Laa Tahzan, INNALLAHA MA’ANA Di dalam gua Tsur wajah Abu Bakar pucat, tegang. Langkah kaki para pemuda Quraisy terdengar begitu jelas dari dalam gua. Tak terasa tubuh Abu Bakar bergetar hebat, betapa tidak, dari celah gua ia mampu melihat para pemburu dari kaum Quraisy itu. Setengah berbisik berkata Abu Bakar kepada Rasulullah. “Wahai Rasulullah, bilamana salah satu dari mereka melihat ke bawah kedua kakinya, maka kita akan ketahuan.”. Rasulullah memandang Abu Bakar penuh makna. Ditepuknya punggung sahabat dekatnya ini pelan sambil berujar “Janganlah engkau kira, kita hanya berdua. Sesungguhnya kita bertiga, dan yang ketiga adalah Allah. Jangan khawatir, Allah bersama kita.”. Peristiwa ini diabadikan dalam Quran Surat At Taubah ayat 40 “Saat itu dia (Nabi Muhammad) berkata kepada temannya, “Janganlah berduka cita, sesungguhnya Allah bersama kita.” La Tahzan, Innallaha Ma’ana. Ketika perasaan bersama Allah membuat tenang, maka tidak ada masalah yang besar. Yang ada hanya Allah Yang Maha Besar. Setiap manusia pasti mempunyai masalah. Sering kali kita dihadapkan dengan ujian hidup. Ada yang begitu berat untuk dihadapi, ada pula yang begitu ringan untuk diselesaikan. Tapi satu hal yang perlu kita sadari, setiap manusia pasti mendapatkan ujian. Semua orang menghadapi masalahnya masing-masing. Ada yang diuji dengan sakitnya , diuji dengan kesempitan hidup. cobaan hidup yang beruntun, kehilangan pekerjaan, rezeki seret, dizalimi orang, terlilit hutang. Bahkan tidak jarang pula diuji dengan harta, kekayaan dan jabatannya. Yang membedakan antara satu dengan yang lain adalah cara menghadapinya, seberapa cerdas menyikapinya, seberapa siap menghadapinya, dan seberapa bijak menyelesaikannya. Tapi tenanglah, tegarlah, tentramkanlah hati karena Allah bersama kita. Karena di balik semua ujian yang ada , Allah berjanji tidak akan pernah memberikan ujian kepada kita dengan melampaui batas kemampuan dari umatnya, yang diabadikan dalam Alquran surah Al Baqarah ayat 286. “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya”. Dalam ayat lainnya Allah juga berjanji bahwa bersama kesulitan ada kemudahan, “innama‘al ‘usri yusro…” Sesungguhnya bersama dengan kesulitan, ada kemudahan. Ma’al, bukan ba‘dal. Bersama, bukan sesudah. Yang kita perlukan sekarang adalah melatih perasaan itu. Melatih perasaan bahwa ada Allah yang selalu mengawasi kita, ada Allah yang senantiasa memberikan pertolongan bagi hamba-hambaNya yang bersabar. Perasaan itulah yang perlu kita hadirkan saat masalah datang kepada kita. Sesungguhnya Allah bersama kita. La Tahzan, Innallaha Ma’ana. Dari peristiwa Abu Bakar di atas pun, kita bisa belajar bagaimana kita seharusnya manjalani hidup ini, yaitu memilih teman yang mampu mengingatkannya kepada Allah. Ketika perasaan takut, kalap, dalam menghadapi ujian hidup ada teman yang selalu mengingatkan kita kepada Allah. Ketika wajah Abu Bakar pucat, tegang melihat pemuda Quraisy yang semakin mendekati mereka, yang sewaktu-waktu bisa ketahuan, ada Rasulullah yang memberikan ketenangan hati.. Ketika banyak masalah datang setidaknya ada yang memberikan ketenangan , agar kita tidak semakin terpuruk dan tenggelam terlalu dalam dengan masalah yang menghampiri kita. Teman yang mampu memberikan ketenangan hati inilah, yang mampu mengingatkan kepada Allah, yang kita butuhkan ketika masalah datang. Seperti ucapan Rasulullah yang penuh makna kepada sahabatnya Abu Bakar. “Jangan khawatir, Allah bersama kita” Laa Tahzan, Innallaha Ma’ana. Sehingga pada akhirnya ketika perasaan bersama Allah sudah ada pada diri kita. Ketika perasaan bersama Allah membuat tenang, maka tidak ada masalah yang besar. Laa Tahzan, Innallaha Ma’ana
2015.09.27 - 01:30:39
HADAPI KESEDIHAN DENGAN OPTIMISME Ada seorang lelaki yang sedang dirundung kesedihan menemui Ali bin Abi Thalib RA, ia pun berkata, “Wahai Amirul Mukminin, aku datang kepadamu karena aku sudah tidak mampu lagi menahan beban kesedihanku.” Kemudian Ali RA, malah menjawab dengan jawaban pertanyaan, “Aku akan bertanya dua pertanyaan dan jawablah !” Lelaki itu berkata, “Ya, tanyakanlah !” “Apakah engkau datang ke dunia bersama dengan masalah-masalah ini?” dijawab oleh laki-laki. “Tentu tidak” jawabnya. “Lalu apakah engkau akan meninggalkan dunia dengan membawa masalah-masalah ini?” tanya Ali RA lagi..?. “Tidak juga” jawabnya. Kemudian Ali bin Abi Thalib RA, berkata, “Lalu mengapa engkau harus bersedih atas apa yang tidak engkau bawa pada saat datang dan tidak mengikutimu saat engkau pergi..? Seharusnya hal ini tidak membuatmu bersedih seperti ini. Kemudian Ali bin Abi Tholib memberikan nasehat "Bersabarlah atas urusan dunia..!, Jadikanlah pandanganmu ke langit lebih panjang dari pandanganmu ke bumi dan engkau pun akan mendapat apa yang engkau inginkan selama hidupmu. Tersenyumlah..! Karena rizkimu telah ditetapkan bagianmu, dan urusan hidupmu telah diatur..!" Sadarilah, ternyata urusan dunia tidak layak untuk membuatmu bersedih semacam ini, karena semuanya ada di dalam genggaman Yang Maha Hidup, Maha Mengatur..! Sesungguhnya seorang mukmin hidup dalam dua hal, yaitu kesulitan dan kemudahan. Keduanya adalah nikmat jika ia sadari. Dibalik kemudahan ada rasa syukur.. Sementara Allah Ta'ala berfirman, وَسَيَجْزِي اللّهُ الشَّاكِرِينَ -١٤٤- “Allah akan Memberi balasan kepada orang yang bersyukur.” (QS. Ali Imran:144). Dan dibalik kesulitan ada kesabaran.. Allah Ta'ala berfirman, “Hanya orang-orang yang bersabarlah yang disem purnakan pahalanya tanpa batas.” (QS. Az-Zumar:10) Bagi seorang mukmin, kesulitan-kemudahan menjadi ladang untuk menabung pahala dan hadiah dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala.. Lalu kenapa masih bersedih..? Jangan selalu mengeluh "Ooohh masalahku begitu besar. Tapi katakan pada masalah itu, Sungguh aku punya Allah Yang Maha Besar..". Aku yakin haqqul yakin, jika kau mendekat dan taat atas segala ketentuan-Nya, maka Allah-lah yang akan menyelesaikan segala urusan hamba-hamba-Nya. Semoga menjadi pengingat dan bermanfa'at..
2015.09.27 - 01:32:43
Renungan Pendidikan “BAITY JANNATI” Rumahku Syurgaku, Begitu Rasulullah saw menginspirasi kita untuk membangun imajinasi positif tentang rumah kita. Bukan rumah dalam makna fisik namun rumah dalam makna bathin dan makna langit. Imaji positif tentang rumah kita, sungguh akan melahirkan kesan dan persepsi positif. Dan kesan dan persepsi positif akan memunculkan pensikapan positif terhadap kehidupan dan dunia kita. Sebaliknya, luka persepsi akan melahirkan pensikapan yang buruk. Begitulah anak-anak kita, dunia di mata mereka adalah bagaimana mereka mempersepsikan rumah mereka, mempersepsikan ayah mereka, mempersepsikan ibu mereka, dan semua yang ada di dalam rumah. Anak-anak yang mudah marah, kasar pada sesama adalah karena banyak kemarahan dan kekasaran dalam rumah mereka, anak-anak yang penuh cinta pada sesama adalah anak-anak yang rumahnya dipenuhi cinta. Anak-anak yang mudah membuang sampah di jalan, tidak memelihara diri dari najis adalah mereka yang rumahnya juga demikian. Rumah adalah taman dan gerbang peradaban yang mengantar anak-anak kita menuju peran peradabannya dengan semulia akhlak. Bila rumahnya baik maka secara kolektif baiklah peradabannya kelak. Sebaik baik kalian di dunia nyata adalah yang paling baik terhadap keluarga dan rumah tangganya. Bila lahir banyak orang-orang terbaik bagi rumah tangganya, maka akan semakin baik dunia kita. Bila dunia kini suram, kumuh, kotor, palsu, keindahan imitasi dan semu, barangkali begitupula potret kebanyakan rumah tangga kita. Bila dunia dan sosmed penuh fitnah dan kebencian, maka dipastikan fitnah dan kebencian ada di rumah rumah mereka. Bila tidak ada asah, asih dan asuh dalam kehidupan sosial di luar rumah, maka dipastikan rumah-rumah kita sepi dari asah, asih dan asuh. Neraka dunia dan neraka akhirat, sungguh dimulai dari neraka rumah secara kolektif. Syurga dunia dan syurga akhirat, juga sungguh dimulai dari syurga rumah secara kolektif. Syurga adalah sebuah taman yang indah, begitulah Rumah yang dikiaskan Rasulullah SAW dengan Syurgaku. Maka rumah kita semestinya adalah bagai taman yang indah dan penuh cinta. Lalu bayangkan sebuah taman adalah sebuah tempat beraneka warna bunga yang tumbuh. Maka anak-anak kita adalah bunga bunga indah peradaban yang bentuk, warna keharuman, kelopak, tangkainya adalah unik. Dan tiada kata yang bisa melukiskan imaji sebuah bunga kecuali cinta dan ketulusannya. Bila peradaban adalah taman besar kehidupan tempat berbagai bangsa, berbagai budaya, berbagai kearifan dan agama, berbagai keanekaragaman hayati, berbagai warna kulit dan bahasa dan sebagainya yang ditakdirkan Allah hidup di atasnya. Maka rumah kita sesungguhnya adalah sebuah miniatur peradaban. Maka camkan baik-baik bahwa peradaban dunia dimulai dari peradaban rumah kita. Dan peradaban rumah kita dimulai dari pendidikan peradaban anak-anak kita. Dan peradaban yang kita buat hari ini adalah peradaban yang kita siapkan untuk anak cucu kita kelak. Jangan sampai doa-doa dan kebaikan-kebaikan anak cucu kita terputus karena kita mempersiapkan peradaban yang buruk untuk mereka, karena kita lalai menjalankan pendidikan peradaban di rumah rumah kita. Salam Pendidikan Peradaban #pendidikanberbasispotensi dan akhlak
2015.09.28 - 03:45:09
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPf3fK018oNtkcNjyoKBTb1Vmhy-w7XJlwtGtWHqXiqAknQvKb05xhROhUyCPLrHpE4YGRCXL87l-qG2dVW7vdcW_aPB7mX8vNyWAKexoawKTkHNX1fIjjf3E1tWDrqyPi5Fp8BqV5LNI/s1600/rumah+di+tengah+hutan+musim+semi.jpg
2015.09.28 - 03:46:24
Cerita Motivasi PERUBAHAN YANG BERKELANJUTAN Oleh Andrie Wongso Kesuksesan yang kita raih hari ini belum tentu bisa menjadi sukses di hari esok apalagi di masa depan, jika kita tidak bisa melakukan penyesuaian, perubahan, perbaikan, dan belajar secara berkelanjutan dan terus menerus. Namun demikian, bukan sekadar perubahan yang dicari, tetapi perubahan yang harus membawa perbaikan, penyempurnaan dan lebih baik. Dalam manajemen modern Jepang pun kita juga mengenal istilah Kaizen yang secara sederhana diartikan perubahan atau perbaikan secara berkesinambungan. Dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat, daur hidup produk semakin singkat. Kenyataan ini memaksa kita untuk lebih intensif dan aktif belajar dan selalu melakukan perubahan-perubahan. Sebagai pribadi sukses, kita harus berani menghadapi tantangan baru, jangan terpaku dengan ”comfort zone”, dengan alasan sudah terbiasa hidup di sini, sudah nyaman hidup di sini, sudah terbiasa dengan cara ini. Sehingga tidak mau berubah dan akhirnya akan ditelan oleh masa dan kemajuan zaman, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Ada kisah mengenai kecebong yang merasa sudah hidup nyaman di tempat ia berada, dan tidak mau keluar dari ’comfort zone’, akhirnya mati. Coba simak fabel berikut ini: Dari sekelompok kecebong yang hidup di sebuah selokan kecil, ada seekor kecebong yang merasa cemas dengan kondisi lingkungannya karena populasi yang banyak dan musim kemarau. Ia sering meloncat-loncat ke atas air untuk melihat apakah ada tempat baru yang persediaan airnya mencukupi untuk mempertahankan hidup bila musim kemarau berkepanjangan. Setelah melihat-lihat, ternyata ada satu selokan yang lebih besar dengan air yang lebih banyak, ia pun mulai berpikir untuk bermigrasi ke sana. Ketika ia mengajak teman-temannya ruaya atau migrasi, mereka umumnya menolak, ”Di sini kan sudah hidup nyaman dan enak, makanan tersedia, banyak teman-teman; jadi, ngapain susah-susah pindah ke tempat baru yang belum tentu lebih baik?” Teman-temannya hanya bisa melihat kondisi sekarang. Mereka tidak mau berpikir mengenai tantangan dan ancaman yang bakal dihadapi di masa depan. Sedangkan ia, selain menikmati hidup ini, juga selalu memperhatikan masa depannya. Setiap hari ia memperhatikan kedalaman air selokan tempatnya tinggal. Sampai suatu hari, air selokan semakin menurun. Ia sudah bertekad untuk meloncat ke selokan yang lebih besar di sebelahnya. ”Bila tidak mengambil risiko sekarang, maka tidak ada kesempatan lagi,” pikirnya. Inilah saatnya, karena kecebong memiliki daya loncat terbatas, bila tak segera dilakukan, ia tidak akan bisa lagi melompat ke selokan sebelahnya bila ketinggian air tidak mencukupi. Musim kemarau yang berkepanjangan menyebabkan air di selokan kecil tempat sekelompok kecebong berkumpul dari hari ke hari semakin berkurang dan akhirnya habis. Kecebong-kecebong yang tidak mau pindah akhirnya mati kekeringan. Sementara, kecebong yang telah berhasil pindah selokan bisa terus hidup. Netter yang Luar Biasa, Orang bijak berkata, apa pun yang ada di dunia ini selalu berubah. Maka tidak ada yang statis dan tidak ada yang abadi di dunia ini. Karenanya janganlah pernah berkata: saya sudah cukup, saya sudah puas dengan kondisi ini, saya sudah pintar, sudah menguasai dan mempelajari banyak keahlian dan ilmu. Atau, saya sudah banyak makan asam garam. Sekali lagi, hindarilah kata-kata tersebut, karena hanya akan membuat Anda terkungkung dalam status quo dan tidak berkembang. Orang yang tidak berkembang sama dengan orang yang hanya menunggu ’hari-hari kematiannya’, karena kehidupan ditandai adanya perubahan dan perkembangan tanpa henti. Semoga bermanfaat.
2015.09.29 - 04:45:49
Renungan Kehidupan السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ DULU DAN SEKARANG ~~~~~~~~~~~~ Dulu .... Aku sangat KAGUM pada manusia yang : » Cerdas, » Kaya, » Berhasil dalam Karir, » Hidup sukses, » Hebat dalam Dunianya. Sekarang ... Aku memilih untuk mengganti kriteria kekagumanku. Aku kagum dengan : » Manusia yang Hebat di mata ALLAH » Sekalipun kadang penampilannya begitu biasa dan sangat bersahaja. ~~~~~~~~~~~~~ Dulu ... Aku memilih MARAH ketika merasa 'Harga Diriku' dijatuhkan oleh orang lain yang 'Berlaku Kasar Kepadaku' dan menyakitiku dengan 'Kalimat-Kalimat Sindiran'. Sekarang ... Aku memilih untuk banyak BERSABAR dan MEMAAFKAN, karena aku yakin 'Ada Hikmah Lain'. yang datang dari mereka ketika aku mampu untuk 'Memaafkan dan Bersabar'. QS Al-A'raaf (7) : 199 ~~~~~~~~~~~~~ Dulu ... Aku memilih MENGEJAR DUNIA dan 'Menumpuknya' sebisaku.... Ternyata aku sadari kebutuhanku hanyalah 'Makan dan Minum' untuk hari ini. Sekarang ... Aku memilih untuk BERSYUKUR dan BERSYUKUR dengan apa yang ada dan memikirkan bagaimana aku bisa 'Mengisi Waktuku' hari ini dengan apa yang bisa aku lakukan/perbuat dan bermanfaat 'Untuk Agama' dan 'Sesamaku'. ~~~~~~~~~~~~~ Dulu ... Aku berpikir bahwa aku bisa MEMBAHAGIAKAN » Orang tua, » Saudara, » dan teman-temanku jika aku berhasil dengan duniaku... Ternyata yang membuat mereka bahagia 'Bukan Itu', melainkan : » Ucapan, » Sikap, » Tingkah, » dan Sapaanku kepada mereka. Sekarang ... Aku memilih untuk 'Membuat Mereka Bahagia' dengan apa yang ada padaku karena aku ingin ke-Manfaat-an ku ditengah-tengah mereka... "Khoirun Naas 'Anfa'uhuu Lin Naas" (Sebaik-baik Manusia adalah yg Bermanfaat buat Manusia lainnya) ~~~~~~~~~~~~~ Dulu ... Fokus pikiranku adalah membuat RENCANA-RENCANA DAHSYAT untuk Duniaku... Ternyata aku menjumpai teman dan saudara-saudaraku begitu cepat menghadap kepada-NYA... Sekarang ... yang menjadi 'Fokus Pikiran' dan 'Rencana-Rencana' ku adalah Bagaimana agar Hidupku dapat Berkenan di mata ALLAH dan Sesama jika suatu saat nanti diriku dipanggil oleh-NYA. "Innaa Lillaahi Wainnaa Ilaihi Rooji'uun" ~~~~~~~~~~~~ → Τak ada yang dapat menjamin bahwa aku dapat menikmati 'Teriknya Matahari Esok Pagi' → Τak ada yang bisa memberikan jaminan kepadaku bahwa aku masih bisa 'Menghirup Nafas Besok Hari'. Jadi apabila 'Hari Ini dan Esok Hari' aku masih hidup, itu adalah karena kehendak ALLAH SWT semata, bukan kehendak siapa-siapa... Renungan ini mengintropeksi kita agar lebih mawas diri bahwa : 'DULU' aku ini siapa? Dan 'SEKARANG' aku mau kemana? Billahit Taufiq wal Hidayah Wal 'Afwa Minkum, Wassalamualaikum Wr. Wb.
2015.09.30 - 02:26:38
[ Video ]
2015.09.30 - 02:28:16
0 comments:
Post a Comment